Pages

Minggu, April 24, 2011

AS Dipaksa Tinggalkan Pangkalan Pakistan

IRIB-(IDB) : Pihak berwenang Pakistan dilaporkan telah menghentikan semua operasi Amerika Serikat di pangkalan udara Shamsi di Provinsi bergolak barat daya Baluchistan.
 
Langkah itu dilakukan hanya beberapa jam setelah dua pesawat AS menembakkan rudal ke wilayah adat, Waziristan Utara, menewaskan 25 orang termasuk perempuan dan anak-anak.

Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) menggunakan pangkalan udara bagi terminal pesawat tanpa awak jenis predator. Pesawat-pesawat itu dioperasikan untuk menyerang sasaran di wilayah adat Pakistan hingga menewaskan beberapa ratus penduduk sipil.

Pangkalan tersebut juga sering digunakan pada tahun 2001 ketika AS memulai invasi ke Afghanistan.

Hubungan antara Islamabad dan Washington berulang kali memanas di tengah pelanggaran kedaulatan Pakistan oleh pasukan AS. Hubungan AS-Pakistan juga menegang terkait kasus Raymond Davis, kontraktor CIA yang menembak mati dua warga Pakistan di timur kota Lahore awal tahun ini.

Pangkalan udara Shamsi terletak sekitar 50 kilometer dari perbatasan Pakistan-Afghanistan. Lokasi strategis ini memungkinkan pasukan AS untuk melancarkan serangan udara dalam beberapa menit.

Sebuah investigasi yang dilakukan majalah Times pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa CIA secara diam-diam menggunakan pangkalan Shamsi untuk memulai serangan terhadap sasaran-sasaran di sekitar Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan.

Militer Pakistan dilaporkan telah mengizinkan AS untuk menggunakan pangkalan Shamsi, Jacobabad, dan dua pangkalan lainnya - Pasni dan Dalbadin - pada tahun 2001 ketika invasi ke Afghanistan.

Islamabad telah berulang kali meminta AS untuk menghentikan serangan udara di wilayah adat Pakistan, yang berbatasan dengan Afghanistan. Kemarahan publik meningkat atas serangan ilegal itu dan tidak ada tanda-tanda bahwa AS akan menghentikan aksinya di tengah protes rakyat Pakistan.

Pakistan baru-baru ini menuntut Amerika Serikat untuk mengurangi jumlah agen CIA dan menghentikan serangan udara di wilayahnya. Sementara itu, laporan mengatakan Presiden Barack Obama telah menolak seruan Islamabad untuk transparansi lebih lanjut mengenai operasi CIA di negara itu.

Sumber: Irib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar