Pages

Senin, September 22, 2014

Analisis : Selebrasi Susilo Surabaya

ANALISIS-(IDB) : Berbagai persiapan perhelatan akbar itu sedang disiapkan saat ini untuk menuju titik tanggal 7 Oktober 2014, saat sebuah “ledakan” ketangguhan dan kegagahan diperlihatkan di bumi Surabaya menandai ulang tahun ke 69 hulubalang republik.  Mengapa harus besar-besaran dan bermegah ria, karena ini adalah sebuah momentum untuk menunjukkan sebuah karya gemilang selama Jendral Susilo memimpin negeri ini.  Ini adalah ungkapan terimakasih pasukan republik kepada panglima tertingginya yang sebentar lagi tidak lagi menjadi kepala sekolah karena kurikulum sekolah demokrasi mempersyaratkan demikian.



Maka suasana hari-hari ini di kota pahlawan itu seperti sedang mempersiapkan perang besar. Belasan ribu prajurit tiga matra menumpuk di beberapa kesatrian Marinir, Kodam dan pangkalan utama AL. Berbagai alutsista berdatangan secara bergelombang untuk menjadi bagian dari parade kegagahan terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia.  Setidaknya ada tiga pangkalan udara yang menjadi pangkalan aju berbagai jet tempur dan pesawat angkut untuk “menyerbu” kota Surabaya yaitu Iswahyudi, Abrurahman Saleh dan Juanda.  Sementara dari laut sedikitnya 40 kapal perang berbagai jenis akan melakukan “unjuk gigi” di hadapan Presiden dan para hadirin di pangkalan AL terbesar di Asia Tenggara, Surabaya.

Oerlikon Skyshield memasuki Air Force Base Halim

Dapat dilihat secara langsung atau via televisi nasional sejatinya ingin mengajak anak bangsa bahwa kita masih punya nilai harkat kebanggaan dan kekuatan kebangsaan, bahwa kita harus bangga berbangsa Indonesia.



Disamping itu perayaan ini adalah sebuah bentuk pertanggungjawaban pengawal republik kepada rakyatnya dan panglima tertingginya atas atensi, perhatian dan kesungguhannya memodernisasi tentara kebanggaan bangsa ini.  Menyaksikan parade, defile dan demonstrasi alutsista adalah menyaksikan sebuah pertanggungjawaban kepada rakyat bahwa inilah hasil dari jerih payah membaguskan dan menggaharkan tentara, salah satu pilar penjaga nilai-nilai kebanggaan berbangsa.



Kenyataan perjalanan bertentara selama lima tahun terakhir menunjukkan perkuatan yang signifikan bukan saja dari sisi kualitas prajurit yang dikenal sebagai prajurit spartan tetapi juga persenjataan mereka yang meningkat tajam baik secara kuantitas dan kualitas sebagai persyaratan mutlak untuk nilai kegaharan prajurit modern. Berbagai alutsista yang dibeli dari luar negeri maupun yang diproduksi industri pertahanan dalam negeri akan dipamerkan secara terang benderang.

MBT Leopard di sarang Marinir Surabaya


Alutsista laut yang bakal ditepuktangani paling gemuruh diperkirakan adalah KRI Bung Tomo 357 dan KRI Teluk Bintuni 520.  Yang pertama terkait dengan semangat Arek Suroboyo 10 Nopember 1945 sedangkan yang terakhir karena kapal perang pengangkut tank itu buatan dalam negeri, tepatnya buatan galangan kapal swasta nasional.  
 Sementara alutsista matra darat yang akan menjadi hit kebanggaan adalah MBT Leopard, MLRS Astross Mk6, Artileri Caesar Nexter, Helikopter Apache disamping berbagai jenis alutsista yang lain.



Kegagahan pesta ulang tahun itu akan semakin menggelora dengan melintasnya ratusan pesawat militer yang dimiliki Indonesia.  Tidak bisa disangkal gemuruh jet tempur yang melintas di udara apalagi sampai melakukan atraksi jungkir balik akan memberikan nilai kebanggaan yang luar biasa bagi anak bangsa yang menyaksikan secara langsung atau via televisi.  Belum lagi belasan pesawat “gajah” Hercules akan menerjunkan dan “menyiram” 1.000 pasukan payung di sekitar arena acara. Menerjunkan 1000 pasukan payung adalah rekor, menerbangkan 18 Hercules adalah rekor, melintasnya ratusan pesawat militer adalah rekor, membariskan 18 ribu prajurit adalah rekor.  Semuanya serba rekor maka sangat pantas MURI ikut “memeriahkan” rekor demi rekor itu untuk sebuah rekor yang memang belum pernah terjadi.

Meriam KH179 di jalan kota Surabaya


Presiden Susilo segera mengakhiri tugas kenegaraannya setelah selama 10 tahun memimpin negeri ini dengan segala dinamikanya.  Banyak hal yang telah dicapai negeri ini untuk sebuah predikat lebih baik, lebih sejahtera, lebih berharkat meski masih banyak juga predikat yang belum memuaskan.  
 Catatan perjalanan sepuluh tahun ini dari seorang yang memimpin negeri melalui pemilihan langsung patut kita apresiasi. Jendral Susilo adalah seorang yang cerdas, penuh strategi, penuh perhitungan, selalu ingin memberikan yang terbaik bagi negerinya termasuk tentaranya.  Kematangan dan kecerdasannya semakin diuji dalam adukan demokrasi yang hingar bingar di negeri ini.  Dan dia berhasil.



Pesta ulang tahun tentara yang digelar secara meriah dan megah adalah dalam rangka menafsirkan dan mensyukuri nilai karunia itu.  Tentara negeri ini yang sekian lama hanya menonton tentara negeri lain yang “dibelikan” berbagai persenjataan modern sekarang sudah pula menukar impiannya menjadi kenyataan kebahagiaan.  Berbagai jenis alutsista canggih sudah dimiliki negeri ini meski belum mencapai kriteria setara, baru mengejar kesetaraan.  Tidak apalah karena memang kita terlalu jauh tertinggal selama ini sehingga anggaran belanja alutsista sebesar 150 trilyun yang digelontor selama 5 tahun terakhir ini berhasil memperpendek ketertinggalan itu.  Sembari berharap di program MEF 2 tahun 2015-2019 pembangunan kekuatan persenjataan tentara kita baru akan menunjukkan taring yang sebenarnya.



Maka ulang tahun ini adalah kado terimakasih, sebuah ungkapan yang digelar dengan derap langkah tegap, raungan jet tempur, atraksi kapal perang.  Itulah ungkapan tanpa kalimat yang akan dipertunjukkan kepada Presiden.  Itulah pengabdian tanpa sanggahan karena ini perintah komando  sekaligus ingin menyindir politisi nyinyir mentang-mentang ada di kamar demokrasi lalu seenaknya berteriak. Rumah Indonesia itu tidak hanya berisi kamar-kamar demokrasi tetapi juga ada kamar komando untuk menjaga kebanggaan dan harkat rumah itu. Untuk kali ini kamar komando akan merayakan aura kebanggaannya, mohon jangan berisik kamar-kamar yang lain, jaga cangkem kalian.
Sumber : Analisis

Proyeksi Pesawat AEW TNI AU

C 295 AEW
C 295 AEW
JKGR-(IDB) : Ketertarikan TNI AU untuk memiliki pesawat peringatan dini, Airborne Early Warning (AEW), sempat mengemuka pada tahun 2012. Bahkan saking ngebetnya, Airbus Military, produsen pesawat C 295 mengecat varian C295AEW dengan kamuflase pesawat TNI AU.

KSAU Marsekal Imam Sufaat saat itu, memang pernah menyampaikan ketertarikan TNI AU untuk memiliki pesawat platform AEW. Namun Menurut KSAL, Indonesia membutuhkan platform yang lebih besar untuk memperluas daya tahan misi pesawat tersebut.


Airbus Military pun “move on”, mencoba memenuhi persyaratan TNI AU dengan membuat C 295 model winglet.


Modifikasi C 295 itu, tampaknya tidak hanya untuk meningkatkan jarak jangkau dan ketahanan terbang, dan memperirit konsumsi bahan bakar. Modifikasi dilakukan kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan TNI AU akan pesawat AEW.


Apakah pesawat ini yang akan diambil ?. Tidak tahu. Yang jelas TNI AU telah memasukkan satu pesawat AEW pada pembelian alutsista 2015 – 2019, seperti tabel berikut:

5

Airbus Military memiliki kerjasama yang kuat dengan PT DI. Sejumlah pesawat rotary TNI kini menggunakan produk kerjasama Airbus Helicopters dan PT DI, seperti: Cougar, Fennec dan Panther.


Dengan pesanan helikopter serentak dari TNI AU, AL dan AD ke PT DI, sesungguhnya pemerintah sedang melakukan penguatan terhadap PT DI, lewat Airbus Helicopters. Hal ini sekaligus untuk mempermudah perawatan dari alutsista tersebut.


Kini, dengan adanya tawaran dari Airbus Military terhadap C295 AEW, pemerintah bisa memainkan perannya lagi. Airbus Military bisa diminta membantu PT DI, untuk terus memodernisasi fasilitas manufaktur yang memungkinkan perakitan pesawat C 295 AEW di PT DI. Hal ini seiring dengan Indonesia yang juga memesan 9 pesawat C 295. Patut diduga, salah satu pesawat C 295 nanti akan muncul varian C 295 AEW.

Pesawat AEW sendiri adalah pesawat yang dilengkapi dengan radar yang mampu menampilkan pencitraan, dan medeteksi benda jarak jauh, juga memiliki kemampuan mengintai musuh atau wilayah musuh dari udara.



Sumber : JKGR

PT. DI Jual CN235-220M Ke Thailand

BANGKOK-(IDB) : BUMN produsen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berhasil menjual 1 unit pesawat tipe CN235-220M kepada Thailand, melalui Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI). Pesawat ini akan diserahkan kepada Royal Thai Police.

Penandatanganan jual-beli pesawat ini dilakukan oleh Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, dan Air Chief Marshal Weeranan Hansavata, Managing Director of TAI disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Lutfi Rauf. Acara dilakukan di Bangkok, Jumat (19/9/2014).

"Pembelian CN235-220M ini menambah jumlah pesawat tersebut yang terbang di udara Thailand karena sebelumnya 2 (dua) unit CN235 telah digunakan oleh Kementerian Pertanian Thailand," kata Budi Santoso dalam keterangannya, Senin (22/9/2014).

Kontrak pengadaan 1 unit CN 235-220M Multi Purpose tersebut merupakan implementasi dari Industrial Collaboration Agreement antara PTDI dan TAI yang telah ditandatangani pada 4 November 2013 di Bandung. Pesawat CN235-220M ini dapat digunakan sebagai troop transport, VIP, medevac, pax, dan cargo yang kemudian akan dilaksanakan oleh pihak TAI di fasilitas TAI dengan supervisi PTDI sesuai dengan kebutuhan Royal Thai Police.
 

TAI adalah mitra kerja PTDI untuk menguasai pasar pesawat kecil dan medium di Thailand. TAI juga adalah industri pesawat terbang yang dapat memodifikasi, mengkostumisasi berbagai pesawat termasuk CN235 dan NC212. Nilai kontrak untuk 1 unit pesawat CN235-220M ini sebesar US$ 31,2 juta atau Rp 343 miliar, dengan nomor kontrak 0006/PTD/UT0000/09/2014 tanggal 19 September 2014.

"Penandatanganan kontrak pengadaan dengan TAI ini diharapkan akan menjadi pendorong untuk terjadinya kontrak-kontrak berikutnya dan kami merasa bangga dapat memberikan dukungan terhadap kebutuhan Pemerintah Thailand dan sudah menjadi komitmen kami untuk berupaya keras menyelesaikan pesanan tepat waktu," kata Budi.

Kontrak pembelian oleh Thai Aviation Industries untuk Royal Thai Police akan menambah daftar panjang pengoperasian pesawat CN235 di mancanegara. PTDI sebelumnya telah menyerahkan 1 unit CN235 ini untuk Kerajaan Brunei Darussalam, 8 unit untuk Tentera Udara Diraja Malaysia, 8 unit untuk Angkatan Udara Korea Selatan, 4 unit untuk Polisi Korea Selatan, 4 unit untuk Pakistan, 7 unit untuk Uni Emirat Arab, 1 unit untuk Burkina Faso, dan 2 unit untuk Senegal.




Sumber : Detik

Kini Giliran Caesar Yang Datang

SURABAYA-(IDB) : Senin sekitar pukul 02:00 wib dinihari, kapal pengangkut kontainer Itha Bhum merapat di pelabuhan peti kemas Tanjung Perak Surabaya. Dengan cekatan, kru kapal menurunkan bawaannya yang sudah lama ditunggu-tunggu. Yaitu 4 unit meriam kaliber 155mm, Caesar buatan Nexter Prancis.

Tidak seperti pengiriman MBT Leopard, Meriam caesar ini dikirim dengan cara dibungkus rapi. Sekilas memang tidak terlihat seperti sebuah alutsista memang. Seusai diturunkan, Caesar kemudian langsung dibawa ke Mako Armada Timur TNI-AL. Sesuai rencana, meriam ini akan ikut berpartisipasi dalam HUT TNI, Oktober nanti.

Indonesia sendiri memesan 37 unit meriam SPH Caesar 155mm. Meriam ini nantinya akan dipecah menjadi 2 Batalyon. 37 Unit meriam itu harus ditebus dengan harga 141 Juta.  Harga ini sudah termasuk dengan 2.000 amunisinya. Caesar 155 merupakan meriam berdaya tembak 42 KM yang terangkut truk, sehingga bisa lebih cepat bergerak. Sistem komputerisasinya membuat meriam ini termasuk yang tercanggih dan paling akurat.




Sumber : ARC

Kedatangan KRI Usman Harun Dilarang Diliput Wartawan

MEDAN-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun 359 buatan Inggris bersandar di dermaga 104 Pelabuhan Belawan, Sabtu (20/9) sekira pukul 11.25 WIB. Kedatangan kapal perang yang sempat mendapat protes dari Pemerintah Singapura itu disambut Dan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Pulung Prambudi beserta staf. 

Namun sayang kedatangan kapal perang kebanggaan bangsa Indonesia itu dilarang diliput oleh pihak Lantamal I Belawan. "Gak boleh diliput," kata Perwira Penerangan Lantamal I Belawan Kapten Laut Umar kepada sejumlah wartawan di dermaga Pelabuhan Belawan, tanpa menjelaskan alasan pelarangan.

Sementara Kadispen Lantamal I Mayor Laut Syaiful sebelumnya mengatakan, kedatangan KRI Usman Harun dilarang untuk diekspos karena berbau politik. "Pimpinan melarang kedatangan KRI Usman Harun untuk diliput media," katanya.
 
Pantauan MedanBisnis, sebelum kapal bersandar sejumlah pejabat teras dan keluarga Lantamal I sudah menunggu di pinggir dermaga. Sementara Dan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Pulung Prambudi baru tiba di dermaga sesaat kapal hendak bersandar.

Masyarakat pekerja Pelabuhan Belawan yang sedang melakukam aktivitasnya di Pelabuhan Belawan pun menyempatkan diri untuk menyaksikan kedatangan kapal perang kebanggan Indonesia yang namanya diambil dari nama dua prajurit Marinir yang dituduh Pemerintah Singapura sebagai teroris pelaku pengeboman Singapura pada tahun 1960.

Kendati Pemerintah Singapura itu melakukan protes atas penabalan nama tersebut, namun Pemerintah Indonesia tetap berkeras dengan nama itu karena kedua prajurit Marinir yakni Usman dan Harun itu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia. 




Sumber : MedanBisnis

Rusia Berhasil Luncurkan Rudal Iskander-M

MOSCOW-(IDB) : Rusia berhasil menembakkan rudal Iskander-M selama latihan tempur Vostok-2014 di timur jauh Rusia. Itu adalah peluncuran rudal Iskander-M pertama bagi Distrik Militer Timur Rusia.



Sabtu dini hari waktu setempat, Brigade Rudal Iskander-M diperintahkan untuk bergerak ke firing pad di sebuah hutan terpencil di wilayah Jewish Autonomous. Serangan rudal Iskander-M meluluh lantakkan semua target dalam pelatihan.



Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk melihat kerjasama antara para personel dan komando dengan menggunakan senjata tempur yang beragam.



"Iskander adalah salah satu senjata terkuat kami; penjamin keamanan kami," Mayor Jenderal Mikhail Matvievsky, Kepala Pasukan Rudal Strategis dan Artileri dari Angkatan Darat Rusia, mengatakan sehubungan uji coba penembakan rudal Iskander-M.



Iskander (disebut oleh NATO sebagai SS-26 Stone) adalah rudal dengan mobilitas dan manuver yang tinggi, hanya dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyiapkan sistem ini agar siap digunakan.


Sistem rudal ini mampu memukul target pada jarak hingga 400 kilometer, dengan presisi (ketepatan) sekitar 30 sentimeter. Tergantung dari hulu ledak yang dilengkapkan, rudal Iskander dapat menekan pasukan atau pusat komando bawah tanah musuh. Jika perlu, rudal ini juga dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.



Sumber : Artileri

Seluruh Kapal Perang India Akan Memiliki Fitur Siluman

NEW DELHI-(IDB) : Di masa depan, seluruh kapal perang Angkatan Laut India akan berfitur siluman. Beberapa kapal perang berfitur siluman kini sudah dibangun dan dimiliki Angkatan Laut India, menurut V. Bhujanga Rao seorang petinggi Defence Research and Development Organisation (DRDO) India.
 

Dr Rao mengatakan bahwa laboratorim DRDO memiliki kemampuan untuk merancang dan mengembangkan teknologi siluman untuk kapal angkatan laut. Sementara Naval Science and Technological Laboratory (NSTL) akan menjadi fasilitas utama, laboratorium lain seperti Naval Materials Research Laboratory (NMRL) dan Naval Physical and Oceanographic Laboratory (NPOL) juga akan berkontribusi untuk memuluskan tujuan Angkatan Laut India ini.
 

Dr Rao mengatakan bahwa ada perbedaan dalam merancang fitur siluman untuk kapal perang dan untuk pesawat tempur. Tujuan utama fitur siluman untuk pesawat tempur adalah mengurangi signature inframerah dan radar cross section, sedangkan untuk kapal perang banyak aspek lain yang harus ditangani. Selain menurunkan signature radar dan inframerah, fitur siluman pada kapal juga harus menurunkan signature akustik, magnet, listrik dan dan hidro-dinamik juga harus diminimalkan.
 

Akan dibutuhkan karakteristik yang 'lebih siluman' pada bagian dek, sehingga banyak komponen logam yang akan diganti dengan bahan komposit. Signature dari lubang pembuangan (knalpot) juga harus diturunkan seminimal mungkin.
 

 "Kami telah (berhasil) melakukan pekerjaan ini. (Kapal-kapal siluman) Kami cukup silent dan mampu untuk menangani musuh-musuh," kata Dr Rao.
 

Salah satu dari beberapa kapal perang siluman yang sudah dioperasikan India adalah INS Kamorta (gambar atas), yang mulai ditugaskan pada Agustus lalu. Kamorta adalah korvet siluman anti kapal selam dan merupakan kapal perang pertama di Angkatan Laut India yang seluruh sistem senjatanya diproduksi sendiri oleh India. 
 
Senjata Bawah Air
 

Seluruh desain dari kapal-kapal Angkatan Laut India seperti korvet, fregat dan kapal selam akan dilengkapi fitur siluman di masa depan. Dr Rao mengatakan bahwa selain mengembangkan flatform siluman, laboratorium DRDO juga mengembangkan senjata bawah air, seperti torpedo, decoy (umpan) dan ranjau untuk digunakan kapal selam dan kapal permukaan. Torpedo ringan sudah diproduksi dan digunakan oleh Angkatan Laut India. Sedangkan Torpedo canggih lainnya, 'Varunastra' baru akan dikirimkan ke Angkatan Laut India pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Torpedo Varunastra
Torpedo Varunastra, bobot 1,25 ton, kecepatan 38 mil laut per jam dengan lintasan melingkar dalam menyerang target.
Juga versi lanjutan dari decoy yang bernama 'Mareecha' telah diuji coba di lapangan dan telah terbukti cukup efektif. "Kami berusaha untuk menyerahkannya kepada angkatan laut pada akhir tahun ini," kata Dr Rao. Decoy digunakan untuk membingungkan torpedo musuh. Sedangkan ranjau bawah air terbaru India diproduksi oleh KELTRON. Ranjau bahwa air berfungsi untuk menghambat laju pergerakan kapal musuh selama pertempuran.



Sumber : Artileri

Segitiga China, Iran Dan Arab Saudi

China merapat ke Iran dan juga ke Arab Saudi. Sementara Arab Saudi dan Iran, bisa disebut bermusuhan. Hubungan yang rumit. Tapi semua, ujung ujungnya “come to where the money flow”.

TEHRAN-(IDB) : Dua kapal perang Tiongkok telah merapat di pelabuhan utama Angkatan Laut Iran untuk kali pertama dalam sejarah, kata seorang laksamana Iran kepada televisi pemerintah, Minggu (21/9/2014), seraya menambahkan, kedua negara akan melakukan latihan perang bersama selama empat hari.

Pada hari yang sama, kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, melaporkan bahwa pada Sabtu, sejumlah kapal angkatan laut Tiongkok yang terlibat melindungi pelayaran di Teluk Aden berhenti di pelabuhan Iran untuk sebuah “kunjungan persahabatan”. Salah satu kapal itu adalah Changchun, sebuah kapal perusak yang dilengkapi rudal.


Kantor berita tersebut mengunggah sejumlah foto dari salah satu kapal perusak yang sedang merapat di pelabuhan Bandar Abbas, tempat kapal itu mendapat sambutan militer.


Angkatan Laut Iran dan Tiongkok dijadwalkan untuk melakukan latihan bersama, mulai Senin ini. Latihan berfokus pada misi penyelamatan, seperti dilaporkan media Iran. Tiongkok telah memperluas daerah operasi angkatan lautnya. Baru-baru ini, Angkatan Laut Tiongkok bergabung dalam upaya memerangi pembajakan di Teluk Aden dan lepas pantai Somalia.


Kunjungan ke pelabuhan Bandar Abbas itu merupakan sebuah contoh dari hubungan yang meningkat antara Tiongkok dan Iran. Tiongkok telah menjadi pembeli utama minyak Iran, dan Iran banyak menggunakan keuntungan dari penjualan itu untuk membeli produk-produk Tiongkok.


image

Situs resmi Angkatan Laut Tiongkok melaporkan bahwa ini merupakan kunjungan pertama kapal-kapal Angkatan Laut Tiongkok ke Iran. Laporan itu tidak menyebutkan tentang latihan perang bersama.


Namun, seorang komandan armada Tiongkok, Laksamana Huang Xinjian, mengatakan bahwa kunjungan tersebut dimaksudkan untuk “memperdalam saling pengertian, dan untuk meningkatkan pertukaran di antara angkatan laut negara kami”.


“Saya yakin bahwa kunjungan ini akan mendorong kemajuan yang konstan dari kerja sama persahabatan di antara angkatan laut negara kami,” tambah Laksamana Huang.


Para mitranya dari Iran mengatakan, akan ada latihan yang difokuskan pada bidang keselamatan di laut dan memerangi pembajakan. “Membahas serta mempelajari operasi bantuan dan penyelamatan, latihan angkatan laut kedua negara, menghadapi serangkaian insiden dan kecelakaan di laut, serta memperoleh kesiapan teknis yang diperlukan merupakan salah satu latihan yang harus dipraktikkan dengan pasukan Angkatan Laut Tiongkok,” kata Laksama Muda Amir Hossein Azad, salah seorang komandan Angkatan Laut Iran.


Kepentingan Ekonomi
 
Iran dan Tiongkok telah meningkatkan perdagangan dan hubungan ekonomi pada beberapa tahun terakhir. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar bagi Iran.


Perdagangan antara mereka tahun ini diperkirakan akan melebihi 45 miliar dolar AS meskipun terdapat sanksi ekonomi dan perbankan terhadap Iran karena program nuklirnya yang kontroversial.


Tiongkok adalah salah satu bagian dari kelompok yang disebut P5+1 (yang terdiri anggota tetap Dewan Keamanan PBB: Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Prancis, Inggris ditambah Jerman) melakukan perundingan-perundingan dengan Teheran dengan harapan mengakhiri krisis lebih dari satu dekade berkaitan dengan isu nuklir itu. 


Arab Saudi beli Rudal. Balistik Dong Feng DF-21 buatan China

Di saat yang hampir bersamaan, militer Arab Saudi juga menerima rudal balistik Dong Feng DF-21 dari China.


“Militer Saudi memang menerima DF-21 rudal dari China dan integrasi rudal, termasuk cek pemeliharaan menyeluruh dan fasilitas upgrade, seluruhnya komplit”, ujar Eshqi dalam surat kabar yang dikelola negara Okaz. Selain untuk membela dua kota suci Islam, Mekah dan Madinah, rudal DF-21 juga akan digunakan untuk membentuk payung pelindung membela sekutu Arab Arbia di wilayah Teluk Persia. Ia menambahkan, rudal tersebut tidak untuk serangan ofensif.


Rudal Dong Feng DF 21 memiliki jangkauan 2500 km dan dan bisa membawa hulu ledak nuklir 500kg terbang dengan kecepatan tertinggi hingga 5 Mach. Saudi Arbia menandatangani kontrak dengan China untuk membeli DF-21s pada tahun 2007, namun tidak ada pihak mengaku kesepakatan itu, menurut laporan Newsweek yang berbasis di AS. Arab Saudi telah membelinya dan mengumumkan pembelian itu sebagai pesan untuk mencegah Iran.

Amerika Serikat menyetujui penjualan DF-21s ke Arab Saudi selama tidak varian berkemampuan nuklir, tulis laporan Newsweek. Eshqi mengaku rudal DF-21s yang dibeli negara bagaimanapun, dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Keputusan yang dibuat oleh pemerintah Arab Saudi untuk membeli rudal Cina dan bukan sistem rudal Amerika menunjukkan, Riyadh sedang didorong lebih jauh dari Washington oleh kebijakan internasional akibat isu Iran dan Suriah. 



Sumber : JKGR

Presiden SBY Tiba Di New York

NEW YORK-(IDB) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono Sabtu (20/9) petang waktu New York atau Minggu (21/9) waktu Jakarta tiba di Bandara Internasional John F Kennedy, New York.
 

Presiden beserta rombongan sebelumnya bertolak dari Pangkalan Militer Figo Maduro, Lisabon pada Sabtu (20/9) sore pukul 15.00 Waktu Lisabon.
 
Kedatangan Presiden dan rombongan Kepala Perwakilan Tetap RI di New York itu disambut Duta Besar RI untuk PBB Desra Percaya dan sejumlah pejabat lainnya.


Presiden dijadwalkan akan menghadiri sejumlah pertemuan dalam rangkaian sidang umum PBB.

 

Agenda utama kunjungan Presiden RI ke New York adalah menghadiri Sidang Ke-69 Majelis Umum PBB.
 

Dalam Sidang Umum kali ini Presiden RI akan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum sidang tersebut.
 

Selain itu, Presiden RI juga akan memimpin sidang pleno KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014 dan menyampaikan sambutan pembuka dalam Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE).
 

Untuk acara terakhir (OGP-HLE) itu, Indonesia saat ini sedang menjadi ketua bersama OGP dengan Meksiko, beserta dua organisasi masyarakat madani seperti Twaweze, dan Revenue Watch Institute.
 

Presiden RI juga telah diundang untuk menyampaikan pidato di hadapan Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.
 

Selama berada di New York, Presiden RI dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Meksiko.
 

Setelah dari New York, Presiden RI beserta Ibu Negara dan delegasi melanjutkan kunjungan ke Washington DC.
 

Dalam kesempatan kunjungan di Washington DC itu, Presiden RI akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center yang akan menjadi tempat warga Muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah.
 

Presiden Yudhoyono juga akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh Muslim AS guna membahas perkembangan terkini di dunia Islam, termasuk instabilitas di kawasan Timur Tengah.
 

Agenda lainnya adalah meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Presiden RI juga akan memberikan kuliah umum di George Washington University.
 

"Kunjungan ke New York, Amerika Serikat memiliki fokus yang lebih global. Presiden SBY akan menyampaikan dalam Sidang ke-69 Majelis Umum PBB tentang pandangan Indonesia atas berbagai kecenderungan global dewasa ini," kata Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah dalam keterangan.
 

Dalam keterangannya, ia menambahkan kehadiran Presiden Yudhoyono di beberapa forum pembahasan multilateral lainya selagi New York, juga akan dimanfaatkan untuk memperjuangkan agenda-agenda strategis Indonesia, baik terkait isu tata kelola pemerintahan maupun pembangunan berkelanjutan.

Presiden SBY Dijadwalkan Kunjungi West Point

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin pagi waktu New York atau Senin Sore waktu Jakarta dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer Amerika Serikat West Point.

Dalam kunjungan tersebut Presiden akan menyampaikan pandangan sebagai pembekalan untuk para kadet di Akademi Militer tersebut.

Kehadiran Presiden Yudhoyono merupakan undangan dari pihak West Point.

"Akan berbicara di West Point atas undangan West Point untuk memberikan pembekalan pada kadet, diperluas forumnya melibatkan kalangan pemikir pertahanan," kata Staf khusus Presiden bidang hubungan Internasional Teuku Faizasyah beberapa waktu lalu disela-sela mendampingi kunjungan Presiden di Amerika Serikat.

Selain akan menginjungi West Point, Presiden akan menghadiri rangkaian acara terkait sidang tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Faizasyah mengatakan saat menyampaikan pandangan di forum sidang tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa presiden akan menekankan antara lain mengenai kesiapan negara-negara mencapai target MDGs dan bagaimana kesiapan mengadopsi program pascaMDGs 2015.

"Sebenarnya berkaitan dengan tema besar mengenai Post 2015 agenda. Kita tetap memberikan penekanan," kata Faizasyah.

Ia menambahkan Presiden ingin menyampaikan pesan bahwa meski ada sejumlah perkembangan isu internasional namun perhatian mengenai agenda pascaMDGs 2015 harus tetap menjadi salah satu fokus internasional.

Rangkaian kegiatan Presiden dalam sidang tahunan PBB akan berlangsung pada 23 September hingga 24 September 2014 setelah itu Kepala Negara beserta rombongan akan bertolak menuju Washington untuk sejumlah kegiatan.



Sumber : Antara

Lanud Roesmin Nurjadin Menunggu Kedatangan 21 Unit F-16

PEKAN BARU-(IDB) : Pangkalan TNI AU Lapangan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin siap menerima kedatangan 21 unit pesawat tempur F-16 dari Amerika. Segala fasilitas pendukung sudah dipersiapkan untuk skadron tempur F-16 di Pekanbaru ini.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak), Mayor Sus Filfadri, Senin (22/09/2014) menjelaskan, Lanud Roesmin Nurjadin akan dinaikan tipenya dari Tipe B ke Tipe A. Karena sebanyak 24 unit pesawat F-16 akan ditempatkan di pangkalan TNI AU di Pekanbaru. Saat ini baru 3 unit yang sudah didatangkan Mabes TNI AU ke Lanud Roesmin Nurjadin.

"Semua fasilitas pendukung sudah disiapkan untuk skadron tempur F-16 tersebut, mulai dari hanggar, shelter, perkantoran dan rumah dinas. Kita tinggal menunggu pesawat F-16 datang saja. Saat ini baru 3 unit yang sudah berada di Pekanbaru," kata Filfadri.

Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meresmikan penetapan Lanud Roesmin Nurjadin menjadi Tipe A dan skadron tempur F-16. Namun belum diperoleh jadwal resmi kedatangan SBY ke Pekanbaru. Demikian pula jadwal kedatangan 21 unit pesawat F-16.



Sumber : TNI AU

TNI : Mengapa Anggota Kami Ditembak...???

 TNI-Brimob Baku Tembak, Empat Anggota Yonif Terkena Peluru. Petugas memasang garis polisi di lokasi kejadian bentrok. (Tribun Batam/Elhadif).
BATAM-(IDB) : Kasus bentrokan antara anggota Yonif 134 TNI dan Brimobda Kepri masih dalam penyelidikan. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan keempat anggota TNI itu ditembak oleh anggota Brimobda Kepri.

Yang jelas, menurut keterangan resmi dari TNI AD, keempat anggotanya tersebut tidak membawa senjata. Sehingga, dalam kondisi normal, keberadaan mereka tidak membahayakan jiwa.

“Mereka tidak bersenjata dan tidak mengancam jiwa. Mengapa terjadi penembakan, itu yang sedang kami telusuri,” kata Kadispenad, Brigjen Andika Prakasa di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2014).

Brigjen Andika tak menyanggah jika kemungkinan anggota Brimob mengira Pratu Ari dan Prada Hari membekingi penyelundupan BBM. Sebab keduanya melintas tak lama setelah mobil sedan merah yang diduga menyelundupkan BBM tersebut kabur. Apalagi saat itu keduanya tak mengenakan pakaian dinas TNI.

“Tapi yang 2 lainnya kenapa ditembak juga,” tanya Andika.

Untuk memperjelas duduk perkara ini, TNI dan Polri akan membentuk tim investigasi gabungan. Semua saksi yang dibutuhkan akan diperiksa oleh tim tersebut sehingga dapat diketahui secara pasti apa yang sebetulnya terjadi.

Perbedaan pendapat saat penyelidikan berlangsung, sangat mungkin terjadi. Oleh karenanya, menurut Andika, disitulah peran investigasi gabungan tersebut.

“Justru akan lebih kecil perbedaan jika investigasi dilakukan bersama. Kita lihat saja perkembangannya,” tutupnya.

Penjelasan Kapolda Kepulauan Riau
 
Kapolda Kepulauan Riau Brigjen Arman Depari membeberkan peristiwa bentrokan antara anggota Brimob Batam dengan TNI di depan Markan Brimob Batam, dini hari tadi. Bentrokan tersebut dipicu atas upaya polisi dalam menggerebek tempat penimbunan BBM di Sagulung, Batam yang berlokasi sekitar 500 meter dari Markas Brimob.

“Jadi sebenarnya saat itu ada Direktorat Reserse Kriminal Khusus yang melakukan penggerebekan tempat penimbunan BBM bersubsidi illegal milik saudari ND di Sagulung, Kota Batam. Lokasinya ini kurang lebih 500 meter di dekat markas Brimob. Anggota reserse kemudian meminta bantuan Brimob untuk memback-up dalam penggerebekan tersebut,” jelas Arman kepada detikcom, Senin (22/9/2014).

Awalnya, penggeledahan di lokasi berjalan aman. Setelah selesai menggerebek, anggota polisi kemudian melakukan pemasangan police line di TKP. Saat keluar itu anggota yang berjumlah 10 orang rupanya sudah dikepung oleh orang tidak dikenal.

“Anggota sendiri tidak tahu berapa jumlahnya karena banyak sekali, ada sekitar puluhan. Saat itu, anggota Polda Kepri dan Brimob hanya berjumlah 10 orang (5 Brimob dan 5 reserse). Mereka dikepung oleh puluhan orang yang berpakaian preman,” ungkapnya.

Saat hendak keluar dari TKP, terjadi percekcokan yang berujung pada perkelahian. Saat itu, salah satu anggota Brimob mengalami luka akibat pukulan helm di kepalanya. Tidak hanya itu, massa juga merusak satu unit mobil anggota di TKP penimbunan BBM tersebut.

“Dalam keadaan terjepit anggota lari sambil buang tembakan 1 kali (masih di TKP penggerebekan),” imbuhnya.

Nah saat di TKP ini, anggota membawa satu orang yang mengaku penjaga gudang ke Polresta. Setelah lolos dari kepungan, anggota reserse kembali ke Polresta sedangkan anggota Brimob kembali ke Markas Brimob.

Saat itu, anggota yang baru selesai melakukan apel, mencoba membantu temannya yang dipukuli oknum TNI malah justru diserang. Perkelahian pun pecah. Melihat kondisi markas yang sudah diserbu oleh ratusan massa, dua orang anggota kemudian melepaskan tembakan.

“Ya namanya di situ markas brimob, ada 100 orang yang datang terjadi perkelahian dan akhirnya anggota mengeluarkan tembakan karena massa melakukan pembakaran terhadap satu bangunan di Markas Brimob, sehingga anggota melakukan pembubaran paksa,” pungkasnya.

Arman mengakui, dalam upaya pembubaran paksa ini ada 4 anggota TNI yang mengalami luka tembak pada bagian kaki. Keempatnnya kini masih dalam perawatan di rumah sakit.

“Itu tembakan rekoset, tidak sengaja diarahkan. Anggota melepaskan tembakannya ke bawah sehingga terkena bagian kakinya,” pungkasnya.

Ia menambahkan, saat itu anggotanya juga tidak tahu bahwa massa yang menyerang adalah anggota TNI. Pasalnya, tidak ada atribut atau pun seragam yang dikenakan oleh anggota TNI saat menyerang markas Brimob.

Tim Investigasi Gabungan TNI – Polri
 
Kepolisian Republik Indonesia menyatakan pihaknya telah membentuk tim gabungan atas insiden tertembaknya 4 Anggota TNI di Batam, Kepulauan Riau. Tim yang terdiri dari Polda Kepri dan TNI AD Batalyon Infantri 134 Tuah Sakti, Kepri diberi tugas untuk menginvestigasi peristiwa bentrok tersebut.

“Saat ini oleh Pak Kapolda Kepri bersama Bapak Danrem tengah dilakukan investigasi, jadi Sudah ada tim gabungan yang berjalan, Kapolda dan Danrem, untuk memeriksa, memastikan bagaimana kronologinya sampai terjadinya tertembaknya anggota TNI itu,” kata Juru bicara Polri, Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya, Senin (22/9/2014).

Di internal Polri, lanjut boy, Dit Propam Polda Kepri juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap proses yang berjalan. Artinya, para pihak akan melihat apakah proses penegakan hukum terhadap penggerebekan BBM dengan langkah-langkah yang diambil, seperti dengan adanya penembakan, apakah telah sesuai dengan tahapan-tahapan dan prosedurnya.

“Tentu kondisi ini sesuatu hal yang tak diinginkan, tetapi Internal Polri akan lakukan langkah-langkan pengecekan kebenaran langkah-langkah hukumnya, akuntabilitas dalam proses penegakan hukum itu nanti dilihat Termasuk penggunaan senjata api yang mengakibatkan tertembaknya orang lain yang belakangan diketahui adalah rekan-rekan dari Batalyon,” ujarnya.

Boy menyebutkan, proses investigasi masih berjalan. Pihaknya ingin melihat terlebih dahulu bagaimana kronologi yang terjadi sehingga 4 anggota TNI itu tertembak.?

“Proses ini masih berjalan.? Tekad Polri ingin melihat real (realitas) yang ada, Polri ingin melihat bagaimana urutan tindakan-tindakan itu, sudah dilakukan secara baik atau tidak, ini sangat penting untuk kami menyimpulkan apakah penggunaan senjata api yang telah dilakukan sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada,” tuturnya.

“Kami belum bisa berbicara tentang dinamika yang berkembang antara komunikasi yang berjalan di lapangan,” tambahnya.



Sumber : Berbagai Sumber

Empat Personel TNI AD Dipukuli Dan Ditembak Polisi

BATAM-(IDB) : Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad M Basya, menyatakan, empat prajurit Batalion Infantri 134 Tuah Sakti, Batam, luka-luka akibat dipukuli dan ditembak di bagian kaki oleh oknum anggota Brigade Mobil kepolisian setempat karena salah sasaran.

“Keempat korban sudah dilarikan ke rumah sakit umum,” kata Basya, saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.


Ia menegaskan, dalam kejadian tersebut tidak ada bentrokan, namun yang terjadi penahanan sepihak oleh polisi kepada anggota TNI AD itu yang sedang melintas.


“Bukan bentrokan. Sementara informasi yang saya terima, justru ada penahanan sepihak 
oleh polisi,” katanya.


Dijelaskan, sesaat sebelum kejadian, ada patroli polisi setempat yang sedang melakukan penggerebekan di lokasi penimbunan BBM, Minggu malam (21/9).


Pada saat itu pula, sepulang apel malam, dua anggota TNI AD itu melihat ada keramaian dan berhenti.


“Ada patroli polisi sedang menggerebek penimbunan BBM. Pulang apel dua orang anggota TNI melihat ada rame-rame dan berhenti. Malah ditangkap, digebuki dan ditembak kakinya,” jelas Basya.


Dua anggota TNI AD yang dihentikan itu sempat tergeletak, kemudian ada dua anggota lagi yang melintas dan bergegas ke Markas Brigade Mobil setempat yang tidak jauh dari lokasi.


Ternyata dua personel TNI AD itu lagi-lagi mendapatkan perlakuan sama. Keempat anggota TNI yang terluka tembak itu Prajurit Satu AK, Prajurit Dua HS, Prajuit Kepala EB, dan Prajurit Satu ES.


“Anggota batalion infantri itu sempat ada yang ingin keluar, tetapi sudah ditahan komandan batalionnya, jangan sampai keluar kesatrian,” ujarnya.


Basya mengatakan, saat ini TNI masih menggali informasi dari pihak-pihak terlibat dalam aksi penembakan dan penganiayaan.


“Saat ini sudah ada pertemuan antara komandan Korem dan kepala Kepolisian Daerah untuk mediasi,” tuturnya.


Kapuspen TNI menegaskan, aksi oknum Brigade Mobil kepolisian setempat itu tidak dibenarkan dan melanggar hukum, karena itu pihaknya mendesak agar kasus tersebut diproses hukum.


“Tidak dibenarkan bertindak seperti itu. Kami minta agar pelaku diproses secara hukum. Kalau ada anggota kami yang juga melanggar, akan kami tindak. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tindakan susulan,” ujar Basya.

Provost Jaga Ketat Gudang Senjata Yonif 134/TS

Insiden penembakan terhadap empat personel Batalyon 134/Tuah Sakti (TS) di Batam, Kepulauan Riau, membuat Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan melakukan langkah pengamanan. Gudang senjata dijaga ketat sebagai bentuk antisipasi.

Dalam keterangan kepada media, Senin (22/9/2014) Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Istu Hari Subagio menyatakan, begitu mendengar ada insiden, dia langsung memerintahkan komandan batalyon untuk mengambil berbagai langkah.


Antara lain, seluruh anggota batalyon diapelkan dan tetap berada di markas. Termasuk personel yang tidak tinggal di komplek batalyon, segera masuk ke batalyon. Mereka tetap berada di batalyon sampai sekarang ini.


“Sampai sekarang (personel) masih di lapangan, berbivak di lapangan. Gudang senjata juga dijaga provost,” kata Pangdam Istu di Makodam I/BB, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara.


Pagi tadi, Pangdam Istu juga sudah mengirim beberapa perwira tinggi dan menengah, seperti Kasdam, Asisten Intelijen serta Komandan Polisi Militer Kodam ke Batam. Bersama Muspida setempat, mereka sudah menjenguk para personel yang dirawat di rumah sakit.

TNI-Polri Bentrok Enam Kali Dalam Setahun

Indonesia Police Watch (IPW) mengungkap, konflik TNI dan Polri akan terus terjadi, dan seakan tak bisa dihentikan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, mengatakan, dalam setahun terakhir, yakni dari 19 Oktober 2013 hingga 21 September 2014 sudah terjadi enam kali bentrokan antara TNI dan Polri.


“Akibatnya, delapan anggota TNI luka, empat di antaranya tertembak dan lima polisi luka. Untungnya, tidak ada yang tewas dalam bentrokan ini,” kata Neta, Selasa (23/9/2014).


Neta merinci, bentrokan terbanyak terjadi di tempat hiburan, yakni tiga peristiwa. Jawa Barat memegang rekor terbanyak bentrokan TNI-Polri dalam setahun terakhir, yakni ada tiga kasus. Sedangkan Jakarta, Sulteng, dan Kepri masing-masing satu kasus. “Sebagian besar bentrokan terjadi antara oknum TNI dengan Brimob. Elit TNI maupun Polri perlu menyikapi hal ini agar bentrokan di jajaran bawah tidak terus terjadi dan meresahkan masyarakat,” ungkapnya.


Dikatakan Neta, bentrokan terus terjadi karena bibit-bibit potensi konflik di jajaran bawah antara TNI-Polri tidak pernah diselesaikan secara tuntas. “Sehingga letupan gampang tersulut menjadi konflik dan bentrokan yang memakan korban. Ujung dari akar masalah ini sebenarnya adalah soal ekonomi atau ketimpangan ekonomi,” ungkapnya.


Biaya hidup yang kian tinggi, kata Neta, kerap membuat jajaran bawah, baik TNI maupun Polri terlibat aksi “backing-backingan” maupun “jasa pengamanan”. Di antaranya menjadi backing di tempat hiburan malam, kawasan pertokoan, lokasi industri, sampai pada kegiatan ilegal, seperti penimbunan BBM ilegal atau melindungi bandar narkoba.


Nah, dalam persaingan “jasa pengamanan” ini kerap muncul semangat korps atau semangat korsa yang berlebihan. “Masing-masing oknum terkadang lebih mengedepankan arogansi dan superioritas, terutama jika satu sama lain merasa terganggu kepentingannya,” katanya.


Sebab itu, kata Neta, untuk mengatasi konflik ini, perlu kesamaan persepsi dan tindakan di kalangan masing-masing elit bahwa para elit maupun jajaran bawah tidak boleh terlibat dalam aksi “jasa pengamanan” itu.


“Bagi yang terlibat, institusi akan memecatnya. Konsekwensinya negara harus memberikan kesejahteraan yang layak buat TNI maupun Polri. Selama ini masing-masing elit cenderung permisif untuk kegiatan ilegal ini. Sepanjang para atasan tidak menertibkan sikap dan prilakunya, jangan harap bentrokan di jajaran bawah bisa dihentikan,” tutup dia.

Soal Rivalitas

Gesekan antara anggota TNI dan Polri seakan tak ada ujungnya. Bentrokan tersebut selalu memakan korban, seperti kejadian terbaru antara anggota Brimob Polda Kepri dan anggota Batalyon Infantri (Yonif) 134/Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau. Empat anggota TNI tertembak dalam insiden tersebut.

“Perkelahian itu pada umumnya 95 persen dilakukan antara prajurit TNI lawan Brimob, dan dari data tersebut kebanyakan Brimob selalu bersenjata. Kasus terakhir pun di Batam terjadi ketika Brimob mulai membuka tembakan sementara prajurit TNI-nya tak bersenjata,” jelas Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, kepada Okezone, Selasa (23/9/2014).


Menurut dia, gesekan tersebut sering terjadi dipicu hasrat rivalitas yang tak berkesudahan. Kedua pihak merasa paling kuat dengan kesatuannya. Sebab itu, kata politikus PDIP itu, dibutuhkan sarana komunikasi yang bisa menghilangkan sekat antara dua pasukan tersebut.


“Jadi menurut saya masih ada semacam “rivalitas“ antara prajurit TNI dan Brimob di lapangan. Untuk itu perlu sarana komunikasi antara dua satuan ini terutama di daerah-daerah. Upayakan mereka saling mengenal satu sama lain,” tegas dia.


Tugas tersebut kata mantan Sekretaris Militer itu, menjadi tanggung jawab pucuk pimpinan masing-masing.


“Tugas ini menjadi tanggung jawab komandan kesatuannya masing-masing sampai dengan tingkat Kodam dan Polda masing-masing. Proses merekatkan komunikasi ini bisa dilaksanakan, antara lain melalui kegiatan olahraga, silaturahim, latihan bersama, dan lain-lain,” ucapnya.


Saat ditanya mengenai wacana penggabungan keduanya agar bisa meminimalisasi konflik, Hasanuddin menilai usulan itu tak akan menyelesaikan masalah. “Tak akan menyelesaikan masalah,” pungkasnya.



Sumber : Antara