Pages

Kamis, September 18, 2014

The Great HUT Ke 69 TNI : 7/10/2014

SURABAYA-(IDB) : Pada tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya, Jawa Timur akan dicetak sejarah parade militer terbesar Indonesia. Bayangkan saja, TNI AU akan menerbangkan 139 pesawat fix wing maupun rotary. Mungkin ini menjadi sejarah fly pass terbesar yang pernah dilakukan Indonesia. 139 pesawat TNI AU akan melintas bersamaan dengan formasi di atas langit Surabaya.


Alutsista itu belum termasuk pesawat udara TNI AD sebanyak 43 unit, serta milik TNI AL 23 unit. Tentu ini menjadi pemandangan yang mencengangkan, karena mereka akan fly pass bersamaan. Fly Pass ini membutuhkan kordinasi yang cermat, termasuk urusan take off dan landing.


image

image

image

image

image

image


HUT TNI ke 69 pada 7 Oktober nanti akan melibatkan 526 alutsista. Selain fly pass, akan didemonstrasikan peperangan tiga matra, sehingga lokasinya dipilih di Armatim Surabaya.

TNI AL juga akan melakukan sailing pass yang melibatkan 35 kapal perang, plus menampilkan rudal maut Yakhont. Untuk armada bawah laut, tidak usah berpikir macam-macam, karena kapal selam yang ditampilkan adalah KRI Nanggala 209. KRI ini memang sedang giat dengan misi “sosialisasi” dengan masyarakat. Kapal selam Indonesia, dibagi menjadi dua kategori, sama halnya dengan pesawat tempur: yakni, kapal selam latih dan kapal selam tempur.


Angkatan Darat juga akan mengeluarkan alutsista mautnya, yakni 22 MBT Leopard 2, 22 IFV Marder, 13 Panser Tarantula, 6 pucuk meriam keras berat, Caesar 155mm, 9 pucuk Roket Multi Laras Astros 2, 18 pucuk meriam KH 179, 155mm dan banyak lagi. Tentu tidak semua alutsista dipamerkan di sini.

Terima kasih Pak SBY, Purnomo Yusgiantoro dan Sjafrie Sjamsoeddin. Anda memang hebat. We love you



Sumber : JKGR

KRI Teluk Bintuni Sudah 95 Persen Siap Meluncur

LAMPUNG-(IDB) : Kapal perang jenis Landing Shift Tank (LST) KRI Teluk Bintuni yang dibangun digalangan kapal milik PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung sudah 95 persen selesai. Kondisi terbaru dari kapal yang khusus mengangkut tank jenis Leopard tersebut disampaikan oleh General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50) kepada Saibumi.com melalui telepon selulernya Kamis, 18 September 2014.

“Kapal sudah 95 persen clear progresnya. Kemudian sistem navigasi dan komunikasi sudah 75 persen terpasang. Kemarin itu untuk diesel generator sudah selesai pembebanan (low test). Hasilnya sesuai dengan yang kami harapkan,” kata Edy tentang perkembangan terbaru dari kapal yang sedang sandar di dermaga PT DRU yang ada di Panjang tersebut.

Lebih lanjut Edy menyampaikan bahwa selanjutnya akan diadakan percobaan mesin utama. “Besok kami akan adakan persiapan commissioning main engine (percobaan mesin utama) dan persiapan finishing kamar -kamar. Lalu, masih ada proses finishing interior secara keseluruhan. Jadi masih sangat banyak hal yang harus dibereskan,” paparnya.

Jadwal sea trial (uji coba kapal berlayar), Edy menyebutkan masih belum ada perubahan dari jadwal. “Masih sesuai jadwal tanggal 21 September 2014 kapalnya akan menjalani proses sea trial. Mudah-mudahan tidak ada halangan. Kami rencanakan meninggalkan dermaga PT DRU Lampung pada siang hari,” katanya lagi.


Melihat Setiap Ruangan KRI Teluk Bintuni 520  

Melihat Setiap Ruangan KRI Teluk Bintuni 520Senin, 15 September 2014 lalu adalah terakhir kali Saibumi.com melihat langsung kondisi kapal milik Departemen Pertahanan tersebut. Bersandar di dermaga yang disesaki berbagai perlengkapan finishing kapal yang akan menjadi maskot kapal perang produksi asli bangsa Indonesia sendiri. Dari luar sudah terlihat makin jelas identitas sebagai kapal perang dengan penampilan gagah. Kapal ini sudah dijadwalkan akan mengikuti parade alutsista dihadapan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono saat HUT TNI di Surabaya.

Disisi lain dermaga tempat KRI Teluk Bintuni bersandar, ada juga tug boat Dayaru 1 Jakarta bersama satu kapal tongkang. Mendapat izin masuk kedalam kapal, Saibumi.com mendapat gambaran lebih jelas kondisi perut kapal yang mampu memuat 10 tank jenis leopard tersebut.

Bau khas logam bercampur dengan aroma cat dan lem langsung terhirup begitu memasuki lambung kapal. Aneka warna selang berbagai ukuran ada dilantai, dinding maupun langit-langit. “Warnanya beda karena fungsinya beda. Ada yang buat nge-las, ada yang buat alirkan gas, ada yang buat alirkan listrik, macam-macamlah,” kata salah satu pekerja kepada Saibumi.com. 


Paling atas adalah tempat radar utama yang terletak di lantai kapal paling tinggi.

“Radarnya belum dipasang. Mungkin beberapa hari lagi,” kata Dwi. Dari lantai atas terlihat langsung kondisi dari helipad.

KRI Teluk Bintuni juga bisa membawa dua helikopter dan terdapat tempat khusus parkirnya. Depan ruang komando terlihat dudukan senjata meriam berbagai ukuran. “Senjatanya paling akhir dipasang. Namanya juga senjata, ada perlakuan khusus saat pemasangannya. Kami jadikan tahap akhir nanti,” jelas GM Production Edy Wiyono.
 

Masih kata dia, untuk ruang komando sedang dalam proses pemasangan sistem navigasi. Tiga kursi yakni Kursi Komandan, Kursi Wakil Komandan dan kursi juru mudi sudah terpasang pada posisi tertentu. Perlengkapan navigasi kapal juga sudah terpasang dan beragam tombol dengan bentuk dan warna menunjukkan fungsi yang berbeda. Ruangan yang paling menarik perhatian adalah ruangan sangat luas dibagian lambung kapal. “Disinilah nanti tanknya parkir saat dibawa. 

Selain tank, bisa juga bawa truk. Nanti keluarnya lewat pintu hidrolik. Tapi sistem hidroliknya belum terpasang sehingga pintunya masih belum bisa dibuka,” tutur Dwi selaku satpam PT DRU Lampung. Berdampingan dengan ruang parkir tank tersebut adalah ruangan mesin. Aroma logam makin kuat tercium dan udara juga terasa makin panas. 

Puas Saibumi.com berkeliling, tampak tiap ruangan sudah menunjukkan fungsinya. “Ini tinggal memasukkan barang-barang buat isi ruangannya. Dibereskan sedikit lagi jadi baguslah,” kata seorang pekerja yang sedang menata perabot dalam sebuah ruangan tidur berukuran besar.

Pengakuan jujur dari GM Production PT DRU Edy Wiyono, “Seumur-umur mengerjakan kapal, biasanya ada selang waktu tiga / empat bulan untuk finishing sebelum mengadakan penyerahan kepada pemiliknya. Baru kapal ini yang selang waktu antara launching dan pelayaran perdana dalam bulan yang sama. Berat memang tapi jadi tantangan yang seru. Pengalaman pertama mengerjakan kapal perang, jadi semua hal dinikmati. Malah terimakasih dikasih kepercayaan membuat kapal seperti ini. Rasanya campur aduk yah. Nambah ilmu, pengalaman dan bangga pastinya.




Sumber : Saibumi

Rudal Hellfire II AGM-114R Indonesia

ALABAMA-(IDB) : US Army memesan lebih dari seribu rudal Hellfire II buatan AS, untuk Pemerintah: Irak, Yordania, Indonesia, Arab Saudi dan Qatar.

Pejabat Angkatan Darat di Redstone Arsenal, mengumumkan kontrak pembuatan hellfire system seharga 68,7 juta USD untuk produksi rudal 1361 unit dengan jenis: Hellfire II AGM-114R, AGM-114R-3, AGM-114P-4A, TGM M36E7 dan ATM-114Q-6.


Rudal ini akan dijual ke militer asing: Irak, Yordania, Indonesia, Arab Saudi dan Qatar. AGM-114R merupakan versi terbaru dari rudal Hellfire II.


Hellfire System adalah produk Lockheed Martin Corp dan AGM-144R merupakan varian terbaru yang dilengkapi pencari laser semi-aktif untuk menghancurkan berbagai jenis target. Rudal Hellfire 114R dapat diluncurkan dari beberapa jenis pesawat sayap tetap dan helikopter, kapal permukaan, dan kendaraan darat militer.


Hellfires juga rudal pilihan untuk beberapa jenis kendaraan udara tak berawak (UAV): seperti MQ-1B Predator, MQ-9 Reaper, dan MQ-1C Abu-abu Elang. Rudal ini juga akan dipasang di helikopter tak berawak militer AS.


Rudal 114R Hellfire II Romeo telah menggunakan fragmentasi hulu ledak terintegrasi untuk menghancurkan target yang sebelumnya dibutuhkan beberapa rudal hellfire (varian lama) untuk menghancurkannya.


Rudal ini dapat mencari target secara mandiri atau dengan designators laser jarak jauh. Rudal ini memiliki tiga sumbu satuan pengukuran inersia untuk memungkinkannya menyerang target dari samping dan belakang.


AGM-114R dapat diluncurkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari varian sebelumnya karena kemampuan guidance dan navigasinya telah ditingkatkan. Dengan hulu ledak multi-tujuan, rudal dapat menghancurkan target keras, lembut, dan tertutup.



hellfire1.jpgAwalnya rudal ini dikembangkan sebagai rudal anti-tank untuk helikopter serang Apache AH-64 Angkatan Darat AS. Rudal Hellfire telah menjadi salah satu amunisi AS paling serbaguna, karena bisa ditembakan dari pesawat sayap tetap, helikopter, UAV, Kapal permukaan, dan situs berbasis darat.


AGM-114R akan dipandu oleh cahaya yang dipantulkan dari penanda laser dan bersifat senjata dengan radar fire-and-forget. Rudal Hellfire memiliki berat 106 pound, dengan varian hulu ledak tinggi yang dirancang untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Adapun ledakan versi fragmentasi dirancang untuk menghancurkan truk, antena/radar, konsentrasi pasukan musuh, dan sasaran lunak lainnya.


Pengembangan rudal Hellfire AGM-114R menjadi diperlukan setelah Pentagon membatalkan proyek Joint Common Missile (JCM), yang tadinya untuk menggantikan Hellfire, serta rudal udara ke darat AGM-65 Maverick.

Pada kontrak ini Hellfire Systems LLC akan dikerjakan di Lockheed Martin Corp. Adapun Missiles dan Fire Control di Orlando – Florida dan selesai November 2016.



Sumber : JKGR

PT PAL Bangun Proyek Kapal PKR Kedua

SURABAYA-(IDB) : BUMN galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) mulai menggarap proyek kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 yang kedua setelah sebelumnya memulai konstruksi pembuatan PKR pertama.

Direktur Utama PAL INDONESIA M. Firmansyah Arifin mengatakan proyek PKR tersebut digarap melalui kerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.

"Kerjasama dengan galangan luar negeri ini turut menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan. Perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu meningkat setiap tahunnya, dan ini sebagai pemenuhan Armada TNI Angkatan Laut," ujarnya dalam siaran rilis penyelesaian proyek KCR 60 dan pemotongan plat baja pertama (First Steel Cutting) kapal PKR 10514 kedua, Rabu (17/9/2014).

Dia mengatakan dalam mencapai target sebagai lead integrator sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2012, PAL Indonesia sebagai BUMN diharuskan mampu memproduksi kebutuhan alutsista TNI yang menjadi motor tumbuhnya industri galangan kapal.

"Dengan merampungkan pesanan TNI AL, kami akan terus berkarya untuk peningkatan kebutuhan armada laut menjadi world class navy," imbuhnya.

Adapun PAL Indonesia telah menyerahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60) dengan total 3 unit dari bacth pertama ini. KCR 60 meter merupakan jenis pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (FPB-57) yang telah dibangun oleh perseroan sebelumnya. KCR 60 M ketiga yang sudah diserahterimakan rencananya akan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro untuk menjadi kapal perang Indonesia dengan nama KRI HALASAN 630.

PAL Indonesia juga berencana segera mengirimkan sekitar 250 tenaga pembuatan kapal untuk melaksanakan Transfer of Technology (ToT) proyek Kapal Selam. Proyek tersebut bakal menjadi sejarah pertama di Indonesia dalam pembangunan kapal Selam.

Beberapa modul PKR pertama :



Sumber : Bisnis

Panglima TNI Angkat Konglomerat Tahir Jadi Penasihat

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA sebagai penasihat. Konglomerat dan bos Bank Mayapada itu menjadi penasihat untuk membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI.

Upacara pengangkatan Tahir sebagai Penasehat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit itu dilakukan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014) pagi. Moeldoko dan para petinggi TNI hadir di lokasi.

"Saya mengucapkan selamat kepada Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA atas pengangkatannya selaku Penasihat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit," kata Moeldoko dalam pidatonya.

Kata Moeldoko, Tahir selama ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan prajurit TNI. Bahkan Tahir akan memberikan bantuan 1.000 unit rumah untuk prajurit di Jakarta.

"Beliau (Tahir) akan memberikan bantuan untuk pembangunan 1.000 rumah yang knock down untuk prajurit yang nilainya cukup besar," imbuh Moeldoko.

Moeldoko berkata, tugas pokok Panglima TNI ada 2. Pertama, menyiapkan prajurit TNI agar siap perang. Kedua memelihara kesejahteraan prajurit. Alasan kedua itulah yang membuat dirinya mengangkat Tahir.

"Untuk itulah Panglima TNI mengangkat Bapak Tahir untuk bisa membantu tugas Panglima TNI di bidang kesejahteraan. Dengan kehadiran Pak Tahir ini, Panglima TNI semakin ringan dalam memikirkan kesejahteraan prajurit," ucap Moeldoko.


Alasan Tahir Jadi Penasihat TNI

Diangkat sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit, Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA mengaku akan membangun rumah prajurit TNI di tiap provinsi di Indonesia. Apa alasan di balik bantuan konglomerat dan bos grup Mayapada itu membantu TNI?

Dijelaskan Tahir selama ini dirinya sudah aktif membantu TNI di berbagai bidang melalui Tahir Fondation. Menurutnya, suatu kehormatan besar bisa membantu mensejahterakan kehidupan prajurit TNI.

"Ini suatu kehormatan, kami bisa ikut berpartisipasi walaupun ini masih sedikit atau masih kecil. Kami concern terutama, perumahan prajurit," kata Tahir saat diwawancarai wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).

"TNI selalu jaga keamanan kita, maka itu saya selalu terima kasih karena dengan amannya negara ini, pengusaha bisa usaha dengan baik dan lain-lainnya," sambung Tahir.

Langkah awalnya mensejahterakan prajurit TNI, Tahir akan membangun 1.000 unit rumah di Jakarta. Selanjutnya, ia telah merencanakan membangun rumah bagi prajurit TNI di tiap provinsi di Indonesia. "Pemikiran saya di tiap provinsi kita bisa bangun rumah prajurit untuk 3 angkatan darat, laut dan udara. Tiap provinsi ya. Kita rencana mungkin setiap provinsi 500 (unit rumah) dibagi 3 angkatan. Kita akan keliling ke provinsi atas persetujuan dari Pangab," ujar Tahir.

Terkait 1.000 unit rumah bagi prajurit TNI di Jakarta, Tahir mengatakan, terserah TNI akan dibangun di mana. "Segera saja. Tahun ini, kalau bisa bulan ini," imbuhnya seraya tersenyum.

Saat ditanya berapa anggaran yang disiapkan untuk membangun rumah bagi prajurit TNI di tiap provinsi, Tahir mengaku belum bisa menjawab. Ia menegaskan hanya membantu untuk mensejahterakan kehidupan prajurit TNI.

"Belum kepikir (total anggaran). Saya itu kalau ngurusi sosial jarang kepikir anggarannya. Semampu kita. Kita kan makan minum di negeri ini. Logika saja, Bahwa kalau hari ini saya bisa bekerja untuk masyarakat seluas-luasnya adalah kehormatan besar dan sukacita untuk saya," ucap Tahir. 


Pak Tahir Akan Bangun 1.000 Rumah Bagi Prajurit  

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengangkat konglomerat Dato' Sri Prof. Dr. Tahir MBA sebagai Penasihat Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Prajurit. Menurutnya, itu atas kerelaan bos Grup Mayapada itu sendiri.

"Panglima TNI perlu penasihat di bidang kesejahteraan prajurit. Nanti ada lagi (penasehat) di bidang ekonomi. Khusus Pak Tahir ini di bidang kesejahteraan prajurit," kata Moeldoko saat diwawancarai wartawan di Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/9/2014).

Dijelaskan Moeldoko, Panglima TNI punya dua tugas pokok. Pertama, menyiapkan prajurit TNI agar siap perang. Kedua memelihara kesejahteraan prajurit. Alasan kedua itulah yang membuat dirinya akhirnya mengangkat Tahir sebagai penasihat.

"Dalam tugas kedua itu Panglima TNI tidak mudah menjaga kesejahteraan prajurit. Ini berkaitan dengan perumahan, kesehatan dan lain-lain. saya mengangkat Pak Tahir sebagai penasehat karena kerelaan dari beliau sendiri, memberikan pengabdian kepada prajurit TNI," jelas Moeldoko.

Diangkat sebagai penasihat Panglima TNI, Tahir telah menyiapkan berbagai program. Salah satunya membangun 1.000 unit rumah bagi prajurit TNI.

"Yang jelas nanti ada perumahan knockdown bagi prajurit yang sekarang ini sudah siap 1.000 di seputar Jakarta. Nanti akan dikembangkan ke wilayah lain," ucap Moeldoko.

Terkait pengangkatan Tahir, Moeldoko mengatakan itu merupakan otoritas dirinya."Panglima TNI bisa mengangkat staf-staf khusus untuk membantu pekerjaan. Pekerjaannya (Tahir) tidak dibatasi waktu, hanya nanti organisasi akan melihat efektivitasnya, kinerjanya dan sebagainya," ucap Moeldoko.

Moeldoko menambahkan, kebutuhan rumah prajurit TNI masih cukup banyak, yakni 250 ribu unit. Pengangkatan Tahir itu juga terkait permintaan Komisi I DPR RI yang menginginkan dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit.

"Kemarin kita lihat, kebutuhan itu di atas 250 ribu rumah, masih cukup banyak. Kemarin kita diskusi dengan Komisi I DPR RI pada saat rapat kerja di Mabes TNI. Poinnya, komisi I meminta Panglima TNI untuk membuat renstra di bidang kesejahteraan prajurit. Kemarin ini kan kita hanya berkutat membuat renstra di bidang alutsista. Proyeksinya ke depan sampai 2024 seperti apa, akan kelihatan dari anggaran yang dialokasikan," imbuh Moeldoko.




Sumber : Detik

Pengamanan Perbatasan Di Tanjung Datok

TD-(IDB) : Masih ingat berita hangat dari berbagai media Nasional dan Lokal Kalimantan Barat beberapa waktu yang lalu, dimana pemerintah Malaysia secara terang-terangan telah membangun Beacon (dudukan Mercusuar) di perairan Tanjung Datok wilayah Laut Teritorial Kodam XII/Tanjungpura.!

Merujuk pada perjanjian Landas Kontinen antara RI-Malaysia yang disyahkan di Kuala Lumpur 27 Oktober 1969 masing-masing pemerintah RI oleh Mentaben Prof Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro dan pemerintah Malaysia oleh Penguam Negara Abdul Kadir bin Jusof. Kemudian Indonesia meratifikasi dengan Keppres No.89 Tahun 1969 tanggal 5 Nopember 1969 (Lembaran Negara 1969 No. 54) telah disepakati penetapan 25 titik coordinat yaitu: 10 titik di Selat Malaka, 10 titik di Laut Natuna dan 5 titik di utara Tanjung Datok, wilayah Prov Kalbar.

Dimana Garis Pangkal (baseline 21) pada coordinat 109º 38´ 8ʺ BT- 02º 05´ 0ʺ LU (± 210 meter dari pantai utara Tanjung Datok) yang dilengkapi dengan Base Point 35 atau Titik Dasar (TD.35) atau Titik Ikat di pantai Tanjung Datok, telah di depositkan di lembaga internasional PBB.

Patok Dishidros TNI AL pada TD.35 Tahun 2005 tergusur abrasi pantai, berkat kepedulian Babinsa Tanjung Datok dan masyarakat binaannya, patok itu dapat diselamatkan, ± 5 meter dari kedudukan patok semula, dibangun Pos Babinsa Permanen Tanjung Datok, dari hasil Swadaya.

Pembangunan Mercusuar Malaysia Mei 2014 itu jika mengacu pada MoU Indonesia-Malaysia di Kuala Lumpur 27 Oktober 1969, Pasal 1, ayat (1), point A, dinyatakan bahwa Base Line 21 di Tanjung Datok telah disepakati pada coordinat 109º 38’ 8” BT - 02º 05’ 0” LU, sedangkan Mercusuar Malaysia yang dibangun di wilayah Laut Teritorial Indonesia di coordinat 109º 38’ 8,70” BT - 02º 05’ 0,3” LU. Terdapat selisih hitungan 5,70” BT – 0,3” LU (masuk wilayah Laut Teritorial NKRI sejauh ± 1.390 meter, atau ± 800 meter dari pantai terdekar di Tanjug Datok Indonesia).

Sementara itu, sesuai Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982) dalam Pasal 80 secara tegas telah disebutkan bahwa: “negara yang mempunyai hak berdaulat di Landas Kontinen dan Hak Eksekutif untuk membangun dan memiliki kewenangan serta pengaturan instalasi (mercusuar) di atasnya; adalah Negara Kepulauan seperti NKRI”.

Oleh karena itu saya tidak mengatakan bahwa Beacon yang dibagun oleh fihak Malaysia di wilayah abu-abu (wilayah sengketa), hal ini bisa membuka celah hukum dan Malaysia akan menuntut ke mahkamah internasional atas wilayah abu-abu itu. Demikian jawaban Kasilistra Pendam XII/Tpr Mayor Inf Drs. Umar Affandi, M.H atas pertanyaan Presenter pada acara Berita TNI AD di Studio ANTV Wisma Antara Jl. Merdeka Jakarta Selatan Lantai 9, pada segmen Dialog dengan tema “Pangamanan Perbatasan di Tanjung Datok, Kalimantan Barat baru-baru ini.

Pertanyaan Presenter ke dua: “seberapa penting perbatasan bagi suatu negara, khususnya dikaitkan dengan kedaulatan NKRI” ?. Jawaban narasumber yaitu bahwa: “batas suatu negara penting ketika pemerintah telah menjadikan wilayah perbatasannya sebagai halaman depan negara. Oleh karena itu batas negara menjadi sangat penting jika dihadapkan pada kedaulatan negara, karena hal ini berkaitan dengan multiplayer efect, misalnya dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Nasional, Pangamanan Perbatasan dll”.

Pertanyaan ketiga: “mungkinkah pelanggaran batas negara menjadi sumber konflik seperti Israel dengan Palestina”. ? Jawaban narasumber: “harus kita bedakan antara pelanggaran batas negara dengan konflik Israel-Palestina.

Dimana konflik tersebut dipicu adanya aksi penculikan warga Israel oleh Palestina, dibalas dengan penculikan warga Palestina oleh Israel. Eskalasinya berkembang menjadi konflik bersenjata. Sedangkan pelanggaran batas negara bisanya berupa: perkebunan lintas batas negara, perusakan patok tanda batas negara, penghilangan patok, bahkan penggeseran patok sehingga salah satu negara wilayahnya berkurang. Oleh karena itu persoalan antara Indonesia dengan Malaysia selaku sesama anggota Asean tentu saja dapat diselesaikan via forum diplomatik.”

Pertanyaan ke empat: “strategi apa untuk menghindari ancaman “? Jawaban narasumber: “melalui Operasi Pengamanan Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia, sebagaimana diatur dalam Perkasad /94/XI /2009, maka strategi yang dilakukan guna menghindari ancaman wilayah perbatasan negara kita adalah: a) Mencegah upaya peluasan wilayah darat negara kita oleh negara lain yang berbatasan langsung dengan NKRI. b) Mencegah kegiatan infiltrasi dari negara lain, yang akan melewati wilayah perbatasan darat dengan NKRI. dan c) Mencegah pemanfaatan wilayah perbatasan negara sebagai titik pertemuan aktifitas terorisme internasional. Serta d) Mencegah semua kegiatan illegal (illegal action) melalui perbatasan darat dengan NKRI dll”.

Pertanyaan Presenter pada sesien terakhir yaitu: “kehadiran imigran di wilayah perbatasan Indonesia, menguntungkan atau merugikan kita” ?.Jawaban narasumber bahwa: “berbicara tentang untung atau rugi, maka kehadiran imigran di wilayah Indonesia tentu saja dapat merugikan kita, karena akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah Indonesia”.

Usai talk show, narasumber menjelaskan bahwa: “aksi negeri Jiran ini sontak membuat Indonesia bertindak, sebagai langkah awal TNI AL mengerahkan 1 kapal perang kelas Korvet, KRI 877 Sutedi Senoputro, Kapal dengan Meriam dan Torpedo ini juga mengangkut tim Hidro Oceanografi untuk melakukan survei dilokasi Beacon dan TNI AL mengirim pesawat intai amfibi Casa U621 yang bertugas untuk memonitor lokasi tsb.

Berikutnya TNI AL mengerahkan 3 unit kapal perang dan berusaha mendekat ke lokasi pembangunan Beacon, Upaya TNI ini membuat Kru pembanguan Beacon dan kapal perang Malaysia yang bertugas mengawal pembanguan Mercusuar itu, lari tunggang langgang, ini dilihat dari kepulan asap hitam yang keluar dari kapal perang Malaysia yang menandakan mereka pergi dengan buru-buru dan memacu kecepatan kapal sekencang mungkin.

Yang menjadi pertanyaan mengapa kapal perang Malaysia terkesan kabur saat didekati oleh kapal perang Indonesia? bukankah dulu mereka menampilkan sikap arogansi saat sengketa di Karang Unarang (Ambalat) yang membuat harga diri bangsa kita benar-benar dipandang sebelah mata oleh Malaysia. Menurut kabar dari TKP di perairan Tanjung Datok, ternyata kapten kapal Malaysia Fauzi mengidentifikasi ada beberapa kekuatan bawah laut dari pihak TNI AL yang ternyata diam-diam telah mengepung mereka, bahkan kontak dari kapten kapal kepada petinggi TLDM ternyata sia-sia karena kekuatan tidak terlihat dari pihak Indonesia telah meng-intercept komunikasi mereka, wow…pantas ia kabur dengan terburu-buru.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya, untuk apa Beacon ini mereka buat? tentu saja banyak yang bisa didapat oleh Malaysia jika berhasil memasang peralatan di wilayah ini, salah satunya sebagai bukti pendukung jika suatu saat mereka kembali mengajukan masalah ini ke mahkamah internasional di PBB, tapi tunggu dulu…. menurut analisa saya, ternyata itu bukan Beacon sembarangan, pembanguan ring ini bukan murni untuk dudukan Mercusuar, tetapi akan digunakan untuk kepentingan TLDM, dimana di ring ini nantinya akan diinstall berbagai Alutssista.

Kapten kapal Malaysia Fauzi menerangkan bahwa pembangunan Beacon ini atas perintah Kerajaan dan jika sudah selesai membangun di Tanjung Datok pemerintah Malaysia berencana akan membangun 6 unit yang sama dan 1 unit diperairan Sebatik Kalimantan Timur. Demikian kata salah seorang penjaga Suar Tanjung Datok berinisia lBS dari Dinas Perhubungan Laut Wilayah III/Ptk, yang didampingi anggota Satgas Pamtas Yonif 143/TWEJ berinisial Serda SG.



Sumber : TNI AD

46 Negara Ikuti "World Military Parachuting Championship" Di Solo

SOLO-(IDB) : Ratusan peserta dari 46 negara yang mengikuti kejuaraan terjun payung internasional militer atau "World Military Parachuting Championship 2014" ke-38, bakal ikut memeriahkan kirab seni budaya tema "Tari Pelangi Dirgantara Indonesia" di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta Eny Tyasni Suzana, di Solo, Rabu, mengatakan, kirab budaya dalam mengambut peserta kejuaraan internasional terjun payung militer akan melibatkan 600 penari dan ratusan lainnya para atlet dari 46 negara.

Para atlet terjun payung dari 46 negara tersebut juga akan mengenakan kostum pakaian tradisional di negaranya masing-masing.

Peserta kirab sesuai temanya, kata dia, mereka akan mengenakan kostum seperti Gatutkaca, burung merak, burung cendrawasih dan penari menggambarkan mega, awan serta langit dengan rute dari Ngarsopuro menuju di Balai Kota Surakarta atau berjarak sekitar dua kilometer.

"Penari massal sebanya 600 orang akan perform di depan panggung kehormatan di Jalan Jenderal Sudirman," katanya.

Menurut dia, kegiatan kirab budaya dalam menyambut peserta World Military Parachuting Championship 2014 ke-38 tersebut dengan tujuan untuk mengenalkan seni budaya Kota Solo agar diingat di tingkat dunia.

"Para atlet terjun payung diharapkan dapat kembali lagi ke kota ini, sebagai kunjungan wisata bukan peserta terjun payung," katanya.

Ketua Pelaksana Kejuaraan Terjun Payung Militer Internasional, Brigjen TNI Endang Sodik, mengatakan, kegiatan kirab budaya dalam menyambut peserta kejuaraan terjun payung militer internasional guna ikut mengangkat kearifan lokal bukan hanya gol internasiona, tetapi mendunia.

Menurut Endang Sodik, karena pada kejuaraan internasional tersebut diikuti sekitar ratusan atlet dari 46 negara. Setiap negara mengirimkan rata-rata sebanyak 15 atlet. Bahkan, ada negera seperti korea selatan menyirimkan atletnya hingga 23 personel.

"Para peserta terjun payung yang hadir di Kota Solo dari lima benua itu, akan diberikan kenangan khusus agar mereka terkesan untuk kembali lai menjadi wisatawan di kota ini," kata Endang Sodik yang juga menjabat sebagai Sekertaris Umum Asosiasi Terjuan Payung Militer Indonesia (IMPA).

Para peserta kejuaraan terjuan payung pada hari terakhir perlombaan, kata dia, akan digelar terjun payung wisata di atas Candi Prambanan Sleman. Penerjun akan mendarat di plataran Siwa Prambanan.

Menurut Endang Sodik, kegiatan kejuaraan internasional terjun payung militer tersebut sasarannya meningkatkan persahabatan antar Angkatan Bersenjata di kawasan Afrika, Amerika, Asia, Eropa, serta promosi "Friendship Through Sport and Game For Peace" (CISM) di kawasan Asia pasifik dan Oceania.

Selain itu, kata dia, memperbesar profil internasional TNI pada peran "Second Track Diplomacy" pada misi persahabatan dan perdamaian, meningkatan prestasi olahraga terjun payung TNI, dan memperbesar petan TNI dalam promosi nasional di bidang ekonomi, budaya, pariwisata, serta UKM masyarakat.



Sumber : Antara

Marinir TNI AL Sangat Profesional Di Mata USMC

SURABAYA-(IDB) : Perwakilan dari US Marforpac (Marine Corps Forces Pacific) G4, Kolonel USMC James Leonard Rubino, menilai Korps Marinir TNI AL sangat profesional.

"Pejabat Korps Marinir TNI AL sangat profesional seperti apa yang kami lihat selama beberapa hari di sini," ujarnya, sebagaimana dikutip staf Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL, di Surabaya, Rabu.

Dalam sambutan pada hari terakhir latihan bersama Logistic Talk 2014 yang ditutup Komandan Passukan Marinir-1 Korps Marinir TNI AL, Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Kasirun Situmorang, di Karangpilang, Surabaya, kemarin (16/9), Rubino menyatakan kolega Indonesia itu merupakan organisasi yang berstruktur sangat rapi.

Selama beberapa hari di sana, Rubino bersama anak buahnya, Major Timothy Murray, telah mendapatkan informasi data kebutuhan yang mungkin diperlukan untuk disampaikan dalam forum rapat logistik di Hawaii nanti.

"Perjalanan yang kami tempuh sangat jauh dari Hawai ke Surabaya itu terbayar semua ketika kami berjumpa dengan pejabat Korps Marinir TNI AL yang sangat antusias, sangat ramah, sangat siap, dan sangat profesional," ujarnya.

Diskusi logistik selama dua hari itu mempunyai nilai dan tujuan yang sangat mendasar, yaitu untuk mendapatkan gambaran nyata tentang penerimaan, dan pencatatan logistik.

"Juga pembukuan, penyimpanan, pendistribusian, dan penggunaan barang, bahan bakar, dan amunisi untuk mengembangkan markas/pangkalan," kata Rubino.



Sumber : Antara

CEO Pindad : Industri Pertahanan Terlalu Penting Untuk Bergantung Impor

BANDUNG-(IDB) : PT Pindad (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman di bidang sistem senjata dengan Cockerill Maintenance & Ingenierie SA (CMI Defense). Acara penandatanganan ini dilaksanakan pada Senin, 15 September 2014 di kantor pusat Pindad, Bandung. Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Sudirman Said dan Executive Vice President CMI Defense, James Caudle. Turut hadir dalam acara ini adalah jajaran Direksi dan manajemen terkait PT Pindad (Persero) serta Patrick Ledig, Vice President of Bussiness Development CMI Defense.

Kerjasama dengan CMI Defense adalah kerjasama yang sudah dirintis dua tahun lalu dalam bidang sistem senjata. Pindad telah mampu memproduksi kendaraan tempur yang kini menjadi produk kebanggaan Indonesia, Panser Anoa dan sedang mengembangkan kendaraan dengan roda rantai. Kerjasama dengan CMI Defense bertujuan untuk membangun satu komponen utuh kendaraan tempur dengan menambahkan aspek persenjataan, dalam hal ini adalah turret. “CMI Defense tidak memproduksi kendaraan dan Pindad tidak memproduksi turret, dalam hal ini kami sangat cocok,” ujar James Caudle, Executive Vice President CMI Defense dalam kata sambutannya. Selain untuk membangun kapasitas baru dalam bidang sistem senjata kendaraan tempur, kerjasama ini juga akan membuat Pindad menjadi qualified supplier untuk peta pemasaran global milik CMI Defense dan tentunya akan menambah kapasitas teknologi tinggi yang akan dikuasai Pindad, “PT Pindad akan tumbuh dalam hal teknologi tinggi dan juga penjualan secara global, karena kami sudah punya jaringan pemasaran di dunia,” tambah Caudle.

Sebelumnya, Pindad telah dinilai oleh CMI Defense dan sudah mampu memenuhi necessity basic requirement yang diperlukan untuk membangun sistem persenjataan turret. Menurut Direktur Utama PT Pindad (Persero), Sudirman Said, selain menumbuhkan kepercayaan diri bagi PT Pindad (Persero) kerjasama ini juga akan menumbuhkan kepercayaan dari industri dalam negeri, “Kerjasama ini Akan menumbuhkan kepercayaan diri bagi Pindad dan akan menumbuhkan kepercayaan dari industri dalam negeri bahwa kalau produk kita sudah bisa diekspor ke luar negeri. Semoga dalam satu tahun ke depan kita sudah bisa memproduksi turret secara mandiri,” ujarnya. Lebih jauh lagi, Beliau menekankan bahwa kerjasama ini merupakan salah satu langkah untuk membangun kemandirian industri pertahanan yang akan dikontrol penuh oleh industri-industri nasional, “Industri pertahanan terlalu penting untuk terlalu bergantung pada impor dan memerlukan langkah-langkah strategis dan berani untuk masuk ke dalam tahap selanjutnya di industri ini. Dengan berbagai macam kerjasama; turret, propelan, dan munisi kaliber besar, satu-persatu puzzle industri ini akan terbentuk dan berada dalam kontrol industri nasional.“

Selanjutnya, akan disusun beberapa langkah teknis yang dibutuhkan untuk memulai kerjasama ini dan akan disusun kerangka waktu kerja yang tight agar dalam satu tahun ke depan Pindad sudah mampu memproduksi sistem senjata sendiri dan tidak akan ruang untuk menunda lagi. Selain itu, akan dilakukan pula exchange technical person antara Pindad dan CMI Defense untuk memaksimalkan kemampuan Sumber Daya Manusia Pindad.



Sumber : BUMN

Kembali Terjadi Baku Tembak Di Lanny Jaya

PAPUA-(IDB) : Satu terduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas dalam insiden baku tembak antara kelompok tersebut dan aparat Tentara Nasional Indonesia di sekitar Lapangan Terbang Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Rabu, 17 September 2014, pukul 12.30 WIT. Insiden ini juga menyebabkan satu orang luka berat.

Menurut Panglima Komando Daerah XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Christian Zebua, setelah baku tembak reda, anak buahnya tidak melakukan pengejaran. Mereka mencoba menutup akses jalan keluar-masuk OPM dari dan ke wilayah Pirime. "Diduga yang terlibat baku tembak dengan anggota kami itu kelompok OPM yang pernah menembak dua anggota polisi di Lanny Jaya beberapa bulan lalu," katanya.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Arh Rikas Hidayatullah menambahkan, kelompok OPM tersebut diduga anak buah Puron Okiman Wenda. "Saat ini situasi Lanny Jaya sudah kondusif. Kami mendapat barang bukti satu buah pucuk senjata api revolver," katanya.

Baku tembak antara OPM dan TNI ataupun polisi di Lanny Jaya sudah sering terjadi. Bahkan Bupati Lanny Jaya Befa Jigibalom pernah mengatakan kontak senjata itu telah menyebabkan 30 orang tewas.

Aparat keamanan dan pemerintah daerah, kata dia, telah berusaha meredam aksi serupa agar tak terjadi lagi. Namun sejauh ini upaya tersebut belum berhasil. Bahkan, menurut Befa, OPM di wilayahnya sering meminta uang kepada dia.

"Saya pernah beri mereka (OPM) uang sekitar Rp 20-30 juta. Tapi mereka minta lagi dengan besaran yang terus meningkat. Saya tak lagi memberikan, sebab takutnya uang itu dibelikan senjata atau amunisi," kata Befa beberapa waktu lalu.

Kodam Kerahkan Satu SSK Ke Lanny Jaya

Kodam XVII/Cenderawasih mengerahkan pasukan sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 100 orang guna membantu Polres Lanny Jaya, Papua, menghadapi kelompok sipil bersenjata.

"Jadi ada satu SSK yang diterjunkan ke sana. Itu hanya bersifat mem-back up polisi dalam penegakkan hukum," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Rikas Hidayatullah di Jayapura, Sabtu.

Ia menegaskan bahwa satu SSK prajurit TNI Kodam Cenderawasih berada di Lanny Jaya untuk membantu polisi, bukan hal lainnya.

"Intinya seperti yang dikatakan Bapak Panglima Cenderawasih, bahwa kami akan mendukung polisi dalam waktu yang belum ditetapkan sampai kondisi Lanny Jaya aman dan kondusif, itu juga disampaikan oleh Pak Kapolda Papua," katanya.

Rikas mengatakan, peristiwa kontak tembak pada tiga hari lalu yang mengakibatkan tewasnya satu orang dari Gerakan Sipil Bersenjata (GSB) itu terjadi di tempat atau medan yang sulit yakni di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.

"Kami tidak bisa serta-merta melakukan pengecekan yang tertembak itu. Karena TNI-Polri tidak mau gegabah tapi bukti ada darah di lapangan itu jelas. Saya mohon kesabaran mengenai peristiwa itu, karena pihak mereka (GSB), juga langsung membawa rekan mereka itu," katanya.

Mengenai penjelasan Panglima Cenderawasih tentang 50-an senjata api yang berhasil diterima atau didapatkan oleh prajuirt kodam, Rikas membenarkan hal itu.

"Jadi senjata api itu ada yang standar militer dan rakitan yang kami dapatkan dan juga diserahkan oleh GSB atau OPM seperti di Manokwari Selatan, Papua Barat pada 16 Agustus lalu, lalu di Arso 14, Kabupaten Keerom tiga hari lalu. Sisanya yang kami gelar beberapa waktu lalu, totalnya 50-an lebih," katanya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende mengatakan anggota yang digelar di Lanny Jaya bertambah yakni mencapai 530 orang yang berasal dari anggota Polri dan TNI.

Pengerahan ratusan orang aparat gabungan itu untuk melaksanakan tugas penegakkan hukum terhadap Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) pimpinan Porum Wenda dan Enden Wanimbo yang kerap kali meneror warga setempat dan menembaki TNI-Polri.

"Sudah mulai digelar operasi penegakan hukum terhadap KSB di Lanny Jaya yang melibatkan TNI," kata Irjen Yotje.



Sumber : Tempo