Pages

Kamis, September 04, 2014

Jepang Masuki Pasar Kapal Selam Dunia Dengan Kapal Selam Soryu

TOKYO-(IDB) : Seperti yang yang telah dilaporkan sebelumnya, saat ini muncul kemungkinan kuat Angkatan Laut Australia untuk membeli 12 unit kapal selam Kelas Soryu dari Jepang. Selain akan memperkuat hubungan pertahanan antara Australia dan Jepang, dan menjadikan kemampuan Angkatan Laut Australia lebih mematikan, penjualan ini juga menjadi langkah besar bagi Jepang untuk bersaing di pasar kapal selam diesel listrik dunia.
 

Kita tahu Jerman, Prancis, dan Rusia sudah sejak lama mendominasi pasar kapal selam diesel listrik dunia. Kapal selam Tipe 209 Jerman telah digunakan lebih dari 12 angkatan laut di dunia, dengan total sekitar 60 kapal selam yang aktif. Desain Tipe 209 memang dari tahun 1960-an, namun di dekade ini Jerman juga sudah membuat dan menggunakan varian terbarunya. Tipe 214 yang masih dianggap penerus dari Tipe 209 direncanakan akan diekspor Jerman ke Yunani dan Korea Selatan. Prancis juga sudah mengekspor kapal selam Kelas Scorpene ke Malaysia, Brazil, dan India. Sedangkan Rusia terus mengekspor kapal selam kelas Kilo dan Improved Kilo ke beberapa negara. Untuk ekspor saat ini, mungkin hanya kapal selam ini yang akan Rusia ekspor hingga masalah kapal selam Kelas Lada sudah bisa diatasi.



Kapal selam Jepang Kelas Soryu dinilai akan cukup mampu bersaing dengan kapal-kapal selam dari Jerman, Prancis, dan Rusia. Dengan bobot benaman 4.200 ton (menyelam), kapal selam kelas Soryu jauh lebih besar dari Tipe 214, Scorpene, atau Improved Kilo, dan tentu dapat membawa lebih banyak muatan senjata. Ukurannya ini juga membuat Soryu akan 'silent' dan memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan kapal selam diesel listrik yang tersedia di pasar ekspor dunia saat ini. Perkiraan harga kapal selam Kelas Soryu saat ini adalah sekitar USD 500 juta (belum termasuk biaya pemeliharaan), tidak jauh lebih mahal daripada kapal selam lain. Australia sendiri menilai harga yang ditawarkan Jepang ini jauh lebih menguntungkan daripada mereka harus membangun sendiri. Perkiraan biaya Australia untuk membangun 12 kapal selam adalah sekitar USD 37 miliar. Sedangkan Soryu yang seharga USD 500 juta ditambah biaya pemeliharaan (mungkin akan setara harga kapal) baru mencapai USD 1 miliar untuk satu kapal.


Amerika Serikat dalam puluhan tahun belakangan tidak lagi ikut dalam pasar kapal selam diesel listrik dunia, hal ini karena mereka memang tidak lagi memproduksi kapal selam diesel listrik. China juga sudah mampu memproduksi kapal selamnya sendiri, namun mereka belum mulai mengekspor hasil karyanya ini, tapi dengan semakin baiknya kemampuan China dalam membangun kapal selam, bukan tidak mungkin juga dalam waktu dekat mereka juga akan bersaing di pasar kapal selam diesel listrik.



Kapal selam Hakuryu (Kelas Soryu)
Kapal selam Hakuryu (Kelas Soryu) Jepang mengunjungi pangkalan militer AS di Guam
Pergeseran industri pertahanan Jepang untuk ekspor, yang semula hanya untuk tujuan dalam negeri, pasti akan menciptakan beberapa kendala. Salah satunya soal usia pakai. Secara historis, Angkatan Laut Jepang hanya mengoperasikan kapal selam untuk usia pakai sekitar 20 tahun. Sedangkan pelanggan-pelanggan ekspor mengharapkan kapal selam yang berumur lebih panjang dan industri pertahanan Jepang tentu harus menyesuaikan keinginan pelanggan ini. Berbeda dengan Jerman, Prancis dan Rusia, Jepang tidak memiliki banyak pengalaman dalam mengelola kebutuhan pemeliharaan jangka panjang sistem canggih untuk asing. Tapi mengingat industri Jepang memiliki reputasi yang baik, seharusnya hal ini tidak akan menjadi masalah, mereka akan mampu memenuhi keinginan pelanggan.

Jerman, Prancis dan Rusia bisa jadi khawatir dengan posisi mereka saat ini dengan masuknya Jepang ke pasar kapal selam dunia. Satu contoh, negara-negara di Amerika Latin banyak yang menggunakan kapal selam Tipe 209, dan dalam waktu dekat banyak yang akan pensiun. Bukan tidak mungkin mereka akan melirik Jepang untuk menggantikan kapal-kapal selam tersebut. Selain itu, Soryu juga bisa menjadi alternatif Kelas Kilo bagi Vietnam yang dibeli dari Rusia. Juga, bisa jadi Soryu akan dibeli oleh negara-negara yang bermasalah dengan China. Selain akan meningkatkan prospek industri pertahanan Jepang, juga akan memperkuat aliansi Jepang dengan negara-negara yang bermasalah dengan China.

 

Jika Jepang memang mampu menjadikan harga Soryu kompetitif, terlebih lagi dengan kemampuan yang lebih baik dan layanan purna jual yang lebih baik dari Jerman, Prancis atau Rusia, Jepang bisa jadi mendominasi pasar kapal selam dunia. Sekaligus Jepang dapat menjadikan Pasifik menjadi lebih berbahaya bagi Angkatan Laut China apabila Soryu dibeli oleh negara-negara yang bermasalah dengan China. Double keuntungan yang diperoleh Jepang. 




Sumber : Artileri

Prancis Tunda Pengiriman Kapal Serbu Amfibi Mistral Ke Rusia

PARIS-(IDB) : Sejak awal, kesepakatan penjualan kapal serbu amfibi Kelas Mistral antara Prancis dan Rusia sudah banyak menuai kritik dan kecaman dari negara-negara Eropa. Kini setelah pertemuan komisi pertahanan Prancis pada Rabu, Prancis mengumumkan akan menunda pengiriman kapal Mistral ke Rusia karena sanksi Uni Eropa.
 

Pengiriman kapal Mistral pertama "Vladivostok" yang dijadwalkan akan dikirimkan bulan Oktober ini ditunda hingga bulan November. Sedangkan Mistral kedua "Sevastopol" sesuai dalam kontrak baru akan dikirimkan pada tahun depan.
 

Perubahan sikap Prancis ini muncul karena sanksi keras Uni Eropa terkait keterlibatan Rusia dalam konflik Ukraina yang dinilai merusak ketenteraman Eropa. Sedangkan sanksi-sanksi lainnya adalah pada sektor energi Rusia untuk penjualan asing, yang mana sektor inilah yang membangkitkan negara ini dari keterpurukan pasca runtuhnya Uni Soviet, dan juga sanksi untuk menggelar Piala Dunia 2018.
 

Pada bulan Juni 2011, Prancis dan Rusia menandatangani kesepakatan senilai USD 1,6 untuk pembangunan empat kapal serbu amfibi Kelas Mistral. Dua Mistral pertama akan dibangun oleh Prancis dalam hal ini DCNS, sementara dua Mistral lainnya akan dibangun sendiri oleh Rusia. Mistral mampu mengangkut 16 helikopter, empat kapal pendarat, 70 kendaraan lapis baja dan 450 personel untuk jangka panjang dan 900 personel untuk jangka pendek. Saat ini, ratusan personel Rusia juga sedang berada di Prancis untuk berlatih di atas Mistral.
 

Masih belum jelas bagaimana nasib pengiriman Mistral ini kedepannya. Tapi yang jelas, jika melanggar perjanjian, Prancis harus membayar denda miliaran dolar kepada Rusia sesuai dengan kesepakatan kontrak. Sebelumnya Prancis sempat menegaskan bahwa sanksi Uni Eropa tidak akan mempengaruhi kontrak Mistral, dan biaya yang harus ditanggung Prancis terlalu besar apabila kontrak dibatalkan. Dilema bagi Prancis.
 

Dari sisi Rusia, menanggapi kabar tidak menyenangkan dari Prancis ini, wakil menteri pertahanan Rusia, Yuri Borisov, seperti yang dilansir laman RT, mengatakan bahwa seandainya kontrak Mistral batal maka tidak akan mempengaruhi rencana reformasi Angkatan Laut Rusia. Dan Borisov menambahkan bahwa jika Prancis melanggar pernjanjian, Rusia akan bertindak sesuai hukum internasional dan udang-undang kontrak. 




Sumber : Artileri

Tiap Pulau Dijaga 15 Personel Baret Ungu

PAPUA-(IDB) : Wilayah utara Raja Ampat menjadi serambi terdepan NKRI. Kepulauan itu berbatasan langsung dengan negara tetangga Republik Palau dan Filipina. Wartawan grup media ini, Suryo Eko Prasetyo, ikut dalam patroli menggunakan pesawat TNI-AL dalam rangkaian Sail Raja Ampat atas undangan Armatim akhir Agustus 2014.


Berada di Kepulauan Raja Ampat tidak lengkap jika tidak ke pulau terluar di Papua Barat. Di utara wilayah pemerintahan kabupaten itu terbentang gugusan kepulauan di bibir Samudra Pasifik yang berbatasan dengan Negara Palau dan sebagian Filipina.


Berdasarkan peta Dinas Hidro Oseanografi Mabes TNI-AL, sedikitnya ada tiga pulau terluar utara Raja Ampat sebagai pintu masuk Indonesia di timur laut.


Tiga pulau terluar itu di antaranya Pulau Fani, Pulau Fanildo, dan Pulau Bras. Pulau itu terdiri berbagai distrik (semacam kecamatan). Antara lain Distrik Kepulauan Ayau, Waigeo Barat, dan Waigeo Utara.


Wilayah tersebut punya arti penting bagi NKRI. Potensi perikanan maupun hasil laut dapat menarik minat asing masuk wilayah tersebut tanpa prosedur resmi. Hal itu membuat pemerintah saling berbagi tugas dalam mengawasi pulau terluar.


Salah satu tugas dipercayakan kepada prajurit TNI dalam menjaga kedaulatan. “Kami selalu mendukung TNI-AL dalam melakukan pengamanan di pulau terluar,” tegas Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada media ini dalam penerbangan menggunakan Cassa U-615 di bawah jajaran Pusat Penerbangan TNI-AL.


Pesawat transportasi taktis itu bertolak dari Bandara Domine Eduard Osok, Sorong Jumat (22/8) pukul 07.30 WIT. Turut dalam patroli, Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Marsetio, Asisten Operasi KSAL Laksda TNI Arief Rudianto, Kepala Biro TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, dan Perwira Pembantu Dukungan Operasi Staf Operasi AL Kolonel Marinir Ketut Suarya.


Pengamanan berupa penempatan satuan tugas pulau terluar dari prajurit Korps Marinir. Di setiap pulau ditempatkan satu tim prajurit baret ungu mencapai 15 personel. “Setiap enam bulan sekali dilakukan pergeseran satgas,” sambung Marsetio.


Bagi Perwira Staf Operasi Puspenerbal Kolonel Laut (P) Edwin, kepulauan terluar menjadi habitat ikan yang menjadi buruan banyak pihak. Terutama di lingkungan status ekonomi sosial atas. “Banyak ikan napoleon yang harganya mahal berkembang di kawasan itu,” terang Edwin. Melalui patroli maritim secara berkala, jajarannya berkoordinasi dengan satgas Marinir setempat maupun unsur pangkalan TNI-AL terdekat untuk melakukan penindakan.


“Kami akan kontak ke pangkalan terdekat kalau ada yang mencurigakan berdasarkan pengamatan dari udara,” lanjut mantan Komandan Pangkalan AL Tanjung Balai Karimun itu.


Dari laporan dan data titik koordinat pihak yang dicurigai itu, pangkalan terdekat mengerahkan armada kapal cepat untuk melakukan penindakan. Kerugian negara dari pelanggaran seperti pencurian ikan maupun pencurian kandungan mineral bumi dapat diantisipasi.


Bukan rahasia lagi Raja Ampat juga menyimpan potensi tambang. Seperti nikel di Waigeo, batu bara dan minyak gas di Pulau Salawati, emas dan bahan baku semen di Pulau Batanta serta Misool.


Jarak antarpulau yang berjauhan membuat aparat harus kerja ekstra dalam melakukan pengawasan. Seperti jarak Pulau Fani dengan Bandara Marinda di Waisai, ibu kota Raja Ampat, menurut Edwin mencapai 120 mil atau sekitar 193 kilometer (1 mil setara 1,609 kilometer).


Penempatan Marinir di pulau terluar menjadi upaya menjaga kedaulatan di titik nol Merah Putih. Ketut menceritakan, marinir yang ditempatkan di perbatasan itu diberangkatkan dari Pos AL Waisei. Membayangkan berlayar menggunakan kapal ke pulau terluar jelas berat. Perjalanan tidak bisa dibilang mudah karena perairan yang diseberangi merupakan pertemuan arus antara Samudra Pasifik dan Laut Tiongkok Selatan.


Kapal patroli tidak bisa merapat ke Pulau Fani karena terdapat banyak karang. Persis di selatan pulau itu terdapat Pulau Igi dan Pulau Miarin. Untuk mengakses antarpulau tersebut, prajurit membuat jembatan dari kayu. Ketika pesawat yang saya tumpangi melintas di atasnya, kondisi laut di sekitar pulau tersebut sedang surut. Perahu yang hendak mendekat harus lego jangkar agak menjauh. “Kapal bisa kandas terkena karang,” terang alumnus Sesko TNI terbaik itu.


Di beberapa sudut lain tampak kapal-kapal nelayan berjajar di permukiman tidak tetap. Meski dimensi panjang Pulau Fani dan dua pulau di sebelahnya tidak lebih dari 1 kilometer, di bagian tengahnya tumbuh belantara hijau.


Hutan tersebut terasa kurang familier bagi yang tidak punya kelebihan daya tahan badan. Malaria yang ditularkan nyamuk menjadi ancaman bagi yang tidak menyiapkan tindakan preventif mengonsumsi pil kina maupun lotion antinyamuk.


Pada rangkaian kegiatan operasi Surya Bhaskara Jaya (SBJ) di Papua Barat, seorang anggota Marinir kedapatan dirawat di KRI dr Soeharso yang sempat sandar di Waisei. Personel itu didiagnosis terserang malaria setelah bertugas di pulau terluar tersebut.


Kapal rumah sakit apung yang bermarkas di Armatim Surabaya itu juga melakukan operasi di Pulau Mutus, kawasan terluar di Waigeo Barat.


Letak geografis pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga turut mendorong Pemkab Raja Ampat mendesak pemerintah pusat agar mempercepat pembangunan wilayah perbatasan. Selama ini pemberdayaan ekonomi maupun infrastruktur di kawasan terluar untuk memperkokoh nilai tawar di mata negara tetangga belum optimal.


Begitu pula di bidang pendidikan. Sejumlah institusi menerjunkan relawan guru maupun sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Dorongan agar pulau-pulau tersebut menjadi daerah otonom belum terealisasi. Sebagaimana disampaikan staf ahli pemerintahan Pemkab Raja Ampat I Nyoman Jaya, pemekaran pulau terluar menjadi Kabupaten Raja Ampat Utara sudah diusulkan sejak 2011.


Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Marcus Wanma menyiapkan tahapan untuk persyaratan pemekaran. Salah satunya berupa pelepasan tanah adat seluas 1.000 hektare di Waigeo Utara hingga melengkapi data-data maupun persyaratan lain. ’’Masyarakat turut menyambut rencana baik pemekaran itu,’’ tuturnya.

Nyoman berharap dari pemekaran pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara lain dapat memperpendek rentang permasalahan. Pria keturunan Bali itu mengibaratkan pemekaran sebagai membangun serambi negara. ’’Kejahatan di laut maupun kerugian negara yang ditimbulkan bisa diminimalisasi,’’ tukas Nyoman.




Sumber : Kaltimpost

Pembangunan Pangkalan Militer Dipastikan 2015

SUKOHARJO-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan pembangunan pangkalan militer untuk mengamankan Tanjung Datu yang berada di ujung barat laut pulau Kalimantan itu, pada awal 2015.

Panglima TNI Moeldoko mengungkapkan, pembangunan pangkalan militer di wilayah yang rawan diserobot negera lain, sudah dimatangkan. Apalagi belum lama ini, TNI memperingatkan Malaysia untuk menghentikan pembangunan tiang mercusuar di kawasan itu.


“Pangkalan militer mulai 2015 dibangun,” katanya usai pengarahan peserta Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI AD se-Indonesia di Markas Batalyon Infanteri 413/Bremoro Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (3/9).


Menurut Moeldoko, pembangunan pangkalan militer untuk mengamankan wilayah perbatasan laut dan darat di Kalimantan Barat itu. Pembangunan realistis dilakukan, karena pada 2015 TNI diberikan porsi oleh APBN yakni Rp 95 triliun. Karena anggaran itu, tidak hanya untuk penambahan alutsista (alat utama sistem senjata) dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).


“Ya demi pertahanan Indonesia yang lebih kuat. Kami tak ingin Tanjung Datu bergejolak diserobot negara lain,” papar dia.


Lebih lanjut lulusan terbaik Akabri 1981 itu menjelaskan, untuk pertahanan laut dan darat di area Tanjung Datu, akan ditempatkan batalyon di kawasan tersebut. Tak hanya rawan sengketa, karena di Tanjung Datu selama ini tidak ada gelar pasukan militer. Pihkanya pun berharap, nantinya setelah pembangunan pangkalan militer selesai dan ditempatkan pasukan, tidak lagi bergejolak.


“Dengan pasukan itu akan menjadi penyangga pertahanan di perbatasan. Soalnya ini masalah serius,” akunya.


Dia menambahkan, pembangunan pangkalan militer di Tanjung Datu, juga karena pertimbangan sengketa Laut Tiongkok Selatan. Di mana laut tepi bagian dari Samudera Pasifik yang berbatasan dengan negara-negara, termasuk Indonesia itu, saat bergejolak akan berdampak. Karena sebagian, berbatasan dengan kawasan Natuna. Apalagi Mabes TNI sudah mematangkan pembuatan pangkalan dengan Kementerian Pertahanan.

“Karena kondisi di Laut Tiongkok Selatan saat memanas, bisa memunculkan kondisi tidak stabil. Maka itu pangkalan miiter segera dibangun,” jelasnya. 




Sumber :  SuaraMerdeka

Panglima TNI Inspeksi Kesiapan Peringatan HUT TNI

SURABAYA-(IDB) : Upacara Peringatan ke-69 Hari TNIsebentar lagi akan digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Beberapa persiapan telah dilakukan, baik kesiapan pasukan upacara parade dan defile maupun kesiapan pendukung lainnya.

Guna mengecek persiapan tersebut,Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko meninjau kesiapanlatihan tersebut di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Kamis (4/9/2014).

Kedatangan Panglima TNI di Koarmatim disambut Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim selaku tuan rumah. Kemudian berturut-turut diterima KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio, KSAU Marsekal TNI IB Putu Dunia, Wakasal Laksdya TNI Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A, Wakasad Letjen TNI M. Munir, dan pejabat teras TNI lainnya.

Kegiatan Panglima TNI di Koarmatim diawali dengan penandatanganan prasasti Monumen JenderalSudirman di Lounge Majapahit Koarmatim, yang nantinya akan ditempatkan di Mako Kogartap III Surabaya.

Pagi itu seluruh kekuatan pasukan upacara parade dan defile dari beberapa batalyon ketiga angkatan digelar. Panglima TNI dengan sangat serius mengamati satu per satu  jalannya upacara parade dan defile, terdiri dari Drum Band Taruna Akademi TNI, satu Kompi Perwira Menengah dan dua Kompi Perwira Pertama, Brigade I upacara terdiri dari satu Batalyon POM TNI, Gabungan Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopassus, Infanteri Lintas Udara-503 Kostrad serta satu Batalyon 500 Raider.

Kemudian Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon 512/Quratara Yudha, Batalyon Kavaleri-3/Tank,Anandaka Chakti, Batalyon Arhanudse-8/Marawaca Buana berikutnya Brigade IV TNI AL terdiri dari satu Batalyon Bintara, satu Batalyon Tamtama pelaut, dan satu Batalyon Marinir. 

Selanjutnya, Brigade V TNI AU terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara Tamtama Paskhas TNI AU serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil TNI. Disamping itu juga diikuti satu Unit Korps Musik Gabungan TNI yang terdiri dari Korsik Korem 084/Baskara Jaya,Korsik Kobangdikal, Korsik Lantamal V dan Korsik Lanmar Surabaya.

Pada kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan, bahwa pada acara puncak Peringatanke-69 Hari TNI defile pasukan akan dinilai dan dilombakan mulai dari batalyon terbaik dan brigade terbaik. Menurut Panglima TNI, masih ada waktu satu bulan bagi para komandan pasukan untuk melatih pasukannya di satuan masing-masing agar menjadi yang terbaik.

“Saya ingin HUT TNI berjalan sangat baik, untuk dapat melaksanakannya harus diawali dengan latihan yang baik pula. Prinsipnya, perencanaan, persiapan, dan latihan sudah sangat bagus,” tegas Panglima TNI seperti dilansir dalam siaran pers Kadispenum Puspen TNI, KolonelInf Bernardus Robert diterima Jurnas.com.

Usai meninjau kesiapan pasukan upacara parade dan defile selanjutnya Panglima TNI meninjau kegiatan Tactical Floor Game (TFG) bertempat di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim.

Upacara Tidak Beres, Komandan Dicopot Dan Pasukan Diceburkan Ke Laut

Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau kesiapan prajurit dari berbagai unsur yang akan terlibat dalam upacara peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis (4/90.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Moeldoko didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Didiet Herdiawan, Pangarmatim Laksda Sri Mohamad Darojatim, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Eko Wiratmoko, dan jajaran petinggi TNI.

Selama hampir tiga jam, Panglima TNI tampak serius memantau jalannya latihan upacara dan defile yang diikuti ribuan prajurit TNI dari tiga matra, yakni AD, AL dan AU, serta menginspeksi barisan pasukan.

Jenderal Moeldoko juga langsung memberikan penilaian saat pasukan dari berbagai batalyon melaksanakan latihan defile, kemudian memintanya mengulangi dengan gerakan lebih sempurna ketika melihat posisi barisan kurang bagus.

"Ini bukan gladi, tapi baru latihan tahap awal. Saya memang sengaja ingin melihat langsung kesiapan prajurit yang akan mengikuti jalannya upacara HUT TNI satu bulan sebelum pelaksanaan agar bisa dilakukan koreksi jika masih terjadi kekurangan," kata Moeldoko, usai meninjau latihan.

Panglima TNI menegaskan pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Koarmatim, Surabaya, dijadwalkan berlangsung 7 Oktober 2014 dan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus berjalan sempurna dengan tingkat presisi tinggi, karena berkaitan dengan risiko yang dihadapi prajurit TNI.

"Nantinya akan ada pengerahan pasukan besar-besaran dari ketiga matra, kemudian atraksi udara yang melibatkan sekitar 200 pesawat tempur TNI AU, atraksi laut dan darat. Semua itu dilakukan dalam waktu singkat, sehingga persiapan yang dilakukan harus benar-benar matang," tukasnya.

Secara umum, Jenderal Moeldoko menilai persiapan yang dilakukan prajurit sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. "Pokoknya, kalau nanti dalam pelaksanaan hari 'H' masih ada yang kurang beres, komandan batalyon-nya akan kita copot. Itu sudah biasa dan risiko menjadi komandan," ucapnya, menegaskan.

Bahkan, peringatan itu juga disampaikan secara langsung oleh Panglima TNI di hadapan para komandan batalyon dan prajurit peserta upacara, sebelum mengakhiri kegiatan peninjauan latihan lapangan.

"Setiap pelaksanaan upacara, barisan defile pamen (perwira menengah) selalu terlihat tidak beres dan membuat perut saya mules. Kalau pas upacara HUT TNI nanti barisan prajurit, termasuk pamen, masih terlihat jelek, komandan batalyon-nya langsung saya copot. Prajuritnya kita ceburkan ke laut," tutur Moeldoko.




Sumber : Tribunnews

KRI Banda Aceh-593, KRI Pertama Peserta RIMPAC

SURABAYA-(IDB) : KRI Banda Aceh-593 menjadi pionir kapal Indonesia dalam perhelatan Latma Multilateral RIMPAC di Hawaii, Amerika Serikat. Untuk pertama kalinya Indonesia mengirim kapal perang selama Latma Multilateral RIMPAC diselenggarakan sejak 2008. Pada RIMPAC sebelumnya, Indonesia hanya mengirim Korps Marinir dan Kopaska. Itu pun dalam jumlah yang terbatas.

Kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang diproduksi PT PAL tahun 2011 lalu ini dapat menjadi kebanggaan rakyat Indonesia, karena keikutsertaannya dalam latihan terbesar di Asia Pasifik itu.


Kapal ini memiliki ukuran panjang 125 meter, lebar 22,04 meter, berat 7.286 ton, kecepatan maksimum 15 knot, dengan daya angkut mampu membawa 344 personel, 5 helikopter jenis MI-2 atau Bell 412,2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 21 buah tank.


Selain itu, kapal dipersenjatai senjata meriam kaliber 20 mm dan meriam laliber 40 mm.


KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol (P) Arif Budiman tersebut berlatih bersama 49 kapal perang dari negara-negara peserta Latma Multilateral RIMPAC yang dipusatkan di US Naval Pearl Harbour, serta memiliki lokasi latihan di Pearl Harbour Training Area, serta Perairan Pulau Oahu dan Samudera Pasifik.


Porsi latihan yang diberikan US Pacific Command (USPACOM) meliputi Harbour Phase Photex, HADR (Human Assistance and Disaster Relief) Exercise, CFMCC ROC (Combine Force Maritime Componennt command Recconnaissance Operation Center), CMFP (Command Cooperative Maritime Force Pacific) Training, OPFOR (Opposing Force) Plan, Helo Operations Exercise, Hely Deck Party Exercise, Manuvra Exercise, Ship/Sail Maneuver, Tactical Manuver, Man Overboard Exercise, Screen Exercise, Interoperability with Coalition Forces, Communication Exercise, RASAP Exercise, Medical Helicopter Deck Landing, Engineering Drills, SWET (Shallow Water Equipment Training), Small Arm Shoot, Main Battery Shoot, Navcommex, Surface Serialized, Damage control Exercise, Air Defens Command Post Exercise, Photo Exercise dan Boardex.


KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang sehari-hari berada di jajaran Kolinlamil serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satinlamil) Jakarta.


Diharapkan pada pelatihan RIMPAC berikutnya kapal-kapal lain milik Indonesia turut berpartisipasi mendukung upaya TNI AL berkelas dunia dan mengharumkan nama bangsa.




Sumber : JurnalMaritim

RSAF Inaugurates M-346 Aircraft Into 150 Squadron

SINGAPORE-(IDB) : The Republic of Singapore Air Force's (RSAF) new Advanced Jet Trainer, the Alenia Aermacchi M-346 aircraft, was inaugurated into 150 Squadron at Cazaux Air Base in France on Wednesday afternoon.

Minister for Defence Dr Ng Eng Hen officiated the ceremony.

Speaking at the ceremony, Dr Ng emphasised the significant role of the M-346 aircraft in training the RSAF's next generation of fighter aircrew efficiently and effectively.

Noting how the M-346 aircraft allows for sophisticated simulations of modern aircraft environments, Dr Ng said: "It allows our trainee pilots to be able to be exposed to air combat environments within the cockpit - they can be simulated, as in handling electronic warfare systems, multi-mode radar and Beyond Visual Range missiles, early in their training. And I think this will enhance the quality and realism of our flying training, and allow us to produce fighter aircrew that are well-equipped to operate current and future fighter platforms."

The RSAF acquired the M-346 aircraft in 2010 as part of the Advanced Jet Trainer programme to replace the A-4SU Super Skyhawk, and took delivery of the first aircraft in 2012. To date, 150 Squadron has received the full fleet of 12 M-346 aircraft.

RSAF said in a press statement that the inauguration of the M-346 aircraft into 150 Squadron "underscores the importance of the RSAF's overseas training in honing its operational readiness and professionalism, and in enhancing both professional and personal interactions with other armed forces".

Dr Ng also commended RSAF personnel for their professionalism and dedication to their training, and expressed confidence that they would continue to push the training envelope to produce the next generation of world class fighter aircrew for a first class air force.

The RSAF's training in France, which began in 1998, has also enhanced the strong and broad-based defence relationship between France and Singapore, RSAF added.




Source : Asiaone

Tiga Drone Indonesia Siap Dirilis Akhir Tahun

BANDUNG-(IDB) : Tiga unit drone yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kini tengah diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Rencananya, tiga unit drone itu akan dirilis akhir tahun ini.

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Teknologi industri Pertahanan Keamanan BPPT, Joko Purwono, Rabu (3/9/2014). “Sekarang masih dalam proses produksi di PTDI, dan rencananya dalam waktu dekat sudah selesai," kata Joko di ujung telepon.

Ketiga Drone itu diberi nama Wulung PA 08, 09 dan PA 10. Ketiganya dipersiapkan untuk tujuan pengawasan daerah perbatasan. Dengan kemampuan beroperasi hingga enam jam, pesawat nir awak ini mampu terbang dengan ketinggian 10 hingga 12 ribu meter.

Hingga kini belum dipastikan lokasi pengoperasian tiga unit drone ini. Namun, diperkirakan Pontianak akan lebih dulu menggunakan ini mengingat pihak terkait dinilai lebih siap.

Joko mengatakan, produksi Wulung juga sekaligus menyatakan kesiapan lembaga penelitian untuk mendukung rencana presiden terpilih Jokowi dalam menggunaan drone guna pengawasan wilayah nusantara.

Kepala Program Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) itu optimistis, Wulung mumpuni. “Kita harus bisa buktikan bahwa Wulung bisa memberikan manfaat,” tutur Joko. Bila dapat beroperasi dengan baik, rencananya dua unit drone akan diproduksi lagi.

Wulung telah mengalami beberapa pengembangan dari prototype-nya. Misalnya, Wulung sudah menggunakan noice reduction untuk mengatasi masalah kebisingan yang sebelumnya dikeluhkan.

Wulung sebelumnya telah diujicoba terbang pada 11 Oktober 2012. Pesawat terbang tanpa awak itu dinyatakan mampu terbang dengan jelajah maksimum 73,4 kilometer. Wulung bakal dilengkapi dengan kamera mumpuni seharga Rp 1 miliar.




Sumber : Tribunnews

Mayjen Imam Edy Mulyono Pimpin Pasukan PBB di Sahara Barat

MAROKO-(IDB) : Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon menunjuk Mayor Jenderal (Mayjen) Imam Edy Mulyono sebagai komandan pasukan PBB di Sahara Barat (Force Commander United Nations Mission for the Referedum in Western Sahara).

"Penunjukan Mayjen Imam Edy Mulyono didukung penuh dan disambut baik oleh seluruh anggota Dewan Keamanan PBB, dan Pemerintah Maroko selaku host country MINURSO," kata Wakil Tetap RI untuk PBB, Duta Besar Desra Percaya, dalam keterangan persnya, Kamis (15/8/2013) pagi.

Penunjukan tersebut tentunya menjadi kebanggaan bagi Indonesia sebagai penyumbang pasukan utama pada berbagai misi perdamaian PBB. "Penunjukan ini merefleksikan kepercayaan tinggi PBB atas peran dan kontribusi penting Indonesia," kata Desra.

Mayjen Imam Mulyono akan menggantikan Mayjen Abdul Hafiz (Bangladesh) dan memimpin sekitar 236 personil PBB yang terdiri atas komponen militer dan polisi yang berasal dari setidaknya 33 negara selama tiga tahun.

MINURSO merupakan misi Pasukan Perdamaian PBB (United Nations Peace Keeping Operations/UN PKOs) yang dibentuk berdasarkan resolusi Dewan Keamanan 690 (1991), sejalan dengan kesepakatan antara Pemerintah Maroko dan kelompok Frente Popular para la Liberacin de Saguia el-Hamra y de Ro de Oro (Frente POLISARIO), pada tanggal 30 Agustus 1988.

MINURSO dimandatkan untuk sejumlah tugas, di antaranya mengawasi gencatan senjata, memverifikasi penurunan jumlah pasukan Maroko di wilayah Sahara Barat serta melakukan dan memastikan terselenggaranya referendum yang bebas dan adil dalam penentuan nasib rakyat di wilayah Sahara Barat.

Mayjen Imam Edi Mulyono merupakan Pejabat Tinggi TNI ketiga dari Indonesia yang mendapatkan kepercayaan menduduki jabatan strategis (leadership position) pada UN PKOs. Pada tahun 1976-1978, Mayjen Rais Abin menduduki posisi FC pada UN Emergency Force (UNEF), Mesir, dan Brigjen Susilo Bambang Yudhono (sekarang Presiden RI) menjabat sebagai Chief Military Observer pada misi United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja and Western Sirmium (UNTAES), Kroasia (1995-1996).

Mayjen Mulyono sebelumnya menjabat Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI (2011-2013) dan juga terlibat dalam sejumlah operasi Misi Perdamaian PBB, diantaranya sebagai Observer Militer pada Misi PBB UNOMIG (United Nations Observer Mission in Georgia).

Mayjen Mulyono memperoleh gelar Master dari Nanyang Technological School di Singapura dan merupakan alumni United Nations Senior Mission Leader Course di Mako PMPP TNI, Sentul, Jawa Barat.




Sumber : Detik

Lebih Dekat Dengan KRI Teluk Bintuni

Kapasitas Untuk 10 Tank Leopard, 2 Heli Dan 361 Pasukan

LAMPUNG-(IDB) : Kapal perang KRI Teluk Bintuni adalah kapal perang Angkut Tank 3 (AT-3) yang dipercayakan Kementerian Pertahanan dan Keamanan RI untuk pembuatannya pertama kali kepada PT Daya Radar Utama Lampung (PT DRU). Sedangkan untuk AT-1 dan AT-2 yang pengerjaannya dilakukan oleh BUMN belum selesai. Hal ini disampaikan oleh General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50),kepada Saibumi.com.

“Kapal ini jenisnya Landing Shift Tank (LST) 3 dengan panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knot. main engine-nya 2×3285 KW dengan dua mesin yang jadi mesin utamanya dan bobot berat mati 2300 ton,” kata Edy tentang kapal yang didesain langsung oleh tim engineering PT DRU Unit 1 Jakarta tersebut.

Edy menjelaskan KRI Teluk Bintuni terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan. Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.

“Untuk muatannya, KRI Teluk Bintuni sanggup memuat 10 unit tank khusus jenis Leopard dengan berat masing-masing 62,5 ton full loaded. Juga memuat satu unit panzer ZAVBL yang beratnya 55 ton. Ada satu unit transporternya juga (transporter adalah alat untuk mengangkut peralatan pendukung Angkatan Laut) dengan berat 15,5 ton,” beber Edy.

Pria yang pernah bekerja di PT. PAL Surabaya ini menambahkan bahwa kapal perang tersebut juga memiliki helipad. “Bisa memuat dua heli langsung karena ada disediakan lahan parkir untuk helipad didalam kapal,” ujarnya.

Menurutnya, untuk persenjataannya, kapal jenis Landing Shift Tank ini dilengkapi tiga jenis meriam yakni satu unit meriam ukuran 40 mm, dua unit meriam ukuran 20 mm dan dua unit meriam ukuran 12,7 mm.

“Dengan kemampuan mengangkut sistem persenjataan yang begitu banyak, kapal ini juga sanggup memuat 113 orang kru kapal alias Anak Buah Kapal, enam orang kru helikopter, dan pasukan sebanyak 361 orang,” tukasnya. 


KRI Teluk Bintuni Diawasi Langsung Biro Inggris 

KRI Teluk Bintuni yang bakal menambah jajaran armada perang TNI AL, bakal memenuhi klasikfikasi standar yang ditetapkan. Semua proses pembuatan kapal perang KRI Teluk Bintuni diawasi oleh biro klasifikasi dari Inggris. Informasi tersebut Saibumi.com peroleh dari General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50).

"Pembuatan kapal diawasi biro klasifikasi dari Inggris yakni Loyd Register (LR). Kenapa? LR dipilih karena untuk setiap kapal yang memiliki sistem komunikasi tempur aturannya memang dibuat oleh LR. Jadi otomatis diawasi oleh LR. Semua konstruksi dan sistem kapal harus ada stempel dari LR. Ada nomor register dan proses identifikasi sebelum bahan mentah dipakai untuk membangun kapal ini," jelas Edy gamblang.

Lebih lanjut pria yang sudah tiga tahun menjadi GM Produksi PT DRU Lampung ini menyampaikan setiap tahapan pengerjaan atau progres pembuatan kapal harus ada persetujuan dari LR. "Jika suatu saat ada kecelakaan terhadap kapal ini, LR secara otomatis ikut bertanggung-jawab. Persetujuan dari LR juga dibutuhkan dalam bentuk tanda tangan bersama dengan Angkatan Laut dan Kemenhankam selaku pemilik kapal. Ada tiga tanda tangan dari para pihak ini maka kapal baru boleh diserah-terimakan," jelas Edy lagi.

Dengan memakai sistem komputerisasi 3D (sering disebut Computer Numerical Control/CNC), bahan mentah yang sudah mendapat sertifikasi dari LR akan dipotong-potong sehingga berbentuk potongan-potongan yang nantinya akan dirakit. Seperti bermain puzzle-lah. Total ada 96 blok yang dibangun perblok satu per satu," jelasnya lagi sedikit menceritakan tentang semua bagian kapal yang terbuat dari baja itu.

"Untuk bahan pembuatannya kami pastikan 65 persen sudah local content (material yang dibeli dari dalam negeri). Ini sejalan dengan program pemerintah dan sesuai aturan bahwa kapal yang dibuat di Indonesia harus mengandung local content minimal 65 persen. Contohnya plat atau dinding bajanya berasal dari Krakatau Steel, besi cor dari BUMN Barata dan semua peralatan perang yang ada di dek berasal dari PT PINDAD," jelas pria yang membuat sistem kerja khusus sehingga kapal tersebut bisa diselesaikan oleh galangan kapal PT DRU Lampung dalam jangka waktu 20 bulan.


Launching 5 September 2014 

Kapal pengangkut tank KRI Teluk Bintuni dipastikan meluncur kelautan pada 5 September 2014. Informasi awal tentang kepastian jadwal launching kapal perang perdana buatan swasta tersebut Saibumi.com peroleh dari General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono. Informasi tersebut diperkuat lagi oleh Komandan Angkatan Laut (Danlanal) Lampung Kol Laut (P) Suharto saat ditemui Saibumi.com di Pangkalan Angkatan Laut Panjang, Bandar Lampung.

“Iya benar, sudah dijadwalkan tanggal 5 September. Kalau dari kesiapan kapal sudah oke, jadi semoga restu Allah menyertai dan tidak tertunda lagi launching kapalnya,” jelas Suharto.

Suharto menuturkan ada perubahan susunan tamu penting yang akan menghadiri langsung launching kapal jenis Landing Shift Tank (LST) tersebut. “Ada beberapa perubahan dibagian pejabat dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan serta angkatan lautnya. Nanti Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang akan menerima kapal ini saat tiba di Surabaya. Diperkirakan sekitar akhir September nanti karena sesuai rencana kapal ini akan diikutkan dalam parade sistem persenjataan pada HUT TNI nanti dihadapan Presiden SBY,” jelasnya.

Suharto menyebutkan daftar tamu penting yang dipastikan akan menghadiri launching kapal khusus pengangkut tank jenis Leopard tersebut. “Kalau dari Kemenhankam yang pasti datang adalah Kabanharkam (Kepala Badan Pertahanan dan Keamanan), Kapusada (Kepala Pusat Pengadaan), Kapuslaik (Kepala Pusat Kelaikan), dan Kabidmatralaut (Kepala Bidang Matra Laut),” bebernya.

Sedangkan dari Angkatan Laut, yang pasti hadir adalah Aslog KSAL (Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut), Kadisadal (Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut), Kadismatal (Kepala Dinas Material Angkatan Laut), Kadislaikmatal (Kepala Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut), dan Kadissenlekal (Kepala Dinas Senjata dan Elektronika Angkatan Laut).

“Untuk dari Provinsi Lampung sendiri, Gubernur Lampung akan datang didampingi oleh unsur Forkopimda Lampung seperti Kapolda, Kajati, Danrem, Danbrigif, dan Danlanud. Walikota dan pejabat penting lainnya juga turut hadir,” imbuhnya.

Sebelumnya PT Daya Radar Utama (DRU) Shipyard & Engineering adalah perusahaan swasta pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan pertama dari Kementerian Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia untuk membuat kapal. Untuk pengerjaan kapal menjadi pembuka gerbang pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia. Pengerjaannya dilakukan di Galangan kapal PT DRU - Noahtu (sering disebut PT DRU Lampung) di Jl Alamsyah Ratu Prawiranegara KM 12 Srengsem Panjang Bandar Lampung.


LR dan ABK Asli Ikuti Sea Trial KRI Teluk Bintuni

Loyd Register (Biro Sertifikasi Kapal Perang dari Inggris, biasa disingkat LR) dan Anak Buah Kapal (ABK) yang akan bertugas di kapal akan menjadi peserta saat Sea Trial (ujicoba berlayar) kapal perang khusus pengangkut tank Leopard KRI Teluk Bintuni. Informasi tersebut Saibumi.com peroleh dari General Manager Production Edy Wiyono (50) dan Anggota Satuan Tugas Angkatan Laut Mayor Yan Saragih (35) dalam waktu berbeda.

"LR juga ikut langsung dalam kapal saat Sea Trial, karena ada test tertentu yang harus sesuai standar LR. Ibaratnya penilaian diberikan oleh LR selama tiga hari Sea Trial itu. Nah, setelah OK semua dan hasil Sea Trial ditandatangani oleh pihak LR, Angkatan Laut dan Kemenhankam baru boleh diserahterimakan dari PT DRU kepada Kemenhankam selaku pemilik atau pemesan kapal ini," jelas Edy.

Setelah mengikuti prosedur Sea Trial, kapal baru sah dinyatakan lulus atau tidak untuk diserahterimakan. Keikutsertaan dan persetujuan LR diperlukan pada semua tahapan pengerjaan kapal hingga Sea Trial. "Soalnya kan mereka biro sertifikasi internasionalnya. Apa yang sudah dikerjakan oleh PT DRU Lampung sudah sesuai standar internasional yang berlaku dan pantas dapat pengakuan. Nah, kalau ada apa-apa terhadap kapal ini, misalnya kecelakaan, pihak LR ikut bertanggung jawab," katanya lagi.

 ABK Latihan Khusus

Diwaktu berbeda, dari anggota Satuan Tugas Angkatan Laut Mayor Yan Saragih (35), saibumi.com peroleh informasi bahwa Anak Buah Kapal yang akan membawa KRI Teluk Bintuni dari Lampung ke Surabaya akan turut serta dalam sea trial tersebut. "Semacam belajar, magang atau latihan langsung dikapal yang akan mereka bawa ke Surabaya. Sekaligus juga proses adaptasi yah buat kru kapal," jelas Yan.

Para ABK tersebut sebanyak 111 orang. "Itu sudah termasuk Komandan satu orang dan perwira 13 orang," tambah Yan.

Lebih lanjut Yan menjelaskan bahwa para ABK KRI Teluk Bintuni itu sedang menjalani pelatihan di Kolatarmabar (Komando Latihan Armada Bagian Barat ). "Karena mereka berasal dari beragam kesatuan, harus menjalani pelatihan khusus dulu sebelum memegang kapal ini," tambah Yan.

Kamis 4 September 2014, para ABK tersebut dijadwalkan sudah sampai di Bandar Lampung. "Kemungkinan tanggal 25 September 2014 sudah beraksi dengan berangkat membawa KRI Teluk Bintuni ke Surabaya," katanya diujung wawancara.




Sumber : Saibumi

Panglima TNI Terima Audiensi Dirut PT. Pindad

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi Asrenum Panglima TNI Mayjen TNI Muktiyanto, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Karibiyama, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan Waasops Panglima TNI Laksma TNI Darwanto, S.H., M.A.P menerima Audiensi Direktur Utama (Dirut) PT. Pindad Bapak Sudirman Said beserta 2 orang staf, bertempat di Ruang Tamu Panglima TNI Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Dirut PT. Pindat dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai pejabat yang baru sekaligus menyampaikan hasil produksi yang dibutuhkan TNI serta tantangan ke depan yang akan dihadapi. Saat ini PT. Pindad terus berbenah diri atas kepercayaan dan kesempatan yang sangat besar dari pemerintah. Disamping, berdasarkan Undang-Undang Industri Pertahanan juga memberikan peluang untuk terus meningkatkan tuntutan dari segi kualitas. Untuk itu PT. Pindad terus berbenah diri guna melakukan perbaikan baik kualitas produksi dan pembenahan organisasi.


Saat ini andalan produk PT. Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo dan menyuplai secara rutin senjata, amunisi kepada Kemenhan RI, Mabes TNI dan Angkatan. Penambahan produk untuk amunisi besar saat ini meriam 105 mm yang sedang dilakukan dengan harapan ke depan, amunisi tank juga dapat terpenuhi. Kemudian untuk saat ini, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan ada kebutuhan senapan 7.62 mm, diharapkan akhir tahun ini dapat diproduksi.


Panglima TNI juga mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan Dirut PT. Pindad ke Mabes TNI. Pada pertemuan tersebut Panglima TNI menyampaikan prioritas penggunaan Alutsista produk dalam negeri dalam hal ini produk PT. Pindad termasuk amunisi kaliber besar, supaya pengerjaannya dipercepat agar dapat mendukung kendaraan taktis maupun amunisi yang dibutuhkan TNI.


Sementara itu, Panglima TNI menyampaikan agar PT. Pindad mengoptimalkan waktu dalam memproduksinya sehingga kebutuhan Alutsista TNI khususnya amunisi ringan dapat terpenuhi. “Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak, sehingga PT. Pindad dapat memprioritaskan dan merealisasikan apa yang dibutuhkan TNI”, ujar Jenderal TNI Dr. Moeldoko.

Panglima TNI Minta Pindad Kebut Produksi Amunisi

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meminta PT Pindad mempercepat pengerjaan produksi amunisi kaliber besar

Percepatan itu untuk memenuhi kebutuhan amunisi TNI. “Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak,” ujar Moeldoko saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said di Mabes TNI Jakarta melalui keterangan pers, Rabu 3 September 2014.


Moeldoko menegaskan pemerintah memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).


Oleh karena itu, kata dia, TNI mengharapkan PT Pindad mengoptimalkan waktu dalam melakukan produksi,


Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembenahan, baik terkait kualitas produksi maupun organisasi.


Dia menjelaskan, produk amunisi besar antara lain meriam 105 mm, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan senapan 7.62 mm yang diharapkan diproduksi pada akhir tahun ini.


Saat ini andalan produk PT Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo, serta menyuplai secara rutin senjata dan amunisi kepada Kemhan, Mabes TNI dan mabes setiap angkatan.





Sumber : TNI AD

450 Prajurit Korem Wirabraja Diterjunkan Ke Papua

PADANG-(IDB) : Sebanyak 450 personel Korem 032 Wirabraja akan diterjunkan ke wilayah perbatasan RI dengan Papua New Guenea untuk melaksanakan tugas pengamanan.

"Semua personel tinggal menunggu keberangkatan pada akhir September 2014," kata Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Widagno Hendro S, di Padang, Kamis.

Ia mengatakan personel yang akan diterjunkan ke Papua tersebut telah melakukan latihan intensif dan siap untuk melaksanakan tugas. Latihan yang dilakukan untuk menjaga kesiapan prajurit Korem 032 Wirabraja yang akan diterjunkan itu digelar di Solok Selatan.

"Kita mencocokkan lokasi latihan dengan kontur alam di Papua. Untuk Sumatera Barat, alam Solok Selatan diyakini yang paling mendekati dengan kontur alam Papua," kata dia.

Menurut dia, latihan yang baru ditutup Sabtu lalu itu, diikuti oleh 450 personel dengan 150 orang pelatih.

"Kita mengintensifkan latihan untuk menaikkan level kesiapan prajurit agar nanti bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Danrem.

Prajurit yang akan terjun melakukan PAM perbatasan tersebut akan bertugas selama delapan bulan.




Sumber : Antara

Rusia Indonesia Jalin Kerjasama Ant Terror

JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan Rusia ternyata menjalin kerjasama anti-teror selama beberapa tahun. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin, di Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Menurut Galuzin, Indonesia dan Rusia sudah cukup lama menjalin kerjasam kontra terorisme. Bahkan diplomat Rusia tersebut menyebut bahwa Rusia dan Indonesia sudah memiliki sebuah kelommpok kerja terakait hal ini.

"Kami (Indonesia dan Rusia) sudah memiliki kelompok kerja di bidang kontra terorisme, kelompok kerja ini melakukan pertemuan untuk pertama kalinya pada tahun 2012 lalu,” ucap Galuzin saat ditemui Sindonews, di kediamannya.

Kerjasama kontra terorisme kini sedang jadi isu penting di Indonesia, terutama sejak munculnya ISIS dan para pendukungnya di berbagai negara. Sebelumnya, Indonesia juga sedang menggodok kerjasama anti-teror dengan Kazakhstan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indoensia, Marty Natalegawa, di Bali pekan lalu. “Sudah ada framework-nya, tinggal sekarang followup-nya. Sudah ada pertemuan kelompok kerja,” ucap Marty.




Sumber : Sindo

Road Map Pesawat Siluman India

Program uji PAK-FA terus berkembang, dan diharapkan sudah matang pada tahun 2016. Tiga prototipe sedang melakukan tes penerbangan - dua digunakan untuk pengujian penerbangan di Zhukovsky, sementara prototipe ketiga dikirim ke Flight Test Centre Angkatan Udara 929 Chkalov Rusia, untuk pengujian.NEW DELHI-(IDB) : India dan Rusia terus bernegosiasi kontrak false tindaklanjut rekayasa pesawat tempur siluman India, PMF (Perspective Multi-Role Fighter). India masih kekurangan akses ke teknologi pesawat jenis ini dan berharap bisa berbagi dengan Rusia di bawah program $ 25-30 miliar.

Meskipun pemerintah India khawatir atas investasi mereka sebesar 11 miliar USD untuk kerjasama fase pengembangan pesawat siluman tersebut, Hindustan Aeronautics Limited (HAL) India berencana meningkatkan investasinya di proyek pesawat generasi siluman untuk angkatan udara India. HAL ingin mengejar fase rekayasa pengembangan lebih lanjut. Sebagai bagian dari investasi ini, HAL memerlukan infrastruktur produksi untuk membangun satu dari dua prototipe dan melakukan pengujian penerbangan menjelang akhir dekade ini. Menurut rencana, produksi dalam negeri dijadwalkan dimulai pada tahun 2020, sebuah program kerjasama pembangunan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan memakan waktu hampir delapan tahun untuk menyelesaikannya.

“Ini adalah sebuah proyek yang unik bertujuan untuk kerjasama jangka panjang” ujar Wakil Direktur Jenderal Sukhoi, Alexander Klementyev. “kita tidak pernah memiliki format kerjasama seperti ini di masa lalu. Sebelumnya hanyalah lisensi yang digunakan untuk produksi di China dan di India, tapi sekarang akan merancang bersama dan memproduksi pesawat tempur baru”.

imageBerbeda dengan keterangan yang disampaikan Rusia, India agak skeptis tentang masa depan kerja sama ini. Menurut artikel baru-baru ini di media lokal, India mengeluh tentang kurang transparansinya pihak Rusia, ketika Moskow tidak memenuhi kewajibannya untuk berbagi teknologi dalam tahap pengembangan Pesawat Tempur Generasi Kelima (FGFA). Tahap desain awal selesai pada 2013, di bawah kolaborasi investasi terpisah antara India dan Rusia. Para pejabat India mengeluh meskipun mereka membayar untuk setengah program itu, tapi India relatif tidak berada di dalam program tersebut.

Sebagai pesawat generasi ke-5, pesawat PAK-FA dan pesawat PMF, akan menggunakan bahan komposit yang sangat canggih dan pelapisan badan pesawat khusus untuk menurunkan jejak radar dan menurunkan berat pesawat. Powerplant juga mendapatkan perisai unik dari bahan eksotis untuk mengurangi observability inframerah. Rusia bersikeras persyaratan tersebut menuntut kemampuan manufaktur yang khusus yang saat ini tidak ada di India.

India mengeluhkan teknologi canggih pesawat tersebut ditutup tutupi oleh Rusia. India menyangka Rusia berusaha lebih memanfaatkan kemitraan keuangan daripada kolaborasi teknologi. Lingkaran di Angkatan Udara India mengklaim bahwa HAL belum cukup gigih dalam negosiasi, untuk mengamankan pangsa kerja India dalam program ini. Mereka mengklaim kontribusi India melalui HAL masih kecil -ban, dasar instrumen navigasi VOR-DME, pendingin radar, laser pod dan head-up display. Bahkan dalam kesepakatan 13 persen kerjasama (work share), komponen item buatan asli India hanya akan single digit dan sisanya akan diperoleh dari luar negeri. “Negosiasi yang kompleks dan urgensi pelaksanaan menunjukkan HAL hanya bisa mengerjakan sedikit pekerjaan dan jauh dari pekerjaan awalnya yang disepakati,” ujar pejabat angkatan udara. Hal ini menempatkan IAF (Indian Air Force) pada posisi ketergantungan total pada Rusia untuk platform garis depan alutsista.

Sumber-sumber India mengklaim insinyur mereka dilokalisir dari program ini, karena Moskow tidak tertarik untuk berbagi rincian teknis tentang pesawat tempur siluman generasi berikutnya, di mana versi India akan dibuat berdasarkan kerjasama ini. Pilot India tidak diperbolehkan untuk menerbangkan pesawat. Rusia mengklaim pilot asing dilarang terbang di wilayah udara mereka, meskipun masalah ini tidak mencegah orang India untuk menerbangkan MiG-29s dan Su-30s.

Dengan tidak adanya perkembangan engineering, Rusia memposisikan India sebagai mitra keuangan tetapi tidak memberikan akses ke sisi teknologi program. Sampai saat ini tidak ada PAK-FA yang telah meninggalkan wilayah Rusia. Rusia tidak mengizinkan pilot asing untuk datang dekat pesawat. Prototipe pertama dijadwalkan memulai pengujian di India pada tahun 2015.

Melalui diskusi desain awal, pihak India mempertanyaan akses mereka tentang masalah pemeliharaan, mesin, fitur siluman, sistem senjata, keamanan dan kehandalan. Angkatan Udara India juga menyatakan prihatin tentang mesin tempur baru – desain powerplant sama dengan yang digunakan Sukhoi-30, dan India sedang mencari mesin yang lebih kuat. Sebuah perubahan telah dijanjikan Rusia dengan biaya tambahan. Namun sumber India mengatakan sampai saat ini tidak ada kemajuan.

Rusia terlihat tertutup dengan kerjasama program PAK-FA karena urgensi mereka melihat pembangunan pesawat pesaing, terutama dengan China dan AS. Menurut Komandan Angkatan Udara Rusia, Letnan Jenderal Viktor Bondarev, T-50 pertama dijadwalkan dikirim ke Angkatan Udara Rusia pada tahun 2016, yang diikuti dengan pengiriman serial hingga tahun 2020. Menurut Bondarev, pilot Angkatan Udara sudah mulai penerbangan pesawat pertama di Akhtubinsk, dan pesawat kedua segera bergabung.

Lima prototipe saat ini terlibat dalam pengujian dan sertifikasi kerja, yang akan rampung pada tahun 2015, dan diluncurkan pertama tahun 2016. Sejalan dengan program uji terbang, perusahaan juga menyiapkan jalur perakitan akhir di pabrik KnAAPO di Komsomolsk -on-Amur untuk produksi berkelanjutan. 




Sumber : JKGR

Kalau Harga Bagus, Silakan Jual...!!! (Indonesian Air Force One)

JAKARTA-(IDB) : Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, mengaku bakal mempertimbangkan usulan penjualan pesawat kepresidenan.

"Kalau harga bagus, kita dapat untung bisa dipertimbangkan, monggo silakan kalau ada yang mau beli," kata Andi di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).


Namun, ketika ditanya setelah penjualan pesawat kepresidenan akan membuat lebih hemat ke depannya. Andi dan tim transisi lainnya, mengaku belum melakukan perhitungan secara khusus.


"Belum pernah hitung operasional, karena belum pernah makai," ujar Andi.


Sebelumnya, Ara--sapaan akrab Maruarar--mengusulkan Jokowi menjual pesawat kepresidenan sebagai cara menghemat anggaran sekaligus memberi teladan kesederhanaan pimpinan di mata rakyat.




Sumber : Tribunnews

Wakasal Sambut Kedatangan Satgas Rimpac 2014


JAKARTA-(IDB) : Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A.yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio menyambut kedatangan Satgas Rim of The Pacific (Rimpac) tahun 2014 dalam suatu upacara militer di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (2/9/2014).




Pada kesempatan tersebut Wakasal yang didampingi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksda TNI Arie H. Sembiring memakaikan kalungan bunga kepada Komandan Kapal KRI Banda Aceh 593 Letkol Laut (P) Arief Budiman selaku Komandan Satgas, sekaligus memberikan ucapan selamat datang kepada seluruh personel Satgas dan menyerahkan piagam penghargaan serta plakat dari TNI AL kepada perwakilan personel Satgas, dilanjutkan penyerahan Buku Rimpac 2014 oleh Komandan Satgas Rimpac yang mendokumentasikan seluruh kegiatan Satgas.

 

Dalam upacara penyambutan ini Wakasal juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh unsur Satgas Rimpac yang telah membawa nama baik TNI Angkatan Laut setelah tiga bulan menjalankan tugas di Hawaii-Amerika Serikat.




Latihan yang telah berlangsung selama tiga bulan mulai tanggal 26 Juni hingga 1 Agustus 2014 ini terbagi dalam dua phase latihan, yakni meliputi Harbour Phase yang berlokasi di Kaniohe Bay–(Marine Corps Base Hawaii) dan US Naval Base Pearl Harbour, serta Sea Phase di Perairan P. Oahu dan Samudera Pasifik.




Selain menurunkan KRI BAC-593 dengan komandan Letkol Laut (P) Arief Budiman, pada Rimpac 2014, TNI AL juga menurunkan 1 Kompi Marinir (226 personel) yang dipimpin oleh Mayor Mar Briand Iwan Prang, satu unit helikopter Bolcow BO-105 Puspenerbal dan dua unit Tank LTV-7 Korps Marinir, serta satu unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak. 




Sumber : Kormar