Pages

Jumat, Agustus 22, 2014

Angkatan Udara AS Kandangkan 82 Jet Tempur F-16D

WASHINGTON-(IDB) : Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengandangkan sementara 82 jet tempur F-16D Fighting Falcon setelah ditemukannya retak pada canopy longeron sill antara kursi pilot depan dan belakang pada saat inspeksi pasca penerbangan rutin, menurut pernyataan Air Combat Command (ACC) USAF yang dirilis Selasa di Washington.
 

Akibat penemuan tersebut, sebanyak 157 jet tempur F-16D juga diperiksa oleh inspektor angkatan udara untuk memastikan integritas struktural pesawat dan keselamatan pilot. Hasilnya didapati 82 F-16 mengalami keretakan serupa sedangkan 75 sisanya dinyatakan layak terbang. Hasil pemeriksaan juga menegaskan bahwa varian F-16 lainnya tidak terpengaruh.
 

Wakil Kepala Divisi Sistem Senjata USAF Letnan Kolonel Steve Grothohn mengatakan: "Sebagaimana jam terbang terus bertambah, keretakan pun muncul akibat penggunaan yang terus menerus. Untungnya, kami memiliki pemeliharaan dan program inspeksi dan integritas struktural yang baik untuk menemukan dan memperbaiki masalah yang terjadi."



Sementara itu, Kantor Program F-16 USAF dan produsen F-16 Lockheed Martin telah bekerjasama untuk menganalisa struktur F-16D dan melakukan prosedur perbaikan agar 82 pesawat tersebut aman diterbangkan untuk sementara waktu sementara prosedur perbaikan permanen masih dipelajari.


F-16 adalah pesawat tempur multiperan yang awalnya dirancang sebagai pesawat superioritas udara di siang hari, tetapi kemudian terus dikembangkan hingga menjadi pesawat siang-malam dan segala cuaca ditambah kemampuan multiperan untuk mendukung misi-misi sulit. Sedangkan F-16D adalah varian dua kursi dari F-16, yang utamanya digunakan USAF untuk melatih personel. Usia rata-rata F-16D saat ini adalah 24 tahun dengan lebih dari 5.500 jam terbang. Saat ini USAF mengoperasikan sebanyak 969 F-16 dari seluruh varian.



Meskipun sudah 40 tahun diproduksi, tapi para pejabat Lockheed Martin masih melihat pasar yang bagus untuk F-16, utamanya adalah untuk upgrade F-16 lama.


Sebelumnya, Amerika Serikat telah menyetujui penjualan 36 unit F-16 kepada Angkatan Udara Irak, termasuk di dalamnya paket pelatihan. Upacara penyerahan dua F-16 pertama kepada Irak dilakukan di markas pelatihan Fort Worth, Juni lalu. AS berencana mengirimkan seluruh pesawat ke Irak pada musim gugur, namun ditunda akibat pengepungan Irak oleh ISIS.



Sumber : Artileri

Upgrade Rudal Mistral MBDA

JKGR-(IDB) : Departemen Pertahanan Hungaria telah menandatangani kesepakatan dengan pabrik rudal Eropa, MBDA untuk meng-upgrade sistem rudal permukaan-ke-udara jarak pendek, Mistral 2, yang dioperasikan oleh angkatan bersenjata negara itu.

Berdasarkan program tersebut, rudal Mistral 2 Hungaria akan dimodernisasi dan dirombak. Pengadaan ini akan memungkinkan militer Hungaria “untuk memenuhi standar NATO pada tingkat yang lebih tinggi” dan meningkatkan “kemampuan pertahanan” negara, kata kementerian Hungaria dalam sebuah siaran pers.


Sistem rudal yang di-up-grade ini akan dilengkapi dengan pembidik optronik, Matis MP3 (optronic aiming sights). Selain itu, Departemen Pertahanan akan memperoleh rudal baru Mistral 3, untuk meningkatkan sistem pertahanan udaranya.


Kontrak ini akan dilaksanakan dari tahun 2016 hingga 2018 Jumlah kesepakatan itu tidak diungkapkan.


Menurut Kementerian Pertahanan, Hungaria telah mengoperasikan rudal Mistral 2 sejak tahun 1997 dengan peluncur rudal yang dipasang pada kendaraan Atlas.


Kontrak tersebut ditandatangani oleh Kolonel Tibor Balla, dari Kementerian Pertahanan Hungaria dan Didier Philippe, senior vice-president MBDA untuk Eropa.


Pemegang saham MBDA termasuk Airbus Group, BAE Systems dan Finmeccanica. Pada 2013, MBDA telah memproduksi sekitar 3000 rudal.


Mistral Indonesia
 

Pada Oktober 2012, Arhanud TNI AD menampilkan rudal Mistral dalam platform Atlas, di Monas Jakarta. Pengoperasiannya dilakukan manual oleh seorang juru tembak, dimana dalam platform peluncur terdapat dua rudal yang siap tembak, dilengkapi kursi kecil untuk operator


Belum diketahui apakah Mistral Arhanud TNI AD sudah dilengkapi dengan pembidik optronik, Matis MP3 (optronic aiming sights), atau masih standar.

Spesifikasi Mistral
  • Panjang : 1,86 meter
  • Diameter : 90 mm
  • Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak)
  • Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
  • Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
  • Sistem pemandu : infra red
  • Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
  • Mesin : solid rocket motor
MBDA Dan Indonesia
 

Hubungan Indonesia dengan MBDA saat ini, semakin baik, setelah TNI AL memilih MBDA sebagai pemasok rudal anti udara ke light frigate Bung Tomo Class, Indonesia. 16 tube SAM mica Naval diintsal dikapal Bung Tomo Class, menggantikan Sea Wolf (bawaan kapal yang sudah uzur).


Posisi penempatannya berada diantara anjungan dan di belakang kanon OTO Melara pada haluan kapal. Oleh MBDA rudal ini dirancang bisa dioperasikan dalam waktu singkat (rapid reaction), mampu beroperasi di segala cuaca, dan mampu menyesuaikan dengan arah datangnya target hingga 360 derajat.

Rudal pertahanan anti-udara VL Mica MBDA
Rudal pertahanan anti-udara VL Mica MBDA


MBDA telah menjadi rekanan TNI untuk memasok beberapa rudal sebelumnya. MBDA (Aerospatiale) Prancis, menjadi vendor untuk rudal Exocet MM-38/MM-40, Mistral Tetral, dan Mistral Simbad untuk TNI AL. Sementara TNI AD juga menggunakan rudal Mistral dengan peluncur Atlas untuk Arhanud.



Sumber : JKGR

Langkah Alutsista Korea Selatan

ISLAMABAD-(IDB) : Pakistan dan Korea Selatan menjajaki kerjasama industri pertahanan yang lebih lanjut, ujar staf Departemen Produksi Pertahanan Pakistan.

Analis mengatakan perkembangan terakhir, mungkin mencakup modernisasi dan ekspansi industri galangan kapal Pakistan, serta kemungkinan konstruksi kapal perang. Pakistan telah lama memiliki rencana untuk memperluas fasilitas galangan kapal dengan membuka lahan baru, seperti di Pelabuhan Qasim dan Gwadar.


Pakistan sebelumnya telah menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk memproduksi amunisi 155mm dan dukungan armada pesawat latih dasar T-37 Tweet. Perusahaan pertahanan Korea Selatan memperkuat pengaruhnya dengan sering menghadiri Pameran dua tahunan International Defence And Seminar (IDE) Pakistan. Dan IDEAS2014 akan diadakan di Karachi, Desember 2014.


Brian Cloughley, penulis, analis dan pakar militer Pakistan, dan mantan atase pertahanan Australia di Islamabad mengatakan, Korea Selatan tampaknya telah memulai kontak yang lebih besar dan Pakistan akan sangat tertarik untuk meningkatkan hubungan itu.


“Saya yakin bahwa Pakistan sangat tertarik untuk bekerja sama dalam masalah pertahanan dengan Korea Selatan, yang memiliki standar yang tinggi untuk konstruksi dan produksi,” katanya.


“Hal ini mungkin masih awal, dan saya ragu akan ada gerakan besar dari Korsel, sampai delegasi mereka melihat langsung tampilan Pakistan Ordnance Factories, Heavy Industries Taxila, dan Pakistan Aeronautical Complex, di Kamra. Mereka jelas tahu persis apa yang diproduksi di sana, tetapi mereka ingin memeriksa kualitas produksi Alutsista Pakistan, secara langsung.


Korea Selatan telah memiliki beberapa alutsista yang sukses diekspor, termasuk penjualan pesawat latih T-50IQ Golden Eagle dan banyak penawaran pertahanan yang ditandatangani dengan Indonesia, termasuk kapal selam dan kendaraan lapis baja.


Korea Selatan datang untuk mendorong kerjasama industri pertahanan dengan Pakistan, bisa dibaca sebagai upaya Seoul untuk terlibat lebih banyak dengan Pakistan dan ini merupakan bagian dari strategi Korea yang lebih luas, ujar Sarah Teo, analis kebijakan luar negeri Korea Selatan dari Nanyang Technical University, Singapura.


“Tumbuhnya ekspor alutsista Korea Selatan melengkapi kebangkitannya sebagai kekuatan menengah. Persepsi Korea Selatan sebagai negara status quo, tidak mengancam dan non-asertif, membantunya untuk dilihat menarik sebagai partner kerjasama pertahanan, terutama dengan negara-negara yang tidak mau terjerat dalam dinamika kekuatan utama”, katanya.


“Industri pertahanan Korea Selatan dan teknologinya juga dianggap cukup mengesankan”.


Keinginan Korea Selatan dalam meningkatkan kerja sama industri pertahanan dengan Pakistan, membantu mempromosikan keinginan negara itu, untuk menjadi pemimpin di negara berkembang.


“Korea Selatan termotivasi oleh visinya untuk menjadi model bagi negara-negara berkembang yang ingin mengikuti alur perkembangan Korea Selatan (development trajectory) -salah satu caranya adalah membantu negara-negara tersebut mengembangkan dan meningkatkan teknologi pertahanan mereka sendiri.”


Cloughley mengakui ada juga kemungkinan rintangan kerjasama militer Korea – Pakistan, tetapi ini bisa diatasi, terutama jika industri pertahanan Pakistan bisa direstrukturisasi.


“Mungkin ada masalah kecil yang harus menjadi perhatian kedua negara, namun ini lebih bersifat politik. Jalan untuk meningkatkan hubungan Korea Selatan dan Pakistan, terbuka, dan mungkin ada manfaat besar bagi kedua negara.

Privatisasi sejumlah aspek dari industri pertahanan Pakistan bukanlah hal yang buruk, dan Korea Selatan akan menyambut itu. 




Sumber : JKGR

Modernisasi Alutsista Membuat TNI Semakin Disegani

JAKARTA-(IDB) : TNI tengah belanja alutsista besar-besaran. Hal itu ditandai dengan dibelanjakannya Rp 150 triliun selama periode 2010-2014. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, penguatan postur alutsista TNI merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda-tunda.

Pasalnya, meski negara dalam kondisi damai, namun kekuatan perang TNI harus terus dimodernisasi. Tujuannya agar demi antisipasi untuk menjaga dari segala ancaman asing yang perlu penindakan keras.

"Kalau ingin damai, Indonesia harus siap perang," kata Sjafire dalam 'Program Pembekalan dan Pemantapan Pemimpin Tingkat Nasional' anggota DPR periode 2014-2019 di gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Rabu (20/8).

Hanya saja, kata dia, jumlah anggaran pertahanan Indonesia baru mencapai 0,86 persen dibandingkan produk domestrik bruto (PDB). Idealnya, seperti di negara maju, menurut dia, alokasi anggaran pertahanan di atas satu persen dari total PDB. "Tapi, kita tidak bisa memaksakan karena juga harus mengerti keuangan negara," katanya.

Sjafrie menyatakan, Indonesia menghadapi tantangan berat di bidang pertahanan. Selain letak geostrategis di antara Benua Asia dan Australia, puluhan ribu kapal laut Indonesia juga melewati perarian Nusantara. Hal itu kalau tidak diikuti dengan kemampuan alutsista yang mumpuni, maka bisa menimbulkan masalah baru.

Dia mengaku senang, dengan peremajaan alutsista baru membuat TNI disegani negara tetangga. Dia merujuk pada gentarnya Tentara Diraja Malaysia yang tidak bisa berulah seenaknya seperti dulu. Hal itu terjadi setelah kekuatan alat perang TNI sudah teruji dan andal.

"Ini cerita Malaysia soal pembangunan mercusuar di Tanjung Datu, yang selesai dalam waktu tiga minggu, kita hentikan (pembangunan) karena kita punya kemampuan. Kalau tak punya (alutsista) apa-apa kita bisa diejek," kata mantan panglima Kodam Jaya tersebut.

Sjafrie melanjutkan, kekuatan TNI sekarang semakin disegani. Cerita tentang Angkatan Laut Malaysia yang dulu sering patroli di perairan tidak terjadi lagi. "Ini kita bisa keras di luar karena punya instrumen, kalau ditekan terus secara fisik kita bisa berunding."

Kendati begitu, Sjafrie juga mengakui, alutsista TNI wajib terus ditingkatkan. Dia merujuk pada wilayah udara Indonesia yang belum bisa dikatakan merdeka sepenuhnya. Itu lantaran wilayah udara yang berbatasan dengan Singapura masih dikuasai negari jiran tersebut.

"Wilayah udara diatur Singapura sejak 1948. Kedaulatan teritorial di udara itu juga sangat penting. Itu tugas bapak ibu memikirkannya," ujar Sjafrie.




Sumber : Republika

Malaysian Training Ships Delayed By Manufacturer's Money Troubles

KUALA LUMPUR-(IDB) : The entry into service of two Royal Malaysian Navy (RMN) training ships, Gagah Samudera and Teguh Samudera , remains in limbo owing to financial issues surrounding the Malaysian shipbuilder NGV Tech.
 
RMN sources said that NGV Tech was in financial difficulties and as a result, its creditors had a call on both ships, which prevents the RMN from formally accepting and commissioning them. The sources also said that neither ships was completed, with Gagah Samudera being about 95% complete and Teguh Samudera being 80% complete.
 
No further work can be carried out on the ships for the time being, though the Ministry of Defence is working to resolve this impasse and at the same time is looking for a local shipbuilder to finish them. Boustead Naval Shipyard, which is currently building the Second Generation Patrol Vessel - Littoral Combat Ship for the RMN, is said to be the lead contender for this contract once the dispute over the ships' ownership has been resolved.
 
Both ships are currently berthed at the RMN's National Hydrography Center, Port Klang, with RMN personnel overseeing the care of them.
 
The Samudera-class ships were being built by NGV Tech in collaboration with South Korea's DSME and were planned to replace the RMN's aging training ship KD Hang Tuah. Launched in December 2012 and February 2013 respectively from NGV Tech's shipyards at Sijangkang, near Kuala Lumpur, the two training ships were scheduled to enter service by the end of 2013.
 
Each ship is designed to carry 45 crew and 60 trainees. Armament consists of a single MSI Seahawk 30 mm cannon and they are fitted with a Samsung-Thales fire control system. Both are to have a helideck although no hangar is fitted.




Source : Jane's

Indonesia And US To Sign Apache MoU

JAKARTA-(IDB) : Indonesia and the United States are expected to sign an agreement soon to facilitate the Indonesian Army's (TNI-AD's) enhanced operation of on-order Boeing AH-64E Apache attack helicopters.


The Indonesian Ministry of Defence said on 20 August that the memorandum of understanding (MoU) will cover the handling and security of data and communications received by the Apache during TNI operations.


The MoU is currently under review by the TNI chiefs of staffs. Defence Minister Purnomo Yusgiantoro said he hoped this review would be completed soon to enable ratification of the MoU so the US could deliver the Apache helicopters to Indonesia before the 69th anniversary of the TNI on 5 October.




Source : Jane's

Batalion Infantri Kostrad Akan Dibentuk Di Nunukan

NUNUKAN-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, berjanji akan membentuk Batalion Infantri Kostrad, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebagai induk pasukan, maka batalion infantri itu akan tergabung dalam Brigade Infantri, yang setara dengan tiga batalion infantri dan diperkuat unit-unit pendukung lain.

"Akan menambah personil TNI di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara dengan membangun satu batalion Kostrad di Kabupaten Nunukan," sebut Yusgiantoro saat berkunjung di Markas Komando Brigade Ingantri Bulungan Cakti, di Bulungan, dua hari yang lalu.

Satuan pasukan infantri di Provinsi Kalimantan Utara saat ini baru dua yakni batalion infantri 613/Raja Ampat di Kota Tarakan dan Markas Komando Brigade Infantri Bulungan Cakti, di Kabupaten Bulungan dan dalam waktu dekat ini akan dibentuk satu batalion lagi di Kabupaten Nunukan.




Sumber : Antara

Kapal Perang Australia Dan Singapura Meriahkan "Sail Raja Ampat 2014"

PAPUA-(IDB) : Belasan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan dua kapal asing dari Australia dan Singapura turut memeriahkan festival Sail Raja Ampat 2014 di bibir Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat pada Sabtu (23/8).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir menyebutkan, dua kapal perang asing itu, yakni satu unit kapal patroli dari Royal Australian Navy bernama HMAS PIRIE-87, dan kapal perang Singapura yang diberi nama RSS ENDEVOUR- 210.

"Saat geladi kedua (21/8), 21 penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut pimpinan Mayor Marinir Fredy Ardianzah juga berhasil menunjukkan kesiapan dalam melakukan atraksi terjun payung free fall dengan mendarat tepat di titik yang sudah ditentukan," kata Laksamana Pertama Manahan di Raja Ampat, Jumat (22/8).

Para penerjun andal tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni delapan penerjun pertama mendarat tepat di atas geladak KRI Makassar-590, sementara 13 penerjun lainnya happy landing tepat di depan tenda undangan VVIP yang berada di bibir pantai yang telah dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

"Yang menarik perhatian para undangan, seluruh penerjun itu melakukan penerjunan dengan mengenakan pakaian adat Papua. Ada tiga penerjun terakhir yang membawa banner bertuliskan Sail Raja Ampat 2014, logo Mabes TNI, dan bendera Merah Putih," katanya.

Ketiga penerjun pilihan itu adalah Sertu Mar Riyanto, Serda Mar Jamal, dan Serda Mar Antasari. Mereka bertiga mengenakan baret ungu, yang merupakan baret kebanggaan prajurit matra laut. Seluruhnya dapat mendarat tepat di titik droping zone yang telah ditentukan.

Selain itu, puncak acara Sail Raja Ampat juga akan dimeriahkan oleh atraksi helly water jump oleh para prajurit TNI Angkatan Laut dari satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di bawah pimpinan Kolonel Laut (E) Bramantyo.

Sail Raja Ampat 2014 merupakan ajang internasional yang bertujuan meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari dengan tema "Membangun Bahari Menuju Raja Ampat Ke Pentas Dunia".

Event internasional serupa dimulai dengan penyelenggaraan Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi - Belitong 2011, Sail Morotai 2012, dan Sail Komodo 2013.

Puncak acara "Sail Raja Ampat 2014" akan berlangsung pada 23 Agustus 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) dengan Inspektur Upacara (Irup) Presiden Republik Indonesia Dr H Susilo Bambang Yudhoyono.




Sumber : BeritaSatu

Panglima TNI : Pengamanan Jokowi-JK Diambil Alih TNI

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pengamanan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla diambil alih TNI.

“Mulai hari ini, setelah salat Jumat di Komisi Pemilihan Umum akan ada penyerahan keamanan VVIP. Yang tadinya dilakukan kepolisian sekarang TNI,” ujar Moeldoko, Jumat (22/8/2014).


Moeldoko mengaku telah menyampaikan pengambilalihan pengamanan tersebut kepada Jokowi, sementara dengan Jk, pihaknya masih berkoordinasi.


“Sudah disampaikan kepada Jokowi, tinggal wapres. Semua fasilitas standar pengamanan telah dipersiapkan,” terang Moeldoko di Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.


Ia menjelaskan, nantinya ada 37 personel dengan tujuh kendaraan dan tiga motor masuk dalam komposisi pengamanan VVIP. “Mulai siang nanti akan diserahterimakan,” imbuhnya.

Satgas Pengamanan Jokowi-JK Ikut Pelatihan Khusus di Korea

Putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruhnya permohonan Prabowo-Hatta terhadap hasil Pilpres 2014, semakin meneguhkan Jokowi-JK sebaai presiden dan wakil presiden terpilih.

Keterpilihan Jokowi-JK semakin kuat bukan hanya karena mandat rakyat tapi juga mandat hukum merujuk putusan MK pada Kamis (20/8/2014). Terhitung Jumat (21/8/2014), keduanya resmi mendapat servis Pasukan Pengamanan Presiden Grup D.


“Sudah diambil alih Paspampres sebagai standar pengamanan VVIP. Pelaksanaan pengamanan VVIP adalah Paspampres grup D. Setelah dilantik, akan diamankan Paspampres Grup A,” ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Kemenkopolhukam.


Menjelang pelantikan presiden dan wapres Oktober mendatang, Paspampres sudah menggelar latihan terintegrasi Satuan Tugas (Satgas) Presiden Terpilih di Halim Jumat pekan lalu. Latihan terdiri dari pengamanan pribadi, pengawalan bermotor, hingga tim penyelamatan.


Dalam laman paspampres.mil.id yang dikutip Tribunnews.com, Satgas ini dibentuk untuk memberikan pengamanan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih hingga masa pelantikan MPR/DPR. Satgas ini dari 200 anggota Paspampres yang telah melewati seleksi khusus.


“Mereka yang terpilih merupakan anggota yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan khusus bersama PSS Republic of Korea di Korea Selatan, Training Camp Yong Moodo di Yong In University, dan latihan Pengamanan Pribadi di Paspampres,” begitu informasi yang tertulis.


Karena bertugas untuk pengamanan orang nomor satu dan dua republik ini, anggota Paspampres dibekali kemampuan khusus. Berenang, menembak serta beladiri di atas rata-rata merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap anggota Satgas.


Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi anggota yang tergabung dalam Satgas ini. Salah satu anggota Satgas, Kapten Ichsan menuturkan, “Saya bangga dan bersyukur kepada Tuhan, dapat menjadi bagian dari Satgas Presiden Terpilih ini,”


Sebagai satuan elit yang telah diakui dunia, Paspampres sangat menjunjung tinggi keberagaman dan kebudayaan Indonesia. Dalam rekrutmen Satgas, para putra putri terbaik yang terpilih berlatar belakang suku dan budaya beragam, dari Sabang hingga Merauke.


Meski bersifat sementara dan akan kembali ke satuan masing-masing pascapelantikan, tapi tidak mengurangi keseriusan seluruh anggota untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.


“Kami akan melaksanakan tugas mulia ini dengan penuh tanggungjawab. Kami sudah siap dengan berbagai resiko, karenanya kami akan mencurahkan segenap tenaga, waktu, dan pikiran demi keselamatan VVIP,” ujar Kapten Ichsan.



Sumber : Intelijen

KRI Banjarmasin-592 Resmi Menjadi Armada Tempur TNI AL

BANJARMASIN-(IDB) : Kapal perang TNI AL produksi PT PAL Indonesia jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banjarmasin-592 resmi dikukuhkan sebagai armada tempur TNI AL.

Pengukuhan dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro selaku Inspektur upacara (Irup) didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio dan Kasum TNI Laksamana Madya TNI Ade Supandi, di Dermaga Umum Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (20/8).

Pengukuhan KRI Banjarmasin-592 juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, para pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabesal, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta para pejabat terkait lainnya.

Prosesi pengukuhan diawali dengan upacara adat berupa tarian Radap Rahayu, dilanjutkan dengan pemakaian pakaian adat Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, kepada Komandan KRI Banjarmasin-592, Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe, dan penyerahan foto Kota Banjarmasin oleh Gubernur Kalsel kepada KSAL.

Kemudian penyerahan lonceng kapal dari KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Komandan KRI Banjarmasin-592 dilanjutkan dengan tradisi Tepung Tawar.

Sebagai acara puncak pengukuhan, ditandai dengan pemecahan kendi pada lambung KRI Banjarmasin-592, oleh Ibu Ketua Umum Jalasenastri Ny. Penny Marsetio disaksikan KSAL dan Komandan KRI.


Pada upacara tersebut, selain KRI Banjarmasin-592, di dermaga umum Trisakti Banjarmasin tersebut juga dihadirkan dua KRI lain yang juga pernah dikukuhkan di kota yang sama, yaitu KRI Lambung Mangkurat-374 dan KRI Hasan Basri-382 serta enam buah tank BMP-3F Marinir.

Pemberian nama khas Kalimantan Selatan kepada ketiga KRI tersebut adalah bentuk penghormatan atas perjuangan masyarakat Kalsel pada masa kemerdekaan dan sebagai wujud nyata menyatunya jajaran TNI AL dengan masyarakat di propinsi tersebut.

KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal jenis LPD atau kapal Bantu Angkut Personel (BAP) produksi PT PAL yang memperkuat armada TNI Angkatan Laut.

Kapal yang saat ini berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) serta dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini resmi masuk jajaran TNI AL pada 28 November 2009, yang penyerahannya juga dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada TNI AL di dermaga divisi kapal niaga PT PAL, Ujung, Surabaya.

KRI Banjarmasin-592 merupakan salah satu dari empat kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut. Dua unit kapal dikerjakan di Korea Selatan yaitu KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591.

Sedangkan dua unit lainnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dikerjakan di galangan kapal PT PAL Surabaya dengan menerapkan prinsip Transfer of Technology (ToT) dengan pengawasan tenaga ahli dari galangan kapal Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan.

Seperti halnya kapal jenis LPD lainnya, KRI Banjarmasin-592 mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter di dalam hanggar. Kapal ini juga dirancang mampu mengangkut 22 tank, juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank, 560 pasukan, dan 126 awak.

Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti membawa logistik ke daerah bencana alam, operasi kemanusiaan, dan lainnya.

KRI Banjarmasin-592 memiliki berat 7.300 ton, dan dapat melaju maksimal hingga kecepatan 15,4 knot. Sebagai kapal perang TNI AL, KRI Banjarmasin-592 dipersenjatai dengan satu unit meriam kaliber 57 mm, dan dua unit meriam kaliber 40 mm.

Menurut siaran pers Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, hingga saat ini KRI Banjarmasin-592 telah mengemban berbagai tugas baik operasi maupun latihan, mulai dari operasi pembebasan kapal MV. Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia, Brunei Fleet Review, Latsitardanus 2011 Dumai, Satgas Pamtas 2012 dan 2013.

Selain itu, KRI ini juga terlibat dalam Operasi Anglamil Giat Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS), Pelayaran Latihan Praktek Jalayudha taruna tingkat IV Angkatan 59, mengikuti parade kapal perang internasional (Kartika Jala Krida) di Qingdao Provinsi Shandong, Tiongkok, pelayaran Bhakti Kesra Nusantara, mendukung kegiatan operasi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) 2013 di Bali bulan Oktober 2013, mendukung kegiatan Sail Komodo 2013 dengan melaksanakan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara (Bhakesra), dan mendukung program mudik lebaran gratis yang merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan TNI Angkatan Laut.




Sumber : Jurnas

Mahasiawa ITS Ciptakan Peluru Ramah Lingkungan

SURABAYA-(IDB) : Lima mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS Surabaya menciptakan peluru ramah lingkungan. Peluru ramah lingkungan yang diciptakan mahasiswa ITS ini maksudnya adalah peluru yang biasanya dapat memantul kembali ke penembaknya tidak akan membahayakan lagi.

"Kami mengembangkan peluru yang bersifat 'fragible'," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) ITS Surabaya, Khoiril Metrima Firmansyah, di kampus setempat, Kamis (21/8).

Didampingi empat rekannya; Albertus Septyantoko, Mochammad Ghulam Isaq Khan, Paiman Jhony, dan Rosena Mardliah, ia menjelaskan peluru yang bersifat "fragible" itu merupakan peluru yang dapat pecah bila menumbuk suatu objek. Selain itu, peluru jenis ini tidak menggunakan logam Pb (plumbum) sehingga peluru ini dapat digolongkan sebagai "green bullet" atau peluru yang ramah lingkungan.

"Peluru yang ramah lingkungan itu perlu, yang saat digunakan tidak mengandung logam Pb," katanya.

Pria yang akrab dipanggil Metrim itu mengatakanm, "green bullet" dibuat dengan metode metalurgi serbuk. "Prinsip metode metalurgi serbuk adalah memadatkan serbuk logam dengan tekanan tertentu, kemudian memanaskannya di bawah temperatur lelehnya," ujarnya.

Partikel-partikel logam itu memadu karena mekanisme transformasi massa akibat difusi atom antarpermukaan partikel. "Tahapan proses metalurgi serbuk ialah karakterisasi serbuk yang meliputi ukuran dan distribusi ukuran serbuk, bentuk serbuk, serta komposisi kimia serbuk, juga dry mixing atau pencampuran serbuk material yang tidak mudah korosi (berkarat)," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan kompaksi atau pemampatan dengan gaya tekan 600 MPa selama 10 menit dan sintering. Pemanasan pun dilakukan pada variabel temperatur 3.000 C, 5.000 C, 7.000 C dengan variabel holding time 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam.

"Ada beberapa pengujian yang dilakukan, yaitu uji kekerasan dan uji tekan untuk menentukan variabel yang paling optimum. Dari hasil penelitian, variabel yang optimum yaitu pemanasan sintering pada temperatur 5.000 C dan holding time selama satu jam dengan nilai densitas sinter 7,22 gr/cm3, kekuatan tekan 280,45 MPa, dan nilai kekerasan adalah 60,67 HRF," katanya.

Selain itu, uji karakterisasi material pun turut dilakukan dalam penelitian tersebut. Pada pengujian SEM, ditunjukan bahwa pada variabel temperatur sintering 5.000 C waktu tahan sintering satu jam memiliki homogenitas fasa yang lebih baik. Pada uji XRD ditunjukan bahwa dengan proses menggunakan variabel ini akan membentuk fasa baru yaitu Cu10Sn3 yang menyebabkan material bersifat ‘frangible’.

Dari penelitian tersebut, metode metalurgi serbuk yang menggunakan variasi temperatur sintering 5.000 C dengan waktu tahan satu jam akan menghasilkan kombinasi sifat mekanik dan sifat fisik yang optimum untuk diaplikasikan pada "green bullet" yang memiliki ‘frangibility’ terbaik. "Jadi, peluru terbaik diperoleh dengan menggunakan temperatur sintering sebesar 5.000 C," katanya lagi.



Sumber : Jurnas

Jaga Perbatasan Dengan Indonesia, Malaysia Pakai Karya Ilmuwan Indonesia

TOKYO-(IDB) : Banyak karya anak bangsa yang mendunia. Namun ironisnya, kurang dihargai di negeri sendiri. Akibatnya, banyak ilmuwan asal Tanah Air terpaksa hijrah ke luar negeri. 

Salah satunya, Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, yang telah ratusan kali melakukan presentasi di berbagai negara dan mengantongi 120 hak paten.

Pesawat terbang tanpa awak (PTTA), radar, dan satelit adalah teknologi yang telah membawa Guru besar Universitas Chiba, Jepang itu dikenal dunia Internasional.

Josh, begitu pria asal Bandung Jawa Barat ini dipanggil, dipercayakan Universitas Chiba mengelola dan mengepalai laboratorium sendiri bernama Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory (JMRSL). Di laboratorium itu, ia bersama beberapa rekannya melakukan riset dan rekayasa. Hasilnya, JX-1, PTTA atau UAV (unmanned aerial vehicle) ini menjadi terbesar yang dibuat di Asia. JX-1 rampung dibuat sejak 2012 lalu. 

Karya yang ia kembangkan pun mendapat perhatian dari sejumlah negara, seperti Malaysia dan Jepang melalui program transfer teknologi. Josh menuturkan, sejak tahun 2010 Pemerintah Malaysia telah melakukan kerjasama dengan dirinya melalui Japan Internasional Cooperation Agency-Japan Science and Technology Agency with Official Development Assistance atau JICA-JST ODA, program Pemerintah Jepang.

Sejak 2010 saya bekerjasama dengan pemerintah Malaysia di bawah JICA-JST ODA, program pemerintah Jepang untuk transfer teknologi atau pembangunan. UAV bersensorkan Synthetic Aperture Radar (SAR). Di mana UAV SAR ini bekerja di frekuensi L Band yang dapat tembus awan dan hutan,” ucap Josh kepada Liputan6.com, Jakarta (22/08/2014).

Josh menuturkan, sensor yang ia kembangkan ini merupakan bantuan pemerintah Jepang kepada pemerintah Malaysia. Sedangkan untuk teknologi frekuensi L Band dihasilkan langsung dari JMRSL, laboratorium miliknya tersebut.

Jaga Perbatasan Dengan Indonesia 

PTTA atau UAV yang diminati pemerintah Malaysia ini pun telah berjalan dan rencana tahun 2015 telah selesai. Pemerintah Malaysia akan menggunakan PTTA tersebut untuk membantu menjaga tapal batas dengan Indonesia.

“Khusus untuk pemerintah Malaysia, yang dapat digunakan untuk pengamatan perbatasan Indonesia dan Malaysia,” ungkap pria murah senyum ini. Josh juga berharap, Indonesia — negaranya sendiri — pun ke depan berminat mengaplikasikan teknologi yang ia kembangkan.

Selain PTTA, sejumlah kerjasama juga dilakukan bersama pemerintah Malaysia seperti pengembangan penginderaan jauh. Teknologi ini diharapkan bisa membantu pengamatan bencana alam di negeri jiran.

“Kerjasama lainnya adalah bantuan supervisi untuk pengolahan data SAR ini yang dapat mengetahui perubahan permukaan Bumi dengan akurasi milimeter dengan pengamatan dari jarak lebih dari 700 km dengan berbagai aplikasinya misalnya pengamatan tanah longsor, penurunan tanah, dan lain-lain di wilayah Malaysia berikut pengembangan SDM Malaysia,” imbuhnya.

Synthetic Aperture Radar (SAR) adalah suatu bentuk radar yang digunakan untuk membuat gambar dari obyek, seperti landscape. SAR biasanya dipasang di pesawat atau pesawat luang angkasa dan berasal sebagai bentuk lanjutan dari Side Looking Airborne Radar (SLAR). Jarak perangkat SAR dikirimkan melalui Antenna Aperture.

Di teknologi ini Josh berhasil menciptakan antena tembus pandang (transparent antenna), antena mikrostrip yang dapat digunakan berkomunikasi dengan satelit dan berbagai jenis antena untuk keperluan mobile satellite communications. Dalam penelitian ini, ia bergabung dengan laboratorium Prof. Ito Koichi.

Selain itu banyak penemuan yang telah ia hasilkan, seperti circularly polarized synthetic aperture untuk PTTA, radar peramal cuaca 3 dimensi dan small satelite. Saat ini Josh bersama rekan dan mahasiswanya di Universitas Chiba mengembangkan JX-2, UAV model baru yang lebih canggih dan lebih ringan.  





Sumber : SCTV

KRI Usman Harun359 Dan John Lie 358 Sandar Di Malaga Spanyol

MALAGA-(IDB) : Penyambutan kedatangan KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 di Pelabuhan Malaga, Spanyol, menandai penutupan HUT ke-69 RI di negara setempat.

"KBRI Madrid bersama dengan masyarakat Indonesia di Spanyol khususnya di Madrid dan Malaga mengadakan acara khusus penyambutan KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 di Pelabuhan Malaga," kata Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Madrid, Nona Siska Noviyanti, kepada Antara London, Jumat (22/8).

Dalam peraakan HUT ke-69 RI, KBRI Madrid menyelenggarakan serangkaian acara dengan mengajak masyarakat Indonesia di Spanyol.

Rangkaian acaranya, di antaranya peringatan Hari Anak Nasional 2014 dengan mengadakan berbagai lomba, aksi sosial donor darah di Palang Merah Spanyol (Cruz Roja Espanol) serta upacara Bendera dan Malam Perayaan di KBRI Madrid.

Malam Perayaan HUT ke-69 RI itu dihadiri masyarakat Indonesia dari berbagai kota, tidak hanya Madrid tetapi juga dari Barcelona, Valencia, Zaragoza, Sevilla dan Pamploma serta beberapa pelajar Spanyol alumni Program Dharmasiswa Kemdikbud RI.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan pokok-pokok Pidato Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono di depan Sidang Paripurna DPR RI tanggal 16 Agustus 2014.

Terkait dengan perkembangan dan raihan yang dicapai Indonesia, Dubes mengajak masyarakat Indonesia di Spanyol untuk meraih peluang yang ada dari perkembangan di Indonesia dengan menyinergikan dengan potensi di Spanyol.

Seluruh rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-69 RI itu ditutup dengan acara penyambutan kedatangan kapal perang baru RI berjenis Perusak Kawal Rudal MRLF (Multi Role Light Fregate), yakni KRI John Lie 358 (KRI JOL-358) dan KRI Usman Harun 359 (KRI USH-359) yang berlabuh di Pelabuhan Malaga, Spanyol dalam perjalanan dari Pelabuhan Portland, Inggris ke Surabaya, Indonesia.

Kedua kapal perang RI tersebut masing-masing diawaki 87 Perwira, Bintara dan Tamtama TNI AL dengan Komandan masing-masing Kol (L) Antonius Widyoutomo di KRI John Lie 358 dan Kol (L) Didong Rio Duta di KRI Usman Harun 359.

Acara penyambutan berlangsung meriah, dengan semangat Merah-Putih HUT RI. Masyarakat Indonesia datang dari, Valencia, Sevilla, Marbella, Malaga dan sekitarnya menyambut kedua kapal perang yang akan memperkuat armada perang TNI AL.

Dubes menyatakan kehadiran kedua kapal perang tersebut merupakan momentum bersejarah sebagai kado untuk HUT ke-69 RI. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia menghadapi tantangan yang tidak kecil dalam mengamankan perairan, ribuan pulau dan garis pantainya.

Terkait dengan program peningkatan kapasitas personel TNI AL, KBRI Madrid sedang menunggu terwujudnya rencana pemesanan kapal latih (schooling ship) untuk pasukan TNI AL, menggantikan KRI Dewa Ruci (1952) yang sudah waktunya diganti karena tidak memenuhi tuntutan program pelatihan anggota AL yang modern.

"Pemerintah menetapkan akan menggantinya dengan kapal latih yang modern, model tiang tinggi (tall ship) seperti KRI Dewa Ruci, buatan galangan kapal tiang tinggi terbaik di Spanyol," demikian Dubes.




Sumber : Republika

Indonesia China Kukuhkan Kerjasama Anti Teror

BEIJING-(IDB) : Indonesia dan Tiongkok mengukuhkan kerja sama penanggulangan teroris, sebagai bagian dari kerja sama keamanan antara kedua negara yang telah berjalan baik.

Komitmen kedua negara untuk memantapkan kerja sama penanggulangan teroris itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman tentang penguatan kerja sama antiteror antara Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) Indonesia dan Kementerian Keamanan Publik Tiongkok di Beijing, Kamis.

Nota kesepahaman pencegahan dan penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Tiongkok meliputi kerja sama saling tukar menukar nformasi intelijen, tukar pengetahuan dan pengalaman, kerja sama antarinstitusi/lembaga antiteror kedua negara, serta peningkatan daya mampu personel dan institusi antiteror kedua negara.

Kedua negara juga sepakat untuk melakukan saling kunjung pejabat tinggi, analis dan pelaku di lapangan dari intitusi/lembaga penanggulangan teror kedua negara, kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai kepada ANTARA di Beijing, sesaat sebelum penandatanganan.

"Indonesia memiliki rekam jejak positif dalam penanggulangan teror, yang sudah diakui beberapa negara bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Karena itu, Tiongkok ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam hal itu," ungkapnya.

Ansyaad mengatakan pejajakan kerja sama antiteror antara kedua negara telah dilakukan kedua negara sejak Indonesia dan Tiongkok menjadi mitra strategis pada April 2005.

"Dan makin dimantapkan dengan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara untuk mengukuhkan komitmen Indonesia dan Tiongkok dalam pencegahan serta pemberantasan terorisme," tuturnya menambahkan.

Kerja sama peningkatan kemampuan dalam pencegahan, penindakan dan monitoring pendanaan terorisme, tukar informasi dan pengalaman serta best practices dalam deradikalisasi serta latihan bersama antara kesatuan penanggulangan terorisme militer, juga menjadi bagian dari kerja sama tersebut, kata Ansyaad Mbai menambahkan.



Sumber : Antara

Jakarta Masih Tetap Kondusif

TNI Bersenjata Lengkap Siaga Di Balaikota 

JAKARTA-(IDB) : Sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersenjata lengkap bersiaga di sekitar kantor Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Kamis.

Mereka merupakan bagian dari pengamanan obyek vital selama sidang putusan perselisihan pemilu presiden 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita menurunkan dua Satuan Setingkat Kompi (SSK). Satu SSK di Monas dan satu SSK di sekitar Balaikota," kata Komandan Batalion Yonkaf 7 Letnan Kolonel Kavaleri Agus Waluyo di Balaikota, Kamis.

Personel TNI tersebut melebur ke pola pengamanan Kepolisian RI atau di bawah kendali operasi Polri (BKO).

Jika terjadi eskalasi massa terjadi di kantor Balaikota, para personel TNI akan berada di belakang personel kepolisian. "Kami diperbantukan ke Polda Metro Jaya. Jadi jika ada sesuatu, kami back up kepolisian," kata Agus.

Sementara Polda Metro Jaya mengerahkan 427 personel yang teridiri dari berbagai satuan, yakni Brimob, Sabhara, Intelkam dan Reserse Kriminal untuk mengamankan Balaikota. Pembacaan hasil putusan sidang gugatan pemilihan presiden di Gedung MK dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB. 


Gas Air Mata Ditembakkan, Demonstran Bubar  

Gas air mata ditembakkan, demonstran bubarPolisi memukul-mundur demonstran pendukung pasangan Prabowo-Hatta di Bundaran Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/8) menjelang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi tentang gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 (www.antaranews.com/Luki Satrio)

Sejumlah demonstran pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kocar-kacir berlarian menyelamatkan diri setelah polisi menembakkan peluru-peluru gas air mata, di Jakarta, Kamis.

Salah satu titik pusat konsentrasi massa demonstran itu adalah Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda, di perempatan Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat (dimana Gedung Mahkamah Konstitusi berada) dan Jalan Medan Merdeka Selatan-Jalan Budi Kemuliaan.

Para demonstran yang kocar-kacir itu sebagian di antara mereka berlarian ke ke arah Jalan Budi Kemuliaan. Banyak di antara mereka yang tidak tahan efek langsung menghirup hawa gas air mata yang membuat mata sangat perih dan sesak nafas.

"Polisi kok langsung tembakkan gas air mata, padahal kami tidak anarkis," ujar seorang demonstran, Raka.

Dia menilai pihak kepolisian tidak adil karena langsung menembakkan gas air mata.

"Seharusnya kalau akan menghalau mundur, jangan langsung tembakkan gas air mata. Kami aksi damai kok. Reaksi polisi berlebihan," kata Raka, yang mengaku berasal dari Pancoran, Jakarta Selatan itu.

Pengunjuk rasa lainnya, Julius, juga kesal dengan langkah polisi itu. Julius langsung berlari ke arah Tanah Abang lewat Jalan Budi Kemuliaan dan sekitarnya, sesaat setelah gas air mata ditembakkan.

"Perih banget. Nyesak sampai ke dada," kata Julius.


Polisi Sebut Delapan Korban Luka Demo MK

Polda Metro Jaya menyebutkan delapan demonstran terluka dalam bentrokan polisi dengan demonstran saat sidang Mahkamah Konstitusi berlangsung, di Bundaran Patung Arjuna Wijaya alias Patung Kuda, Jakarta, Kamis petang.

"Tujuh yang terluka saat aksi demo di bundaran itu sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Musyafak, di Jakarta, Kamis.

Mereka adalah anggota Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Indonesia (FKPPI), Aziz S, Ahmadi, dan Rihut.

Selanjutnya, anggota Forkabi, Gandari Ahmad Bari, anggota Pemuda Panca Marga, Asril Tandirerung, anggota PAC Gerindra Pasar Minggu, M Duha, masyarakat sipil, Rosely MS, dan petugas Polres Metro Jakarta Pusat, Brigadir Polisi Giyanto, yang terkena pagar duri.

Musyafak menyebutkan empat korban luka memar karena terjatuh dilarikan ke RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, yang lalu dirujuk ke RS Pusat TNI AD, Jakarta Pusat.

Kebanyakan dari para korban itu terjatuh dan terbentur-bentur saat menghindarkan diri dari semprotan air bertekanan sangat tinggi dari meriam air polisi.

"Tidak ada korban terluka akibat pukulan atau tembakan petugas," kata Musyafak. 


Presiden Apresiasi Situasi Tetap Kondusif

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi para pihak yang tetap menahan diri terkait pembacaan putusan sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi sehingga situasi tetap kondusif, kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

"Jadi Presiden apresiasi semuanya bisa menahan diri meski sempat ada kejadian di patung kuda tadi sore," katanya kepada wartawan di Binagraha, Jakarta, Kamis malam.

Dalam demonstrasi menyambut keputusan MK, kericuhan sempat terjadi di Bundaran Patung Kuda, di depan Monas antara demonstran dan aparat kepolisian.

Polda Metro Jaya menyebutkan terdapat delapan korban terluka akibat aksi unjuk rasa tersebut. Namun demonstrasi berjalan dengan lancar dan kemudian membubarkan diri sekitar pukul 18.15 WIB.

Presiden mengharapkan situasi tersebut tetap terjaga pada hari-hari mendatang. "Pada akhirnya diharapkan juga bahwa kondisi yang terus kondusif untuk keamanan dan ketertiban dapat dijaga dan dipertahankan," katanya.

Selain itu, Julian mengatakan, di sela-sela memantau keputusan MK, Presiden juga membahas sejumlah agenda terkait kunjungan Presiden ke Papua, Timor Leste, dan Bali yang akan dimulai Jumat, 22 Agustus 2014 dan kembali ke Jakarta pada 29 Agustus 2014.

Saat membahas agenda tersebut, sejumlah pejabat hadir di antaranya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Sementara itu, Julian dalam kesempatan tersebut juga mengatakan, Presiden tidak akan memberikan keterangan kepada pers pada Kamis malam ini terkait putusan sengketa pemilihan preisden dan wakil presiden oleh Mahkamah Konstitusi.

"Saya pastikan tidak ada rencana presiden memberikan pernyataan (malam ini)," katanya.  


Pilpres Indonesia Kalahkan Pilpres AS  

Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Joaquin Monserrate menilai pemilihan presiden di Indonesia pada 9 Juli 2014 mengalahkan Pilpres AS pada 2008 sehingga Pilpres di Indonesia telah memecahkan rekor dunia.

"Saya punya datanya, Presiden Obama terpilih dalam Pilpres AS tahun 2008 yang diikuti 131.071.135 orang, sedangkan pilpres di sini pada 9 Juli 2014 diikuti 133.577.277 orang. Itu rekor dunia," katanya di sela halalbihalal Konjen AS di Surabaya, Kamis sore.

Dalam acara yang dihadiri puluhan tokoh dari kalangan pemerintahan, agamawan, masyarakat, akademisi, dan kalangan pers itu, ia menjelaskan fakta itu menunjukkan lebih banyak orang Indonesia yang percaya dengan sistem demokrasi.

"Padahal, ada orang yang bilang bahwa masyarakat Indonesia tidak siap dengan demokrasi, bahkan ada yang bilang bahwa demokrasi itu tidak cocok untuk Indonesia, tapi buktinya ada 133 juta lebih suara yang setuju dengan sistem demokrasi itu di sini," kata dia.

Didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, diplomat AS yang sudah dua kali bertugas di Konsul Jenderal AS di Surabaya itu secara berkelakar menyatakan rekor itu akan direbut kembali oleh masyarakat AS pada Pilpres AS tahun 2016.

"Hanya enam tahun, rekor suara terbanyak di dunia yang diraih Amerika itu sudah direbut Indonesia, karena itu dua tahun lagi akan kita ambil (rebut) rekor itu," katanya dalam acara yang dihadiri sahabat baru dari perjalanan US Independence Day Roadshow (Juni).

Ditanya pers tentang capres yang didukungnya, ia menyatakan hanya mendukung rakyat Indonesia yang menunjukkan suara terbanyak di dunia itu. "Siapa pun yang menjadi capres, kami siap bekerja sama secara komprehensif," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan tokoh yang hadir dalam halalbihalal di Konjen AS di Surabaya membuktikan "sahabat" AS di Jawa Timur cukup banyak, apalagi "sahabat" yang hadir mewakili banyak kalangan, seperti pemerintah, tokoh, masyarakat, akademisi, pers, dan sebagainya.

"Apalagi, halalbihalal ini diadakan Konjen Amerika, sebab halalbihalal itu merupakan Islam khas Nusantara yang tidak ada di negara Islam mana pun, termasuk di Timur Tengah, meskipun halalbihalal itu bahasa Arab, tapi orang Arab sendiri tidak mengerti," kata dia.




Sumber : Antara