BANJARMASIN-(IDB) : Kapal perang TNI AL produksi PT PAL Indonesia jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Banjarmasin-592 resmi dikukuhkan sebagai armada tempur TNI AL.
Pengukuhan dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro selaku Inspektur upacara (Irup) didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio dan Kasum TNI Laksamana Madya TNI Ade Supandi, di Dermaga Umum Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (20/8).
Pengukuhan KRI Banjarmasin-592 juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, para pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabesal, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta para pejabat terkait lainnya.
Prosesi pengukuhan diawali dengan upacara adat berupa tarian Radap Rahayu, dilanjutkan dengan pemakaian pakaian adat Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, kepada Komandan KRI Banjarmasin-592, Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe, dan penyerahan foto Kota Banjarmasin oleh Gubernur Kalsel kepada KSAL.
Kemudian penyerahan lonceng kapal dari KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Komandan KRI Banjarmasin-592 dilanjutkan dengan tradisi Tepung Tawar.
Sebagai acara puncak pengukuhan, ditandai dengan pemecahan kendi pada lambung KRI Banjarmasin-592, oleh Ibu Ketua Umum Jalasenastri Ny. Penny Marsetio disaksikan KSAL dan Komandan KRI.
Pada upacara tersebut, selain KRI Banjarmasin-592, di dermaga umum Trisakti Banjarmasin tersebut juga dihadirkan dua KRI lain yang juga pernah dikukuhkan di kota yang sama, yaitu KRI Lambung Mangkurat-374 dan KRI Hasan Basri-382 serta enam buah tank BMP-3F Marinir.
Pemberian nama khas Kalimantan Selatan kepada ketiga KRI tersebut adalah bentuk penghormatan atas perjuangan masyarakat Kalsel pada masa kemerdekaan dan sebagai wujud nyata menyatunya jajaran TNI AL dengan masyarakat di propinsi tersebut.
KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal jenis LPD atau kapal Bantu Angkut Personel (BAP) produksi PT PAL yang memperkuat armada TNI Angkatan Laut.
Kapal yang saat ini berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) serta dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini resmi masuk jajaran TNI AL pada 28 November 2009, yang penyerahannya juga dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada TNI AL di dermaga divisi kapal niaga PT PAL, Ujung, Surabaya.
KRI Banjarmasin-592 merupakan salah satu dari empat kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut. Dua unit kapal dikerjakan di Korea Selatan yaitu KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591.
Sedangkan dua unit lainnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dikerjakan di galangan kapal PT PAL Surabaya dengan menerapkan prinsip Transfer of Technology (ToT) dengan pengawasan tenaga ahli dari galangan kapal Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan.
Seperti halnya kapal jenis LPD lainnya, KRI Banjarmasin-592 mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter di dalam hanggar. Kapal ini juga dirancang mampu mengangkut 22 tank, juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank, 560 pasukan, dan 126 awak.
Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti membawa logistik ke daerah bencana alam, operasi kemanusiaan, dan lainnya.
KRI Banjarmasin-592 memiliki berat 7.300 ton, dan dapat melaju maksimal hingga kecepatan 15,4 knot. Sebagai kapal perang TNI AL, KRI Banjarmasin-592 dipersenjatai dengan satu unit meriam kaliber 57 mm, dan dua unit meriam kaliber 40 mm.
Menurut siaran pers Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, hingga saat ini KRI Banjarmasin-592 telah mengemban berbagai tugas baik operasi maupun latihan, mulai dari operasi pembebasan kapal MV. Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia, Brunei Fleet Review, Latsitardanus 2011 Dumai, Satgas Pamtas 2012 dan 2013.
Selain itu, KRI ini juga terlibat dalam Operasi Anglamil Giat Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS), Pelayaran Latihan Praktek Jalayudha taruna tingkat IV Angkatan 59, mengikuti parade kapal perang internasional (Kartika Jala Krida) di Qingdao Provinsi Shandong, Tiongkok, pelayaran Bhakti Kesra Nusantara, mendukung kegiatan operasi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) 2013 di Bali bulan Oktober 2013, mendukung kegiatan Sail Komodo 2013 dengan melaksanakan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara (Bhakesra), dan mendukung program mudik lebaran gratis yang merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan TNI Angkatan Laut.
Pengukuhan dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro selaku Inspektur upacara (Irup) didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio dan Kasum TNI Laksamana Madya TNI Ade Supandi, di Dermaga Umum Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (20/8).
Pengukuhan KRI Banjarmasin-592 juga dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, para pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, Mabesal, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta para pejabat terkait lainnya.
Prosesi pengukuhan diawali dengan upacara adat berupa tarian Radap Rahayu, dilanjutkan dengan pemakaian pakaian adat Kalimantan Selatan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Rudy Arifin, kepada Komandan KRI Banjarmasin-592, Letkol Laut (P) Jales Jamca Jayamahe, dan penyerahan foto Kota Banjarmasin oleh Gubernur Kalsel kepada KSAL.
Kemudian penyerahan lonceng kapal dari KSAL Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Komandan KRI Banjarmasin-592 dilanjutkan dengan tradisi Tepung Tawar.
Sebagai acara puncak pengukuhan, ditandai dengan pemecahan kendi pada lambung KRI Banjarmasin-592, oleh Ibu Ketua Umum Jalasenastri Ny. Penny Marsetio disaksikan KSAL dan Komandan KRI.
Pada upacara tersebut, selain KRI Banjarmasin-592, di dermaga umum Trisakti Banjarmasin tersebut juga dihadirkan dua KRI lain yang juga pernah dikukuhkan di kota yang sama, yaitu KRI Lambung Mangkurat-374 dan KRI Hasan Basri-382 serta enam buah tank BMP-3F Marinir.
Pemberian nama khas Kalimantan Selatan kepada ketiga KRI tersebut adalah bentuk penghormatan atas perjuangan masyarakat Kalsel pada masa kemerdekaan dan sebagai wujud nyata menyatunya jajaran TNI AL dengan masyarakat di propinsi tersebut.
KRI Banjarmasin-592 merupakan kapal jenis LPD atau kapal Bantu Angkut Personel (BAP) produksi PT PAL yang memperkuat armada TNI Angkatan Laut.
Kapal yang saat ini berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) serta dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini resmi masuk jajaran TNI AL pada 28 November 2009, yang penyerahannya juga dilaksanakan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada TNI AL di dermaga divisi kapal niaga PT PAL, Ujung, Surabaya.
KRI Banjarmasin-592 merupakan salah satu dari empat kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut. Dua unit kapal dikerjakan di Korea Selatan yaitu KRI Makassar-590 dan KRI Surabaya-591.
Sedangkan dua unit lainnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593 dikerjakan di galangan kapal PT PAL Surabaya dengan menerapkan prinsip Transfer of Technology (ToT) dengan pengawasan tenaga ahli dari galangan kapal Dae Sun Shipbuilding, Korea Selatan.
Seperti halnya kapal jenis LPD lainnya, KRI Banjarmasin-592 mampu menampung lima helikopter, tiga helikopter di dek, dan dua helikopter di dalam hanggar. Kapal ini juga dirancang mampu mengangkut 22 tank, juga dapat mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank, 560 pasukan, dan 126 awak.
Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti membawa logistik ke daerah bencana alam, operasi kemanusiaan, dan lainnya.
KRI Banjarmasin-592 memiliki berat 7.300 ton, dan dapat melaju maksimal hingga kecepatan 15,4 knot. Sebagai kapal perang TNI AL, KRI Banjarmasin-592 dipersenjatai dengan satu unit meriam kaliber 57 mm, dan dua unit meriam kaliber 40 mm.
Menurut siaran pers Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, hingga saat ini KRI Banjarmasin-592 telah mengemban berbagai tugas baik operasi maupun latihan, mulai dari operasi pembebasan kapal MV. Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia, Brunei Fleet Review, Latsitardanus 2011 Dumai, Satgas Pamtas 2012 dan 2013.
Selain itu, KRI ini juga terlibat dalam Operasi Anglamil Giat Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS), Pelayaran Latihan Praktek Jalayudha taruna tingkat IV Angkatan 59, mengikuti parade kapal perang internasional (Kartika Jala Krida) di Qingdao Provinsi Shandong, Tiongkok, pelayaran Bhakti Kesra Nusantara, mendukung kegiatan operasi pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economy Cooperation (APEC) 2013 di Bali bulan Oktober 2013, mendukung kegiatan Sail Komodo 2013 dengan melaksanakan Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara (Bhakesra), dan mendukung program mudik lebaran gratis yang merupakan kerja sama Kementerian Perhubungan dengan TNI Angkatan Laut.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar