Pages

Rabu, Agustus 20, 2014

TNI AU Akan Terima Radar MSSR 2000 I Dari Airbus

ARTILERI-(IDB) : Perusahaan Airbus Defence and Space Eropa mendapatkan kontrak dari SBL Star Technology Pte Ltd, Singapura, untuk menyuplai peralatan pengawasan dan identifikasi pesawat canggih kepada TNI Angkatan Udara, menurut laporan media-media asing (tidak dilaporkan laman resmi kedua perusahaan).
 

Tertuang dalam kontrak, pihak Airbus Defence and Space akan memberikan dua monopulse secondary surveillance radars 2000 I (MSSR 2000 I) untuk integrasi pada sistem pelacakan dan pengawasan udara mobile yang akan dioperasikan oleh TNI AU.
 

Radar MSSR 2000 I diharapkan akan meningkatkan kendali TNI AU atas lalu lintas udara dan pertahanan udara di Nusantara.



Kepala Airbus Defence and Space Electronics Business Line, Thomas Muller mengatakan: "Otoritas pengendali lalu lintas udara di seluruh dunia terus menghadapi masalah peningkatan kepadatan lalu lintas udara."
 

"Termasuk juga lalu lintas udara militer, situasi seperti ini membutuhkan sistem sistem pemandu berkinerja tinggi yang akan menjamin keamanan, pertukaran data yang komprehensif dan alokasi wilayah udara yang efisien. Dengan sistem kami yang sudah dioperasikan di sekitar 30 negara, kami telah membuktikan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi yang andal," ujar Muller.



Diklaim sebagai satu-satunya radar sekunder yang bersertifikat sesuai dengan standar kontrol lalu lintas udara terkini, baik sipil maupun militer, sistem MSSR 2000 I akan memberikan gambaran mengenai situasi udara berdasarkan interogasi dan balasan otomatis (automatic reply) dari pesawat secara individual.
 

Radar MSSR 2000 I yang akan bekerja bersama radar utama ini akan mengirimkan sinyal interogasi sesuai dengan standar Mode S terbaru, yang akan memberikan gambaran posisi pesawat secara real time, memandu semua pesawat, mengeliminasi kebutuhan individual radar target acquisition dan mengumpulkan respon. Semua hal ini akan secara signifikan akan meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu lintas udara.





Selain juga digunakan dalam militer untuk mengidentifikasi teman atau musuh (IFF) secara otomatis demi menghindari kesalahan tembak, MSSR 2000 I juga berkemampuan Mode 5, standar IFF militer terbaru yang akan akan diterapkan kepada seluruh negara NATO.



MSSR 2000 I saat ini diantaranya digunakan pada kapal-kapal Angkatan Laut Jerman, Inggris dan Perancis (pada Mistral), termasuk Amerika Serikat untuk tujuan pengendalian lalu lintas udara sipil. Pengiriman ke TNI AU dijadwalkan akan selesai pada awal tahun depan dengan nilai kontrak yang tidak disebutkan.


Airbus Defence and Space adalah divisi dari Airbus Group yang fokus pada pengembangan dan produksi pesawat militer, sistem dan satelit komunikasi dan sistem elektronik, dan sebagai satu diantara sepuluh perusahan pertahanan terbesar di dunia.
Sumber : Artileiri

NLAW Rudal Anti Tank Infanteri TNI AD

MADIUN-(IDB) : TNI Angkatan Darat akhirnya memiliki peluru kendali penghancur tank dan kendaraan tempur lapis baja yang disebut Anti Tank Guided Missile (ATGM). Keberadaan alat ini untuk melengkapi modernisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) RI.

Salah satu jenis ATGM yang sedang dipesan TNI AD adalah Next Generation Light Antitank Weapon (NLAW) buatan perusahaan Swedia bekerja sama dengan Inggris, SAAB Bofors Dynamics.

Dalam keterangan tertulis dari Kesatuan Paldam V Brawijaya, Rabu (20/8/2014), ATGM ini dipilih karena praktis dan ringan, cocok untuk postur prajurit Asia khususnya Indonesia. ATGM NLAW cukup dioperasikan seorang prajurit untuk menghancurkan berbagai jenis tank tempur utama modern, dengan sekali tembak.


Dengan bobot 12,5 kg, ATGM NLAW memiliki kemampuan memprediksi garis pandang, menyeleksi mode serangan, serangan atas atau serangan langsung.Tapi alat ini memiliki kelemahan. Yakni jarak tembaknya pendek, antara 20 hingga 600 meter. Tapi hal ini tak dianggap masalah jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang relatif banyak menyediakan tempat perlindungan seperti bukit, gunung maupun hutan dan rawa.                                                

ATGM lebih menekankan kepada aspek mobilitas operatornya. ATGM ini juga dianggap cocok untuk perang kota, di mana NLAW bisa diluncurkan dari ruang-ruang tersembunyi dan sempit.

Ukuran ATGM bervariasi. Mulai dari senjata yang ditembakkan dari bahu yang bisa dibawa satu prajurit, senjata yang lebih besar yang harus ditembakkan menggunakan tripod, sampai yang terpasang dan ditembakkan dari kendaraan dan pesawat udara.

Dengan diperkenalkannya ATGM lebih kecil, yang mampu membawa hulu ledak besar pada medan perang modern, membuat infanteri memiliki kemampuan menghancurkan tank tempur utama yang kuat dari jarak sangat jauh, dan biasanya pada tembakan pertama.

Sebelum ada ATGM, senjata-senjata infanteri TNI AD seperti senapan anti-tank, roket anti-tank, dan ranjau darat magnetik, memiliki daya tembus baja yang lemah sehingga mengharuskan seorang prajurit berada di dekat target.



Sumber : SCTV

Helikopter Apache Siap Meriahkan HUT TNI

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengharapkan helikopter-helikopter Apache milik Angkatan Darat Amerika Serikat yang ditugaskan di USARPAC (United Stade Army Pacific) dapat berperan serta pada peringatan Hari Ulang Tahun TNI Oktober mendatang di Surabaya, serta pada latihan bersama Angkatan Darat kedua negara yang dilaksanakan setiap tahun bernama Garuda Shield. Commander of USARPAC General Vincent K Brook menjelaskan, empat helikopter Apache yang berada di USARPAC siap memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun TNI dan ikut serta dalam Garuda Shield Tahun 2014.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dengan Commander of USARPAC General Vincent K Brooks , Selasa (19/8), di Universitas Pertahanan Indonesia sebelum menyaksikan peresmian Patung Penjaga Perdamaian di kawasan IPSC Sentul Bogor.


Saat ini proses pengadaan helikopter Apache oleh Pemerintah RI masih terus berjalan. Hal itu juga terkait dengan proses penyusunan MoU Indonesia dan Amerika Serikat mengenai keamanan komunikasi dan informasi yang juga sedang berjalan, karena helikopter Apache memiliki kemampuan mengumpulkan data dan informasi saat berada di udara. 


Dengan adanya MoU ini maka kepentingan keamanan informasi kedua negara dapat terlindungi. MoU saat ini telah berada pada tahap penyesuaian di para Kepala Staf Angkatan. Menhan berharap MoU ini dapat diselesaikan secepatnya sehingga pengadaan Helikopter Apache bagi TNI dapat segera terwujud sebelum Oktober 2014.

Dalam hubungan kerjasama kedua negara di bidang pendidikan, Menhan menjelaskan bahwa Pemerintah RI berharap dapat terus meningkatkan kemampuan SDM pertahanan melalui berbagai program kerjasama pendidikan. UNHAN saat ini sedang menggagas kerjasama dengan George Washington University (GWU) Amerika Serikat di bidang Pendidikan Diplomasi dan Ilmu Politik.
 

Menhan berharap gagasannya mengenai sandwich program yang ditawarkan kepada GWU dapat disetujui. Sandwich program adalah program dimana mahasiswa UNHAN yang mengikuti pendidikan tingkat lanjut dapat mengikuti pendidikan pula di GWU sekitar satu tahun dan gelarnya mendapat pengakuan dari GWU.




Sumber : DMC

Koarmatim Akan Kukuhkan KRI Banjarmasin

BANJARMASIN-(IDB) : Komando Armada RI Kawasan Timur melaksanakan persiapan dengan baik untuk kelancaran pengukuhan KRI Banjarmasin-592 yang rencananya akan dilaksanakan Rabu, 20 Agustus 2014 di Pelabuhan Petikemas Trisakti  Banjarmasin.  
 

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim mengadakan  kunjungan kerja ke Lanal Banjarmasin dan meninjau persiapan yang telah dilakukan untuk pengukuhan kapal perang jenis Landing Platfrom Dock tersebut, Selasa (19/8).


Persiapan pengukuhan
Dalam peninjauan tersebut, Pangarmatim disambut oleh Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama Rudito, Komandan Lanal Banjarmasin Letkol Laut (P)  Haris Bima Bayuseta, dan Asops  Lantamal VI Makasar Kolonel Laut (P) Bini Sukandari.
 

Kunjungan kerja  Pangarmatim ini adalah untuk melihat secara langsung kondisi  terakhir persiapan pelaksanaan pengukuhan KRI Banjarmsin-592 dengan harapan dalam proses pelaksanaan pengukuhan KRI Banjarmasin-592 berjalan dengan aman dan lancar sesuai rencana yang telah ditentukan oleh panitia.

Untuk memeriahkan acara pengukuhan KRI Banjarmasin-592 juga telah hadir sejumlah kapal perang Koarmatim, di antaranya KRI Lambung Mangkurat-374, dan KRI Hasan Basri-382, serta sejumlah tank amfibi Korps Marinir TNI AL.



Sumber : SK

KSAU : Prajurit Wanita Udara Tidak Diistimewakan

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan ruang dan kedudukan istimewa bagi Wanita Udara (Wara), meski Wara mengemban peran ganda sebagai wanita.

“Kami tidak membedakan hak serta kewajibannya dengan prajurit pria,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, saat menjadi inspektur upacara peringatan ke-51 hari ulang tahun wara, di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (20/8).


Ida Bagus mengingatkan agar Wara mampu menjaga sinergi antara hak dan kewajiban dalam konteks emansipasi, sehingga akan menepis kesan bahwa emansipasi sekadar tuntutan hak tanpa diimbangi pemenuhan kewajiban.


Tuntutan akan emansipasi, kata KSAU, hendaknya disikapi dengan bijaksana karena jika gender ditinjau dari sisi keprajuritan maka setiap personel Wara harus menjunjung tinggi Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.
 

“Keduanya merupakan landasan moral dan etika dalam menjalankan tugas pengabdian prajurit,” kata Ida Bagus.


Oleh karena itu, dirinya mengharapkan agar Wanita TNI AU mampu mengoptimalkan intensitas dan etos kerja yang tinggi untuk ikut berperan aktif guna mencapai optimalisasi tugas satuan.


Dengan usia yang telah menginjak usia 51 tahun, Wara sebagai sebuah organisasi dapat dikatakan relatif muda, sehingga masih banyak ruang, waktu dan kesempatan memperbaiki diri, baik sebagai individu maupun Korps. Oleh karena itu, TNI AU saat ini membutuhkan prajurit yang baik dan terbaik, termasuk Wara.


Dengan tema “Kanya Bhakti Sakti Sejati, Wara Siap Meningkatkan Kinerja dan Profesionalisme Guna Mendukung Tugas TNI AU” itu, KSAU juga berharap agar tema itu jangan hanya sebagai penghias, namun komitmen yang telah diikrarkan oleh seluruh prajurit Wara hendaknya dijadikan sebagai landasan dalam berkarya.


“Saya yakin, dengan dilandasi moral yang baik, jiwa korsa, kemampuan serta prestasi yang telah dicapai dan ditopang dengan motto ‘Kanya Bhakti Sakti Sejati’, maka Wara akan mampu memberikan pengabdian terbaik bagi TNI AU, bangsa dan negara,” kata KSAU.

Penerbang Tempur
 

Sejak 2013 TNI AU sudah menerima calon prajurit wanita (taruni) di Akademi Angkatan Udara (AAU). Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto mengatakan penerimaan taruni sebagai wujud dari emansipasi wanita.


Setiap tahun rencananya akan diterima sebanyak 12 taruni untuk dipersiapkan sebagai prajurit andal. “Lulusan pertama akan diwisuda pada 2017 dan diharapkan ada yang sudah bisa menjadi penerbang pesawat tempur,” kata Hadi.


TNI AU sudah merekrut wara sebanyak 1.618 personel sejak pertama kali merekrut pada 1963. Belum genap 20 tahun sejak perekrutan pertama, TNI AU sudah bisa mencetak penerbang wanita yang berasal dari bintara. Mereka dididik bersama dengan penerbang wanita.


Pada usianya yang ke-51 tahun wara sudah dipercaya menduduki jabatan-jabatan strategis di TNI AU. Bahkan saat ini sudah ada tujuh wara yang meraih pangkat marsekal pertama atau bintang satu. Taruni yang saat ini sedang mendapat pendidikan di AAU diharapkan akan menjadi pimpinan TNI AU di masa mendatang.



Sumber : Republika

TNI AL Siagakan KRI Tongkol Amankan Presiden SBY

PAPUA-(IDB) : TNI Angkatan Laut menyiagakan KRI Tongkol sebagai bagian dari langkah pengamanan untuk kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kabupaten Biak Numfor, Papua, 21 Agustus 2014.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Biak Letkol Laut (P) AM Susanto kepada wartawan di Biak, Rabu mengatakan selama kunjungan transit Presiden ke wilayah itu pihaknya akan melakukan upaya pengamanan di sektor laut.

"Sesuai rencana untuk pengamanan Presiden di wilayah Pangkalan TNI AL Biak akan menempatkan satu KRI Tongkol," katanya.

Ia mengakui untuk keseluruhan personel pengamanan transit Presiden Yudhoyono di wilayah itu akan tergabung dengan 800 personel TNI/Polri.

Mengenai keamanan di wilayah perairan laut Biak, Danlanal mengatakan hingga saat ini situasinya sangat aman dan kondusif untuk mendukung rencana kunjungan Presiden tersebut.

Hingga H-1 Rabu pagi menjelang kunjungan transit Presiden Yudhoyono kebersihan Kota Biak juga terus ditingkatkan yang dilakukan oleh petugas penyapu jalan maupun PNS pemkab yang kerja bakti.

Sementara Rumah-rumah warga, perkantoran pemerintah dan swasta diinstruksikan memasang bendera merah putih serta umbul-umbul.

Hingga kini situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Biak sangat kondusif dimana berbagai kegiatan warga berjalan normal seperti hari biasanya.



Sumber : Antara

Satgas Rimpac 2014 Tiba Di Tanah Air

PAPUA-(IDB) : KRI Banda Aceh-593 tiba di tanah air dan sandar di Dermaga Jayapura, Papua, Senin (18/08/2014), setelah melaksanakan lintas laut dari Hawaii usai mengikuti Latihan Multilateral Rim of the Pacific (Latma Multilateral Rimpac) 2014. Latma Multilateral Rimpac 2014 tersebut digelar dari 26 Juni sampai dengan 1 Agustus 2014 di Pearl Harbour training area dan perairan Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat.

Menurut Komandan KRI Banda Aceh-593 pelayaran dari Hawaii menuju Jayapura sejauh 3.190 NM tersebut, ditempuh dalam waktu kurang lebih 14 hari. Selama berada di Jayapura KRI Banda Aceh-593 akan melakukan bekal ulang (bekul) logistik cair berupa bahan bakar, air, dan logistik.

Lebih lanjut Komandan KRI Banda Aceh-593 mengatakan, selama pelayaran menuju tanah air dari Hawaii, berlangsung aman dan lancar baik personel maupun material. Selain itu pula  cuaca sangat mendukung. “Sampai saat ini seluruh prajurit dalam kondisi sehat dan tetap semangat”, ungkap Dan KRI Banda Aceh-593

Latma Multilateral Rimpac 2014 melibatkan 23 negara dengan 49 kapal perang atas air, enam kapal Selam dan 200 pesawat tempur berbagai jenis serta 25.000 personel adalah latihan dua tahunan yang digelar oleh Armada ke-3 Angkatan Laut Amerika dengan negara-negara di Asia Pasific, yang selanjutnya berkembang menjadi latihan multilateral dengan melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Latihan yang berlangsung selama 40 hari tersebut, terbagi dalam dua phase latihan meliputi Harbour Phase dan Sea Phase.

Dalam latihan Rimpac  tahun 2014, TNI Angkatan Laut selain menurunkan KRI BAC-593 yang merupakan kapal perang yang berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) serta di bawah binaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta, juga menurunkan satu Kompi Marinir, satu unit helikopter Bolcow BO-105 Puspenerbal dan dua unit Tank LTV-7 Korps Marinir, serta satu unit Rhib-Impac Komando Pasukan Katak.


Sumber : TNI AL

Dua Kapal Perang AL Pakistan Merapat Di Jakarta

JAKARTA-(IDB) : Asisten Logistik (Aslog) Danlantamal III Kolonel Laut (T) Eko Sunarjanto menyambut kedatangan dua Kapal Perang Angkatan Laut Pakistan PNS Nasr A-47 dan PNS Saif FFG-253 dalam rangka kunjungan kehormatan ke Indonesia merapat di dermaga 202 dan 203 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,  Selasa (19/08).

Kedatangan kedua Kapal Perang Pakistan tersebut, dipimpin Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Laksamana Pertama Zahid Ilyas yang sehari-harinya menjabat Perwira Spesialis Komunikasi dan Peperangan Elektronika Angkatan Laut Pakistan beserta Komandan PNS Nasr A-47 Kolonel Laut Rizwan Ali Munawar TI (M) PN dan Komandan PNS Saif FFG-253 Kolonel Laut Jawad Ahmed TI (M) PN.

Kunjungan Kapal Perang Angkatan Laut Pakistan bertujuan untuk lebih mempererat hubungan persahabatan antara TNI Angkatan Laut  dan Angkatan Laut Pakistan yang sudah terjalin dengan baik selama ini..

PNS Nasr A-47 merupakan kapal perang kelas/type Fuqing Class (Ex X-50)/Replenishment oiler, memiliki panjang 171 meter, lebar 21,8 meter dan draft 9,4 meter, sedangkan PNS Saif (FFG-253) merupakan kapal perang kelas/type Zulfiquar (sword) Class, memiliki panjang 123 meter, lebar 15,2 meter dan draft 4,8 meter, dijadwalkan berada di Jakarta hingga tanggal 22 Agustus  2014. 

Selama di Indonesia Laksmana Pertama Zahid Ilyas dan Komandan PNS Nasr A-47 serta  Komandan PNS Saif FFG-253 akan mengadakan kunjungan resmi kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI I.N.G.N. Ary Atmaja. S.E., dan Danlantamal III Jakarta Laksamana Pertama TNI Aguk Dwi Wahyu, W.U., S.E.,. Selain itu, juga akan dilaksanakan  kunjungan ke Markas Komando Lintas Laut Militer (Mako Kolinlamil), Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar), Markas Komando Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal),  Walikota Jakarta Utara dilanjutkan acara kunjungan ke kapal (open ship) bagi pelajar, kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) olahraga persahabatan bola voli dan sepak bola serta golf.

Turut serta dalam menyambut kedatangan Kapal Perang Pakistan tersebut Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Danlantamal III Kolonel Laut (P) R. Firman Noegroho W., Asisten Operasi (Asops) Danlantamal III Letkol Laut (P) Eko Wahjono, Kepala Dinas Syabandar Angkatan Laut (Kadisyahal) Lantamal III.



Sumber : TNI AL

Gelar Kesiapan Pasukan Pengamanan Sail Raja Ampat

SORONG-(IDB) : Laksamana Pertama Mintoro Yulianto S.Sos., M.Si selaku Dan Satgasla Pam VVIP Sail Raja Ampat 2014 memimpin apel gelar pasukan Pam Laut Sail Raja Ampat  2014 di dermaga umum kota Sorong pada selasa 19/08/14. Bertindak selaku Dan Upacara adalah dan ST Pam VVIP Sail Raja Ampat 2014 Kolonel Laut (P) Suhartono yang sehari-hari menjabat sebagai Dan Satrol Koarmatim.

Pada apel gelar pasukan ini diikuti oleh Ton protokol, Ton gabungan anggota KRI, Ton Kopaska, Ton penerbang TNI AL , Ton Marinir dan Ton Lanal Sorong sedangkan KRI yang ikut dalam gelar pasukan adalah KRI SHN – 366, KRI ALM – 644, KRI SPR – 628, KRI SMB – 850 serta 2 unit Sea Rider Kopaska

Dalam kesempatan gelar pasukan ini Dan GT.Satgasla Sail Raja Ampat 2014 Laksma Mintoro Yulianto S.Sos., M.Si memeriksa kesiapan material dan personel yang akan melaksanakan Pam VVIP Sail Raja Ampat 2014 serta memberikan penekanan perlunya menampilkan performa terbaik sesuai dengan arahan Asops Panglima TNI beberapa waktu yang lalu.

Selesai apel gelar pasukan dilanjutkan foto bersama serta  Dan GT.Satgasla Sail Raja Ampat 2014 Laksma Mintoro Yulianto S.Sos., M.Si memberikan keterangan pers terkait kesiapan TNI AL dalam hal ini Gugus Tugas Satgasla Pam VVIP Sail raja Ampat 2014 dalam rangka mendukung pelaksanaan Pam Presiden RI. Diantara media lokal yang hadir adalah wartawan dari Radar Sorong, harian teropong, harian Papua Barat Pos serta media Cenderawasih CWM. 


 Sumber :  TNI AL

Persiapan TNI AL Gelar Sail Raja Ampat

SORONG-(IDB) : Bertempat di ruang data Korem 171/Praja Vira Tama Sorong Senin 18/08/14 Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama Mintoro Yulianto S.Sos., M.Si selaku Dan Satgasla Pam VVIP Sail Raja Ampat 2014 memaparkan kesiapan Alutsista GT.Satgasla Sail Raja Ampat 2014 kepada Asops Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Ridwan.

Dalam kesempatan tersebut Laksma Mintoro Yulianto menyampaikan sejak tanggal 17 Agustus 2014 petang kemarin sebanyak 17 KRI telah tiba di perairan Sorong dan sampai saat ini sejumlah KRI masih melaksanakan gladi lepas – sandar di dermaga Sorong dan mencoba rute yang akan dilalui oleh RI -1 dan rombongan yakni perairan Sorong – P. Penemu dan Waisai. Dalam pelaksanaannya sambung Laksma Mintoro Yulianto, KRI yang terlibat nanti bergerak dalam formasi tabir yang sudah dipahami dengan baik oleh masing – masing Komandan KRI sehingga keamanan VVIP dapat terjamin dengan baik.

Ditempat yang sama sebelumnya Komandan Korem 171/PVT Brigjen TNI Joko Subandrio juga memaparkan kesiapan Satgas darat dengan menjelaskan sebagai berikut :
  1. Pada tanggal 21 Agustus 2014 RI -1 tiba di Sorong dan menginap di Swissbel Hotel Sorong.
  2. Pada tanggal 22 Agustus 2014 sekitar pukul 09.00 Wit RI -1 tiba di dermaga umum Sorong menuju P.Penemu dan pantai WTC menggunakan KRI Sampari – 628. Sekitar pukul 17.00 Wit RI -1 tiba di dermaga Sorong dari Waisai
  3. Pada tanggal 23 s.d 24 Agustus 2014 RI -1 dari Sorong berkunjung ke Manokwari menggunakan pesawat udara untuk meresmikan patung kristus raja dan gereja baru di P.Marsinam dan selanjutnya kembali ke Jakarta.

Adapun ancaman yang mungkin timbul menurut Danrem 171/PVT saat kunjungan RI–1 ke Sorong antara lain, kelompok KNPB menolak kedatangan Presiden RI di Papua Barat, serangan teror dari kelompok separatis Papua Barat, masalah SARA, demo terkait penyimpangan hasil pemilu Pilpres, pengibaran bendera Bintang Kejora serta penembak runduk/sniper.

Sebagai penutup acara tersebut Asops Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Ridwan menyampaikan arahan sebagai berikut :
  1. Apa yang disampaikan Dan Satgasla dan Danrem sudah baik namun semua kegiatan perlu diulang – ulang untuk meminimalisir kesalahan pada pelaksanaanya.
  2. Dengan adanya kegiatan Pam VVIP diharapkan tidak menganggu aktivitas masyarakat setempat.
  3. Tampilkan personel dengan performa dan peralatan yang terbaik saat pelaksanaan Pam VVIP.
  4. Antisipasi bila ada perubahan mendadak RI – 1 dan rombongan berpindah ke kapal yang lebih kecil untuk turun ke P.Penemu, bila tidak memungkinkan segera putuskan jangan ragu-ragu.
  5. Selanjutnya Asops Panglima TNI menegaskan agar semua unsur selalu berkoordinasi dengan baik sehingga kegiatan Pam VVIP Sail Raja Ampat 2014 ini dapat berjalan lancar.

Acara yang dimulai pukul 13.00 Wit dan selesai pukul 15.00 Wit tersebut dihadiri oleh Dan Lantamal X Jayapura Brigjen Mar Gatot Triswanto, Asops Guspurlatim, Asintel Danlantamal X Jayapura, Dan Lanal Sorong, para Dandim jajaran Korem 171/PVT, Pemda Sorong, Perhubungan Sorong, perwakilan Polres Sorong, para Dan KRI yang terlibat Pam VVIP serta seluruh instansi terkait yang ikut mensukseskan kegiatan Sail Raja Ampat 2014 ini.


Sumber : TNI AL

KASAU Terima JWG RAAF

JAKARTA-(IDB) : Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menerima tim Joint Working Group (JWG) Royal Australian Air Force (RAAF) di bidang Safety and Airworthiness yang dipimpin Air Commodore Anthony Philip Jones, di Mabesau Cilangkap. Senin (18/8).


Tim JWG RAAF bekerjasama dengan TNI AU (Dislambangjaau) dalam usaha memperbaiki dan menyempurnakan sistem keselamatan penerbangan yang telah ada.


JWG RAAF dan TNI AU safety airworthiness merupakan sarana mempererat kerjasama antara TNI AU dan RAAF, juga merupakan sarana menjalin komunikasi dan tukar menukar informasi dan gagasan untuk memperoleh masukan yang dijadikan pedoman dalam meningkatkan pembinaan keselamatan terbang dan kerja di lingkungan TNI AU di masa mendatang.


Menindaklanjuti program hangar improvement, pertemuan JWG akan dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 18-22 Agustus di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Di Bandung akan dilaksanakan Mako Koharmatau dan Sathar 15 Depohar 10, sedangkan di Yogyakarta akan dilaksanakan di Mako Lanud Adi Sutjipto, Wingdikterbang, Skadik 101, Skadik 102, Skadik 104 dan Skatek 043.


JWG RAAF di ikuti oleh Air Commodore Anthony Philip Jones, Group Captain Sean Unwin, Wing Commander Jason Gregory Murray dan Wing Commander Ian Warburton.


Sedangkan TNI AU di ikuti oleh Kadislambangjaau Marsma TNI Ras Rendro Bowo S, SE., Kasubdisbinlambangja Kolonel Pnb Easter Hariyanto, Kalambangja Koopsau I Kolonel Pnb Djoko Hadipurwanto, Kalambangja koopsau II Letkol Pnb Mokh Mukhson, Kalambangja Kodikau Kolonel Pnb Purwoko Aji, Kalambangja Koharmatau Letkol Tel Sorot Pernomo, Kabliktek Koharmatau Letkol Tek Imam Gozali, Danlanud Wirasaba Letkol Pnb Andreas Dhewo, Kalablambangja Subdisbinlambangja Letkol Nav Indrastanto Setiawan dan Kasigahlakabangja Subdisbinlambangja Mayor Nav M. Jausan.




Sumber : TNI AU

Presiden SBY Resmikan Tiga Simbol Perdamaian Dunia Di IPSC Sentul

BOGOR-(IDB) : Presiden RI Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, MA, meresmikan tiga simbol perdamaian dunia yaitu Patung Penjaga Perdamaian (Peacekeeper), Gong Perdamaian dan Menara Bendera setinggi 150 meter, di Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/8).

Ketiga simbol yang dimanifestasikan sebagai bentuk kepedulian terciptanya perdamaian dunia tersebut, memiliki karakteristik tersendiri. Patung Peacekeeper mencerminkan simbol perwujudan peran serta prajurit TNI dalam penugasan Pasukan Misi Perdamaian PBB dengan desain kesiapan dan keperkasaan prajurit TNI. Patung tersebut juga merupakan hasil rancang seniman Yogyakarta dengan menggunakan bahan utama perunggu seberat 13 ton. Selain itu di area patung dilengkapi dengan plaza dan taman seluas 1200 m2.


Sementara itu Menara Bendera Merah Putih yang didirikan pada ketinggian 410 meter di atas permukaan laut, adalah Menara Bendera tertinggi di Indonesia dan ke tiga di dunia. Menara ini dijadikan sebagai salah satu simbol perjuangan Bangsa Indonesia. Menara Bendera tertinggi itu merupakan hasil rancang bangun putera Indonesia dengan konsep dasar berbentuk bambu runcing. Struktur utama terbuat dari pipa besi galvanis (Seamless Steel) menggunakan sistem pole tower atau rangka tower seberat 309 ton yang ditopang 7 kaki sebagai lambang Sapta Marga. Menara bendera ini dapat berputar 360° mengikuti arah angin. Sedangkan untuk bendera yang dikibarkan di menara tersebut, seberat 300 kg berukuran panjang 30 meter, lebar 20 meter terbuat dari bahan parasut yang tahan dari cuaca maupun angin.


Sedangkan untuk Gong Perdamaian Dunia berstandar internasional memiliki karakteristik berat 250 kg, diameter 2 meter. Gong yang dibuat di Jepara tersebut menggunakan material logam kuningan yang dilapisi emas 18 karat.


Selain meresmikan tiga simbol penjaga perdamaian, pada kesempatan itu Presiden RI juga menyaksikan atraksi terjun payung 99 personel gabungan TNI dan Polri dari anjungan Canti Dharma IPSC.


Sejalan dengan kegiatan peresmian, di IPSC ini juga diselenggarakan  kegiatan berupa “Pesta Rakyat” yang menggelar berbagai macam lomba seperti balap karung, memindahkan belut, tarik tambang dan panjat pinang, yang diikuti anggota TNI, prajurit mancanegara serta masyarakat umum di sekitar Kawasan IPSC      


Turut hadir mendampingi Presiden RI, Wakil Presiden RI Dr. Budiono, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, para Kepala Staf Angkatan serta sejumlah pejabat Kemhan dan Mabes TNI.           

Pembangunan Kawasan IPSC merupakan gagasan Presiden RI yang muncul sepulang tugas dari Bosnia pada 1996. Di dalamnya, dibangun fasilitas Pelatihan Pasukan Penjaga Perdamaian dunia antara lain, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Pusat Pasukan Siaga, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),  

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Pertahanan Indonesia Kementerian Pertahanan dan Pusat Olahraga Militer.




Sumber : DMC

Panglima TNI : Indonesia AS Kerja Sama Pelihara Perdamaian

BOGOR-(IDB)  : Pangglima TNI Jenderal Moeldoko membuka latihan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Selasa (19/8). Moeldoko didampingi Komandan Jenderal Angkatan Darat Pasifik Amerika Serikat (AS) Jenderal Vincent K. Brooks dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake. Moeldoko menyatakan, latihan bersama yang digelar hingga awal September mendatang melibatkan 756 personel dari 26 negara. Kegiatan tersebut dibagi dalam tiga tahap, Senior Trainning Seminar (STS) yang melibatkan 29 peserta dari 17 negara, Staff Training Event (STE) yang melibatkan 69 peserta dari 26 negara, serta Field Training Event (FTE), melibatkan 360 peserta dari 9 negara.

Moeldoko menyatakan, kegiatan strategis tersebut merupakan inisiatif bersama antara Indonesia dan AS untuk berkontribusi dalam memelihara perdamaian dan keamanan dunia sebagaimana cita-cita Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Program ini adalah contoh nyata dari kerjasama Amerika Serikat dan Indonesia untuk mengatasi permasalahan di bidang yang telah disepakati dan memiliki tujuan strategis sebagaimana tertuang dalam program United States-Indonesia Bilateral Defense Discussion (USIBDD) tahun 2013,” kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Menurut Moeldoko, meningkatnya tantangan dan ancaman baik di level regional maupun global menuntut pelibatan tidak hanya kekuatan militer dan Polisi saja, akan tetapi juga menuntut pelibatan dari personel sipil maupun komponen lainnya.

Operasi pemeliharaan perdamaian, kata dia, telah berkembang secara signifikan dari kebutuhan kekuatan militer secara eksklusif ke arah tuntutan kebutuhan misi yang semakin kompleks. "Perkembangan baik dalam ruang lingkup dan kompleksitas dari misi pemeliharaan perdamaian PBB ini menggaris bawahi tentang arti penting pelatihan," katanya.

Moeldoko berharap bahwa latihan ini dapat menciptakan manajemen operasi diantara para pelaku di lapangan dalam bidang operasi perdamaian, yang memiliki latar belak




Sumber : Republika

Airbus DS Improves Air Surveillance Capabilities Of Indonesian Air Force

LONDON-(IDB) : Airbus Defence and Space provides the Indonesian Air Force with the latest aircraft identification and air surveillance equipment, thus improving the air traffic control and air defence capabilities over the country's more than 15,000 islands.
 

The company has been awarded a contract by SBL Star Technology Pte Ltd., Singapore, to deliver two of its monopulse secondary surveillance radars MSSR 2000 I to equip the mobile air surveillance and tracking systems which will be operated by the Indonesian Air Force. The final delivery will be done beginning of next year.
 

"Air traffic control authorities all over the world are facing continually increasing air traffic density," said Thomas Müller, Head of the Electronics Business Line of Airbus Defence and Space. "Together with military air traffic, this situation requires a high-performance guidance system ensuring safety, comprehensive data exchange and efficient allocation of airspace. With our system in operation in around 30 countries we have proven our capability to provide a reliable solution."
 

In air surveillance and air traffic control, secondary radars such as MSSR 2000 I complement primary radars in identifying individual aircraft and establishing a comprehensive recognized air picture. Typically, a primary radar is able to measure the position of an aircraft at a point of time from reflections of the radar beam without giving a clear identification of the aircraft. The secondary radar exchanges messages with all the aircraft in its area collecting detailed information about flight number, destination, etc.
 

To this end, MSSR 2000 I sends out interrogation signals according to the latest Mode S standard and collects the responses. In this way, the secondary radar in close cooperation with the primary radar provides a real-time overview of aircraft positions and additional aircraft data which results in a significant improvement in air surveillance and air traffic control.
 

In the military field, MSSR 2000 I is used for automatic friend-or-foe identification (IFF), thus avoiding friendly fire, i.e. the erroneous engagement of friendly forces. Airbus Defence and Space has delivered IFF systems to several nations for ground and naval applications. Among others, MSSR 2000 I protects all German Navy ships as well as UK Royal Navy ships and the French Navy's "Mistral" class command ships. In Germany, the company has established the air traffic control network of the German Luftwaffe covering an airspace of 1.700 x 1.500 km.
 

In total, about 400 Airbus Defence and Space systems are in operation in around 30 nations, including the U.S. For civil air traffic control purposes it is in service in Austria, Portugal, and the Philippines.

Airbus Defence and Space is a division of Airbus Group formed by combining the business activities of Cassidian, Astrium and Airbus Military. The new division is Europe's number one defence and space enterprise, the second largest space business worldwide and among the top ten global defence enterprises. It employs some 40,000 employees generating revenues of approximately €14 billion per year. 




Source : Defense

Jet Italia Tabrakan Saat Latihan

ROMA-(IDB) : Dua jet militer Italia bertabrakan di udara saat latihan di bagian timur Italia, Selasa. 

Seperti dilansir BBC, Selasa (19/8), pesawat tersebut jatuh pada jarak 30 km (18 mil) dari Ascoli di wilayah Marche dan menimbulkan kebakaran pada hutan di bawahnya. 


Dua pesawat yang berbasis di Ghedi di barat laut Italia itu terbang rendah pada saat bertabrakan. 


Empat orang diperkirakan hilang, termasuk kedua pilot dan navigator. Laporan lokal mengatakan kedua pilot sudah dikeluarkan dari pesawat namun belum ada konfirmasi lebih lanjut. 


"Sebuah bola api raksasa terlihat selama lima detik sebelum (pesawat) terbanting ke pegunungan," kata seorang saksi mata, Fabio Valeri, kepada saluran berita Italia, Sky TG24. 


Warga di desa-desa terdekat dengan Olibra dan Venarotta menjelaskan mendengar suara letusan sebelum kebakaran di hutan. Petugas pemadan kebakaran setempat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. 


"Perhatian kami adalah untuk menemukan kru," kata seorang juru bicara angkatan udara kepada kantor berita Ansa. 




Sumber : Republika