Pages

Rabu, Juli 02, 2014

Indonesia Berharap Negara Lain Hormati Prinsip Saling Menghormati Dan Menjaga Kedaulatan Wilayah

JAKARTA-(IDB) : Indonesia menghormati kepentingan masing-masing negara dan berharap negara lain juga menghormati kepentingan Indonesia dalam prinsip saling menghormati dan menjaga kedaulatan wilayah masing-masing. Pada dasarnya dalam menjalin hubungan kerjasama pertahanan dengan negara lain, Indonesia selalu mengedepankan persamaan-persamaan dan bukan perbedaan. Diharapkan persamaan-persamaan yang ada dapat semakin mempererat hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Selasa (1/7), saat menerima kunjungan delegasi National Defence University People’s Liberation Army (PLA) Tiongkok yang dipimpin Mayjen B I Jingjing di kantor Kemhan Jakarta. Saat menemui Pimpinan Delegasi NDU PLA Tiongkok Wamenhan didampingi oleh Direktur Kebijakan Strategis Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI M Nakir dan Direktur Analisa Strategis Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Witjaksono.


Hubungan kerjasama pertahanan kedua negara kembali dijalin sejak tahun 2006 sejak itu hubungan kedua negara menjadi semakin dekat. Pondasi kerjasama pertahanan kedua negara yang dibangun sejak awal dikukuhkannya sampai pada tahun 2014 ini sudah banyak kemajuan. Di dalamnya termasuk hubungan antara NDU kedua negara, serta pembicaraan bilateral yang secara bergantian dilaksanakan dimana tahun ini merupakan tahun ke-5 yang rencananya akan dilaksanakan di Indonesia. Diharapkan setiap pembicaraan bilateral yang bersifat strategis ini dapat bermanfaat bagi kedua negara dan tidak hanya menjadi wacana strategis saja. Hubungan kerjasama juga dapat ditingkatkan dengan saling kunjung Pejabat Tinggi Angkatan Bersenjata kedua negara. Wamenhan kemudian menjelaskan bahwa pada tanggal 25 Agustus 2014 ini dirinya akan hadir pada Simposium Internasional Tsun Su di Beijing.


Sedangkan Mayjen B I Jingjing menjelaskan tujuan kunjungan Delegasi NDU PLA Tiongkok ini adalah untuk melihat perkembangan pembangunan pertahanan TNI serta meningkatkan hubungan persahabatan khususnya antara pejabat tinggi angkatan bersenjata dan Kementerian Pertahanan kedua negara. Kali ini Delegasi NDU PLA melakukan kunjungan selain ke Kemhan juga ke UNHAN dan Mako Kostrad TNI AD yang disambut dengan sangat hangat.


Dirinya menilai, Indonesia saat ini sedang berkembang dari sisi perekonomiannya dan pertahanannya. Mengenai prinsip Indonesia yang menginginkan saling menghormati dan menjaga dalam hal kedaulatan wilayah masing-masing, dijelaskan bahwa pada prinsipnya Tiongkok juga menginginkan perdamaian yang dijaga secara defensif dan abadi. Pihak Tiongkok juga mengharapkan Indonesia meningkatkan perannya di ASEAN dan di Kawasan Asia Pasifik.


Pimpinan Delegasi NDU PLA mengharapkan angkatan bersenjata kedua negara dapat semakin erat bekerjasama dan memainkan peran yang lebih penting sebagai perwujudan dari hubungan bilateral pertahanan kedua negara. Sejak tahun 1992, NDU PLA telah menerima 39 Delegasi dari Indonesia yang mencakup lebih dari 800 orang. Meskipun hubungan pertahanan kedua negara baru kembali terjalin pada tahun 2006. Sejak tahun 2001 sampai dengan 2014, Perwira TNI yang belajar di NDU PLA sebanyak 23 orang. Dirinya juga berharap bahwa hubungan kerjasama Kemhan/TNI semakin meningkat dengan PLA Tiongkok. Mengenai rencana kunjungan Wamenhan untuk menghadiri Simposium Tsun su di Beijing Agustus mendatang dirinya meyakinkan bahwa kehadiran Wamenhan disana akan menjadi pengaruh penting dalam simposium itu.

Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 23 Juli 2014, Vice Chairman of The Central Military Commission PLA Tiongkok General Fan Changlong akan datang berkunjung ke Indonesia sebagai tindak lanjut MoU Presiden kedua negara. Pada kesempatan ini Atase Pertahanan Tiongkok untuk Indonesia mengundang Wamenhan hadir dan memberikan sambutan dalam jam




Sumber : DMC

Kerjasama Militer Indonesia Brunei Darussalam

JAKARTA-(IDB) : Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam memastikan hubungan kerjasama pertahanan dengan Pemerintah RI akan tetap dijalin dengan baik. Terlebih lagi kerjasama pertahanan ini sudah disepakati dan dilakukan oleh kedua negara sejak tahun 2003 lalu.

Kepastian untuk mempertahankan hubungan kerjasama pertahanan tersebut disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam, YDM Pehin Datu Pekerma Jaya Mayor Jenderal Dato Seri Pahlawan Mohd. Tawih Bin Abdullah kepada Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Rabu (2/7) dalam pertemuan di Kantor Kemhan, Jakarta. Turut mendampingi Menhan pada pertemuan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko.


Panglima AB Brunei Darussalam mengatakan Pemerintah khususnya Angkatan Bersenjata Brunei Darussalam akan terus berdiskusi dan belajar dengan pemerintah RI dan TNI yang dianggap sudah memiliki pengalaman cukup luas dari berbagai bidang.


Disamping itu Panglima AB Brunei Darussalam pada kesempatan itu juga menyampaikan pesan terimakasih dan pengahargaan dari Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah atas penganugerahan Baret dan Warga Kehormatan yang diberikan Pangeran Brunei Haji Al-Muhtadee Billah, Ibni Majesty Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah dari Pasukan Kopassus, Marinir dan Korpaskhas beberapa waktu lalu. Hal tersebut menurutnya merupakan suatu penghormatan yang diberikan kepada pemerintah Brunei Darussalam khususnya Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam.


Usai bertemu dengan Menhan dan Panglima TNI, Panglima AB Diraja Brunei Darussalam akan melanjutkan agenda kunjungannya ke beberapa daerah di Indonesia.




Sumber : DMC

Negosiasi Menteri ESDM Ke Fujian Tiongkok

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah berhasil merenegosiasi kontrak harga jual gas Tangguh ke Fujian-Tiongkok dari US$ 3,35 per mmbtu menjadi sekitar US$ 8 per mmbtu. Menteri ESDM Jero Wacik menceritakan keberhasilannya meluluhkan Tiongkok sehingga mau renegosiasi kontrak.

“Sebelum saya ke Beijing, saya sudah ditakut-takuti, kalau Presiden CNOOC (China National Offshore Oil Corporation) Mr. Wan orangnya kaku, cool, sangat dingin, sehingga pasti gagal renegosiasi,” ucap Jero Wacik kepada wartawan di kantornya, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (1/7/2014).


Jero mengungkapkan, meski ditakut-takuti, dirinya optimistis, karena sebelumnya antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping sudah bertemu sebelumnya dan menyatakan bersedia renegosiasi.


“Ketika bertemu di Beijing, saya dengan presiden CNOOC, saya ceritain dulu bahwa sejak abad k3-7 bagaimana kejayaan Sriwijaya dan Majapahit bersahabat dengan Tiongkok, bagaimana utusan China Putri Campa dan Laksama Ceng Ho masuk ke Indonesia pada abad 14, kita saling berkunjung, jadi sudah seharusnya bersahabat juga dengan merenegosiasi kontrak ini,” tutur Jero.


Jero menambahkan, setelah cerita panjang lebar, Presiden CNOOC akhirnya luluh juga dan bersedia merenegosiasi.


“Hasilnya per 1 Juli 2014 berlaku harga LNG Tangguh yang baru yakni US$ 8 per mmbtu, dan menghapus harga patokan Japan Crude Cocktail (JCC) price, jadi harga gasnya nanti tidak dipatok hanya US$ 8 per mmbtu saja, tapi bisa naik-turun seiring harga minyak JCC,” ungkap Jero.


Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, sejak dirinya dilantik menjadi Menteri ESDM, salah satu amanat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah merenegosiasi harga ekspor gas ke Fujian, Tiongkok.


“Amanat Pak SBY, perbaiki, renegosiasi harga gas Fujian, masa hanya US$ 3,3 per mmbtu, murah sekali, nggak adil ini,” kata Jero.


Jero mengungkapkan, dirinya kemudian bergerak dengan membentuk tim renegosiasi gas Fujian pada Mei 2013, setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan mau merenegosiasi kontrak.


“Kita buat tim renegosiasi yang dipimpin oleh Menteri ESDM saya, Wakil Menteri ESDM Susilo Sistoutomo, SKK Migas, Dirjen Migas Edy Hermantoro, dan dari BP (British Petroleum) selaku operator gas Tangguh. Orang-orang inilah yang bolak-balik dari Indonesia ke Tiongkok dan akhirnya minggu lalu amandemen kontrak siap dan pada 20 Juni 2014 ditandatangi perubahan harga gas Tangguh ke Fujian,” kata Jero.


Dengan berhasilnya merenegosiasi kontrak tersebut negara mendapatkan pendapatan sebesar Rp 251 triliun.

“Sebelumnya jika menggunakan harga yang lama Indonesia hanya mendapatkan pendapatan US$ 5,2 miliar total sampai 2034, dengan harga baru Indonesia berpotensi mendapatkan pendapatan US$ 20,9 miliar atau setara dengan Rp 251 triliun,” katanya. 




Sumber : Detik

Thailand Considers Medium-Range SAM Purchase

BANGKOK-(IDB) : Thailand's military government is contemplating the procurement of a medium-range surface-to-air missile (SAM) system, a spokesman confirmed to IHS Jane's on 1 July.


The programme is thought to be the first major military purchase outlined for consideration since the Thai military staged a coup d'état on 22 May.


The detailed specifications of the SAM system have not been revealed.


According to a government document, the potential SAM purchase is valued at THB2.558 billion (USD80 million), with funds to be sourced from the defence budgets through 2014 to 2017.


The government spokesman said that the purchase is under consideration and that the proposal reflected a legacy SAM requirement in the Thai military.




Source : Jane's

Kapal AT-3 LST Buatan Dalam Negeri

LAMPUNG-(IDB) : Perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT. Daya Radar Utama (DRU) yang berada di Lampung dalam waktu dekat  akan segera meluncurkan kapal hasil produksinya, Kapal Angkut Tank (AT)-3 yang telah dipesan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Sabtu (28/6) berkesempatan meninjau secara langsung perkembangan dari pembangunan Kapal AT-3 yang dipesan TNI AL pada tahun 2012. Kapal yang dipesan melalui nomor perjanjian kontrak jual-beli No. Trak/1131/xi/PDN/2012 AL tertanggal 27 November 2012 tersebut dikerjakan sesuai dengan standar internasional.


Kapal AT-3 diproyeksikan untuk mengangkut kendaraan tank tempur berat khususnya Main Battle Tank (MBT) yaitu Tank Leopard milik TNI AD yang juga akan segera datang dari Jerman dalam waktu dekat.  PT. Daya Radar Utama (DRU) menargetkan, kapal akan selesai pada akhir bulan September 2014 sehingga dapat tampil pada peringatan hari ulang tahun TNI bulan Oktober 2014.


Kapal AT-3 berkapasitas 359 orang memiliki length over all (LOA) 120 meter dan length between perpendicular (LBP) 118,89 meter. Mesin dan pendukung disuplai tenaga penggerak utama mesin tipe LIAG MAN/MAN D 2840 8L27/38 berdaya @400 kW dengan putaran 1.500 rpm.


Selain itu, kapal dilengkapi mesin penggerak emergency dengan merek LIAG MAN/MAN D EXFF XE sebanyak satu set. Dengan daya mencapai 120 kW; alternator 380/220 v, 50 Hz, dan 3 phase, serta putaran 1.500 rpm. Kapal ini diproyeksikan mampu mengangkut 10 unit Main Battle Tank TNI-AD beserta dua kendaraan pendukung dan bahkan bisa untuk mengangkut  helikopter.


Turut mendampingi Menhan dalam peninjauan tersebut, Kabasarnas, Dirjen Pothan Kemhan, Staf Ahli Menhan Bidang Politik dan Staf Khusus Menhan Bidang Sosbud, Kapolda Lampung, Danrem 043 Gatam dan Danlanal Lampung. 




Sumber : DMC

DPR : Penting Kerja Sama ASEAN Tiongkok Di LCS

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas NH Kertopati, berpendapat, arah penguatan alutsista harus dilihat dari sudut pandang inward maupun outward looking,sebagai paradigma pertahanan.

Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, meski terkadang terdapat pertentangan perspektif. Selain itu, departemen terkait, seperti Bappenas dan Kemenkeu, harus memiliki visi pertahanan.


“Jika hal ini tidak terjadi maka memajukan TNI hanya sebatas wacana saja,” ujar Nuning, sapaan akrabnya.


Nuning melanjutkan, ancaman dan tantangan keamanan terbesar kawasan saat ini adalah memanasnya konflik Laut Tiongkok Selatan, melibatkan beberapa negara di kawasan ASEAN. Menurutnya, hal ini patut diwaspadai bersama, karena wilayah Laut Tiongkok Selatan merupakan salah satu jalur laut tersibuk di dunia.


“Selain digunakan oleh sejumlah besar negara di dalam wilayah, jalur tersebut juga digunakan oleh negara di luar wilayah,” ucap Nuning.


Oleh karena itu, menurut Nuning, Indonesia, dalam hal ini TNI, berperanan penting membangun kestabilan dan keamanan regional untuk memelihara keseimbangan di antara negara-negara berkepentingan yang dikendalikan oleh kekuatan dari luar wilayah.


“Indonesia harus bisa meningkatkan hubungan, menyebarkan gagasan, dan melontarkan inisiatif terwujudnya U-shape line area sebagai zona ASEAN dan China SPR (Strategic Petroleum Reserve) dan terciptanya ASEAN-China Maritime Security Initiative pada pengawasan dan patroli laut-udara di wilayah Laut Tiongkok Selatan,” jelasnya.


Nuning meyakini, dengan dukungan semua pihak, baik DPR maupun Pemerintah, dalam kurun waktu yang tidak lama, TNI akan mampu mencapai 10 besar kekuatan militer terbaik dunia.


“Saat ini TNI mampu masuk dalam 16 besar kekuatan militer dunia. Dengan demikian, ke depan kita semua berharap TNI memiliki deterrence effect lebih besar. Posisi tawar menjadi lebih tinggi dalam membangun tingkat kepercayaan bersama dengan negara lain,” pungkas wanita yang juga mengajar di Universitas Pertahanan tersebut.




Sumber : JurnalMaritim

TNI Pasang Alat Detektor Di Perbatasan Indonesia Papua Nugini

PAPUA-(IDB) : Kodam XVII Cenderawasih, akan membantu alat pendeteksi logam (metal detektor) untuk mengawasi perbatasan Indonesia-Papua Nugini khususnya di Skouw. Pemberian metal detektor itu untuk melacak masuknya barang-barang seperti senjata.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, mengatakan alat tersebut akan diserahkan ke Yonif 632 yang bertugas di perbatasan.

Untuk itu, kata Mayjen Zebua, pihaknya terlebih dahulu akan melatih anggota batalyon tersebut agar dapat menggunakan alat tersebut dengan baik. Dengan bantuan tersebut diharapkan dapat mendeteksi masuknya barang-barang yang mengandung logam seperti senjata dan amunisi.

"Metal detektor diharapkan dapat membantu mendeteksi senpi beserta amunisi yang dilaporkan sering masuk melalui jalur legal yakni pintu masuk perbatasan," kata Pangdam Cenderawasih yang wilayahnya meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat itu, kepada Antara seusai gelar pasukan TNI menjelang pemilu presiden di Jayapura, Rabu (2/7).

Menurut Mayjen Zebuaa, TNI bersama polisi berupaya bersama-sama mencegah masuknya senjata ke wilayah Papua khususnya ke daerah yang dianggap rawan kelompok bersenjata.

"Mudah-mudahan kami dapat mencegah masuknya senjata ilegal ke kelompok masyarakat karena bila itu terjadi akan sangat berbahaya," kata Mayjen Zebua.

Gelar pasukan yang diikuti sekitar 300 anggota TNI itu sekaligus dilakukan pengecekan peralatan tempur di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih.




Sumber : Merdeka

Satu Flight Pesawat F16 Lakukan Scramble Di Medan

MEDAN-(IDB) : Satu flight pesawat F-16 yang merupakan unsur Tempur Sergap melakukan scramble terhadap pesawat tidak dikenal yang melanggar wilayah udara Nasional Indonesia. Sramble tersebut dilaksanakan karena informasi dari Satrad 232 yang menangkap adanya Lasa X (pesawat tidak dikenal) yang mengarah ke batas wilayah kedaulatan NKRI dan bermanuver. 

Informasi ini diteruskan ke Kosekhanudnas III Medan dan dilakukan pengamatan secara terus menerus, dan pesawat tidak dikenal tersebut menuju batas wilayah NKRI yang akan segera memasuki wilayak kedaulatan udara Indonesia. Dengan demikian Kosekhanudnas III Medan memerintahkan kepada unsur Tempur Sergap untuk melaksanakan scramble terhadap pesawat tidak dikenal tersebut.


Demikian sebahagian skenario dari manuver Latihan Perkasa C Tahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan di wilayah Kosekhanudnas III Medan, Rabu (2/7) yang langsung dipantau, dimonitor dan dikendalikan oleh Pangkohanudnas Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmaja selaku Direktur Latihan melalui sistem Thales di ruang Yudha Popunas Halim Perdanakusuma.


Manuver Latihan Perkasa C akan dilaksanakan selama tiga hari yang melibatkan 1 flight F-16 sebagai unsur Tempur Sergap, C-130 Hercules dan pesawat Hawk 100/200 sebagai Bulsi, pesawat Boeing Intai 737, EC-120 Colibri, NAS 332 Super Puma sebagai unsur Low Speed, Satrad 231, 232, Denhanud 471 Paskhas, Yon Arhanudse 11 Kodam I Bukit Barisan, KRI Sultan Iskandar Muda dan PT. Inalum .

Keterangan gambar :


Panglima Kohanudnas selaku Dirlat Perkasa C didampingi Asintel Kas Kohanudnas selaku Deputy Strategi Kolonel Pnb Achmad Sajili dan Kapopunas Kohanudnas Letkol Pnb Johnny Sumaryana saat memantau, memonitor dan mengendalikan kegiatan manuver lapangan Latihan Perkasa C di wilayah Kosekhanudnas III Medan melalui sistem Thales di ruang Yudha Popunas Kohanudnas Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (2/7).




Sumber : TNI AU

TNI AD Persiapkan 647 Prajurit Untuk Perkuat Kodam 13/ Merdeka

MANADO-(IDB) : Korem 131/Santiago terus melakukan melakukan persiapan berdirinya markas Kodam 13/Merdeka di Sulawesi Utara. Pembangunan markas pun telah ditenderkan dan sudah ada kontraktor yang akan mengerjakan pembagunan yang rencananya didirikan di Teling tersebut.

Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Musa Bangun saat ditemui mengatakan, sesuai rencana pembangunan pun akan dimulai tahun ini. Targetnya penyelesaiannya pun belum diketahui.

"Itu kewenangan TNI AD. Kami hanya menjalankannya saja. Tapi saat ini sudah ada kontraktornya yang akan melakukan pekerjaan membangun markas Kodam. Kami pun tak mengetahui jelas anggarannya berapa," terang Musa Bangun, Selasa (1/7/2014).

Selain mempersiapkan bangunan, TNI AD pun telah mempersiapkan pasukannya. Ada sebanyak 647 prajurit dari batalyon 712, telah dikirim ke Batujajar untuk mengikuti pendidikan. "Ini dilakukan sebagai prasyarat berdirinya satu Kodam," terangnya.

Ke-647 prajurit tersebut pun menjalani pendidikan selama empat bulan di Batujajar, tempat berlatihnya Korps Baret Merah alias Kopassus.

Di situ para prajurit tersebut mendapatkan pendidikan berupa kemampuan satuan tempur di udara, rawa dan laut. "Mereka harus mahir di segala medan. Mereka akan dilatih sama seperti pasukan khusus. Setelah menjalani pendidikan, maka batalyon 712 pun akan berganti nama menjadi batalyon 712 Raider," terangnya.

Kodam 13/Merdeka nantinya mempunyai wilayah teritorial sendiri yakni mencakup wilayah Sulut, Gorontalo hingga Sulawesi Tengah termasuk juga daerah yang nantinya akan dimekarkan seperti Provinsi Bolmong Raya.

Bagaimana dengan Korem 131/Santiago? Menurut Brigjen TNI Musa Bangun, Korem tetap akan bermarkas di tempat seperti biasanya. Namun hal itu bisa berubah dan akan berpindah jika ada petunjuk dari pimpinan TNI AD.

"Untuk sementara ini Korem 131/Santiago masih tetap di lokasi, namun kita akan lihat perkembangannya ke depan sesuai petunjuk pimpinan. Justru untuk korem sendiri, rencananya akan ditambah dan dibangun di Gorontalo. Kemudian untuk jangkauan wilayah Kodam," terangnya.

Mengenai kepangkatan, Musa Bangun menjelaskan bahwa untuk pimpinan Kodam akan dijabat oleh perwira bintang dua sedangkan korem tetap akan dijabat oleh perwira bintang satu.




Sumber : Tribunnews

F-16C/D Block 52ID Arsenal Tempur Baru TNI AU

TUCSON-(IDB) : Gurun Sonora yang kering di perbatasan negara bagian Arizona dan Meksiko, menjadi lokasi yang cukup bersejarah bagi TNI AU saat enam penerbang tempur F-16 dari Skuadron Udara 3 tengah menjalani latihan konversi instruktur 24 F-16C/D Fighting Falcon Block 52ID yang akan dimiliki Indonesia dalam waktu dekat.

Keenam penerbang tempur itu telah tiba di Tucson, Arizona, pada 25 Juli lalu, untuk kemudian menjalani latihan konversi itu di Pangkalan Udara Hill (Hill AFB), Utah.

Mereka adalah Komandan Skadron Udara 3, Letnan Kolonel Penerbang Firman Foxhound Dwi Cahyono (40 th), Mayor Penerbang Anjar Beagle Legowo (38 th), Mayor Penerbang Bambang Bramble Apriyanto (34 th), Kapten Penerbang Pandu Hornet Eka Prayoga (31 th), Kapten Penerbang Anwar Weasel Sovie (30 th) dan Kapten Penerbang Bambang Sphynx Yudhistira (30 th).

Mereka semua menjadi aktor pelaku Proyek Bima Sena II, dengan sebagian misinya membawa pulang pada batch pertama ke-24 F-16 Block 52ID eks Angkatan Udara Penjaga Negara Amerika Serikat (US National Guard Air Force) semacam garda cadangan militer Amerika Serikat).

Rencananya, menurut Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU, Kolonel Penerbang Agung Sharky Sasongkojati, mereka akan menerbangkan tiga pesawat tempur itu pada 15 Juli nanti.

"Jika semuanya lancar, mereka dijadualkan mendarat di landas pacu Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, pada 20 Juli nanti. Mereka terbang fery dari Hill AFB (Utah)-Ellisen AFB (Alaska)-Andersen AFB (Guam), dan langsung ke Madiun. Karena ini penerbangan jarak jauh, mereka harus mengisi bahan bakar di udara beberapa kali," katanya.

Selama ini, Indonesia memiliki 12 F-16A/B Block 10/15 alias generasi perdana pada dasawarsa '80-an yang ditempatkan dalam Skuadron Udara 3. Dalam perjalanan waktu, dua di antara F-16 TNI AU itu jatuh dan dinyatakan total loss, alias hancur total, sehingga hanya 10 yang tersisa dan sepanjang waktu diterbangkan untuk misi latihan, patroli udara, kawal VVIP, dan lain sebagainya.

Mengakuisisi arsenal militer --sebagaimana pesawat tempur generasi terkini-- bukan hal mudah untuk diwujudkan. Katakanlah uangnya ada, belum tentu negara pemilik (teknologi) membolehkan negara lain memilikinya. Banyak hitung-hitungan non teknis apalagi politis yang turut campur; ini juga yang sempat terjadi pada Indonesia dan Amerika Serikat.

Pada periode kedua kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, niat baik dari mereka atas kemajuan dan modernisasi arsenal dan peningkatan kapasitas SDM TNI (baca: juga TNI AU) semakin diwujudkan.

Salah satu bentuknya, Proyek Bima Sena II ini bisa diwujudnyatakan, dan batch pertama berupa tiga pesawat terbang F-16C/D Block 52ID ini akan segera mendarat di Tanah Air.

Apa perbedaan mendasar F-16A/B Block 10/15 OCU di Skuadron Udara 3 kini dengan yang akan datang nanti itu? "Ibaratnya mobil SUV yang umum dijumpai itu memiliki mesin 1.500 cc dengan konfigurasi standar, maka yang akan datang ini sudah diberi mesin lebih besar, semua sistemnya diganti dengan yang lebih baru dan canggih," kata Sharky.

Secara fisik dan dimensi, kata dia, F-16 baru eks Angkatan Udara Penjaga Negara Amerika Serikat itu sama saja dengan yang sekarang ada. Sama persis, bisa dibilang begitu.

"Yang berbeda, yang baru akan lebih gesit dan bertenaga karena mesinnya, Pratt & Whitney 220, lebih baik kinerjanya ketimbang PW 200 yang kini dipakai. Juga sistem operasi dan kendali komputer, semuanya diganti," katanya.

Peremajaan semua sistem di sekujur tubuh F-16C/D Block 52ID ini tengah dilakukan di Ogden Air Logistics Center, di Hill AFB, sementara mesin-mesin PW 220 ditingkatkan kinerjanya dan dikalibrasi ulang di fasilitas pabrik Pratt & Whitney di Old Kelly AFB, San Antonio, Texas.

Selama ini, Amerika Serikat memiliki lahan terbuka penyimpanan ribuan pesawat terbang tempur dari berbagai kelas, tipe, dan varian, di Davis Monthan AFB/309th AMARG (309th Aerospace Maintenance  & Regeneration Group), Arizona.

Secara umum, ke-24 F-16C/D yang aslinya Block 25 itu sedang menjalani program The Common Configuration Implementation Program (CCIP) seperti yang dilakukan pada pesawat F-16 CD Blok 40/42 Angkatan Udara Amerika Serikat, agar menjadi Block 50/52.

Khusus untuk TNI AU, namanya menjadi Block 52ID (Indonesia), dengan penguatan struktur sesuai program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap), sehingga usia airframe-nya bertambah menjadi 10.000 jam terbang alias sekitar 10 tahun lagi.

Dengan berbagai pertimbangan, "cara" untuk mengakuisisi F-16 serupa dan sekemampuan F-16 Block 52+ inilah yang ditempuh Indonesia. Diakui sejumlah sumber, sekitar 95 persen kemampuan dan unjuk kerja Block 52+ akan menempel di F-16 yang akan dibawa pulang Foxhound dan kawan-kawan itu.

Jika masa 10.000 jam terbang itu sudah habis, maka bisa diperpanjang lagi hingga 2.000 jam terbang lagi melalui Service Life Extension Program (SLEP) atau dua tahun lagi. Jadi secara teoritis dan keseluruhan, masa dinas F-16C/D Block 52ID akan habis pada 2026 atau 12 tahun lagi.

Peningkatan usia pakai mesin PW 220 juga akan begitu, setelah diganti semua komponen yang aus dan usang, maka usia pakai mesin bertambah 10.000 jam.

Sekedar informasi, F-16 Fighting Falcon termasuk primadona bagi para teknisi pesawat tempur karena sangat mudah merawatnya. Cuma kurang dari satu jam diperlukan mereka untuk mencopot atau meloloskan mesinnya secara utuh dari selongsong atau ruang mesinnya; memasangnya lagi juga sama saja!

Dengan airframe yang sama namun diberi mesin lebih kuat dan sistem avionika lebih canggih, maka ada keuntungan taktis dan strategis yang akan diraih.

"Lebih gesit dan cepat, itu sudah pasti. Tanpa tangki konformal mirip punuk di punggung fuselage, maka hambatan udara lebih kecil, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk dog fight. Inilah salah satu yang sedang dilatihkan para penerbang kita di Hill AFB itu," kata Sharky.

Yang tidak kalah menarik, "mata" dan sistem penginderaan berupa radar F-16C/D Block 52ID ini juga diganti dengan yang lebih mumpuni untuk meladeni para lawan di udara.

Jadi, struktur rangka airframe sudah diperkuat, kabel-kabel dan soket-soket yang sudah diganti sehingga cocok dengan instrumen avionika dan persenjataan baru, dan lain sebagainya.

"Handling-nya sangat identik dengan F-16 kita selama ini," kata Sharky, yang sebelumnya juga penerbang tempur F-16 di Skuadron Udara 3 dengan 1.500 jam terbang itu.

Semua persenjataan yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk dia bisa diterapkan, di antaranya peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T  (NATO) serta peluru kendali udara-ke-udara jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C.

Juga bom berpenuntun laser, joint direct attack munition (bom berbasis GPS), peluru kendali AGM-65 Maverick, peluru kendali udara-ke-permukaan (laut) AGM-84 Harpoon, rudal AGM-88 HARM (anti radar), hingga kanon Vulcan 20 milimeter.

Sekalipun dilengkapi pengacak frekuensi lawan, F-16C/D Block 52ID ini juga dilengkapi pod navigasi dan sistem target untuk malam hari dan sistem SEAD (Supression of Enemy Air Defence), sistem yang sangat vital dalam supremasi di udara.

Satu hal yang krusial adalah pancaran frekuensi komunikasi dari pilot dan komando operasi, sehingga dia dilengkapi juga dengan Modem Data (yang) Ditingkatkan (Improved Data Modem).

Para pilot tempur kita dimungkinkan terbang mengandalkan komunikasi data, bukan suara lagi; komunikasi antar pilot, pusat kendali operasi, sistem radar di darat, udara, dan laut, memakai data saja. Mirip dengan komunikasi ber-SMS atau BBM; kira-kira demikian.

Di balik itu semua, "otak" semua sistem itu adalah Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang dipakai Block 52+. Dia tidak berdiri sendiri, karena terkait dengan Improved Data Modem Link 16 Block-52,  Embedded GPS INS (EGI) Block-52 (gabungkan GPS dan Inertial Navigation System), AN/ALQ-213 Electronic Warfare Management System, dan ALR-69 Class IV Radar Warning Receiver.

Sistem pertahanan pasif didukung  ALE-47 Countermeasures Dispenser Set untuk melepaskan chaff/flare pengecoh peluru kendali, sementara radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan kinerjanya juga. Sistem pertahanan dini ini sangat krusial pada pertempuran cepat jarak pendek dan saling kejar di udara (dog fight).

Siapa yang lebih cepat dan pandai memanfaatkan kelengahan lawan, dia yang menang. 




Sumber : Antara