Pages

Jumat, Juni 13, 2014

Panglima TNI : Suara Purnawirawan Gak Ngaruh...!!!

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (photo: tribunnews)
Panglima TNI Jenderal Moeldoko

JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak akan terpengaruh oleh para Purnawiran yang memberikan dukungan terbuka kepada Capres, baik Prabowo maupun Jokowi. Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dukungan para Purnawiran terserah pribadi mereka masing-masing.


“Saya ingin tegaskan, suara purnawirawan tidak akan mempengaruhi kami. Kami tidak akan terpengaruh, mau ngomong apa pun kami tidak akan terpengaruh,” ujar Moeldoko keras usai memberikan pengarahan kepada para Panglima Komando Utama (Pangkotama) di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (13/6/2014).


Terkait sumpah prajurit, Jenderal Moeldoko menjelaskan bahwa TNI tidak dapat memberikan sanksi kepada para Purnawirawan TNI yang mendukung Prabowo-Hatta atau Jokowi-JK. TNI hanya bisa memberikan sanksi jika ada kesatuan anggota yang masih aktif berpihak.


“Purnawirawan, tergantung masing-masing. Karena Panglima tidak bisa menghukum lagi. Kalau masih aktif, siapa yang melanggar dilipat dia,” kata Panglima TNI tegas.


Jenderal Moeldoko pun mempersilakan para Purnawiran untuk memberikan aspirasi dukungannya. Menurutnya yang paling penting adalah apakah jiwa korsa para Purnawirawan itu masih ada atau tidak.


“Terserah masing-masing yang paling penting jiwanya ada apa nggak, lama lama jadi LSM juga,” sindir Jenderal Moeldoko.


DKP Prabowo
 

Terkait isu yang sedang ramai tentang surat rekomdasi Dewan Kehormatan Militer, terkait pemecatan Letjen Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tidak dapat memastikan apakah surat rekomendasi DKP yang tengah beredar asli atau tidak. Panglima TNI akan mengejar pelaku pembocoran dokumen negara tersebut.


“DKP, saya sudah tanya Kasetum (Kepala Sekretariat Umum) saya, yang bertanggung jawab mengamankan arsip, apakah dokumen itu ada, tidak ada. Dokumen itu tidak ada di Mabes TNI,” kata Moeldoko usai memberikan pengarahan kepada para Panglima Komando Utama (Pangkotama) di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (13/6/2014).


Jenderal bintang 4 ini mengaku belum pernah membaca surat DKP tersebut secara langsung. Oleh karenanya ia enggan mengomentari materi dari surat yang menurut Letjen TNI (Purn) Fachrul Razi adalah benar adanya itu.


“Apakah itu benar, saya belum baca DKP itu, saya lihat banyak versinya, di youtube lah, saya tidak bisa berkomentar karena saya belum lihat, saat itu saya masih letkol saya hanya dengar dengar saja. Akan semakin bijak saya tidak komentari sesuatu yang saya tidak ketahui,” kata Jenderal Moeldoko tenang.


TNI pun akan mengejar siapapun pihak yang membocorkan surat rekomendasi tersebut. Menurut Moeldoko membocorkan rahasia negara harus dihukum.

“Kita sedang kejar itu. Siapa yang bocorkan, ada UU-nya. Membocorkan rahasia negara, dihukum itu,” tegas Jenderal Moeldoko.




Sumber : JKGR

Adu Kemampuan Fisik Sepaska Dangan Navy Seals

SURABAYA-(IDB) : Siswa Sekolah Komando Pasukan Katak (Sepaska) Pusdiksus Kobangdikal Angkatan 37, adu kemampuan fisik dengan personel US. Navy SEALs, di Lapangan Tembak, Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (13/06). Dengan aba-aba hitungan taktis siswa Sepaska Angkatan 37 melaksanakan Pus Up bersama dengan prajurit US. Navy gabungan Navy SEALs dan Marine Special Operation Command (MARSOC).

Kegiatan ini dilaksanakan disela-sela rangkaian Latihan Bersama antara Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dengan US. Navy SEALs, dengan sandi Flash Iron 14-1 Joint Combain Exercise Training (JCET) T.A 2014. Sebagai bentuk jalinan hubungan emosional antara sesama pasukan khusuh di laut (Naval Special Warfare) Komandan Tim US. Navy Lietunant Justin Clapper ingin memberikan sedikit motifasi dan semangat kepada Siswa Sepaska agar tetap kuat dan mampu menjalani proses pembentukan naluri sebagai “Manusia Katak”, hingga akhir pendidikan.

Perwira Navy SEALs itu juga mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami hal yang sama seperti Siswa Sepaska saat ini. Namun kata Lieutenant Justin, tanggung jawab seorang siswa tidaklah terlalu berat ketimbang setelah mereka menjadi prajurit Kopaska. 

Sebagai contoh, beratnya tugas yang ditanggung oleh prajurit dengan kualifikasi SEALs, Lieutenant Justin menyampaikan beberapa pengalaman penugasan dalam perang dibeberapa negara  seperti operasi tempur di Irak dan Afganistan yang mematikan.

Dengan mendapat wawasan tentang beberapa pengalaman tersebut diharapkan dapat membangkitkan mental dan semangat para siswa untuk menjalani pendidikan yang tersisa selama dua setengah bulan lagi. Saat ini Siswa Sepaska Angkatan 37 tahun 2014 sedang menghadapi problem pendidikan dengan materi Intelijen Tempur.

Pada kesempatan itu Komandan Tim Kopaska TNI AL Mayor Laut (P) Yudo Ponco berpesan agar para siswa selalu menanamkan rasa bangga, karena jika lulus dalam pendidikan nanti penugasan sebagai prajurit Kopaska tidak hanya terbatas operasi di dalam negeri namun hingga keluar negeri. Hal ini sesuai pengalaman yang pernah dialami Perwira Kopaska itu pernah berlatih dengan pasukan khusus di berbagai negara.




Sumber : Koarmatim

Australia Amerika Sepakat Penempatan Pasukan Baru Di Australia

CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyetujui inisiatif penempatan pasukan baru yang membuka jalan bagi tambahan pasukan militer Amerika dan aktivitasnya di Australia.

Selama berlangsung pembicaraan di Gedung Putih, kedua pemimpin itu juga membahas pendekatan berbeda mereka terhadap perubahan iklim, dimana keduanya setuju menginginkan efisiensi energi masuk agenda G20.

Pengaturan Pertahanan merupakan salah satu prioritas utama Obama dalam pertemuan formal tatap muka pertamanya dengan Tony Abbott.

"Selain penempatan marinir di Darwin dan rotasi yang telah ditetapkan, kami telah benar-benar sampai pada perjanjian tambahan seputar bentuk kekuatan yang akan meningkatkan pengaturan bilateral antara militer kami serta memberi kami jangkauan tambahan," kata Obama kepada wartawan setelah berlangsung pertemuan panjang tersebut.

Inisiatif penempatan pasukan itu memilah beberapa masalah hukum, ganti rugi dan yurisdiksi untuk marinir yang beroperasi dari Wilayah Utara Australia.

Ini juga membuka pintu untuk melanjutkan kerjasama militer di masa depan, dengan kemungkinan di pangkalan-pangkalan utara Australia atau bahkan penempatan HMAS Stirling di Perth.

Tony  Abbott mengatakan tidak ada rencana untuk segera memindahkan lebih banyak pasukan Amerika Serikat ke pangkalan Australia, tetapi mengatakan bahwa persetujuan itu merupakan langkah baik ke depan.

"Saya pikir, ini tidak hanya baik untuk Australia, tapi juga baik untuk kawasan," katanya.

Presiden Obama memuji Tony Abbott karena telah meningkatkan APBN Australia, kendati "berada di tengah masa-masa sulit".

"Aussies tahu bagaimana berjuang," ujar Obama.

Tony Abbott meyakinkan Barrack Obama bahwa "Australia akan menjadi sekutu yang sungguh dapat diandalkan Amerika Serikat".

"Jelasnya saya berada di sini untuk mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat bagi keterlibatannya di wilayah kami," kata Abbott.

"Saya juga berada di sini untuk lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dan keamanan." 

Perubahan iklim juga diangkat dalam pembicaraan luas.

Kedua pemimpin ini menyadari bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatasi emisi, dan setuju untuk membahas isu efisiensi energi ini lebih lanjut pada pertemuan G20 di Brisbane pada bulan November 2014.



Sumber : Tribunnews

Presiden SBY Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan

BOGOR-(IDB) : Presiden Susilo Yudhoyono, Kamis sore, dikukuhkan menjadi guru besar bidang Ilmu Pertahanan Nasional oleh Universitas Pertahanan, dalam sidang senat terbuka akademik.

Prosesi ilmiah pengukuhan dia sebagai guru besar itu dimulai di Kampus Universitas Pertahanan, perbukitan Sentul, petang hari ini. Dia menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Perdamaian dan Keamanan dalam dunia yang berubah: Tantangan Penyusunan Grand Strategy bagi Indonesia.

Masyarakat ilmiah Universitas Pertahanan Indonesia menilai Yudhoyono berhasil mengkonversi ilmu yang didapat dari pengabdian dan kinerjanya saat menjadi presiden dalam mematangkan demokrasi Indonesia.

Bukan itu saja, penilaian mereka juga hingga kontribusi Yudhoyono terhadap perkembangan strategi pertahanan negara menjadi ilmu yang bisa diterapkan.

Universitas Pertahanan Indonesia saat ini memiliki dua fakultas yaitu Fakultas Strategi Pertahanan dan Fakultas Manajemen Pertahanan.

Fakultas Strategi Pertahanan memiliki tiga program studi yaitu Strategi Perang Semesta, Damai dan Resolusi Konflik serta studi Perang Asimetris.

Sementara Fakultas Manajemen Pertahanan memiliki lima program studi masing-masing Manajemen Pertahanan, Ekonomi Pertahanan, Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional, Keamanan Energi dan prodi Kemanan Maritim.

Universitas Pertahanan Indonesia menempati kampus di kawasan Sentul, Bogor.
Sumber : Antara

Mengenal Pertahanan Udara Starstreak

image
Indonesia beli peralatan pertahanan udara dari Thales, senilai 100 juta poundsterling

JKGR-(IDB) : Angkatan Darat Indonesia memilih menggunakan Sistem Thales Inggris, untuk mengisi gap dari pertahanan udara jarak pendek, dengan membeli sistem forceshield yang terintegrasi dengan kendaraan pembawa rudal dan radar.


Dari kesepakatan itu, Thales yang beroperasi di Inggris dan Prancis akan melengkapi TNI AD dengan lima baterai rudal starstreak, radar controlmaster200 – sistem kordinasi senjata, multiple launcher ringan dan Launcher senjata RapidRanger, ujar wakil Presiden sistem senjata Thales, Inggris.


Beatty dari thales mengatakan, meski di dalam kontrak tidak ada opsi pengiriman tambahan, “sekali kami bisa tunjukkan kemampuan dan solusi, dan mereka menyukainya, kami berharap dapat menjalin hubungan lebih lanjut untuk pemesanan berikutnya dari pihak berwenang Indonesia”.


Pembelian ini merupakan bagian dari modernisasi di Angkatan Darat Indonesia, yang juga membeli main battle tank, infantry, artileri 155mm, fighting vehicles (Marder) dan sejumlah persenjataan lainnya.


Indonesia juga membeli rudal anti-tank NLAW, yang dibuat SAAB untuk angkatan darat Inggris dan Swedia. Rudal ini dibuat oleh Thales di fasilitas produksi senjata Irlandia Utara, yang juga bertanggung jawab dengan pembuatan rudal anti udara starstreak.


Pembelian sistem anti serangan udara jarak pendek ini, senilai 100 juta poundsterling atau sekitar 164 juta USD, ujar thales, berikut perjanjian dengan perusahaan Indonesia PT LEN, untuk menjadi partner mengintegrasikan sejumlah sistem yang termasuk di dalam kontrak, sekaligus kerjasama di masa depan dalam bidang militer maupun sektor sipil.


Kesepakatan ini akan diumumkan Minggu ini yang merupakan kombinasi dari dua kontrak, yang satunya akan merujuk ke bulan November 2011, saat Indonesia mendapatkan tahap pertama sistem rudal (baterai) yang dipesan.


Tidak ada pengiriman yang dilakukan dari kesepakatan pertama, dan waktu pengiriman akan dilakukan Thales dengan mengkombinasikan kedua kontrak, ujar Betty.


imagePihak Thales berharap perusahaan mereka dapat mengirimkan elemen man-portable dari sistem senjata itu, pada tahun ini, namun komponen lainnya seperti ControlMaster200 Medium Range Air Defence Radar, membutuhkan waktu yang lebih lama dan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mengirimkan sistem integrasinya yang komplit.


Starstreak akan menyediakan perlindungan pertahanan udara dengan radius 7 kilometer terhadap serangan darat pesawat tempur, serangan helikopter, drone, rudal jelajah. Starstreak merupakan pengganti sistem pertahanan udara Rapier, yang sebelumnya telah digunakan TNI AD.


Beroperasi dengan kecepatan 3 mach dan mampu menjelajah lebih dari satu kilometer untuk satu detik, starstreak merupakan rudal darat ke udara jarak dekat, yang tercepat di dunia. Inggris, Afrika Selatan dan Thailand merupakan operator dari sistem laser beam-riding weapon ini.


Launcher RapidRanger dan sistem penembakan senjata dilengkapi dengan 4 tabung rudal starstreak yang akan diintegrasikan dengan mobil tempur Vamtac desain Spanyol, untuk Indonesia. Kendaraan ini mirip dengan Humvee.

Versi LandRover Defender akan digunakan untuk mengangkut versi multiple launcher ringan dari Starstreak. Launcher (peluncur rudal) yang ringan ini, juga dapat dilepas untuk ditembakkan oleh infanteri dengan menggunakan tripod. 




Sumber : JKGR

Rusia Mulai Latihan Perang Besar-Besaran

MOSCOW-(IDB) : Militer Rusia akhirnya memulai latihan perang besar-besaran di Kaliningrad, kawasan Baltik. Latihan perang besar-besaran militer Rusia itu sengaja bersamaan dengan latihan perang serupa yang digelar NATO yang tidak jauh dari kawasan Baltik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 200 pasukan tempur dikerahkan bersama 30 kendaraan militer di wilayah barat Kaliningrad.

”Pesawat Il-76 menerbangkan sekitar 200 pasukan terjun payung. Pesawat itu juga membawa kendaraan tempur infanteri BMD-2, kendaraan tempur lapis baja BTR-2, Kamaz dan mobil Ural,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Voice of Russia, Kamis (12/6/2014).

Menurut kementerian itu, sebuah kapal pengintai Angkatan Laut Jerman, Alster, terlihat memata-matai latihan perang besar-besaran yang dilakukan Rusia. Dalam latihan perang kali ini, Rusia juga mengandalkan 24 kapal perang dari Armada Baltik.

Kekuatan Sebanding

Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan, bahwa jumlah pasukan tempur yang dikerahkan Rusia untuk latihan perang besar-besaran ini sebanding dengan kekuatan pasukan tempur NATO.

”Sebuah skuadron kapal perang melaksanakan tugas untuk memastikan perlindungan perbatasan negara Federasi Rusia, melindungi komunikasi laut, menyediakan informasi untuk keselamatan pelayaran, mengorganisir pertahanan udara, mencari dan mendeteksi kapal selam siluman milik musuh,” imbuh Kementerian Pertahanan Rusia.
 

Ketegangan antara Rusia dan NATO sudah terjadi sejak Moskow menganeksasi Crimea dari Ukraina. Sejak itu, NATO mengerahkan banyak pasukan tempur dan kendaraan perang ke berbagai negara sekutu mereka di Eropa Timur. NATO berdalih, tindakan itu untuk memberikan rasa aman bagi sekutu-sekutu mereka yang cemas dengan sepak terjang Rusia dalam krisis Ukraina.

Namun, langkah NATO lebih dari itu. Mereka memperluas pengerahan pasukan tempurnya hingga ke dekat perbatasan Rusia. Hal itu yang membuat Rusia gusar. 


”Kami melakukan latihan militer bersamaan dengan latihan perang internasional (NATO) yang telah dimulai di Eropa, (bernama) Saber Strike-2014 dan BALTOPS-2014,” imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia. 



Sumber : Sindo

Dunia Angkat Topi Dengan Konsep Pertahanan Indonesia

KENDARI-(IDB) : Struktur teritorial yang dibentuk Mabes TNI sudah sangat bagus. Selain sebagai solusi untuk mengimbangi jumlah rasio penduduk Indonesia, juga sebagai ujung tombak untuk mendeteksi segala ancaman yang timbul di masyarakat.

Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko heran, ada eberapa pihak yang menginginkan bintara pembina desa (Babinsa) dibekukan atau dibubarkan. Padahal, tugas mereka sangat penting demi mendeteksi setiap kejadian di setiap sudut NKRI.

"Kalau ada orang yang tidak ingin kehadiran Babinsa, berarti orang itu tidak mengerti. Abaikan saja orang itu," kata Moeldoko saat memberikan pengarahan ribuan anggota TNI/Polri di Lanud Wolter Monginsidi, Selasa (10/6).

Menurut dia, konsep pertahanan yang dianut Indonesia mendapat pengakuan dunia. Dengan jumlah personel terbatas, kata dia, TNI sanggup mengamankan NKRI yang memiliki wilayah sangat luas dan penduduk dalam jumlah banyak.

Keuntungan lain yang dimiliki prajurit TNI dengan berlakunya struktur bintara teritorial (Binter) adalah memiliki jiwa memasyarakat dengan lebih mudah. Tidak heran, ia mengungkap, ketika mereka ditugaskan ke dalam misi perdamaian di berbagai negara, kehadiran TNI mudah diterima rakyat setempat.

Itu lantaran TNi mudah menjalin komunikasi yang didapat dari pembekalan dan pengalaman di lapangan selama bertugas di Indonesia. "Amerika yang negara adidaya saja ingin belajar teritorial ke Indonesia. Dengan konsep binter itulah anggota bisa masuk ke mana-mana dalam melakukan komunikasi sosial," ujar Moeldoko.

Karena itu, ia berpesan agar Babinsa yang mendapat sorotan tajam belakangan ini, untuk tidak terlalu mempedulikan anggapan miring yang dialamatkan kepadanya. "Babinsa bekerja terus saja, jangan berhenti bertugas. Jangan ragu-ragu. Saya panglima TNI selalu menaruh rasa hormat pada kalian. Lanjutkan, kalian pasti isa," kata mantan pangdam III/Siliwangi itu.

Menurut mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu, Mabes TNI malah ingin memperkuat peran Babinsa. Tidak hanya di darat, di laut dan udara pun juga dibutuhkan struktur yang mirip dengan Babinsa. Hal yang sama sudah dimiliki Mabes Polri dengan adanya Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang diterjunkan masyarakat.

Karena itu, tidak lama lagi, ia akan meresmikan sebuah posisi baru di lingkungan Mabes TNI AU dan AL untuk memperkuat penjagaan teritorialnya. seperti yang sudah terjadi di TNI AD. "Sebentar lagi, ada asisten teritorial KSAU dan KSAL. Saya memandang itu sangat penting," kata Moeldoko.



Sumber : Republika

Sukhoi T-50 PAK FA Rusia Terbakar Saat Mendarat

MOSCOW-(IDB) : Pesawat tempur generasi ke-5 Sukhoi T-50 (PAK FA-Perspektivny Aviatsionny Kompleks Frontovoy Aviatsii) yang sejak Februari lalu mengikuti program ujian negara, terbakar saat mendarat di Pangkalan Udara Zhukovski dekat Moskow, 10 Juni 2014, RIA Novosti melaporkan.

Pihak Sukhoi mengatakan bahwa pada saat pendaratan asap terlihat keluar dari engine air intake kanan, dan api kecil pun muncul dari lambung pesawat tak lama setelah kejadian itu.

Meskipun terbakar, salah satu pesawat dari total 5 pesawat uji coba ini mendarat dengan sukses dan Sergey Bogdan, test pilot yang menerbangkannya tidak mengalami luka-luka. Pejabat perusahaan Sukhoi menyebutkan bahwa kebakaran itu bersifat lokal, dan dengan cepat bisa dipadamkan. Selanjutnya pihak Sukhoi akan memperbaiki pesawat ini.

"Jet akan dikembalikan. Tidak ada yang terluka. Perusahaan Sukhoi telah membentuk komisi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan," pejabat Sukhoi mengatakan.

Menurut Sukhoi, prototipe-prototipe T-50 lainnya akan tetap melanjutkan uji coba ground tests and static tests, dan insiden itu tidak akan berdampak pada program pengujian, proses uji coba akan tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pesawat yang terbakar ini sendiri adalah prototipe kelima (terakhir) yang dikirimkan ke Pangkalan Udara Zhukovsky pada November 2013 lalu untuk diuji coba.


Uji Coba Pesawat Belum Final 

Dilansir oleh Flight Global, pada 5 Juni lalu, Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft (induk Sukhoi) memuji hasil-hasil pengujian Sukhoi T-50 selama ini. Lima prototipe T-50 telah berpartisipasi dalam program pengujian dan sertifikasi kinerja, yang dijadawalkan akan selesai pada tahun 2015, menjelang pengiriman pertama ke Angkatan Udara Rusia yang diperkirakan terjadi pada 2016.

Program evaluasi sebelumnya adalah memvalidasi kinerja PAK-FA dan sudah dirampungkan pada tahun 2013 lalu. Sedangkan uji coba kali ini adalah untuk menilai kinerja peralatan-peralatannya seperti avionik.

Sukhoi T-50 berfitur siluman dengan teluk senjata internal untuk serangan udara dan darat, mesin thrust-vectoring untuk high-acceleration turns dan kemampuan terbang supercruise tanpa memerlukan afterburner. Pesawat ini terbang pertama kali pada bulan Januari 2010. Pada tahun 2011, T-50 ditampilkan pertama kali dihadapan publik saat pameran dirgantara MAKS dan pada MAKS 2013, tiga jet kembali diikutsertakan dan melakukan manuver kelompok.(RIA Novosti, Flight Global, Sukhoi)



Sumber : Artileri

Pasca Direbutnya Mozul Oleh Pemberontak

Al-Qaeda Bikin Kacau, Irak Persilakan AS Untuk Agresi
 

BAGHDAD-(IDB) : Para pejabat tinggi Irak mempersilakan pemerintahan Barack Obama untuk melakukan agresi atau serangan di Irak guna melawan militan al-Qaeda. Mereka membuka pintu jika militer Amerika Serikat ingin melakukan serangan udara dengan pesawat tanpa awak atau drone.

Militan al-Qaeda dari kelompok negara Islam Irak dan Levant (ISIS/ISIL) melakukan serangan besar-besaran di berbagai wilayah di Irak, setelah mereka merebut Kota Mosul. Setidaknya sudah setengah juta orang di Mosul melarikan diri akibat ketakutan dengan serangan para militan itu.

Laman Wall Street Journal melaporkan, seorang pejabat senior AS menyatakan pemerintahan Obama sedang mempertimbangkan opsi dalam membantu pemerintah Irak guna melawan kelompok militan. Namun, hingga Kamis (12/6/2014) belum ada keputusan dari pemerintah AS.

Kebijakan Irak untuk membuka pintu bagi AS jika ingin agresi ke Irak, disampaikan Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki. Namun, Bernadette Meehan, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, tidak mengomentari permintaan al-Maliki itu. ”Kami tidak akan masuk ke rincian dari diskusi diplomatik kami, tetapi pemerintah Irak telah jelas membuat keputusan untuk menyambut dukungan kami,” kata Meehan.

Pemerintah AS juga belum memutuskan, jika agresi ke Irak benar-benar dilakukan apakah dengan serangan drone atau pesawat tempur berawak. Washington sejauh ini telah menolak untuk mengerahkan drone, namun justru menyiapkan rudal Hellfire.

Irak kini meminta AS mempercepat pengiriman pesanan senjata utama, termasuk puluhan pesawat jet tempur F-16, sesuai kontrak dengan Lockheed Martin. Dalam kontrak itu, Irak juga memesan puluhan helikopter Apache Boeing. Semua peralatan tempur itu akan digunakan untuk melawan militan al-Qaeda.

”Apa yang kami katakan adalah bahwa perlu ada rasa urgensi,” kata Lukman Faily, Duta Besar Irak untuk AS. ”Kami sekarang mengharapkan bantuan AS yang sudah mendesak ini.” 

Al-Qaeda Juga Rebut Kota Kelahiran Saddam Hussein 

Al-Qaeda Juga Rebut Kota Kelahiran Saddam HusseinPara militan al-Qaeda dari kelompok ISIS/ISIL yang telah merebut Kota Tikrit, Irak. Foto: Al Arabiya.

Serangan para militan al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) di berbagai wilayah Irak semakin tak terkendali. Setelah merebut Kota Mosul, para militan itu juga merebut Kota Tikrit, kota kelahiran mantan ditaktor Irak, Saddam Hussein.

Sejak rezim Saddam Hussein tumbang oleh agresi Amerika Serikat (AS) Irak tidak henti-hentinya mengalami kekacauan. Terutama, sejak pasukan AS hengkang dari Irak.

Pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Mailiki tidak berdaya untuk melawan para militan. Banyak tentara Irak di Kota Mosul memilih melepas seragam, meninggalkan kendaraan tempur dan melarikan diri bersama ratusan ribu warga sipil keluar dari Mosul.

Di Tikrit, para militan menyerbu sebuah penjara lokal. Mereka kemudian membebaskan ratusan tahanan. ”Semua dari Tikrit sudah di tangan para militan,” kata seorang kolonel polisi setempat kepada AFP yang berbicara dalam kondisi anonim, karena nyawanya juga terancam.

Ulah para militan al-Qaeda yang membuat Irak kacau memicu keprihatinan Amerika Serikat dan PBB. ”ISIS bukan hanya ancaman bagi stabilitas Irak, tapi ancaman bagi seluruh wilayah,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/6/2014), mendesak para pemimpin politik Irak untuk bersatu dalam menghadapi ancaman para militan. ”Sekjen PBB prihatin atas memburuknya situasi keamanan di Mosul, di mana ribuan warga sipil telah mengungsi,” kata juru bicara Ki-moon, Stephane Dujarric.

Chris Doyle, Direktur Dewan Arab-Inggris Understanding (Caabu), mengatakan, Irak perlu ditangani dengan oleh masyarakat internasional.

”Ini penting bahwa kekuatan internasional terkemuka bekerja sama dengan mitra regional untuk memastikan bahwa perang skala penuh ini tidak berlanjut. Kondisi di Irak adalah produk dari kegagalan Irak, regional dan internasional selama bertahun-tahun,” kata Doyle.

Al-Qaeda Janjikan Pertempuran Dahsyat Di Irak 

Al-Qaeda Janjikan Pertempuran Dahsyat di IrakCuplikan rekaman audio militan al-Qaeda yang akan bertempur dahsyat di Irak. Foto: CNN.

Pemerintah Irak telah minta bantuan kepada Amerika Serikat (AS) agar melakukan agresi ke untuk melawan militan al-Qaeda. Di saat yang hampir bersamaan, para militan bersumpah untuk melakukan pertempuran dahsyat di berbagai kota di Irak, termasuk Baghdad.

Janji para militan al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) itu muncul dalam sebuah rekaman audio. ”Lanjutkan pertempuran panjang, pertempuran belum mengamuk,” bunyi suara juru bicara ISIS, Abu Mohammed al-Adnani yang muncul pagi ini (12/6/2014), seperti dikutip CNN.

“(Pertempuran) ini akan mengamuk di Baghdad dan Karbala. Jadi siap-siaplah untuk itu,” lanjut Adnani.

Kendati demikian, rekaman audio yang berdurasi sekitar 17 menit tersebut belum bisa diverifikasi secara independen. Rekaman itu telah beredar ke internet.

”Jangan menyerah, tanah Anda telah dibebaskan,” imbuh Adnani, mengacu pada pendudukan para militan terhadap beberapa kota utama di Irak, seperti Mosul dan Tikrit.

Jika rekaman itu terbukti otentik, maka itu menjadi isyarat bahwa para militan al-Qaeda masih belum puasa meski sudah merebut beberapa kota utama di Irak.

Militan Kian Menggila di Irak, AS Siap Turun Tangan

Militan Kian Menggila di Irak, AS Siap Turun TanganKendaraan militer yang rusak akibat serangan ISIL (Reuters)

Ulah para militan kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Irak semakin tidak terkendali. Amerika Serikat (AS) yang diminta pemerintah Irak melakukan agresi, menyatakan siap untuk memberikan bantuan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki, menyatakan negaranya siap memberikan bantuan yang tepat kepada Irak. AS, lanjut Psaki, berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Irak untuk memukul mundur militan ISIL dari wilayah Irak.

“Brett McGurk, wakil asisten menteri luar negeri untuk Irak dan Iran, sudah berada di Irak dan telah bertemu dengan Perdana Menteri, Nuri al-Maliki dan para pejabat tinggi lainnya untuk membahas mengenai hal ini,” kata Psaki, seperti dikutip Xinhua, Kamis (12/6/2014).

"Ancaman terhadap stabilitas Irak sekarang adalah dari ISIL. Anda dapat mengharapkan bahwa kami akan memberikan bantuan tambahan kepada pemerintah Irak untuk memerangi ancaman dari ISIL,” lanjut Psaki.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa aksi militan sudah tidak dapat dikendalikan lagi oleh pemerintah Irak. Mereka tidak hanya merebut Kota Mosul, tapi juga telah merebut Kota Tikrit, kota kelahiran mantan ditaktor Irak, Saddam Hussein.




Sumber : Sindo