Pages

Jumat, Juni 13, 2014

Australia Amerika Sepakat Penempatan Pasukan Baru Di Australia

CANBERRA-(IDB) : Perdana Menteri Australia Tony Abbott dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah menyetujui inisiatif penempatan pasukan baru yang membuka jalan bagi tambahan pasukan militer Amerika dan aktivitasnya di Australia.

Selama berlangsung pembicaraan di Gedung Putih, kedua pemimpin itu juga membahas pendekatan berbeda mereka terhadap perubahan iklim, dimana keduanya setuju menginginkan efisiensi energi masuk agenda G20.

Pengaturan Pertahanan merupakan salah satu prioritas utama Obama dalam pertemuan formal tatap muka pertamanya dengan Tony Abbott.

"Selain penempatan marinir di Darwin dan rotasi yang telah ditetapkan, kami telah benar-benar sampai pada perjanjian tambahan seputar bentuk kekuatan yang akan meningkatkan pengaturan bilateral antara militer kami serta memberi kami jangkauan tambahan," kata Obama kepada wartawan setelah berlangsung pertemuan panjang tersebut.

Inisiatif penempatan pasukan itu memilah beberapa masalah hukum, ganti rugi dan yurisdiksi untuk marinir yang beroperasi dari Wilayah Utara Australia.

Ini juga membuka pintu untuk melanjutkan kerjasama militer di masa depan, dengan kemungkinan di pangkalan-pangkalan utara Australia atau bahkan penempatan HMAS Stirling di Perth.

Tony  Abbott mengatakan tidak ada rencana untuk segera memindahkan lebih banyak pasukan Amerika Serikat ke pangkalan Australia, tetapi mengatakan bahwa persetujuan itu merupakan langkah baik ke depan.

"Saya pikir, ini tidak hanya baik untuk Australia, tapi juga baik untuk kawasan," katanya.

Presiden Obama memuji Tony Abbott karena telah meningkatkan APBN Australia, kendati "berada di tengah masa-masa sulit".

"Aussies tahu bagaimana berjuang," ujar Obama.

Tony Abbott meyakinkan Barrack Obama bahwa "Australia akan menjadi sekutu yang sungguh dapat diandalkan Amerika Serikat".

"Jelasnya saya berada di sini untuk mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat bagi keterlibatannya di wilayah kami," kata Abbott.

"Saya juga berada di sini untuk lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dan keamanan." 

Perubahan iklim juga diangkat dalam pembicaraan luas.

Kedua pemimpin ini menyadari bahwa mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatasi emisi, dan setuju untuk membahas isu efisiensi energi ini lebih lanjut pada pertemuan G20 di Brisbane pada bulan November 2014.



Sumber : Tribunnews

1 komentar:

  1. Setelah Guam, Filipina, Thailand, Singapura, Diego Garcia dan kepulauan Cocos/ Christmas, maka Ausssie mainland memperkuat dugaan rencana "pengepungan" teritorial dan kedaulatan NKRI secara Militer.
    Sementara itu, imbas dari "Clear and Present Danger" ini belum terlalu menjadi pemikiran Birokrat apalagi Rakyat RI yang lebih peduli pada urusan Nasi se-hari2......

    BalasHapus