Pages

Rabu, Juni 04, 2014

Akhirnya Ribuan Prajurit TNI Berhasil "Kuasai" Asembagus


SITUBONDO-(IDB) : Ribuan Prajurit gabungan TNI berhasil menghancurkan kekuatan negara "Musang" yang berusaha menguasai wilayah Asembagus, Situbondo Jawa Timur dengan menggabungkan ketiga unsur kekuatan TNI yaitu Darat, Laut dan Udara.

Dalam waktu sekitar 4 jam, akhirnya benteng pertahanan musuh berhasil dihancurkan. Serangan ini merupakan Skenario Geladi Lapang yang sebenarnya dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, di daerah Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Rabu (4/6/2014).

Dalam penyelenggaraan latihan yang melibatkan 15.108 personelnya, prajurit TNI berhasil melaksanakan Operasi Gabungan terdiri dari Operasi Khusus, Operasi Darat Gabungan, Operasi Linud, Operasi Laut, Operasi Udara Gabungan, Operasi Amfibi dan Operasi Pendaratan Administrasi.

Selain mengerahkan personel dengan jumlah besar, TNI juga mengoperasikan peralatan tempur yang dimiliki, dari unsur TNI AD : 49 Ranpur terdiri dari 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer APC, 2 Tank Stormer Komando, 2 Panser Saladin (Canon), 2 Panser Saracen (AP), 2 Pancer Ferret (pengintai), 12 Panser Anoa (AP), 1 Panser Anoa (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4 Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit bell-205A-1 (Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30 MM).

30 Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni), terdiri dari : 18 Pucuk 105 KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.

TNI AL : 32 Kapal yaitu 1 Kapal Selam (KS), 6 Kapal, 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1 LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR dan 1 PR. Kendaraan tempur 81 Unit, terdiri dari 29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P dan 6 Parahu Karet (PK). Sedangkan senjata berat 16 buah, terdiri dari : 8 Pucuk Howitzer dan 8 pucuk RM 70 Grad.

TNI AU : 40 Pesawat tempur, yaitu 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314 dan 32 Super Puma jenis Nas 332/330.

Dengan tembakan gencar secara terpadu dari seluruh kekuatan senjata yang dikerahkan dan di dukung dengan kemampuan prajurit infantri yang handal, akhirnya dalam waktu tidak lama musuh berhasil dihancurkan.

Sementara itu, untuk mengejar kelompok musuh yang melarikan diri dilaksanakan operasi Mobilisasi Udara (Mobud) sebagai upaya tindak lanjut pembersihan terhadap musuh.

Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 ini disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Kepala Staf Angkatan, para Athan Negara sahabat dan segenap pejabat teras Kementerian Pertahanan serta TNI, mulai dari Pantai Banongan hingga selesai di titik Tinjau Tersier T-12 di daerah Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Asembagus Situbondo.
Berikut liputannya :
Ribuan Prajurit gabungan TNI berhasil menghancurkan kekuatan negara “Musang” yang berusaha menguasai wilayah Asembagus, Situbondo Jawa Timur dengan menggabungkan ketiga unsur kekuatan TNI yaitu Darat, Laut dan UdaraDalam waktu sekitar 4 jam, akhirnya benteng pertahanan musuh berhasil dihancurkan.Serangan ini merupakan Skenario Geladi Lapang yang sebenarnya dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014, di daerah Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Rabu (4/6/2014).Pelaksanaan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 ini disaksikan langsung oleh Menhan RI Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Kepala Staf Angkatan, para Athan Negara sahabat dan segenap pejabat teras Kementerian Pertahanan serta TNI, mulai dari Pantai Banongan hingga selesai di titik Tinjau Tersier T-12 di daerah Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Asembagus Situbondo.   Sumber : Tribunnews

Krps Marinir TNI AL Unjuk Kekuatan Tempur Dalam Latgab TNI 2014



SITUBONDO-(IDB) : Puncak kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 berupa penyelesaian/penghancuran sasaran (musuh) yang dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Asem Bagus, Situbondo, Jawa Timur dan sekitarnya, Rabu (04\06\2014). Kegiatan pendahuluan berupa Galdi Posko dan persiapan sudah dilaksanakan sebelumnya sejak tanggal 19 Mei 2014 di Sentul, Jawa Barat.



 
TNI Angkatan Laut mengerahkan sedikitnya 5.129 personel dan berbagai alutsista, antara lain 1.848 prajurit Marinir dan material tempur Marinir berupa 10 unit LVT-7, 18 unit Tank BMP-3F, 11 unit  Tank PT-76, 13 unit BTR-50P, 11 unit BTR-50PK, 8 unit KAPA K-61/PTS, 8 pucuk Roket Multilaras RM-70 Grad, 8 pucuk Howitzer 105 mm dan lain-lain. Di samping itu juga melibatkan 10 KRI dari berbagai tipe dan sebuah pesawat udara CN-295.



 
Diskenariokan, musuh yang berada di pantai Banongan yang berkekuatan satu kompi plus telah dilemahkan oleh tembakan roket dari kapal-kapal perang Angkatan Laut dan pesawat-pesawat tempur AU. Selanjutnya prajurit Korps Marinir melaksanakan pendaratan dan serbuan amfibi di pantai, merebut serta menguasai sasaran musuh yang berada di pantai. Setelah wilayah di sekitar pantai  dinyatakan aman, maka pasukan dari Angkatan Darat dengan seluruh unsur kekuatannya didukung pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara bersama-sama dengan prajurit Marinir melaksanakan serbuan dan penghancuran sasaran pokok musuh.



 
Latihan Gabungan TNI 2014 yang melibatkan 15.108 prajurit TNI yang terdiri dari 1.172 prajurit untuk latihan Posko dan 13.936 prajurit untuk latihan lapangan dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimilikinya ini sebagai ajang unjuk kemampuan TNI dalam mengatasi berbagai ancaman yang mungkin timbul di wilayah NKRI dan sebagai bentuk kampanye militer.



 
Seluruh rangkaian serbuan ke sasaran musuh disaksikan oleh Mentri Pertahanan (Menhan) RI Dr. Poernomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berserta para Pejabat Tinggi TNI dari ketinggian T-12. Titik Ketinggian T-12 merupakan titik di peta yang terletak di Baluran, Puslatpur Marinir Karang Tekok, Banyuwangi yang selalu digunakan oleh Korps Marinir untuk meninjau kegiatan latihan yang dilaksanakan di wilayah tersebut. 




Sumber : Kormar

Berita Foto : Puncak Latgab TNI 2014

Pendaratan Amphibi Marinir

SITUBONDO-(IDB)  : Sejumlah kendaraan tempur amfibi milik Koprs Marinir TNI AL mengangkut prajurit saat akan menyergap musuh dalam latihan gabungan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Acara puncak latihan gabungan TNI tersebut dilakukan dengan operasi darat gabungan antara Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. 

Tank amfibi TNI mengangkut Menhan Purnomo Yusgiantoro (kiri) dan Panglima Jenderal TNI Moeldoko (keempat kiri) saat pendaratan di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6).

Kendaraan tempur tank jenis ringan PT-76 melakukan pendaratan dalam latihan gabungan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). 

Prajurit TNI dari Yonif Linud 502 dan 503 Brigif 18/Trisula melakukan penerjunan dari pesawat Cassa milik TNI di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). 

Prajurit Koprs Marinir TNI AL melakukan operasi darat usai mendarat di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Kendaraan tempur amfibi LVT-7 milik Koprs Marinir TNI AL mengangkut prajurit saat akan menyergap musuh dalam latihan gabungan di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6).

Kendaraan tempur Kapa K-61 milik Koprs Marinir TNI AL mengangkut prajurit saat akan menyergap musuh dalam latihan gabungan di Pantai Banongan, Situbondo, Rabu (4/6). 

Dahsyatnya Meriam Howitzer Dan Roket RM-70 Grad Multilaras Marinir

Pasukan Marinir menggunakan kendaraan tempur (ranpur) jenis Kapa K-61 untuk mengangkut Meriam Howitzer di perairan sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Dua Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer bersiap mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Dua Landing Craft Utility (LCU) yang dipergunakan untuk mengangkut Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad turun dari Landing Craft Utility di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad saat bersiap menembakkan amunisinya di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Aksi pasukan Marinir yang berjaga di dekat Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Roket Multilaras RM 70 Grad diluncurkan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Dahsyatnya peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Aksi peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Pasukan Marinir menyiapkan amunisi yang akan ditembakkan menggunakan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Pasukan Marinir bersiap menembakkan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Aksi prajurit Marinir saat melontarkan tembakan Meriam Howitzer di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

 Dahsyatnya tembakan Meriam Howitzer milik Yonarmed Marinir di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6). Meriam Howitzer dan Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad milik Yonarmed Marinir ini digunakan untuk memberi tembakan dukungan ke medan pertempuran saat pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.

Formasi Tempur Pesawat TNI AU

Sejumlah pesawat tempur melakukan formasi tempur sebelum membombardir daerah sasaran dalam Latgab TNI 2014 di Puslatpur Korps Marinir T-12 Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Sebanyak 40 pesawat tempur terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, 32 pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212, 11 heli dan 11 Heli Nas/332/330.

Kavaleri TNI AD

Tank Scorpion berserta Stormer Yonkav
Liputan Video



Sumber : Republika

Puncak Latgab TNI 2014, Seluruh Kekuatan Dikerahkan

SITUBONDO-(IDB) : Puncak Latihan Gabungan TNI tahun 2014 digelar hari ini di kawasan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Seluruh kekuatan TNI AD, TNI AL dan TNI AU dikerahkan hari ini.

Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).

Rencananya, serangan ke Situbondo dimulai dengan pendaratan tank-tank amfibi dari KRI Makassar ke bibir pantai Banongan. Setelah itu artileri Marinir menghajar daerah sasaran.

Barulah pasukan lintas udara dari Yonif Linud 501 dan 502 melaksanakan penerjunan di kawasan Asembagus.

Selanjutnya giliran tank-tank Scorpion Kavaleri TNI AD bergerak mendukung pasukan infanteri Brigif 17. Mereka juga didukung bantuan tembakan artileri medan TNI AD.

Di titik lain, belasan Helikopter Penerbad melakukan serangan dan melaksanakan operasi mobile udara.

8 Pesawat tempur Sukhoi SU 27/30 , 6 jet F-16 serta 10 Hawk 100/200 juga memberikan bantuan tembakan dari udara ke darat.

Total Latihan Gabungan ini melibatkan 15.108 personel TNI. Serangan sudah dimulai sejak pukul 05.30 Wib pagi ini.
Serangan Dimulai, Kapal Perang Dan Pesawat TNI AU Bom Situbondo 
Matahari baru saja terbit di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur. Barisan kapal perang TNI AL yang semalam melakukan pertempuran laut mulai memasuki perairan Asembagus. Puncak Latihan Gabungan TNI tahun 2014 dimulai tepat pukul 05.30 WIB, Rabu (4/6).

Dari KRI Makassar meluncur belasan tank BNP3F. Tank Amfibi ini berenang dari lepas pantai menuju sasaran. Deruman mesin dan asap tebal terlihat saat kendaraan lapis baja buatan Rusia itu menanjak mendaki bukit pasir di pantai.

Sementara belasan kapal perang lain bersiaga menjaga keunggulan posisi di laut lepas. Dari pantai, posisi mereka terlihat jelas. Reporter merdeka.com, Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo.

Pukul 06.00 WIB, Tiga buah Super Tucano TNI AU mulai mendekati sasaran. Mereka kemudian menghujani pantai Banongan dengan bom. Ledakan menggelegar terdengar disusul bola api besar.

Di langit dua pesawat Sukhoi terus melakukan manuver. Mereka bertugas mengawal operasi tempur laut dan pendaratan.

Pukul 06.10 WIB, kapal-kapal perang TNI AL mulai memberikan bantuan tembakan dari meriam-meriam mereka. Ledakan demi ledakan terus terdengar dari arena latihan gabungan.

Hingga berita ini diturunkan, meriam kapal masih terus menembak ke arah pantai.
Roket Dan Meriam Marinir Menyalak, Situbondo Bergetar 
Serangan demi serangan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI terus berlanjut. Kali ini giliran artileri Marinir yang beraksi.

Dari KRI Makassar, dua buah RM-70 Grad multilaras dan empat Howitzer MK-2 105 mm diangkut ke pantai dengan menggunakan kapal dan kendaraan amfibi.

Persenjataan itu melengkapi sebuah RM-70 Grad dan sebuah meriam yang telah bersiaga di pantai.

Pasukan dari Resimen Artileri I Marinir segera menyiapkan persenjataan tersebut. Kurang dari 15 menit, semuanya siap digunakan.

Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Pukul 07.00 WIB pasukan marinir mulai menembakkan howitzer. Meriam menggelegar melontarkan peluru 105 mm. Puluhan kali howitzer MK-2 menyalak. Tanah pun bergetar saat tembakan menghancurkan sasaran.

Setelah Howitzer, giliran RM 70 Grad multilaras yang beraksi. Pelontar roket ini masing-masing menembakkan 30 roket hanya dalam hitungan detik. Suaranya menggelegar dan membuat telinga sakit.

Dibanding Howitzer, RM-70 memiliki jangkauan yang lebih jauh dan kemampuan menghancurkan lebih unggul. Senjata andalan artileri Marinir ini mampu menghancurkan kawasan seluas 3 hektar.

Hampir 30 menit pasukan Marinir terus melaksanakan tembakan bantuan artileri di Situbondo.
Sukhoi Dan F-16 Jatuhkan Bom 2.7 Ton Di Asembagus 
Pesawat-pesawat tempur TNI AU melaksanakan misi penyerangan ke obyek-obyek strategis musuh. Mereka bertugas menghancurkan pangkalan bahan bakar minyak, pos komando musuh serta gudang senjata.

TNI AU mengerahkan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5 dan 12 T-50.

Serangan udara dibuka oleh manuver formasi pesawat Sukhoi dan F-16. Mereka menjatuhkan bom 2,7 ton ke area sasaran yang ditentukan dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2014.

Bom jatuh menggelegar mengenai target yang diasumsikan sebagai pos komando musuh.

Setelah itu satu persatu pesawat Hawk menjatuhkan bom di pos-pos komando musuh.

Pesawat-pesawat tempur ini pun melumpuhkan beberapa pesawat tempur lawan yang berusaha mengajar. Mereka juga melepaskan flare sebagai pengecoh rudal antipesawat udara musuh.

Reporter Ramadhian Fadillah dan Fotografer M Luthfi Rahman mengikuti rangkaian kegiatan latihan ini di Situbondo, Rabu (4/6).

Bantuan tembakan udara dari pesawat tempur ini besar artinya dalam sebuah pertempuran. Target-target yang tak terjangkau meriam atau tank dapat dengan mudah dihancurkan lewat udara.

Sebelumnya pesawat Super Tucano sudah beraksi pagi tadi. Pesawat ini menghancurkan pertahanan musuh di garis pantai guna mendukung pendaratan Marinir.
Latgab TNI 2014 Habiskan Anggaran Ratusan Miliar
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan biaya Latihan Gabungan TNI 2014 bisa mencapai ratusan miliar. Biaya Rp 30-40 miliar rupanya hanya habis untuk biaya logistik selama latihan.

"Misalnya rudal itu kita tembakkan. Ada yang harganya Rp 4 M," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Situbondo, Jawa Timur, Rabu (6/4).

Moeldoko menambahkan biaya amunisi dan pengeluaran lain masih perlu dihitung. Dia belum bisa memastikan jumlahnya.

"Nanti kita hitung berapa ratus miliar habisnya," kata dia.

Jenderal bintang empat ini menambahkan Latgab 2014 jauh lebih besar dari Latgab sebelumnya. Jumlah personel, helikopter, maupun ranpur nyaris dua kali lipat.

Sementara itu Menhan Purnomo Yusgiantoro mengaku puas dengan apa yang ditunjukan TNI dalam Latgab.

"Latgab ini ingin menciptakan TNI profesional, modernisasi alutsista, tujuannya bisa mempertahankan keutuhan bangsa," kata Purnomo
RM-70 Grad Multilaras Si Penghancur Dari Garis Pantai
Truk besar beroda delapan pengangkut roket itu tampak gagah di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Sosoknya kekar dan garang.

Itulah RM-70 Grad Multilaras, peluncur roket kebanggaan Korps Marinir TNI AL. Jika tabung peluncur terisi penuh, ada 40 roket yang siap ditembakan. Roket ini bisa menjangkau jarak 20 km.

"40 Roket itu bisa menghancurkan area seluas tiga hektar," kata Wakil Komandan Resimen Artileri I Marinir Letkol F Simanjorang kepada merdeka.com , Selasa (3/6).

RM-70 Grad dioperasikan empat personel. Kendaraan ini pun bisa lincah bergerak melintasi rintangan dengan kemiringan 40-50 derajat.

Resimen Artileri Marinir memiliki 18 unit senjata mematikan buatan Republik Ceko ini sejak tahun 2004. Menjadi salah satu andalan Resimen Artileri Marinir.

Selain RM-70 Grad, Marinir juga mengandalkan meriam Howitzer MK-2 berkaliber 105 mm. Senjata buatan Prancis tersebut mampu menjangkau jarak 17,5 km.

Butuh enam orang untuk menembakkan meriam tarik. Untuk perpindahan posisi, meriam ini ditarik truk. Karena itu disebut meriam tarik.

Dalam operasi tempur amfibi, Artileri Marinir memegang peran penting untuk mendukung gerak laju pasukan. Mula-mula tank-tank kavaleri Marinir mendobrak masuk pantai musuh terlebih dahulu. Setelah itu baru pasukan Marinir menyerbu dari garis pantai.

Saat itulah artileri mengambil posisi. Mereka menembak sesuai permintaan pasukan infanteri dan kavaleri yang sedang bergerak maju.

Tembakan kanon dan roket dari artileri ini akan melemahkan kedudukan musuh. Pasukan pun bisa terus melaju ke sasaran.
Berikut liputannya  :




Sumber : Merdeka

KRI Makassar Dikawal 3 Kapal Tempur Lintasi Medan Ranjau

SITUBONDO-(IDB) : Rombongan VIP peninjau Latihan Gabungan (Latgab) TNI melintasi medan ranjau di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Rombongan yang menumpang KRI Makassar ini dikawal 3 kapal perang di bagian depan dan belakang.

Susunan manuver kapal adalah KRI Pulau Rengat - KRI Oswald Siahaan - KRI Makassar - KRI Surabaya - KRI Ahmad Yani. KRI Makassar membawa rombongan VIP yang terdiri dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAL Laksamana Marsetio, KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Wakil KSAD Letjen Munir serta Dirlatgab Letjen Lodewijk F Paulus. Sementara KRI Surabaya mengangkut pasukan.

Sedangkan 3 KRI lainnya merupakan KRI yang mengamankan pergerakan KRI Makassar dan KRI Surabaya. Sebelum melalui medan ranjau, pengamanan dilakukan dari sisi udara melalui pesawat CN 235. Pesawat tersebut bermanuver di sekeliling formasi kapal. Informasi yang didapat dari pesawat CN 235 langsung diteruskan ke kapal.


"Seluruh kapal konvoi melaksanakan pertahanan udara dengan membentuk tabir lintas laut," kata Letkol Laut Seno Ario Wibowo melalui pengeras suara di KRI Makassar, Selasa (3/6/2014).

Tabir lintas laut dimaksudkan untuk mengamankan posisi KRI Makassar dan KRI Surabaya. Sebelum KRI Makassar melintas, medan ranjau dibersihkan oleh KRI Pulau Rengat dan KRI Oswald Siahaan. Sepanjang perlintasan medan ranjau, KRI Makassar memperlambat lajunya hingga kecepatan 7 nautical mile.

"Kita akan mengurangi kecepatan untuk meminimalisir kebisingan dan getaran selama melintas di medan ranjau," ujarnya.
 

Pengurangan kebisingan dan getaran tersebut dimaksudkan untuk meminimalisir resiko terkena ranjau. Sebab meskipun telah dibersihkan oleh 2 KRI sebelumnya, dikhawatirkan masih ada ranjau yang tertinggal.

"Ya, kita berhasil melalui medan ranjau dengan selamat," kata Seno diiringi tepuk tangan penumpang kapal.

KRI terus melanjutkan perjalanan menuju Selat Bali. Bahaya masih mengintai di depan. Kapal-kapal tempur terus bermanuver dan bersiap untuk pertempuran selanjutnya.




Sumber : Detik