Pages

Kamis, Mei 29, 2014

117 Alutsista Koarmatim Beraksi Di Latgab TNI 2014

SURABAYA-(IDB) : Komando Armada Timur (Koarmatim) menggelar apel pasukan dan alutsista menjelang Latgab TNI pada 1-5 Juni mendatang.

Kendaraan amfibi, kapal tempur dan KRI disiapkan untuk bergabung dalam latihan tempur yang akan diadakan di kawasan Asembagus, Jawa Timur itu.

Unsur laut terbagi dalam 3 komando tugas yakni Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib) dan Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin).

Kogaslagab berisi kapal-kapal kombatan jenis perusak kawal rudal seperti KRI Ahmad Yani dan KRI Yos Sudarso. Sedangkan Kogasgabfib berisi kapal jenis landing platform dock seperti KRI Makassar, KRI Surabaya dan KRI Kerapu. Sementara Kogasgabratmin berisi kapal jenis landing ship tank seperti KRI Teluk Sampit, KRI Teluk Mandar dan KRI Teluk Penyu. "Dari unsur laut total ada 33 KRI, 76 kendaraan siap tempur dan 8 pesawat," kata Dirlatgab Letjen Lodewijk F Paulus di Koarmatim, Surabaya, Rabu (28/5/2014).

Lodewijk meninjau satu per satu kesiapan pasukan angkatan laut tersebut. Alutsista yang digunakan pasukan ini rata-rata berumur tua. Tak sedikit peralatan seperti senjata laras panjang hingga kendaraan tank amfibi yang dibuat pada tahun 1960 an.


Namun meski sudah tua, menurut Lodewijk, alutsista tersebut masih layak digunakan. Peralatan tempur angkatan laut ini sudah diupgrade dengan teknologi baru dalam kemampuan menangkis serangan, radar dan GPS.

Salah satu alutsista terbaru adalah tank BMP 3F. Tank ini didatangkan dari Rusia pada tahun 2010 lalu. Tank berwarna hijau loreng tersebut berkapasitas 9 penumpang dan 3 orang awak "Tank ini bisa melakukan tembakan otomatis," kata Danguspurla Koarmatim Laksamana Pertama Aan Kurnia.

Lodewijk juga meninjau KRI Sultan Hasanuddin yang berlabuh di Koarmatim. KRI ini dilengkapi radar 3 dimensi yang bisa langsung berkoordinasi dengan udara.

"Kapal ini juga ada sistem link ke kapal lain sehingga bisa transfer data," ucap Aan.

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi tanker anti rudal. Sehingga jika kapal diserang oleh musuh, bagian ruang informasi pusat tempur akan tetap aman. Ruangan tersebut juga dilengkapi GPS jumper.

"Ini self defence. Kalau ada rudal aksinya apa, jarak berapa ada informasinya," katanya.



Sumber : Detik

5 Tank AmfibiI PT-76 Korps MarinirR Berakhir Masa Bhaktinya



SURABAYA-(IDB) : Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Letnan Kolonel Herkulanus Herry Sintarto memimpin upacara penurunan Ular-ular Perang berakhirnya masa Bhakti Kendaraan Tempur (Ranpur) 5 unit Tank Amfibi PT-76 Korps Marinir, di lapangan apel Bhumi Marinir 

Karangpilang, Surabaya, Minggu (25/05/2014).


Kelima Kendaraan Tempur (Ranpur) Tank Amfibi Korps Marinir PT-76 tersebut dengan Nomor lambung adalah AL 9055-04, AL 9056-04, AL 9057-04, AL 9058-04 dan AL 9059-04.


Pada amanatnya Danmenkav-1 Mar mengatakan upacara penurunan Ular-ular Perang tersebut adalah menandakan berakhirnya perjalanan sejarah pengabdian sebuah material tempur sebagai unsur kekuatan Korps Marinir yang mana pada masa 53 tahun yang lalu dilaksanakan upacara yang sama yaitu penaikan Ular-ular Perang sebagai tanda dimulainya menjadi material Perang Korps Marinir.


Lebih lanjut, dikatakan, beban tugas yang dipercayakan oleh Korps Marinir telah begitu banyak, sejak masuk dalam jajaran Resimen Kavaleri-1 Marinir pada tahun 1961, tugas-tugas yang diemban dapat diselesaikan dengan sukses, oleh karena itu pengabdian kepada bangsa dan Negara Indonesia melalui Resimen Kavaleri-1 Marinir selama 53 tahun patut kita kenang dan kita banggakan.



“Sepanjang pengabdiannya ke lima unit kendaraan tempur ini telah berjasa bagi bangsa dan Negara di dalam pelaksanaan tugas operasi, baik dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang serta operasi bhakti lainnya, Tank Amfibi PT-76 selalu hadir dalam palagan penugasan Korps Marinir, diantaranya adalah secara aktif dilibatkan kegiatan operasi militer Dwikora pada tahun 1964-1965 diperbatasan Indonesia-Malaysia dan operasi Seroja Timor-Timur”, jelas orang nomor satu di jajaran Menkav-2 Mar.


Dari kondisi yang ada, lanjutnya, kelima unit material tempur yang telah jauh melebihi batas usia pakainya, oleh karena itu sudah waktunya kelima material tempur tersebut untuk diistirahatkan dalam memperkuat jajaran Korps Marinir khususnya Resimen Kavaleri-1 Marinir, sehubungan dengan keputusan penghapusan ini, pemimpin TNI AL sudah mempertimbangkan secara matang, berdasarkan efisiensi dan efektifitas, baik dari segi operasi maupun pemeliharaan dihadapkan dengan keterbatasan anggaran dan kondisi alutsista, dengan demikian sudah selayaknya apabila material tempur tersebut mengakhiri masa bhaktinya dan dihapuskan dari Susunan kekuatan Korps Marinr khususnya Resimen Kavaleri-1 Marinir, kata Danmenkav-1 Mar mengakhiri amanatnya.



Sumber : Kormar

2015 Rusia Produksi Sistem Rudal S-350E Vityaz

S-350E Vityaz


MOSCOW-(IDB) : Pada tahun 2015, Rusia akan mulai memproduksi sistem rudal pertahanan udara jarak menengah baru S-350E Vityaz, Ian Novikov, Direktur Jenderal produsen rudal Rusia Almaz-Antey mengumumkan pada hari Kamis, 22 Mei 2014, Kantor Berita Interfax melaporkan.
 

Seluruh komponen darat S-350E Vityaz sudah siap, dan uji coba penembakan harus diselesaikan pada tahun ini dan produksi massal dari seluruh perangkat/sistem S-350E sudah akan dimulai pada tahun 2015. Sedangkan pengiriman ke Angkatan Bersenjata Rusia direncanakan pada tahun 2016.
 

S-350E Vityaz pertama kali dikembangkan pada tahun 2007. Secara bertahap, sistem rudal ini akan menggantikan sistem rudal pertahanan udara S-300PS dan S-300PM yang saat ini digunakan oleh Angkatan Bersenjata Rusia.
 

Pada Februari 2013 lalu, Departemen Pertahanan Rusia dan produsen rudal Almaz-Antey mengungkapkan bahwa uji coba pertama Vityaz sudah dimulai pada tahun 2013. Sistem rudal ini pertama kali diresmikan di hadapan publik saat Pameran Udara MAKS di Moskow, Agustus 2013.



S-350E Vityaz

S-350E Vityaz adalah sistem pertahanan darat-ke-udara mobile baru yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi oleh Rusia melalui perusahaan pertahanan Almaz-Antey. S-350E Vityaz dapat memuat hingga 16 rudal anti pesawat atau 12 rudal peluncuran vertikal. Setiap sistem S-350E terdiri dari tiga truk, yaitu truk peluncur 50P6 (dua gambar atas), truk kontrol 50K6, dan truk komando 50K6E. Sistem rudal ini dilengkapi dengan stasiun relay untuk peralatan komunikasi, shelter-mounted fire control system dengan target yang multifungsi, dan radar surveilance 50N6A.
 

Rudal yang digunakan pada S-350E Vityaz adalah rudal 9M96 yang awalnya dirancang untuk digunakan pada sistem rudal S-400. Rudal ini dimaksudkan sebagai senjata pertahanan diri pada jarak hingga 15 kilometer dengan fitur passive IR homing guidance, bertindak multiperan sebagai pencegat pesawat dan rudal. Rudal yang berdiameter 240 mm dan rentang sayap 480 mm ini dapat memuat 26 kg hulu ledak FRAG-HE dengan kecepatan 900m/detik pada jarak 40 km. 


Menurut informasi sebelumnya, sistem rudal ini dapat dibuat dalam dua konfigurasi: versi yang dioptimalkan untuk perlindungan dari senjata presisi tinggi (rudal jelajah, anti-radiation missile/ARM, bom pintar dan UAV taktis) dan mampu terlibat hingga delapan target secara simultan, dan versi multi peran, pada baterai terdiri dari radar dan hingga empat peluncur dengan masing-masing 32 buah rudal kecil.



Sumber : Artileri

Koarmatin Diperkuat Alutsista Baru

KCR-60 M Perkuat Alutsista Jajaran Koarmatim Surabaya 

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim menandatangani berita acara serah terima penyerahan Kapal Cepat Rudal (KCR)-60 M Ke-1 KRI Sampari-628 yang berlangsung di Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya, Rabu (28/5).

Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni.

Selain meresmikan KRI Sampari-628, dilaksanakan juga peluncuran KCR-60 M sebagai pesanan TNI AL yang ke dua. Sebagai acara simbolis peresmian KRI Sampari-628, Menhan RI Dr. Purnomo Yusgiantoro dengan didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Suyitno, S.Pi., M.M, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim dan pejabat lainnya melaksanakan pemotongan tali kendi yang diiringi lagu Padamu Negeri, sebagai simbul resminya KRI Sampari-628 bergabung dengan Armada TNI Angkatan Laut.

TNI AL bekerja sama dengan PT. PAL untuk membangun tiga unit kapal KCR-60 M, satu diantaranya adalah KRI Sampari-628 yang telah selesai dikerjakan. Hal tersebut merupakan upaya guna membangun kemandirian pemenuhan Alutsista sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.

Kapal jenis KCR-60 M disesain memiliki kemampuan olah gerak yang tinggi. Lincah dalam menempati posisi tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari pukulan balasan lawan. Selain itu, kapal jenis ini juga memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca, hingga sea state 6.

Nama "Sampari" diambil dari nama senjata tajam sejenis keris yang digunakan oleh kaum laki-laki pada suku Mbojo, Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), guna menjaga dan membela diri. Nama Sampari ini diabadikan sebagai kapal perang TNI AL dengan harapan semangat dalam menjaga dan membela kedaulatan NKRI dapat terus berkibar.

KCR-60 M memiliki panjang 60 meter, lebar 8.10 meter, berat muatan penuh 460 ton, kecepatan berlayar 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot max 28 knot. Kapal ini dipersenjatai meriam dan peluncur rudal, dengan jumlah awak kapal 55 orang. 

Kapal Perang Negara Agar Diproduksi Di Dalam Negeri 

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta pembuatan kapal-kapal perang Negara bisa digarap di dalam negeri agar dapat menggerakan roda ekonomi Indonesia.

“Saya melihat pembangunan kapal di PT PAL Indonesia ini meningkat, kalau dari sekian kebutuhan kapal perang dibangun di dalam negeri ternyata ada untungnya, karena ada aktivitas ekonomi baik tenaga kerja maupun menggerakan sektor lain,” katanya usai peresmian Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter ke-1 buatan PT PAL Indonesia, di Surabaya, Rabu (28/5/2014).

Dia mengatakan secara bertahap perusahaan galangan dalam negeri diharapkan mampu membuat kapal-kapal perang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan oleh TNI Angkatan Laut.

“Dalam pembuatan kapal secara teknis, TNI AL kan memilih maunya kapal yang seperti apa karena biasanya Mabes TNI kalau melakukan operasi gabungan harus saling suport dengan pesawat F16 maupun kapal KCR, jadi saling mendukung,” ujarnya.

Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana Marsetio mengatakan negara Indonesia yang merupakan negara maritim membutuhkan kekuatan pertahanan di laut, apalagi Indonesia memiliki 9 pintu masuk di jalur laut. Berdasarkan hasil penghitungan, minimum Indonesia harus memiliki 16 KCR-60 meter, 16 KCR-40 meter dan 12 kapal selam.

“Sekarang ini masih punya 2 kapal selam, satu dibangun di Korea Selatan, dan satu lagi akan dibangun oleh PAL Indonesia. Kami berharap semua kebutuhan kapal bisa dibangun di PAL Indonesia katanya.

Adapun saat ini, PT PAL Indonesia menerima pesanan kapal cepat rudal 60 meter dari Kementerian Pertahanan dengan total nilai proyek Rp375 miliar. KCR-60 yang pertama telah diserahkan kepada TNI AL, dan KCR-60 ke-2 sudah melalui tahap peluncuran dan KCR-60 ke-3 tengah dalam tahap pembangunan.

“Rencananya KCR-60 ke-2 akan diserahterimakan pada Juli 2014, sedangkan KCR-60 ke-3 diserahkan pada September 2014,” imbuh Direktur Utama PAL Indonesia M Firmansyah Arifin.




Sumber : TNI

Antisipasi Sengketa Perbatasan Dengan Malaysia

Indonesia Verifikasi Batas Wilayah Dengan Malaysia 

JAKARTA-(IDB) : Indonesia akan melaksanakan verifikasi batas wilayah dengan Malaysia, terkait pembangunan mercusuar Malaysia di wilayah sengketa Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.

Kesepakatan itu adalah salah satu hasil pertemuan antara perwakilan kedua negara yang dilaksanakan awal pekan ini di Jakarta terkait pembangunan mercusuar oleh Malaysia di wilayah sengketa Tanjung Datuk di Kalimantan Barat.

"Kita sudah tahu batas wilayah kita di titik tertentu di Tanjung Datuk dan Malaysia menganggap itu wilayah mereka dan jadilah wilayah dispute, wilayah abu-abu," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya seperti dilansir BBC (28/5/2014). Pelaksanaan verifikasi wilayah akan dilakukan bulan depan.

"Itu lah yang akan dilihat berdasarkan aturan atau hukum yang berlaku selama ini dan kita lihat peta Inggris dan Belanda tahun 1891 dimana batas wilayah itu," kata Fuad lagi.

Selain verifikasi wilayah, hasil pertemuan juga menyatakan bahwa Malaysia harus menghentikan semua pembangunan di daerah yang dimaksud.

Kasus ini berawal dari laporan resmi TNI Angkatan Laut kepada Kementerian Luar Negeri mengenai adanya kegiatan pembangunan tiang pancang rambu suar oleh Malaysia. Kedua negara juga setuju menjaga jangan sampai ada ketegangan baru.

"Akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai tapal batas yang akan diselesaikan sebaik mungkin secara bilateral," kata Fuad Basya lagi.

Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa hasil koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait mengindikasikan bahwa lokasi pembangunan tiang pancang suar tersebut berada di dalam garis landas kontinen Indonesia berdasarkan perjanjian RI-Malaysia tahun 1969.

3 Kesepakatan Selesaikan Masalah Tanjung Dato  

Berkaitan dengan permasalahan Tanjung Dato di Kalimantan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan beberapa hasil pertemuan antara beberapa pemangku kepentingan guna membahas hal tersebut.

"Ada tiga kesepakatan yang berhasil kami ambil dalam pertemuan mengenai Tanjung Dato kemarin," kata Jenderal Moeldoko pada media (28/5/2014).

Pertama adalah semua pembangunan sepakat dihentikan semua.

Lalu yang kedua hilangkan semua tindakan provokativ antara kedua negara.

"Dan yang ketiga adalah lakukan verifikasi untuk melihat perbedaan titik mercusuar antar kedua negara," jelas Moeldoko.

Hal ini bertujuan dalam melindungi semua aktivitas rakyat dan nelayan di daerah tersebut yang kerap diganggu bahkan diusir oleh pihak Malaysia karena titik batas perbatasan yang masih belum jelas.

"Yang pasti TNI akan mengadakan pembicaraan lanjutan mengenai perbatasan antara Kalimantan dengan Malaysia tersebut," tambahnya.

"Kedepannya agar lebih mempertegas lagi wilayah Indonesia, TNI akan membangun sebuah instalasi pangkalan militer disana," tutup Moeldoko. 

Pembangunan Pangkalan Militer Di Tanjung Datu Akan Bertahap 

TNI akan membangun instalasi militer di kawasan Tanjung Datu, Kalimantan Barat.

Tindakan itu untuk mencegah terulangnya aksi Malaysia yang membangun mercusuar di kawasan itu. "Akan diibangun instalasi militer di sana," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam konferensi pers di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/5/2014).

Moeldoko mengatakan nantinya pangkalan itu akan diisi oleh seluruh angkatan TNI, yakni angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Selain itu, di sana akan disiapkan sarana penunjang untuk operasi pasukan.

"Pangkalan udaranya sekarang cuma 750 m kalo bisa sampai 2.000-2.500 m biar pesawat Hercules bisa darat," katanya.

Dia mengaku pembangunan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, setidaknya dalam sisa tahun ini. Sehingga, pembangunan pangkalan akan dimulai secara berkala dalam skala kecil dahulu, seperti pendirian pos prajurit.

Moeldoko menjelaskan pemerintah daerah di sana juga telah menyiapkan tanah untuk pembangunan ini. "Kami awali dulu dengan pembuatan kekuatan yang proporsional. Kami harus tunjukan di sana ada kekuatan yang cukup yang bisa mengamankan masyarakat," tukasnya.

Sebelumnya, berlangsung kegiatan pembangunan tiang pancang rambu suar oleh Malaysia, dan lokasi pembangunan tiang pancang suar tersebut berada di dalam garis landas kontinen Indonesia berdasarkan perjanjian RI-Malaysia 1969.



Sumber : PelitaOnline

Indobatt Juara Dua Menembak Tingkat Unifil

LEBANON-(IDB) : Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL (Indobatt) di Lebanon menempati urutan kedua pada pertandingan menembak tingkat UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Kejuaraan berlangsung di lapangan tembak Sector East Ebel El Saqi, Lebanon Selatan, Minggu (27/5). Lomba menembak yang diikuti oleh 14 tim petembak dari sepuluh kontingen negara yang tergabung dalam UNIFIL ini mempertandingkan dua kelas yaitu tembak pistol dan tembak senapan.

Menempati urutan pertama yaitu tim petembak dari Kontingen India dengan nilai kumulatif 660, Kontingen Indonesia (Indobatt) menempati urutan kedua dengan nilai 603, sedangkan pada urutan ketiga Kontingen Malaysia (Malcoy) dengan nilai kumulatif 564.

Kesepuluh negara yang mengikuti pertandingan menembak Inter Contingent Combat Shooting Championship 2012 ini, Kontingen India, Spanyol, Chinbatt (China Battalion), French (Perancis), Irishbatt (Irlandia Battalion), Malbatt (Malaysia Battalion), Kontingen Indonesia (Indobatt, FPC, FHQSU dan SEMPU), Belubatt (Belgia Battalion), Malcoy (Malaysia Company), Nepbatt (Nepal Battalion) dan Rokbatt (Republic of Korea Battalion).

Penyerahan medali pemenang diserahkan langsung oleh Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigjen Julio Herrero Isla (Spanyol) kepada para wakil kontingen. Trofi untuk Indobatt diterima oleh Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono.



Sumber : PelitaOnline

Ribuan Prajurit Korps Marinir Ikuri Gelar Kesiapan Latgab TNI 2014




SURABAYA-(IDB) : Ribuan prajurit Korps Marinir mengikuti gelar kesiapan Latihan Gabungan TNI tahun 2014 di dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (28/05/2014).


Kegiatan yang dipimpin Direktur Latihan Gabungan TNI tahun 2014 Letnan Jenderal TNI Lodewijk F. Paulus tersebut juga dihadiri Panglima Komando Gabungan Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Direktur Latihan Gabungan Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti, Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dan beberapa pejabat teras TNI.



 
Dalam gelar kesiapan tersebut, selain melibatkan ribuan prajurit Korps Marinir TNI AL juga digelar material tempur Korps Marinir yang akan mengikuti latihan terbesar TNI itu, material tempur yang digelar diantaranya 7 unit LVT-7A, 8 unit BMP-3F, 9 unit Tank PT-76, 13 unit BTR-50 P, 11 unit BTR-50 PK, 66 unit Kapa-61, 6 pucuk Roket Multilaras RM-70 Grad dan 6 pucuk Howitzer 105 mm.



 



Selain itu juga digelar unsur-unsur KRI, diantaranya KRI Ahmad Yani-351, KRI Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Oswald Siahaan-356, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Pulau Rengat-711, KRI Makassar-590, KRI Surabaya-591, Kapal Patroli Cepat KRI Singa-65, Kapal Buru Ranjau KRI Pulau Rupat-712 dan kapal bantu KRI Soputan-923, kemudian juga digelar material tempur Pasukan Khusus TNI AL Kopaska dan Taifib berupa kendaraan sea rider, perahu karet dan pesawat Helikopter jenis Bolcow dan Heli Bell.





Dalam sambutannya Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus menyampaikan bahwa Latgab tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas profesionalitas prajurit TNI baik AD, AL, maupun TNI AU agar mencapai kesiap-siagaan operasi yang maksimal.


"Dengan Latihan Gabungan ini diharapkan prajurit TNI semakin siap menjadi Garda Terdepan dalam melindungi bangsa dan Negara serta demi tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.



 
Tujuan latihan gabungan TNI, lanjutnya, yaitu meningkatkan profesionalitas prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang tinggi dalam rangka menghadapi setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di wilayah Indonesia.


Sasarannya adalah sebagai upaya membangun dan mensinergikan kemampuan dan kekuatan antar matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional komando tugas gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi kontijensi.





Disamping itu juga, untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan operasional satuan TNI yang tinggi, diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan TNI berdasarkan analisa perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, melalui latihan secara terencana, terpadu, bertingkat dan berlanjut yang puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI.


Latihan Gabungan TNI tahun 2014 melibatkan 15.108 personel terdiri dari 1.172 personel Latihan Posko dan 13.936 personel Latihan Lapangan.




Sumber : Kormar

Panglima TNI : TNI Tidak Mengenal Kudeta

JAKARTA-(IDB) : Militer resmi mengambil alih kendali atas pemerintahan Thailand pada Kamis (22/5) lalu. Dinamika politik dan kudeta militer itu menjadi perhatian dunia, termasuk rakyat Indonesia.

Setelah mengambil alih pemerintahan, militer Thailand membentuk Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban. Pihak militer mengatakan, kudeta yang mereka lakukan untuk menghentikan ketegangan di antara politisi sipil sejak tahun 2006 lalu.

Terkait hal itu, sebagian pihak mencermati bahwa instabilitas seperti yang terjadi di Thailand itu bisa saja terjadi di Indonesia yang sedang dilanda demam politik. Instabilitas atau kekacauan bisa terjadi jelang atau sesudah Pilpres 2014. Mungkinkah militer atau Tentara Nasional Indonesia mengambil langkah serupa?

Saat tanya jawab dengan wartawan di Media Center Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengutarakan pandangannya terkait situasi krisis di negeri Gajah Putih. Secara tegas dia menyatakan TNI tidak mengenal tradisi kudeta.

"TNI secara tradisi tidak kenal kudeta, tapi saya harus berani katakan antara stabilitas dan demokrasi berada di ruang yang sangat sempit," tegas Moeldoko, hari ini.

Seolah ada dilema di sana. Bila negara kendor dalam menjaga stabilitas maka akan terjadi kekacauan atau anarkisme. Bila demokrasi dibiarkan begitu lepas, bukan tak mungkin rakyat akan jadi korban dan menderita. Namun dia juga menegaskan tidak boleh terjadi pengekangan terhadap kebabasan berdemokrasi dengan dalih stabilitas negara.

"Nah, TNI harus tahu bagaimana bermain di ruang sempit itu. Tapi saya berharap juga demokrasi kita ini bukan di masa transisi terus. Jadi, kapan kita menuju demokrasi yang matang?" tegasnya.



Sumber : Waspada

Panglima TNI : Anggaran Dipotong, Akan Mengganggu

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, mengatakan pemotongan anggaran pertahanan melalui Instruksi Presiden yang dikeluarkan pemerintah sangat mengganggu kinerja TNI ke depan. "Akan mengganggu kegiatan-kegiatan TNI yg sudah terprogram," ujar Moeldoko kepada Tempo seusai jumpa pers pada peresmian Media Center TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu 28 Mei 2014.

Menurut Moeldoko, dengan dipangkasnya anggaran 2014, maka akan mengganggu kesiapsiagaan TNI di tanah air. Kesiapsiagaan itu, kata dia, meliputi kekuatan di perbatasan, maupun operasional TNI keseluruhan.

TNI kemarin, menurut Moeldoko, sudah menyarankan kepada pemerintah untuk mengurangi pemotongan anggaran pertahanan menjadi sepertiga dari yang seharusnya. " Tidak perlu triliun lah, bisa dikurangi menjadi sepertiganya," ujar Moeldoko.

Pada 20 Mei 2014 lalu, presiden SBY menerbitkan Inpres No. 4/2014 soal penghematan anggaran di 83 kementerian dan lembaga dalam APBN 2014, termasuk kementrian pertahanan yang dipangkas RP 10,508 triliun dari total anggaran Rp 86,376 triliun. Total anggaran yang dipangkas melalui inpres ini secara keseluruhan mencapai 100 triliun.

TNI saat ini sedang gencar melakukan pembenahan di tiga matra kesatuannya. Program itu pun terus digarap untuk mencapai target serta ditambah dengan penguatan di sektor perbatasan yang seringkali menimbulkan ketegangan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia baru-baru ini.




Sumber : Tempo

Rusia Ukraina Siap Lanjutkan Kerjasam Antariksa

MOSCOW-(IDB) Pemerintah Rusia dan Ukraina dikabarkan bersiap kembali melanjutkan proyek antarika mereka yang sempat tertunda akibat krisis yang melanda kedua negara dalam beberapa bulan terakhir. Demikian dinyatakan Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, Rabu (28/5/2014).

“Rusia akan meluncurkan roket Dnepr yang membawa 30 mikro-satelit pada 19 Juni mendatang. Perusahaan Ukraina, Yuzhmash, terlibat dalam konstruksi roket yang saat ini sedang berlangsung,” ungkap Wakil Kepala Roscosmos, Sergei Ponomaryov, seperti dilansir Xinhua.

"Peluncuran akan berlangsung sesuai jadwal, tidak akan ada penundaan. Namun, Rusia masih akan melihat perkembangan terbaru dari situasi yang ada dan bersiap untuk itu," papar laporan kantor berita Rusia, Itar-Tass.

Ponomaryov mengatakan, perusahaan pembuat roket Makeev mungkin akan dijadikan alternatif untuk menggaitkan Yuzhmash Dnepropetrovsk. Saat ini, Makeev lebih banyak bergulat di bidang rudal balistik untuk kapal selam.

Yuzhmash adalah perusahaan Ukraina yang bergerak di bidang pembuatan senjata dan telah membuat beberapa rudal terbaik, salah satunya adalah silo Voyevoda, rudal balistik antar-benua yang mampu membawa delapan hulu ledak nuklir.



Sumber : Sindo

Skenario Latgab TNI 2014

SURABAYA-(IDB) : TNI akan mengadakan latihan gabungan yang melibatkan 3 matra yaitu dari TNI AD, AL dan AU di kawasan Asembagus, Jawa Timur. TNI diskenariokan menghadapi serangan dari negara yang hendak merebut Indonesia.

"Jadi kita gambarkan bahwa jauh sebelumnya ada negara musang. Kemudian karena permasalahan negara tersebut kekurangan sumber energi maka mereka berniat melakukan invasi ke negara kita," kata Dirlatgab TNI, Letjen Lodewijk F Paulus, di Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/5/2014).

Negara musuh tersebut diasumsikan berada di sebelah barat Bengkulu. Mereka mengawali invasi Sumatera hingga Jawa.

"Kemudian di Pulau Jawa mereka diasumsikan mengirim satu divisi plus," katanya.

TNI kemudian menyerang musuh yang masih berada di negaranya. Mereka dihancurkan dengan free entry strike maupun dengan operasi militer, informasi dan operasi intelejen strategis.

"Apabila itu gagal di musuh dalam perjalanan kita laksanakan operasi laut gabungan," kata Lodewijk.

Kemudian musuh diskenariokan mendekati pantai. Oleh karena itu pertahanan pantai diperkuat. Setelah musuh mendarat maka dilakukan operasi darat gabungan.

Setelah diasumsikan unsur laut dan unsur udara mampu menghancurkan musuh yang mendekati Indonesia, kemudian ada satu brigade plus yang ternyata melaksanakan operasi penipuan. Mereka mendarat di Banyuwangi.

"Maka dari itu TNI dalam hal ini Panglima TNI memerintahkan Pangkogab untuk segera menyusun suatu kampanye militer. Begitulah nanti kira-kira," katanya.

Menurut Lodewijk, latihan gabungan rutin tahunan kali ini lebih besar dari tahun lalu. Latgab ini melibatkan 13.936 personel TNI dari seluruh matra angkatan.

"Saya sudah cek dari Semarang, Insya Allah pasukan dan alutsista kita siap semua," tutup Lodewijk. 




Sumber : Detik

China Dan Rusia Pamer Kekuatan Militer

SHANGHAI-(IDB) : China dan Rusia akan memamerkan kekuatan militer mereka di Laut China Timur. Rencana tersebut berdasarkan agenda kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di China pada Selasa 20 Mei 2014 yang menginginkan adanya latihan militer gabungan Angkatan Laut (AU).

Melansir SBS, Selasa (20/5/2014), sekira 14 kapal militer kedua negara akan melakukan latihan militer selama satu minggu di Laut China Timur.

Tidak hanya latihan militer, para pihak pejabat dari kedua negara juga akan menyelesaikan kesepakatan yang lama tertunda yakni Rusia mengekspor gas alamnya ke China.


Kedua negara tersebut saat ini sedang berusaha membangun hubungan untuk menghadapi kritik barat dan terkait masalah sengketa teritorial.

Saat ini, hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) sudah mencapai titik terendahnya dalam beberapa bulan terakhir, pasca perang dingin. 


Di waktu yang bersamaan, China juga sedang mengalami masalah dengan negara tetangganya yakni Jepang, Vietnam, dan Filipina atas sengketa teritorial negara di Laut China Selatan.

Keeratan hubungan Rusia dan China sebagai sekutu karena mereka memiliki sejarah sama yakni negara yang pernah menganut ideologi kiri. Sehingga tidak heran kedua negara besar tersebut terlihat akur di saat dunia mengecam mereka. 




Sumber : Okezone