MOSCOW-(IDB) : Pemerintah Rusia dan Ukraina dikabarkan bersiap kembali melanjutkan
proyek antarika mereka yang sempat tertunda akibat krisis yang melanda
kedua negara dalam beberapa bulan terakhir. Demikian dinyatakan Badan
Antariksa Rusia, Roscosmos, Rabu (28/5/2014).
“Rusia akan meluncurkan roket Dnepr yang membawa 30 mikro-satelit pada 19 Juni mendatang. Perusahaan Ukraina, Yuzhmash, terlibat dalam konstruksi roket yang saat ini sedang berlangsung,” ungkap Wakil Kepala Roscosmos, Sergei Ponomaryov, seperti dilansir Xinhua.
"Peluncuran akan berlangsung sesuai jadwal, tidak akan ada penundaan. Namun, Rusia masih akan melihat perkembangan terbaru dari situasi yang ada dan bersiap untuk itu," papar laporan kantor berita Rusia, Itar-Tass.
Ponomaryov mengatakan, perusahaan pembuat roket Makeev mungkin akan dijadikan alternatif untuk menggaitkan Yuzhmash Dnepropetrovsk. Saat ini, Makeev lebih banyak bergulat di bidang rudal balistik untuk kapal selam.
Yuzhmash adalah perusahaan Ukraina yang bergerak di bidang pembuatan senjata dan telah membuat beberapa rudal terbaik, salah satunya adalah silo Voyevoda, rudal balistik antar-benua yang mampu membawa delapan hulu ledak nuklir.
“Rusia akan meluncurkan roket Dnepr yang membawa 30 mikro-satelit pada 19 Juni mendatang. Perusahaan Ukraina, Yuzhmash, terlibat dalam konstruksi roket yang saat ini sedang berlangsung,” ungkap Wakil Kepala Roscosmos, Sergei Ponomaryov, seperti dilansir Xinhua.
"Peluncuran akan berlangsung sesuai jadwal, tidak akan ada penundaan. Namun, Rusia masih akan melihat perkembangan terbaru dari situasi yang ada dan bersiap untuk itu," papar laporan kantor berita Rusia, Itar-Tass.
Ponomaryov mengatakan, perusahaan pembuat roket Makeev mungkin akan dijadikan alternatif untuk menggaitkan Yuzhmash Dnepropetrovsk. Saat ini, Makeev lebih banyak bergulat di bidang rudal balistik untuk kapal selam.
Yuzhmash adalah perusahaan Ukraina yang bergerak di bidang pembuatan senjata dan telah membuat beberapa rudal terbaik, salah satunya adalah silo Voyevoda, rudal balistik antar-benua yang mampu membawa delapan hulu ledak nuklir.
Sumber : Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar