Pages

Minggu, Mei 11, 2014

Map Of Conflict Series : Analisa Umum Pasifik (1)

China_imperialism_cartoon
JKGR-(IDB) : Utopia tentang keseimbangan dan kesetaraan di antara negara – negara dunia adalah harapan yang mendekati mimpi. Akan selalu ada negara – negara yang berusaha untuk berada di atas negara lainnya baik dalam ekonomi, politik maupun militer. 

Setiap negara membawa agenda kepentingannya sendiri seperti anak – anak sungai, ketidakmampuan PBB secara efektif menjadi muara laut bagi sungai – sungai itu menyebabkan PBB hanya menjadi kendaraan politik dan alat legitimasi kepentingan bagi negara – negara tertentu. Maka konflik pun tidak akan pernah lepas dari cerita negeri – negeri manusia di bumi.

Salah satu konflik itu ada di pasifik yang melibatkan sejumlah negara dalam perebutan teritori dan tapal batas negara. Bisa dikatakan konflik pasifik ini sangatlah pelik sebab diikuti oleh banyak negara dengan fire power besar dan terkait pula dengan konflik di belahan bumi lainnya. Sehingga “bila” benar – benar meletus dapat berpotensi memicu perang dunia ketiga.

Berikut dalam artikel Map of Conflict ini akan dibahas posisi dan kepentingan, serta intrik negara – negara yang terlibat dalam konflik pasifik baik secara langsung maupun tidak langsung. Serta analisis umum tentang strategi negara – negara kawasan, dan secara khusus mengulas potensi strategi yang dapat diambil oleh Indonesia sehubungan dengan menghangatnya konflik Laut Cina Selatan.

Amerika Serikat
 
Secara umum kebijakan politik global Amerika didasarkan pada pandangan Pan Americana, yaitu pemerintahan dunia di bawah Amerika, dominasi total tanpa ada kekuatan pembanding / penyeimbang. Maka mencampuri segala urusan negeri lain sudah menjadi kodratnya, baik secara terang terangan atau sembunyi – sembunyi, dengan cara halus atau kasar. Bisa dikatakan proses dominasi dunia bagi Amerika adalah seperti investasi jangka panjang. Dimana hasil akhir yang direncakan adalah monopoli politik dan privilege access atas kantong – kantong ekonomi dunia. Meskipun di dalam negeri Amerika sendiri masih terdapat pro dan kontra tentang Pan Americana. Namun secara halus tersirat para punggawa politik Amerika telah mengarahkan gerbong pemerintahannya ke arah tujuan itu.

Sebagaimana di belahan dunia lain, kepentingan Amerika Serikat di pasifik masih dilatarbelakangi faktor ekonomi dan politik. Secara ekonomi area pasifik menyimpan potensi kandungan SDA yang tinggi dan juga sebagai salah satu motor ekonomi terbesar dunia (diwakili China, Jepang, Korsel, Singapura, Australia dan Indonesia). Kebutuhan Amerika atas sumber daya mineral bagi industrinya serta ketergantungannya yang tinggi atas energi fosil untuk menopang gerbong ekonominya. Mengharuskan Amerika untuk mengamankan setiap potensi sumber nutrisi mereka demi mengamankan ekonomi dalam negeri agar dapat terus bernafas. Bila diibaratkan perekonomian Amerika sendiri seperti lokomotif kereta uap, polutif dan memakan banyak bahan bakar.

Armada Laut AS di Pasifik
Armada Laut AS di Pasifik
Pengeluaran belanja negara Amerika yang luar biasa besar sendiri pada dasarnya hanya bersandar pada dolar. Yaitu karena dolar dipakai sebagai mata uang internasional sehingga untuk menutupi pengeluarannya Amerika “secara sederhana” dapat dengan terus mencetak uang. Istilahnya sarapan gratis setiap pagi. 

Meskipun ekonominya terkesan besar dan kuat namun pada kenyataannya tak lebih dari sekedar gelembung sabun. Besar tapi mengandung kanker dan akan seketika runtuh apabila dolar tidak lagi menjadi alat tukar internasional. Tentu saja jika terus menerus mencetak uang akan menyebapkan inflasi maka untuk mengimbanginya Amerika pun mengambil utang. Tahukah anda berapa besar utang luar negeri Amerika? Luar biasa!!!

Semakin menggeliatnya ekonomi dan militer RRC menjadikannya ancaman yang nyata bagi hegemoni Amerika di pasifik bahkan dunia. RRC kini telah berubah menjadi panda merah raksasa dengan kuku dan taring besar yang terus menancapkan pengaruhnya secara luas dikancah internasional baik dalam ekonomi maupun politik. Hal ini tidak sesuai dengan agenda Pan Americana USA yang menghendaki dominasi tanpa adanya pesaing dan persaingan. Dengan model politik luar negeri RRC yang dianalogikan seperti “wajah tersenyum ramah namun mulut menggertak, tangan kanan melambai tapi tangan kiri memegang pisau di punggung”. Membuat RRC menjadi sulit diprediksi dan berbahaya, sebab selain kuat secara ekonomi RRC juga memiliki fire power yang besar dan terus tumbuh. Bagi Amerika maupun negara – negara Pasifik yang terlibat konflik, RRC kemudian menjadi seperti madu dan racun, diinginkan tapi juga ditakuti.

Konflik terbuka dengan RRC adalah suatu keharusan untuk dihindari, selain karena RRC mampu memberikan perlawanan secara militer, RRC juga memiliki pengaruh langsung pada perokonomian terutama sektor keuangan Amerika. RRC sudah beberapa dasawarsa memutarkan uangnya di pasar keuangan Amerika dan dunia, yang mengejutkan RRC kini bahkan berstatus sebagai negara pemberi utang bagi Amerika. 

Selain itu telah diprediksikan bahwa ekonomi RRC akan mampu menyaingi Amerika dimulai dari 2020-an, dan meninggalkan Amerika jauh di belakang pada 2040-an. Maka menggelar konflik secara langsung akan sangat tidak menguntungkan bagi Amerika dalam jangka panjang. Salah satu jalan bagi Amerika untuk menahan laju hegemoni RRC adalah dengan mengurung kaki gurita politik RRC agar tidak terus merambat kemana – mana. Mencegahnya semakin besar dengan memotong diplomasi panda melalui intervensi dan asistensi langsung pada kawasan. Lalu kemudian memproyeksikan arah ekonominya lebih condong ke Barat.

Secara umum Amerika dan Eropa akan berupaya mengulur atau mengambangkan konflik pasifik dalam waktu beberapa dekade jika memungkinkan. Ini terlihat dari campur tangan barat yang terkesan “biasa saja” dalam menanggapai klaim RRC atas LCS. Khususnya dalam LCS, negara – negara ASEAN seakan didudukkan pada posisi absurd antara ancaman perang dan tidak, sehingga menimbulkan keragu – raguan yang besar dalam membuat keputusan. Meskipun Barat melihat ada rencana tersembunyi di balik ulah China, alih – alih menyelesaikan mereka malah ikut menumpangi diatasnya.

Dalam rentang waktu yang direncanakan tersebut akan ada praktik – praktik dagang diplomatik, pengkotak – kotakan area sesuai kepentingan yang dilakukan oleh negara – negara besar baik Barat dan Timur. Tujuannya adalah untuk mengeruk keuntungan dari situasi absurd kawasan, di mana salah satu indikasinya dapat dilihat dari perdagangan senjata yang semakin meningkat di kawasan. Para dealer senjata seakan berlomba – lomba menawarkan paket spesial mereka, dimana pada situasi normal hal ini tidak akan terjadi. Dan yang paling memuakkan adalah negara – negara ASEAN diperlakukan seperti anak kecil yang ditakut – takuti dengan sesuatu yang tidak ada dan yang seharusnya tidak pernah terjadi, menjadi bahan permainan Barat dan Timur hanya karena tidak mampu membela diri.

Armada China di Pasifik
Armada China di Pasifik
Seperti yang telah diketahui baik Amerika maupun Eropa baru saja lepas dari krisis ekonomi dan masih berusaha untuk bangun kembali walau tertatih – tatih. Mereka saat ini sedang sangat membutuhkan nutrisi tambahan untuk kembali sehat. 

Krisis mortgage dan skandal penipuan terbesar dalam sejarah yang terjadi di Amerika telah memukul dengan telak perekonomian Amerika dan Eropa. Ditambah dengan krisis Yunani yang baru saja melanda Eropa khususnya NATO serta kelesuan ekonomi yang melanda sebagian besar Eropa, menjadikan dompet – dompet finansial Barat terkuras sangat dalam.

Dalam jangka panjang sekutu NATO kemungkinan akan mulai meninggalkan petualangan berbiaya tinggi Amerika. Sebab investasi mereka dalam perang Afganistan, Iraq, revolusi Arab serta yang terakhir di Ukraina, kurang membuahkan hasil yang diharapkan. Baik Amerika maupun Eropa butuh sumber suplai energi baru dan tentunya “pasar baru”, sebab kaki – kaki sang kapitalis sedang goyah.

Dengan menciptakan pasar baru lalu membanjiri pasar dunia dengan stock suplai energi serta memonopoli kontrol atas akses sumber daya alam, namun membiarkannya bersirkulasi dalam persaingan bebas di pasaran akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi Barat. Barat yang pada dasarnya telah memiliki industri – industri maju akan langsung menggeliat dan bahkan akan mampu mendesak industri RRC secara perlahan. Sebab secara tidak langsung RRC akan dipaksa untuk bersaing dalam pasar yang lebih “fair” bagi barat. Tentunya dengan tujuan akhir yang masih sama yaitu isolasi China, membiarkannya menggerogoti diri dari dalam karena tidak mampu keluar dari kotaknya lalu mengubah wajah RRC agar menjadi sesuatu yang “lebih demokratis untuk diatur”.

Selain memanfaatkan “kebingungan” negara – negara kawasan untuk tujuan ekonomi, baik Amerika maupun pembesar Eropa akan mulai dengan hati – hati menata posisi politik dan militer mereka di kawasan. Meskipun masih jauh namun ancaman perang itu tetap ada dan sebagaimana kisah perang dunia kedua, winner takes all. Bagi Amerika dan Sekutu mundur dari pasifik bukanlah pilihan, sebab mundur sama dengan menunjukkan kelemahan dan sekutu akan dapat dipaksa mundur pula di global frontline lainnya. 

Antisipasi secara militer telah dilakukan dengan menempatkan sarana militer pada lokasi – lokasi strategis yang secara geografis mengepung RRC dari selatan dan timur. Penempatan tersebut untuk mendukung skenario pengerahan langsung bantuan tempur, serta mengamankan jalur suplai logistik dengan menggalang partisipasi aktif negara – negara kawasan. Pada akhirnya negara – negara kecil dalam kawasan itu sendiri akan menjadi sapi perah dan bidak catur para pemain besar yang bertikai. Sebab setiap penempatan basis militer secara tidak langsung juga akan berfungsi sebagai “alat kontrol”.
 
Bersahabat ketika lemah dan menindas ketika kuat, agaknya falsafah ini menjadi cerminan umum sikap politik negara – negara berpostur besar. Seperti yang sudah menjadi idiom umum, orang gendut makannya banyak. Mau berpihak pada barat ataupun timur hasilnya akan tetap sama saja, menjadi budak dan sapi perahan.

Berdiri dengan ditopang kaki sendiri lalu berjalan bersama sama dengan mereka yang senasib sepenanggungan adalah jalan terbaik untuk menjadi kuat. Bila PBB sudah tak lagi bisa menjadi sarana bagi aspirasi mereka yang kecil, maka organisasi seperti gerakan Non-Blok harus dihidupkan kembali. Tujuannya adalah agar dapat secara bersama – sama saling mendukung dan melindungi diri dari intimidasi negara – negara besar. Namun idealisme dan harapan ini tidak akan begitu saja melenggang dengan tenang, sebab mereka yang memiliki kekuatan akan selalu mengganjal dengan “devide et impera”. Demikian karena mereka yang terpecah pecah akan lebih mudah dikendalikan. Bersambung…  




Sumber : JKGR

PT. DI Kembangkan Industri Pendukung TKDN N-219

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia mendorong Kementerian Perindustrian mengembangkan industri pendukung atau komponen di dalam negeri guna menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk produk pesawat buatan lokal N-219.

"Kementerian Perindustrian harus mengembangkan industri pendukung dan menciptakan 'cluster' industri untuk mendukung peningkatan TKDN dalam produksi pesawat N-219," kata Manajer Program N-219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno, di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam seminar "Kesiapan Industri Komponen Dalam Negeri Untuk Mendukung Kemandirian Industri Kedirgantaraan Nasional".

Menurut Budi, dukungan industri komponen nasional sebagai supplier program N-219 sangat penting karena sejak awal masuk ke pasar, pesawat N-219 ditargetkan mempunyai kandungan lokal atau TKDN minimal 40 persen, dan akan ditingkatkan menjadi 60 persen dalam waktu lima tahun.

"Industri komponen di Indonesia sebenarnya punya potensi cukup besar untuk dikembangkan agar bisa mendukung industri kedirgantaraan nasional," ujarnya.

Ia menjelaskan, industri pendukung yang harus dikembangkan untuk mencapai TKDN 40 persen pada produksi N-219 dalam dua tahun kedepan, antara lain acrylic/glass, plastik, karet, baja untuk tool dan jig - dari segi industri hulu.

Sementara dari industri supplier yang perlu dikembangkan, diantaranya jendela kabin pesawat, landing gear, dan bagian interior pesawat, seperti kursi, dapur, toilet.

Selanjutnya, kata Budi, industri yang harus dikembangkan untuk mencapai TKDN 60 persen dalam lima tahun berikutnya, dari segi hulu, yaitu industri alluminium alloy, titanium, cat, serat, dan bahan kimia untuk pesawat.

"Dari segi industri supplier yang perlu dikembangkan itu, industri avionik, bagian penempaan, mesin, kaca depan pesawat, radar, dan perlindungan korosi," katanya. 




Sumber : Antara

Rusia Kirimkan 36 Jet Tempur Yak-130 Ke Suriah

MOSCOW-(IDB) : Rusia segera mengirimkan 36 pesawat jet tempur Yak-130 ke Suriah pada akhir tahun ini. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, harian Rusia Kommersant, menulis pada hari Senin (04/05/2014) bahwa Damaskus akan menerima sembilan pesawat tersebut sampai akhir 2014, sampai dua tahun ke depan.


“Kami akan memenuhi kewajiban yang sudah ditandatangani sebelumnya dalam hal penyediaan jet tempur 36 Yak-130 ini,” kata sumber tersebut.


Juni lalu, Kommersant juga melaporkan bahwa Suriah telah membayar $ 100 juta sebagai uang muka kepada Rusia.


Posisi ke-36 jet tempur Yak-130 sekarang ini hanya tinggal menunggu keputusan politik saja untuk segera dikirim ke Suriah.


Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa Suriah tidak melanggar hukum internasional.


Yak-130 adalah jet tempur bermesin ganda yang juga dapat digunakan untuk menyerang target di darat. Pesawat militer ini bisa membawa beban tempur seberat 3.000 kilogram.




Sumber : Intelijen

Tokoh : Pramono Edhie Wibowo

INTELIJEN-(IDB) : Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, 5 Mei 1955. adalah anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Sunarti Sri Hadiyah.

Dia dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Kamis 30 Juni 2011 pukul 14.00 WIB di Istana Negara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menggantikan Jenderal George Toisutta. Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu sebagai penerus dinasti Sarwo Edhie Wibowo, disiapkan menjadi Panglima TNI pada 2013 dan Calon Presiden 2014.


Pramono Edhie Wibowo adalah seorang Major Jenderal Tentara Nasional Republik Indonesia (TNI). Tentu saja, gelar yang didapat oleh Pramono tidak melalui proses dan perjuangan yang ringan. Apabila menilik latar belakang keluarga Pramono, maka bisa dibilang bahwa Pramono terinspirasi oleh ayahnya, yaitu Letjen Purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo; Sang Pangkostrad ang andil dalam penumpasan G 30 S PKI.


Pramono membangun karirnya dengan menempuh pendidikan AKABRI pada tahun 1980. Pada tahun yang sama Pramono ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Berkat kegigihannya, karir Pramono berkembang. Pada tahun 1984, setelah menjadi perwira Operasi grp I Kopassandha pada tahun 1981, Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus (1986). Lalu menjabat Komandan Batalyon 11/1 Kopassus, Wakil Komandan Grup I/Kopassus, Komandan GrupI/Kopassus, sebelum menjabat Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) saat berpangkat kolonel.


Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Sesko AD). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjawab sebagai wakil Komandan pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan dua tahun kemudian.


Setelah masa reformasi berlangsung, Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan setelah SBY terpilih menjadi Presiden menggantikan Megawati (2004), sejenak dia menjadi Perwira tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Politik Sesko TNI (2004).


Karir Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kasdam IV/ Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Panglima KOSTRAD Pangdam III Siliwangi Jawa Barat ( 4 Desember 2009- 30 September 2010) dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), (30 September 2010-7 Juli 2011).


Bagaimanapun juga, terdapat juga beberapa kontroversi yang menimpa karir Pramono Edhie Wibowo. Salah satu kontroversi yang masih hangat berkaitan dengan pengangkatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat tahun 2011 lalu untuk menggantikan George Toisutta. Banyak pihak berpendapat bahwa Pramono mendapatkan kursi tersebut dengan nepotisme. Ya, Pramono merupakan adik ipar Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, walaupun satu keluarga, Pramono tidak berada pada satu partai yang sama dengan SBY. Pramono saat ini berada pada bendera Golkar, dan dipilih untuk menjadi maju ke Pemilu Kepresidenan 2015.


Pada awal Juni, Pramono pensiun dengan jabatan terakhir sebagai KASAD. Kemudian pada 29 Juni 2013, Pramono resmi masuk partai Demokrat. Kehadirannya sebagai petinggi partai bisa menjadi ancaman bagi kader Partai Demokrat maupun tokoh nasional yang hendak mengikuti konvensi calon presiden (Capres) yang akan digelar partai tersebut.


Meski baru bergabung, Pramono sudah disambut hangat oleh para kader Demokrat. Ia mengaku masuk partai karena ingin membantu partai sang kakak, Ani Yudhoyono.




Sumber : Intelijen

Tokoh : Slamet Soebijanto, Obsesi Kejayaan Maritim Indonesia

INTELIJEN-(IDB) : Kucuran dana Rp 6,7 triliun dalam skandal Bank Century merupakan dana yang cukup besar untuk Indonesia. Sementara, besaran dana yang tidak jelas dalam Skandal Century mencapai Rp 5,4 triliun. Jumlah dana itu jika digunakan untuk memperkuat system pertahanan, akan meningkatkan kemampuan pertahanan TNI secara drastis. Karena disisi lain, pemerintah melalui Departemen Pertahanan memang telah menunda rencana pembelian kapal selam hingga 2011 dengan alasan anggaran yang tidak tersedia.

Setidaknya, dana tersebut bisa digunakan untuk membeli dua kapal selam kelas Kilo yang dilengkapi peluru kendali dengan jarak jangkau hingga 300 kilometer. Sementara jika dibelikan kapal korvet kelas Stereguchy dengan kemampuan peperangan diatas air dan udara, serta dilengkapi peluru kendali jangkauan 300 kilometer, akan mendapatkan tiga unit kapal.


Hitung-hitungan tersebut diungkapkan Laksamana Madya TNI (Purn) Slamet Soebijanto. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) ini sangat gusar dengan besaran skandal Century yang demikian besar, sementara disisi lain, kondisi alat utama system persenjataan (alutsista) TNI sangat memprihatinkan.


Jauh sebelum kabinet Indonesia Bersatu II menempatkan “revitalisasi industry pertahanan” sebagai salah satu “program seratus hari”, mantan Wagub Lemhannas ini sering mempertanyakan kebijakan politik pemerintah terkait prioritas peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia.


Ketika menjabata sebagai KSAL, pria kelahiran Mojokerto, 4 juni 1951 ini, berjuang keras untuk meningkatkan kemampuan pertahanan, khususnya angkatan laut, yang jauh dibawah kekuatan Negara tetangga. Bahkan lebih jauh, pria yang dikenal teguh memegang prinsip dan disiplin tinggi ini, berambisi membawa Angkatan Laut kepada kejayaan Indonesia, sebagai Negara maritim.


Penyandang bintang Yudha Dharma Pratama ini bahkan sempat melontarkan ide untuk “mencuri” teknologi pertahanan Negara maju demi terhujudnya pertahanan nasional yang setara dengan Negara lain. Skenario mengadopsi teknologi pertahanan Negara lain ini juga dilakukan oleh Negara-negara maju.


Selain itu, untuk tercapainya kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan alutsista TNI, khususnya TNI AL, dilakukan reverse engineering alutsista. Reverse engineering sudah dilakukan untuk produk ranjau dan sensor. Bahkan untuk keperluan riset dan penelitian produk pertahanan, Slamet sempat mengusulkan cara trial and error. Pertimbangannya, riset dan penilitian membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.


Hingga diujung jabatannya, Slamet Soebijanto tetap memegang komitmen tersebut. TNI AL telah menetapkan postur kekuatan hingga 2024 untuk pemekaran dan profesionalisme mewujudkan kebijakan “Green Water Navy”, postur kekuatan itu salah satunya penambahan jumlah armada Kapal Perang RI (KRI) sebanyak274 unit. Selain itu, dikembangkan komando armada laut menjadi tiga wilayah, komando wilayah laut (Kowilla) Barat di Tanjung Pinang Sumatra, Kowilla Tengah di Makassar Sulsel, dan Kowilla Timur di Sorong, Papua.


Salah satu implementasi komitmen itu adalah keputusan TNI AL untuk membeli Kapal Selam dari Rusia dipilh karena memiliki teknologi yang bisa diandalkan dan harga lebih murah dibanding produk Jerman atau Prancis.


Keputusan itu didasarkan kepada keputusan politik Indonesia untuk tidak menggantungkan diri terutama kepada Negara-negara Barat dalam hal keperluan persenjataan. TNI AL akan membeli 6 Kapal selam berbagai kelas dari Rusia.


Apa lacur, keputusan TNI AL tersebut justru dipangkas oleh pengganti Slamet Soebijanto, Laksamana Madya TNI Sumardjono. Satu hari setelah dilantik menjadi KSAL, Sumardjono langsung mengeluarkan kebijakan memangkas program pembelian kapal selam kelas Kilo dari Rusia yang di gagas Slamet Soebijanto. Alasan pemangkasan itu karena keterbatasan anggaran TNI yang terbatas.


Padahal, menurut Slamet Soebijanto, TNI AL mutlak membutuhkan enam kapal selam. Dengan pertimbangan, kebutuhan berdasarkan luas wilayah dan penyeibangan kekuatan di kawasan. Kapal selam merupakan alat penangkal yang paling kuat pada setiap Negara, karena kapal selam sulit diseteksi lawan. Terbatasnya alutsista TNI itu membuat Indonesia disepelekan banyak Negara, bahkan Negara tetangga.


Selain pembelian kapal selam, kebijakan Slamet terkait rencana perluasan pangkalan di pulau terluar juga di evaluasi oleh Sumardjono. Ketika itu, Slamet Soebijanto memiliki pertimbangan, pangkalan di pulau terluar akan berfungsi menagkal bahaya musuh yang biasa seliweran diperairan Indonesia.


Tak urung, sejumlah pihak menghubungkan pemangkasan program TNI AL dan penggantian Slamet Soebijanto itu sebagai satu benang merah yang saling bersinggungan. Memang, pergantian Slamet Soebijanto sangat mendadak. Di mana, Mabes TNI mengumumkan sehari sebelum pelantikan KSAL yang baru, 7 November 2007.


Slamet Soebijanto sendiri membantah sinyalemen tersebut. Slamet Soebijanto mengaku tidak kecewa atas pergantianya. Slamet juga membantah jika pergantian didasarkan adanya perbedaan sikap dengan petinggi TNI ataupun Presiden terkait kebijakan alutsista.


Langkah Slamet Soebijanto untuk menyumbangkan pengalaman dan pemikirannya bagi bangsa dan Negara tidak terhenti meskipun harus meninggalkan jabatan KSAL. Bermodalkan pengalaman berkarir menjadi anggota TNI AL lebih dari 30 tahun, Slamet Soebijanto sempat mencatatkan diri sebagai salah satu calon Presiden RI dari jalur independen pada Pilpres 2009.


Pencalonan Slamet di antaranya didukung oleh Aliansi Masyarakat adat Indonesia, Paguyuban seni dan Budaya Nusantara serta Aliasi Gerakan Mahasiswa Indonesia. Memang, pintu capres Independen tetutup setelah Mahkamah Kostitusi menolak uji material UU Pilpres yang tidak mengkomodasi capres independen.


Slamet terpanggil sebagai capres independen karena ingin menyelamatkan bangsa dari persoalan yang sedang dihadapi saat ini. Bagi Slamet, untuk menyelamatkan Bangsa dan Negara Indonesia saat ini, seharusnya kembali kepada ideologi Pancasila dan UUD 1945. Selai itu Slamet mengusung program transparansi anggaran, land reform, dan pengelolaan migas oleh bangsa sendiri.


Profil

Nama                   : Laksamana Mayda TNI (Purn) Slamet Soebijanto
Tempat/Tgl Lahir  : Mojokerto, 4 Juni 1951
Agama                 : Islam


Pendidikan         :

-    Pendidikan militer AAL-19 (1973)
-    NBCD Course, Nederlands (1979)
-    Sys, Weapon Comm.Crs, Nederlands (1979)
-    Dik Alut Baru/Ops. School, Holland (1980)
-    Command Team Train , (ASW/SW&AWN) (1980)
-    Helicopter Direction, Nederlands (1980)
-    Command Post Exercise, Philindo (1981)
-    Diklapa II/Koum (1983)
-    Sus Dan Kapal Atas Air (1985)
-    Seskoal Angk-26 (1988/89)
-    Operational Art, Yugoslavia (1990)
-    Sesko ABRI Angk-20 (1993/94)
-    KRA-33 Lemhannas (2000/01)


Karier & Penugasan    :

-    Kasie Navi KRI Thamrin (1974)
-    Kadep Navop KRI Rakata (1980)
-    Komandan KRI Siliman (1984)
-    Komandan KRI pulau Ratewo (1989)
-    Kasilingstra Ditdik Seskoal (1991)
-    Komandan KRI Mongonsidi (1994)
-    Sahli “E” Pangarmatim, Ksubditstratik Ditopslatal (1996)
-    Paban V Straops Sops Kasal (1997)
-    Asrena Pangarmatim (1998)
-    Wasrena Kasal (1999)
-    Waasrenum TNI ( 2000)
-    Komandan Kodikal (2002)
-    Pengkoarmatim (2003)
-    Wagub Lemhannas (2003)
-    KSAL (2005-2007)




Sumber : Intelijen

Panglima TNI Buka Latsitardanus Di Banyuwangi

BANYUWANGI-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko membuka secara resmi Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-34 di Lapangan Blambangan, Alun-Alun Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (10/5/2014).

Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Latsitardanus merupakan realisasi kurikulum integratif taruna tingkat akhir Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Akademi Angkatan Udara (AAU) sebagai tahapan pendidikan di luar kampus sebelum para Taruna dilantik menjadi Perwira TNI.

“Latsitardanus yang saat ini sedang berlangsung dapat menjadi wahana integrasi para generasi muda calon pemimpin bangsa masa depan serta menjadi media membangun kebersamaan dengan masyarakat, melalui bhakti nyata sebagai wujud kepedulian sosial,” harap Jenderal Moeldoko.

Panglima TNI juga menegaskan bahwa semua hal tersebut merupakan modal dalam membangun dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Harapan ini sejalan dengan tema yang diangkat.

“Yaitu: Melalui Latsitarda Nusantara XXXIV Tahun 2014, Kita Tingkatkan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepedulian Sosial, Serta Kemanunggalan TNI, Mahasiswa dan Masyarakat, Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa,” tegasnya.

Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, melalui Latsitardanus, generasi muda TNI, Praja IPDN, Mahasisiwa dan Masyarakat dapat merajut kebersamaan dalam meningkatkan kualitas masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso.

"Kepedulian sosial seperti ini harus menjadi visi, ciri dan identitas generasi muda penerus bangsa, untuk membawa masyarakat berkesejahteraan di tengah arus globalisasi yang bergerak cepat dan dinamis,” tegas Panglima TNI.

Latsitardanus kali ini diikuti oleh 1.500 personel, terdiri dari para Taruna Akmil, AAL, AAU, Praja IPDN dan Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia.
 
Penambahan 2 Batalion Pasukan Di Perbatasan

Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengatakan pihaknya menambah jumlah pasukan di perbatasan Kalimantan dan Malaysia tahun ini.

Menurut dia, daerah perbatasan yang pasukannya ditambah ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.

"Kami tambah dua batalion," kata Moeldoko setelah membuka Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitarda) ke-34 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, 10 Mei 2014.

Selain kekuatan pasukan, TNI juga menambah uang lauk pauk (ULP) bagi tentara di derah perbatasan. ULP ini dinaikkan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per hari. "Itu cukup menambah kesejahteraan," ujarnya.

Menurut Moeldoko, penambahan ULP itu karena harga sembilan bahan pokok di daerah perbatasan saat ini naik dibanding tahun lalu. Meski nilai kenaikannya kecil, dia berharap uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan prajurit di daerah perbatasan.

Penambahan ULP, kata dia, menggunakan dana operasional, yang sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan pasukan di Ambon. Saat ini TNI telah menarik seluruh anggotanya di Ambon.

Adapun Latsitarda diikuti 1.370 peserta. Mereka terdiri atas 453 taruna TNI, 400 praja Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), dan 200 mahasiswa dari sebelas perguruan tinggi di Pulau Jawa                                                 




Sumber : Okezone

TNI Will Build Kostrad III Division In C. Java

JAKARTA-(IDB) : The Indonesian Army (TNI) announced it would build the Army Strategic Reserves Command’s (Kostrad) III Division in Central Java, thus, quashing rumors that it would be built in Sorong, Papua.


"The III Division will be built in Central Java, while the headquarters might be built in Semarang. Military personnel for this division will be transferred from other units or agencies to be more efficient," Budiman said on Saturday.     


According to Budiman, Kostrad III Division will be a reserve division for the Defense Strategic Plan (Renstra). 

Currently, there are only two divisions in Central Java due to the funds needed to finance three infantry brigades, one field artillery regiment and one cavalry battalion in each division, in addition to medical battalions and essential supplies. 




Source : JakartaPost

Sejarah : Pengorbanan Besar Pengebom Atom Hiroshima

Paul Tibbets terus dikejar aktivis antibom nuklir. Makamnya pun diminta agar tak bernisan.

NG-(IDB) : Pagi hari 6 Agustus 1945, pesawat B-29 bernama Enola Gay melayang di atas kota Hiroshima, Jepang. Setelah melakukan pemantauan, sebuah muatan besar yang dinamai Little Boy, dilepas dari dalam Enola Gay.


Itulah bom atom pertama yang pernah digunakan manusia untuk memusnahkan ribuan manusia lainnya. Little Boy meledak di Hiroshima, mengakibatkan korban 70 ribu orang tewas dan 100 ribu lainnya luka-luka.


Enola Gay dipiloti oleh Paul Warfield Tibbets Jr. Nama Enola Gay sendiri merupakan nama ibu dari Tibbets yang diabadikan dalam bentuk pesawat.


Little Boy menyebabkan kehancuran total. Dari sebelumnya ada 90 ribu gedung di Hiroshima, hanya tersisa 28 ribu pasca-pemboman. Dari 200 dokter yang ada di kota ini, cuma tinggal 20 saja yang hidup dan bisa membantu korban. Sementara, suster yang tadinya berjumlah 1.780 orang, susut hanya tersisa 150 yang mampu menuntaskan pekerjannya menolong korban bom atom.


Tibbets menyatakan tidak pernah menyesal menjalankan misinya. Menurutnya, jatuhnya bom atom yang menghentikan Perang Dunia II, akan menyelamatkan banyak nyawa prajurit Sekutu.


Tapi hingga masa pensiunnya, Tibbets tetap dihantui para aktivis antinuklir. Kala tahun 1976, Tibbets kembali menerbangkan pesawat B-29 dalam sebuah air show dan memperagakan bagaimana bagaimana bom atom dijatuhkan. Kritik makin gencar akannya. Toh, Tibbets tetap menanggapi dengan kepala dingin, tanpa pernyataan penyesalan.


Sayangnya dosa tersebut membuatnya sulit dimakamkan dengan nisan. Agar makamnya tak menjadi sasaran demonstran antibom nuklir, Tibbets berpesan agar makamnya dibuat tanpa identitas. Tibbets akhirnya wafat pada 1 November 2007 karena tubuh tua di usia 92 tahun. Sesuai pesannya, Tibbets dikuburkan tanpa identitas apa pun di makamnya di Columbus, Ohio, AS.




Sumber: NG