Pages

Minggu, Mei 04, 2014

N219 Diharapkan Mampu Mengibarkan Industri Penerbangan Nasional

BANDUNG-(IDB) : Program pengembangan pesawat N219 membutuhkan tim kerja yang cukup besar antara pihak pemerintah yang diwakili Lapan dengan pihak industri yang diwakili PT Dirgantara Indonesia (PT.DI). Perbedaan ‘budaya’ antara pemerintah dan industri pasti akan terjadi. Untuk itu, perlu dibangun kekompakan untuk mencapai tujuan bersama. Hal itu disampaikan oleh Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam rangkaian acara kunjungan ke PT.DI, Bandung, Jawa Barat, pada Senin (28/4).

“Lapan melalui Pusat Teknologi Penerbangan mudah-mudahan bisa menyerap banyak ilmu dari PT.DI. Di samping juga kita tetap berjalan pada norma-norma dan aturan-aturan yang ada. Saling kepercayaan diperlukan, tetapi saling koreksi juga perlu,” Thomas menjelaskan.

Thomas berharap, N219 tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional untuk daerah terpencil, tetapi bagi Lapan secara khusus N219 diharapkan membangun para engineer tangguh yang akan mengibarkan industri pesawat terbang di Indonesia.

“Saat ini memang kemampuan litbangnya masih kecil sekali, oleh karenanya Lapan belajar langsung bersama PT DI mengerjakan N219. Pada saatnya nanti mudah-mudahan litbang dapat berperan besar, sehingga industri itu hanya berkonsentrasi pada produksi,” ujar Thomas.

Total engineer yang terlibat dalam pengembangan N219 sebanyak 150 orang, termasuk 28 peneliti dari Pusat Teknologi Penerbangan Lapan. Mereka dipusatkan di lantai 3 Gedung Pusat Teknologi PT.DI yang merupakan lantai khusus design center N219. Jika digabung dengan unit flight simulator, sales mock-up dan produksi maka jumlah yang terlibat dalam N219 sebanyak 300 orang.

“Seperti layaknya konsep design center, diharapkan para designer bisa berkomunikasi, berdiskusi, dan juga menghasilkan produk yang terintegrasi. Kita tahu bahwa tim ini terdiri dari banyak komponen, ada teman-teman PT DI yang lama, ada generasi baru, ada juga teman-teman dari Lapan. Terlepas apapun, kita bergabung bersama, kita punya satu misi, yaitu menyelesaikan rancang bangun dari N219,” ujar Direktur Teknologi dan Pengembangan PT.DI Andi Alisyahbana.

Andi menambahkan, program pengembangan N219 adalah program nasional yang akan dipimpin oleh Lapan dan ada tiga misi N219 yang harus dicapai. Misi pertama ialah mempersiapkan N219 sebagai pesawat nasional yang bisa mendukung penerbangan perintis. Misi kedua ialah N219 bisa berkiprah di industri penerbangan terutama dengan memiliki local content yang relatif tinggi, sehingga ketergantungan kepada teknologi luar negeri berkurang. “Kemudian misi yang ketiga, jangan lupa bahwa N219 adalah wahana untuk berlatih bagi kita semua untuk kembali mampu merakit, merancang, membangun pesawat terbang, setelah N250 pada dekade 90-an,” kata Andi.

Selain itu, Andi memotivasi agar tim N219 menjadi development engineer (insinyur pengembangan) yang harus mengembangkan suatu inovasi dan mengembangkan apa yang bisa dibangun oleh bangsa kita sendiri. “Kita harus berani merancang bangun, berani melakukan analisa, berani melihat sesuatu yang baru, dan berani mengimplementasikannya pada suatu desain yang brilian. Karena hanya dengan keberanian itulah kita bisa belajar, kita bisa mencoba,” Andi memotivasi.

Pada rangkaian acara tersebut, Kepala Program N219 Budi Sampurno menyampaikan progress report pengembangan pesawat N219. Menurutnya, pekerjaan pengadaan sales mock-up N219 ditargetkan selesai pada September 2014. Sedangkan untuk engineering flight simulator, drop test dan komponen utama ditagetkan selesai pada Desember 2014. Target yang akan dicapai paling lambat Mei 2014 ialah penyelesaian pembuatan dokumen desain tahap 1 yang terdiri dari dokumen 3D Design Structure, System & Interior (75%), serta Configuration Design & Analysis Document, Flight Physic Document, Structure Document, System & Propulsion Document, Reliability, Maintenability &Safety Document (83%).

“Kami harapkan teman-teman bekerja sama baik dengan engineer dari lapan maupun dengan engineer PT.DI untuk menyukseskan schedule. Kalau dari sisi kemampuan saya sangat yakin bahwa teman-teman pasti bisa mewujudkan pesawat ini. Tapi dari sisi schedule itu yang harus teman-teman lihat, bagaimana target-target yang sudah dibuat oleh Pak Palmana dan Pak Alfanto ini bisa dipenuhi dengan aktif,” Budi menegaskan.

Dalam acara kunjungan tersebut, Thomas Djamaluddin dan jajaran pejabat pendamping dari Lapan meninjau fasilitas hanggar produksi dan fixed wing milik PT.DI. Tinjauan dipimpin langsung oleh Andi Alisyahbana didampingi oleh jajaran pejabat pendamping dari PT.DI. Acara kunjungan kemudian diakhiri dengan seremonial ‘potong tumpeng’ dan doa bersama.
Sumber : Lapan

N219 Dan INCAS Tampil Di Pameran Perencanaan Pembangunan Nasional

BANDUNG-(IDB) : Lapan ikut dalam pameran Perencanaan Pembangunan Nasional. Pameran berlangsung pada 29 hingga 30 April di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam pameran tersebut, Lapan menampilkan miniatur model pesawat N219 dan Indonesian National Carbon Accounting System (INCAS).

INCAS adalah sistem untuk menghitung emisi gas rumah kaca dari sektor yang berbasis lahan di seluruh wilayah Indonesia. Hasil dari sistem ini yaitu informasi mengenai perubahan penutupan lahan. Dengan informasi itu, maka emisi gas rumah kaca dapat dihitung. Sistem ini merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dengan Australia Forest Carbon Partnership (IAFC) untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam membuat sistem pengurangan emisi karbon yang signifikan dan efektif.

N219 adalah pesawat perintis berpenumpang 19 orang. Pesawat yang didesain oleh Lapan ini nantinya akan diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI). N219 memiliki banyak potensi bagi pembangunan wilayah Indonesia. Selain sebagai transportasi penumpang, pesawat ini juga berpotensi sebagai angkutan evakuasi medis, patroli dan pengawasan, dan transportasi kargo.

Ukurannya yang kecil akan menjadikan pesawat ini cocok bagi transportasi di pulau-pulau kecil dan wilayah pegunungan di Indonesia. Selain itu, pesawat ini dapat terbang dengan landasan pendek sehingga tidak memerlukan bandara besar. N219 nantinya akan menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian di wilayah terpencil Indonesia.

Pameran ini bertema Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi Percepatan Pembangunan yang Berkeadilan. Pameran ini merupakan sarana untuk mensosialisasikan keberhasilan yang dilakukan secara inovatif oleh para pemangku kepentingan nasional.

Pameran dibagi menjadi empat subtema. Subtema tersebut yaitu Penyiapan Landasan Pembangunan yang kokoh, Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan, Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan, dan Pemerataan Pembangunan Wilayah. Dalam pameran tersebut, Lapan tergabung dalam subtema kedua yang mencakup isu percepatan pembangunan infrastruktur.

Sinergitas Lembaga Litbang Dan Industri

Industri penerbangan Indonesia akan segera bangkit. Hal tersebut dijelaskan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan, Gunawan S. Prabowo, saat menjadi pembicara diskusi interaktif Kemandirian Infrastruktur Indonesia dalam Pameran Perencanaan Pembangunan Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/4).

Ia memaparkan, sejak adanya Undang-undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, Lapan memiliki landasan untuk mengembangkan teknologi yang terkait dengan antariksa, termasuk juga penerbangan.

Tahun lalu, Lapan telah menyelesaikan pembangunan satelit secara mandiri. Bahkan, saat ini sudah diluncurkan konsorsium satelit nasional yang melibatkan berbagai instansi. Di bidang penerbangan, Indonesia sedang mengembangkan pesawat perintis nasional yang bernama N219. Pesawat inilah yang akan membangkitkan kembali industri penerbangan Indonesia.

Pengembangan pesawat terbang nasional sebenarnya bukan hal yang baru bagi bangsa ini. Gunawan menjelaskan, pada 1976, Lapan pernah mengembangkan pesawat perintis XT400. Selain itu juga keberhasilan Indonesia dalam menerbangkan N250.

Saat ini, yang paling cocok adalah mengembangkan N219. Gunawan menjelaskan, N219 bertujuan untuk pengembangan pesawat perintis di Indonesia timur. Berbagai wilayah Indonesia, misalnya Papua, memiliki landasan terbang dengan fasilitas terbatas dan berada di ketinggian ekstrem. “Pesawat ini didesain untuk misi-misi itu,” ia menjelaskan.

Gunawan mengatakan bahwa desain pesawat tersebut selesai tahun ini. Tahun depan, pesawat akan mulai dibangun, dan pada 2016 akan diterbangkan. Nantinya, N219 akan menjadi pesawat pertama yang disertifikasi oleh badan sertifikasi nasional.

Ia mengatakan, pembangunan pesawat ini merupakan momentum baru bagi Lapan dengan adanya Pusat Teknologi Penerbangan. N219 ini juga menjadi sarana regenerasi para insinyur. Insinyur penerbangan yang ada saat ini telah mencapai usia senior. Dengan kemampuannya, para insinyur senior ini akan mewariskan keahliannya kepada generasi yang lebih muda. “Tentunya, ini akan menghidupkan kembali ahli-ahli penerbangan Indonesia,” ujarnya.

Pengembangan pesawat ini juga menjadi satu pengalaman yang penting bagi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Gunawan mengatakan, Bappenas investasi langsung ke sebuah proyek berteknologi tinggi. Hal ini merupakan tantangan bagi Lapan dan DI. Ia menambahkan, pengembangan N219 tersebut juga untuk membangun hubungan antara industri dengan lembaga penelitian dan pengembangan. Lapan sebagai lembaga penelitian akan menjadi pusat desain, sementara itu industri seperti PT DI akan menjadi pusat manufaktur.

Bukan hanya membangkitkan industri pembuatan pesawat, Gunawan menjelaskan bahwa bahkan berbagai industri terkait bidang penerbangan juga akan berkembang. Selain itu, ia melihat potensi pasar bagi N219 sangat besar. Ia menggambarkan, saat ini Kementerian Perhubungan telah membuka 170 rute penerbangan baru. Pertumbuhan penumpang transportasi udara Indonesia meningkat 13,2 persen sementara pertumbuhan bisnis penerbangan mencapai 19 persen. Peningkatan ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Hal tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan pesawat di dalam negeri.




Sumber : Lapan

Berita Foto : Pengamanan Konferensi OGP


BENOA-(IDB) : Personel TNI AL memantau aktifitas nelayan dan kapal laut di perairan Benoa-Nusa Dua menjelang berlangsungnya Konferensi Asia-Pasifik "Open Government Partnership" (OGP) di Nusa Dua, Bali, Minggu (4/5). 


Pengamanan perairan dan pintu masuk Pulau Dewata mulai diperketat menyusul akan berlangsungnya konferensi OGP tersebut pada 6-7 Mei yang rencananya dihadiri sejumlah kepala negara termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



Sumber : Antara

Peringkat Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Dunia

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan telah menerima laporan dari Menteri Keuangan Chatib Basri ihwal Bank Dunia yang telah menetapkan peringkat ekonomi negara-negara di dunia tahun ini.

"Alhamdulillah ekonomi Indonesia, oleh World Bank, ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," kata SBY, saat meresmikan Rajawali Televisi, di Jakarta Convention Center, Sabtu 3 Mei 2014.

Menurut SBY, peringkat ekonomi Indonesia tahun ini berada di bawah 9 negara, yakni Amerika Serikat, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris. "Tentu ini awal yang baik," ujar mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini.

Namun, dia menambahkan, jalan Indonesia untuk menjadi negara maju masih panjang. "Masih banyak yang harus kita benahi, masih banyak permasalahan yang harus kita atasi, di sana-sini masih ada kekurangan kita," ucap SBY.

Menurut dia, segala permasalahan ini bisa diatasi jika semua elemen bangsa memiliki sikap optimistis. "Kalau di antara kita mengatakan, 'Ah, mana bisa Indonesia?' Ubahlah sikap dan pemikiran itu, insya Allah Indonesia bisa," kata SBY.

Daftar 20 Negara Dengan Ekonomi Terbesar Di DuniaPresiden SBY mengatakan Indonesia berada di peringkat ke-10 ekonomi dunia dari Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan World Bank atau Bank Dunia. Peringkat persentase GDP Indonesia terhadap ekonomi dunia memang naik pesat dibandingkan beberapa tahun lalu, peringkat Indonesia naik dari 16 besar menjadi 10 besar.

Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, capaian ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam ekonomi sudah sangat tepat.

"Artinya ekonomi Indonesia sudah berjalan on track dan kita membuat progres yang sangat signifikan karena beberapa tahun lalu kita di nomor 16," kata Chatib dihubungi detikFinance Minggu (4/5/2014).

Berdasarkan data World Bank dari The 2011 International Comparison Program (ICP), berikut data share (persentase) perekonomian negara terbesar di dunia.
  1. United States (AS) 17,1 %
  2. China 14,9 %
  3. India 6,4 %
  4. Japan 4,8 %
  5. Germany 3,7 %
  6. Russian Federation 3,5 %
  7. Brazil 3,1 %
  8. France 2,6 %
  9. United Kingdom 2,4 %
  10. Indonesia 2,3 %
  11. Italy 2,3 %
  12. Mexico 2,1 %
  13. Spain 1,6 %
  14. Korea, Rep. 1,6 %
  15. Canada 1,6 %
  16. Saudi Arabia 1,5 %
  17. Turkey 1,5 %
  18. Iran, Islamic Rep. 1,4 %
  19. Australia 1,1 %
  20. Taiwan, China 1 %
Bandingkan dengan posisi 2 tahun lalu di 2012 :
  1. United States
  2. China
  3. India
  4. Japan
  5. Germany
  6. Russian Federation
  7. France
  8. Brazil
  9. United Kingdom
  10. Italy
  11. Mexico
  12. Spain
  13. Korea, Rep
  14. Canada
  15. Turkey
  16. Indonesia
  17. Australia
  18. Iran, Islamic Rep
  19. Saudi Arabia
  20. Poland


Sumber : Detik

KASAU Kunjungi Satbravo 90 Paskhas

BOGOR-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia  didampingi Asops Kasau Marsda TNI Bagus Puruhito, Dankorpaskhas Marsda TNI Harpin Ondeh Waaspers Kasau Marsma TNI Sugiharjo, Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto dan pejabat lainnya melakukan kunjungan kerja ke Satuan Bravo 90 Paskhas di Detasemen Rumpin, Bogor,  Jumat (2/5).


Dalam kunjunan kerjanya Kasau dan rombongan diterima Komandan Wing 4 Bogor Kolonel Pnb Tarjoni, Kadisops Lanud Atang Senjaya Kolonel Pnb Suryono Sulian, Dansat Bravo 90 Paskhas Kolonel Psk Novla Mirsyah dan perwira staf lainnya.


Pada kesempatan tersebut Kasau meninjau fasilitas Tower Detasemen Rumpin yang telah selesai dibangun, Markas Satuan Bravo 90, Simulator tembak 360 derajat dan Lapangan tembak Satuan Bravo 90 Paskhas sekaligus mencoba menembak dengan menggunakan senjata laras pendek jenis Pistol Glock-17 bersama pejabat  yang mendampingi lainnya.


Disamping itu, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menerima paparan Komando dari Dansatbravo 90 Paskhas Kolonel Psk Novla Mirsyah tentang kondisi dibidang operasi, personel maupun logistik dan tugas pokok Satuan.


Kasau mengatakan, Satuan Bravo 90 Paskhas merupakan satuan yang terbaik  yang dibanggakan TNI Angkatan Udara, untuk itu dalam melaksanakan tugas pokok Satuan harus dapat menyiapkan personel, materi dan peralatan  guna melaksanakan tugas dengan hasil terbaik sehingga Satbravo 90 Paskhas tetap menjadi yang terbaik.


Dalam menangani pembajakan udara, bila mungkin terjadi di Indonesia Satbravo 90 Paskhas  harus mampu mencari satu titik keunggulan, untuk itu diharapkan Satbravo harus dapat mengembangkan pola pelatihan dengan membuat imajinasi dan inovasi dengan tempat yang berbeda serta melatihkan pada Satuan setiap saat sehingga Satbravo mampu tampil yang tercepat, “Be the best anti air hijack”


Menghadapi kekurangan di Kesatuan adalah tantangan yang harus diatasi, tetapi Satbravo 90 Paskhas harus tetap tampil yang terbaik, tegasnya.



Sumber : TNI AU

Pemberangkatan Latma Kopassus Chandrapura XXI/2014 ke Singapura

JAKARTA-(IDB) : Kegiatan Latihan Bersama ini adalah sebagai bentuk dari kerjasama militer antara Kopassus dan SAF Commando, yang pada hakekatnya merupakan perwujudan dan manivestasi dari hubungan bilateral antara kedua negara di bidang pertahanan yang dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di kedua negara dan ini adalah yang ke 21 kalinya. 

Latihan bersama antara Kopassus TNI AD dan SAF Commando Singapura, dengan nama CHANDRAPURA, sudah dilaksanakan sejak tahun 1993, yang meliputi bidang taktik dan teknik kemiliteran. Adapun yang menjadi tujuan dalam latihan bersama ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit di bidang taktik dan tekhnik militer, secara perorangan maupun kelompok, agar dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman prajurit pasukan khusus kedua belah pihak. 

Di sisi lain, tujuan latihan bersama ini terkandung juga nilai strategis dan psikologis, dalam membangun kekuatan pertahanan kedua negara, serta adanya keterpaduan antara pasukan khusus Indonesia dan pasukan khusus Singapura.

Melalui latihan bersama ini, diharapkan akan memberikan gambaran sejauh mana kekuatan, kemampuan dan kesiap siagaan operasi pasukan khusus kedua negara, untuk menghadapi setiap bentuk ancaman yang akan mengganggu kedaulatan masing-masing negara.

Meskipun terdapat perbedaan di dalam taktik dan teknik operasional satuan antar negara, namun melalui jalinan kebersamaan yang dilandasi oleh sikap saling menghormati dan saling percaya, maka akan memudahkan dalam penyelesaian tugas-tugas yang dihadapi.




Sumber : Kopassus

Kopassus Anugerahi Brevet Komando Kehormatan Untuk Pangeran Brunei

JAKARTA-(IDB) : Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo,  didampingi Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin menganugerahkan Brevet Komando Kehormatan kepada Putera Mahkota Brunei Darussalam Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah dalam suatu upacara militer bertempat di Mako Kopassus Cijantung, Sabtu, 3 Mei 2014.

Danjen Kopassus manyampaikan bahwa kerjasama Brunei Darussalam dengan Indonesia telah tumbuh dengan kuat dan kokoh dari waktu ke waktu, sebagai sesama anggota Asean dan tetangga dekat yang serumpun.

"Hubungan baik ini bukan terjalin dalam masa-masa yang indah tetapi telah teruji dalam masa-masa sulit sekali pun," kata Mayjen TNI Agus Sutomo.

Lebih lanjut, Mayjen Agus mengatakan, melihat perkembangan kawasan regional saat ini, dapat dilihat adanya kesamaan bentuk ancaman yang dapat mengganggu kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman tersebut datang dalam bentuk terorisme, perompakan, penyelundupan, ilegal fishing. Karena itu, hal ini perlu penanganan serius dalam rangka terciptanya stabilitas keamanan kedua negara.

Sementara itu, hubungan dan kerjasama di bidang militer telah diwujudkan dalam latihan bersama antara Kopassus dengan Resimen Pasukan Khas Brunei Darussalam dengan sandi “Kilat Sakti”.

Latihan bersama tersebut telah memberi kesempatan kepada anggota Angkatan Darat kedua negara di berbagai tingkat kepangkatan untuk saling berinteraksi, membangun saling pengertian dan ikatan persahabatan.
Penganugrahan Brevet Komando Kehormatan ini merupakan perlambang bahwa Putera Mahkota Brunei Darussalam telah menjadi bagian warga Korp Baret Merah yang tidak ada bedanya dengan anggota Kopassus lainnya. Penganugrahan ini diberikan dengan harapan telah terjadi jalinan emosional antara Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Haji Al-Muhtadee Billah dengan anggota Kopassus.

Sementara itu, Putera Mahkota Brunei Darussalam dalam sambutannya mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya atas penganugerahan ini dan menjadi bagian warga Kopassus.

"Kopassus dan Resimen Pasukan Khas Angkatan Bersenjata Diraja Brunei telah menjalin persahabatan yang sangat erat dan akan terus memupuk hubungan kerjasama pada tahun-tahun yang akan datang," ujarnya.



Sumber : Vivanews