Pages

Senin, April 07, 2014

Akhir April 2014 KRI Banjarmasin 592 Berangkat Ke China

JAKARTA-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin akan mengikuti parade kapal perang internasional di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada akhir April 2014.

Atase Pertahanan RI di Beijing Kolonel Samuel Kowaas, Senin mengemukakan KRI Banjarmasin-592 akan bertolak menuju Qingdao pada Senin dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan "International Fleet Review" tersebut.

Wartawan Antara di Beijing melaporkan, KRI Banjarmasin yang dikomandani Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe juga dijadwalkan mengikuti "Multilateral Exercise in The Non Traditional Security Field" di lokasi yang sama.

Selain mengikuti dua kegiatan besar tersebut, kehadiran kapal jenis LPD buatan PT PAL itu, di Qingdao juga dalam rangka menjalankan kegiatan Kartika Jala Krida (KJK) 2014 yang diikuti taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II Angkatan 61 berjumlah 89 orang.

Lazimnya muhibah ke beberapa negara, para taruna AAL itu akan mempromosikan Indonesia melalui kirab budaya dan "drumband" dalam rangkaian kunjungannya di Qingdao, Tiongkok.

KRI Banjarmasin diawaki 132 personel serta 10 personel pengasuh taruna Akademi Angkatan Laut.

KRI Banjarmasin merupakan salah satu kapal yang dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya.

Kapal tersebut juga mampu mengangkut lima helikopter (tiga unit di geladak heli, dua unit di hanggar).

Selain sebagai kapal tempur, kapal berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

KRI Banjarmasin akan tampil dalam parade kapal perang di Qingdao bersama puluhan kapal perang lainnya dari sekitar 20 negara.




Sumber : Antara

Jelang Pemilu TNI Perketat Perbatasan Indonesia Malaysia

NUNUKAN-(IDB) : Jelang pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang, Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Perbatasan lebih intens melakukan patroli dan pengawasan dipintu perbatasan Indonesia - Malaysia.
 

Dalam Razia, Satgas Pamtas Yonif 100/Raider berhasil menahan mobil Toyota Figo bernomor polisi QMW 8505, yang berasal dari Kampung Lawas, Malaysia dengan tujuan Long Bawan, Krayan Indonesia.

 

Setelah dilaksanakan pemeriksaan secara mendetail terhadap kendaraan tersebut, ditemukan satu pucuk senjata laras panjang dengan tiga butir amunisi dan 624 kaleng miras illegal dengan merk Carlsberg di Desa Long Midang, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

 

Sopir mobil tersebut atas nama Amir Ating (30 tahun), berjenis kelamin laki-laki berasal dari Kampung Lawas Malaysia, ikut diamankan sementara beserta barang bukti ke Pos Long Midang.

 

Ini merupakan prestasi selama tiga bulan yang ditunjukkan Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, yang bertugas menjaga perbatasan Indonesia -Malaysia.

 

Dihubungi melalui telepon, Pasiter Satgas Lettu Inf Abraham Prihadi, Minggu 6 April 2014, mengatakan bahwa penangkapan minuman keras ini adalah yang kelima kalinya dalam masa penugasan yang sudah berlangsung tepat selama tiga bulan.

 

Penangkapan pertama di Sei Ular, Simanggaris, kemudian dua kali penangkapan di Pos Long Midang, Krayan, dan satu kali penangkapan di Nunukan. Namun, penyitaan senjata illegal merupakan yang pertama kalinya dari sembilan kali kasus kegiatan illegal yang berhasil digagalkan Satgas.

 
Di tempat terpisah, Dansatgas Pamtas Yonif 100/Raider Letkol Inf Safta Feryansyah menegaskan bahwa selain fokus dalam mengamankan patok-patok perbatasan negara, Satgas Pamtas Yonif 100/Raider juga akan selalu berusaha keras mencegah mencegah terjadinya penyelundupan dan kegiatan illegal di perbatasan kedua negara. 




Sumber : Irib

TNI AD Pamer 15 Alat Hasil Riset, Dari Drone Hingga 'Transformer'

JAKARTA-(IDB) : TNI AD meluncurkan 15 alat pertahanan hasil riset dengan Universitas Surya yang didirikan pakar fisika Prof Yohanes Surya. Alat-alat pertahanan itu dari pesawat tanpa awak alias drone hingga motor yang bisa terbang bak 'Transformers'.

Alat-alat itu dipamerkan di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014). KSAD Jenderal Budiman meluncurkan alat-alat pertahanan ini di depan Pangdam se-Indonesia melalui teleconference.

"Riset ini pada akhirnya digunakan untuk kemandirian bangsa dan negara, sebab ada yang langsung berguna sebagai alat pertahanan negara. Kemudian dapat bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Dengan hasil dari riset ini, kita bisa menghemat pengeluaran negaera karena tidak perlu membeli alat dari luar," kata Jenderal Budiman dalam sambutannya.

Budiman memaparkan beberapa hasil riset itu antara lain open Open Base Transceiver Station (BTS), radio VHF, battle management system (BMS), peralatan konversi BBM ke BBG, GPS tracking system, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot alias Drone, simulasi menembak dengan laser gun, jammer perusak sinyal, alat pengendali senjata jarak jauh hingga Roadble Grycopter yaitu motor yang bisa terbang seperti helikopter bak dalam film Transformer.

"Dana dalam riset ini sebesar Rp 31 miliar untuk 15 riset, dana yang digunakan dari APBN hanya kecil," imbuh Budiman.

Sedangkan pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya, mengatakan riset ini adalah hasil dari riset ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang dipanggil pulang kampung.

"Ilmuwan kita bisa bersaing dengan negara lain. Ilmuwan hebat kita di negara lain kita panggil pulang, sehingga kita tidak perlu takut. Kita sudah sejajar dengan negara lain," tutur pria yang tenar dalam mendidik anak-anak sekolah dalam Olimpiade Fisika Internasional dan banyak di antaranya menjadi pemenang.

Riset Teknologi TNI AD Habiskan Anggaran 31 M

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melansir sejumlah hasil riset berbasis teknologi tinggi di kantor Markas besar TNI AD (Mabesad), Senin (7/4). Dalam risetnya, TNI AD menggandeng sejumlah lembaga atau instansi akademik, salah satunya Universitas Surya.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal (TNI) Budiman, menjelaskan, pengembangan teknologi, terutama yang bergerak di bidang kemiliteran wajib dikembangkan guna menunjang fungsi dan tugas prajurit di Indonesia.


"Pengembangan teknologi untuk mendorong prajurit melaksanakan tugas. Dari hasilnya, kami tidak lagi berpikiran untuk membeli dari luar negeri. Kami memiliki kualitas yang lebih baik dibanding produk yang dibeli selama ini," kata Budiman.


Dijelaskan, selama ini TNI AD menaruh harapan sangat besar pada penelitian dan pengembangan pertahanan (Litbanghan). Semua dilakukan untuk mendukung rekayasa teknologi modern di lingkungan TNI AD. Dalam kerja sama antara TNI AD dengan Surya University, menghabiskan anggaran dana hingga Rp 31 miliar.


Beberapa hasil program litbanghan TNI AD Tahun 2014, baik yang bekerja sama dengan pihak lain maupun hasil rancang bangun sendiri, di antaranya seperti yang dilakukan Direktorat Perhubungan Angkatan Darat yang melaksanakan pengembangan Litbang Nano Satelit, open BTS (Base Transceiver Station).


Selain itu juga dikembangkan Mesh Networking Communication System, Radio VHF produk PT CMI Teknologi, Battle Management System (BMS).


Untuk Pusat Penerbangan Angkatan Darat melaksanakan kegiatan litbang Gyrocopter. Sedangkan Direktorat Peralatan Angkatan Darat laksanakan Litbang Konversi BBM ka BBG, simulasi modifikasi mobil tempur antipanas dan simulasi senjata api anti panas.


Di Direktorat Perbekalan dan Angkutan Angkatan Darat melaksanakan kegiatan litbang energi mandiri. Direktorat Topografi Angkatan Darat laksanakan kegiatan litbang Global Positioning System (GPS), Tracking System APRS (Automatic Package Reporting System, multirotor, Flapping Wing Air Vehicle.


Untuk dinas penelitian dan pengembangan Angkatan Darat, laksanakan kegiatan litbang UAV (Unmanned Aerial Vehicles) Autopilot, Simulasi menembak dengan laser gun, Integrated Optronics defence system.


Sedangkan untuk Zeni TNI AD laksanakan pengembangan jammer perusak sinyal, penyala ledakan fungsi ganda, alat koreksi perkenaan senapan lapangan, serta alat pengendali senjata jarak jauh.


Dengan adanya pengembangan kerja sama dengan semua pihak, Kasad berharap hasilnya akan dapat dimaksimalkan untuk mendukung tugas-tugas operasional TNI AD dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.


Pendiri sekaligus Rektor Surya University, Yohanes Surya, menjelaskan, pada tahun 2010, aplikasi paten internasional dari Indonesia hanya 13 buah. Sangat jauh jika dbandingkan dengan Korea (10.446), Tiongkok (16.403), Jepang (38.873), dan Amerika Serikat (48.896).


Saat ini, ditegaskan, sudah waktunya Indonesia melakukan terobosan besar untuk mengakselerasi perkembangan riset di tanah air. Terobosan tersebut kini sudah dimulai melalui kerjasama dengan TNI AD.


Tahap pertama kerjasama dimulai dengan 15 program riset. Dalam riset ini, para peneliti Surya University melatih para tentara untuk mengerjakan riset secara bersama-sama.


"Ambil contoh pada pembuatan nanosatelit. Tentara dilatih untuk belajar membuat nanosatelit dari nol. Merakit, menyolder, membuat program elektronika, dan lain-lain. Semua dikerjakan sendiri," kata Yohanes Surya. 




Sumber : Detik

Sulap Menyulap Helikopter AKS

BANDUNG-(IDB) : Beberapa waktu lalu, kita para penggemar militer disuguhkan atraksi dari korps penerbang Angkatan Laut, yaitu berupa demonstrasi heli Anti Kapal Selam. Heli yang ditampilkan pun saat itu terbilang kinyis-kinyis. Sekilas, yang terlihat adalah Helikopter Panther yang memang diperuntukan untuk aksi anti kapal selam.

Kemunculan heli "panther" itu tentu mengejutkan. ARC yang mencoba mengkonfirmasi ke PT.DI tidak mendapat jawaban memuaskan. Walau sebenarnya pada saat itu ARC telah mendapatkan informasi mengenai jenis sesungguhnya heli tersebut, namun tetap saja ada keraguan.    

Plastidip sendiri adalah "removable rubberised paint" yang dapat diapplikasikan untuk berbagai materi seperti plastik, besi, kayu, dll. Yang membuat produk ini menjadi unik adalah lapisan cat yang diapplikasikan akan berubah menjadi lapisan karet (rubberised). Lapisan ini dapat dengan mudah dihilangkan. Pengguna hanya perlu mengkupas bagian yang tidak diinginkan dengan mudah. Tidak lengket, tidak perlu susah payah membersihkan dan yang terutama tidak merusak lapisan dasar dimana cat tersebut diapplikasikan.

Nah, entah apa motivasi TNI-AL sendiri? kami tidak dapat memastikan. Mungkin saja TNI-AL sudah sangat ingin memiliki heli AKS sehingga terpaksa melakukan "modifikasi" heli pinjaman. Semoga saja nantinya heli AKS sesungguhnya bisa cepat dimiliki oleh TNI-AL.


Berikut foto liputannya :





Sumber : ARC

Sistem Pertahanan Udara NASAMS

Pembelian Alutsista TNI
Rencana Pembelian Alutsista TNI
JKGR-(IDB) : Sistem pertahanan udara NASAMS (Norwegian Advanced Surface-to-Air Missile System) merupakan pertahanan udara jarak menengah, buatan Kongsberg Defence Norwegia bersama Raytheon, Amerika Serikat, untuk menangkis ancaman udara jarak medium: pesawat terbang, UAV dan peluru kendali.

Kontrak produksi pertama NASAMS dilakukan tahun 1994 oleh Angkatan Udara Norwegia yang mulai dioperasikan tahun 1995 bersama Bofors L70 gun dan RBS 70 MANPADS. Spanyol memesan 4 sistem NASAMS tahun 2003 untuk Angkatan Darat mereka. Amerika Serikat dan Finlandia juga menggunakan NASAMS.

Sistem penembakan NASAMS terdiri dari satu peleton berjumlah 22 prajurit, dilengkapi: Pusat kendali penembakan, radar 3 dimensi TPQ-36A Raytheon, serta tiga launcher rudal mobile.

NASAMS merupakan kombinasi dari Radar 3D AN/TPQ-36A LASR (Low Altitude Surveillance RADAR) atau AN/MPQ-64 F1 Improved Sentinel 3D X-band dengan rudal AIM-120 AMRAAM active guidance.

Rudal AMRAAM active radar homing artinya external radar guidance tidak lagi diperlukan ketika target yang datang, telah terpindai penjejak internal rudal AMRAAM.

NASAMS-II_Communication_FLO_lg
Sistem ini memberi kesempatan bagi radar untuk terus menerus memindai (scan) udara sambil berbagi beban dengan penjejak internal rudal dalam menghadapi berbagai ancaman.

Integrasi ini dikembangkan oleh Kongsberg melalui sistem BMC4I yang juga disebut FDC Fire Distribution Center. FDC terhubung ke radar TPQ-36A melalui modul “Acquisition Radar and Control System” (ARCS). Selain berfungsi sebagai evaluator ancaman dan weapon assignment, sistem ARCS juga berfungsi melindungi friendly aircraft.

Kelemahan sistem NASAMS adalah jangkauannya hanya 25 km, lebih rendah dari Aster 30 yang mencapai jarak 100 km, bahkan lebih rendah dari SA-11 yang berdaya jangkau 35 km.

Rudal  AMRAAM, AIM-120 pada Sistem Pertahanan Udara NASAMS
NASAMS lebih berfungsi sebagai pelapis sistem pertahanan yang luas karena mudah diintegrasikan lewat radio data link. NASAMS yang mobile untuk meng-cover wilayah lembah yang tidak terjangkau dengan baik  oleh radar utama. NASAMS menghadirkan gambar udara real-time yang dapat dibagikan dengan sistem lainnya.

Kelebihan lain dari NASAMS, rudal ini dapat diluncurkan meski radarnya telah dihancurkan musuh karena NASAMS  juga menggunakan external data sources untuk position tracking/ atau mengunci posisi target.

Agustus 2005, Perusahaan Kongsberg Norwegia mendapatkan kontrak untuk Angkatan Udara Norwegia, untuk menyuplai Tactical datalink (Link 16) untuk NASAMS, agar sistem pertahanan ini bisa sepenuhnya diintegrasikan dengan jaringan sistem pertahanan NATO. Upgrdae NASAMS II beroperasi di Angkatan Udara Rusia Juli 2007.

Desember 2006, Angkatan Darat Belanda memesan 6 sistem NASAMS II. Sistem tersebut dikombinasikan dengan radar mobile surveillance EADS TRML-3D yang mulai dikirim tahun 2009.

Amerika Serikat menggunakan NASAMS untuk melindungi wilayah udara di Washington DC, saat pelantikan Presiden AS tahun 2005. NASAMS juga melindungi wilayah udara gedung putih.

NASAMS menjadi salah satu pilihan Indonesia dalam memenuhi sistem pertahanan udara yang modern. Selain NASAMS, Indonesia juga pernah ditawari S-300, BUK-ME dan Pantysr dari Rusia, serta HQ-16 dan variannya dari Tiongkok. Sistem pertahanan udara mana yang akan dipilih ?. 




Sumber : JKGR

Pangarmabar Terima Tiga KRI Hasil Hardepo Kadismatal

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., diwakili Asisten Logistik (Aslog) Pangarmabar Kolonel Laut (T) Ika Irwanto, S.T., M.M., menerima Kapal Republik Indonesia (KRI) hasil pemeliharaan tingkat depo (Hardepo) dari Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Nariyono, M.M., diwakili Sekdis Matal Kolonel Laut (T) Toto Prihatono di Aula Yos Soedarso Markas Komando (Mako) Koarmabar Jalan Gunung Sahari No.67 Jakarta Pusat, Jumat (4/4).
 

Pangarmabar dalam sambutannya yang dibacakan Aslog Pangarmabar mengatakan, tiga KRI kelas Parchim yaitu KRI Kapitan Pattimura-371, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376, dan KRI Sutedi Senoputra-378 selama kurang lebih 234 hari talah dilaksanakan pemeliharaan tingkat depo (Hardepo) oleh Fasharkan Jakarta dengan hasil baik dan selesai sesuai jadwal yang telah direncanakan. Selanjutnya ketiga KRI tersebut akan diserahkan kembali dari Dismatal kepada Koarmabar.
 

Lebih lanjut Pangarmabar mengatakan, Ketiga KRI tersebut memiliki fungsi asasi sebagai kapal perang anti kapal selam dan berperan di dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia.
 

Selanjutnya Pangarmabar mengatakan, dengan hadirnya kembali ketiga KRI tersebut akan dapat memberikan dampak positif terhadap penangkalan berbagai jenis pelanggaran hukum atau tindak pidana di laut serta dapat memberikan kontribusi dalam melaksanakan tugas mewujudkan keamanan laut di masa kini dan yang akan datang khususnya di perairan Indonesia kawasan barat.
 

Penyerahan tiga KRI kelas Parchim yakni KRI Kapitan Pattimura-371, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376, dan KRI Sutedi Senoputra-378 tersebut disaksikan oleh Para Asisten Pangarmabar, Kadisharkaparmabar dan Kafasharkan Jakarta.




Sumber : Koarmabar

Pangarmatim: Pembangunan TNI AL Menuju World Class Navy

SURABAYA-(IDB) : Pembangunan kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Laut sampai saat ini terus dilakukan untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani menuju World Class Navy. Demikian dikatakan Pangarmati Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., pada saat acara  penyerahan Jabatan Kadisinfolahtaarmatim Kolonel laut (E) Daru Prajogo, di Mako Koarmatim, Ujung, Surabaya, (04/04).

Selanjutnya Pamen lulusan AAL angkatan 32 tahun 1987 itu menempati jabatan baru sebagai Kasubaginfomin Pusinfo Mabes TNI. Jabatan yang ditinggalkan sementara diserahkan kepada Pangarmatim dan belum ada penggantinya.

Menurut Pangarmatim, pembangunan kemampuan dan kekuatan tersebut pada gilirannya diharapkan akan mampu menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang terjadi yang dapat mengganggu stabilitas dan kedaulatan NKRI.

Dalam amanatnya Pangarmatim juga menyampaikan, bahwa rotasi jabatan dalam suatu organisasi merupakan proses wajar dan alamiah sebagai upaya pembinaan personel dalam rangka peremajaan dan kaderisasi kepemimpinan.

Hal ini menurut Pangarmatim memiliki arti yang sangat penting dalam rangka menetapkan manajemen organisasi agar lebih antisipatif dan responsif terhadap dinamika perkembangan lingkungan dan tantangan tugas di masa yang akan datang.

Dikatakan Pangarmatim, bahwa Disinfolahta Koarmatim adalah salah satu unsur pelaksana pusat Mako Koarmatim yang bertugas membina dan melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi, penelitian dan pengembangan kesenjataan di lingkungan Koarmatim.

Dengan tuntutan tugas tersebut, menurut Pangarmatim,  Disinfolahta Koarmatim harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya perkembangan teknologi informasi.

“Sehingga Koarmatim senantiasa mampu mengikuti perkembangan situasi terkini dan menampilkan data yang Up To date terkait dengan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Koarmatim,”tegas Pangarmatim.




Sumber : Koarmatim

Danpasmar-2 Sambut Satgas Damkar Lahan Dan Hutan




JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., memimpin upacara penyambutan Satuan Tugas (Satgas) Pemadam Kebakaran (Damkar) lahan dan hutan kepulauan Riau, di lapangan apel Brigif-2 Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Jum’at (04/04/2014).




Sebanyak 315 prajurit Pasmar-2, yang merupakan gabungan dari Brigif-2 Marinir, Menkav-2 Marinir, Menart-2 Marinir, Menbanpur-2 Marinir, dan Yontaifib-2 Marinir dibawah pimpinan Danyonif-2 Mar Letkol Marinir Harry Indarto, telah melaksanakan tugas pemadaman kebakaran lahan dan hutan di kepulauan Riau selama 21 hari, bersama dengan personel TNI lainya di Bawah Kendali Operasi (BKO) Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB).  



Dalam amanatnya Komandan Pasmar-2 menyampaikan ucapan selamat datang kembali di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, dan selamat berkumpul bersama rekan-rekan di jajaran Pasmar-2, serta keluarga yang telah lama ditinggalkan. “Saya atas nama pimpinan Korps Marinir menyampaikan penghargaan yang tinggi, atas kerja keras serta keberhasilan kalian dalam membantu Pemerintah untuk menanggulangi dan melaksanakan pemadaman kebakaran di kepulauan Riau“, ucapnya. 


Lebih lanjut, dikatakan, kerja keras beberapa pekan yang lalu telah memberikan nilai positif baik di mata Pemerintah maupun masyarakat setempat yang mengalami dampak langsung dari akibat terjadinya kebakaran tersebut. “Apa yang telah kalian laksanakan ini juga merupakan bagian dari setitik torehan tinta emas Korps Marinir kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang pada saat ini sedang sibuk menyiapkan diri untuk melaksanakan pesta demokrasi.



 
Pada akhir amanatnya, Komandan Pasmar-2 memberikan beberapa penekanan kepada seluruh anggota Satgas, agar segera menyesuaikan diri dengan kehidupan di basis. Ikuti terus perkembangan situasi dan kondisi Ibu Kota saat ini. Serta segera menyiapkan kembali fisik dan mental untuk siap menyongsong tugas berikutnya yang juga tak kalah penting yaitu pengamanan Pemilu 2014.    


Hadir pada acara ini Kaspasmar-2 Kolonel Marinir Yuniar Ludfi, Para Asisten Kaspasmar-2, Para Dankolak/Satlak Pasmar-2 serta Ibu-ibu Jalasenastri Ranting B Cabang-2 Korcab Pasmar-2. 




Sumber : Kormar

Kasal Tinjau Satgas Encap di Kepulauan Natuna




RIAU-(IDB) : Menjelang diakhirinya latihan Latma Multilateral Komodo 2014, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, meninjau pekerjaan fisik pembangunan fasilitas umum yang dikerjakan oleh Satgas Encap (Engineering Civic Action Project) di Kabupaten Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (02/04/2014)


Dalam kunjungannya, Kasal yang didampingi oleh Aspam Kasal, Pangarmabar, Kadispotmar, dan Waasops Panglima TNI, disambut oleh Dansatgas Encap Kolonel Marinir Tri Subandiyana, Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Agus Hariadi bersama Bupati Natuna Drs. Ilyas Sabli serta para pemuka masyarakat setempat.




Pada kesempatan tersebut, Kasal beserta rombongan meninjau ke lokasi pembangunan betonisasi jalan yang dilaksanakan personel Satgas ENCAP di Desa Sabang Mawang Barat, Kabupaten Natuna. Kedatangan Kasal di Desa Sabang Mawang disambut Komandan Unsur Tugas Encap sektor Natuna Mayor Marinir Nyoman Polih. Dengan menggunakan photo visualisasi pekerjaan, Mayor Marinir Nyoman Polih menjelaskan secara singkat seluruh proyek yang telah dilaksanakan satgas Encap selama 40 hari berada di kepulauan Riau.

Satgas Encap yang terdiri dari gabungan Korps Marinir, Paskhas 465 Pontianak, serta yon 134 TNI AD telah melaksanakan pembangunan 19 pekerjaan di 9 desa meliputi pembangunan jembatan, renovasi gedung posal, hellypad, musholla, pembuatan MCK, installasi Penerangan Listrik Tenaga Surya, renovasi jembatan dan betonisasi jalan.



 
Dalam pengerjaan betonisasi jalan di Sabang Mawang, Satgas Encap kembali bertambah kekuatan dengan kehadiran perwakilan negara sahabat yaitu Australia, Philipina, Rusia dan Vietnam. Mereka telah menerima briefing dan telah mendapat pembagian tugas kerja. 

Sebanyak 10 personel dari Australia dipimpin oleh Petty Officer Tony Rider langsung bergabung bersama-sama tim Encap mencampur adukan semen dan pasir. Sementara, 10 personel dari Philipina yang dipimpin oleh Capt. Bubul Kornejo membawa anggotanya bergabung mendorong gerobak berisi adukan semen yang telah dicampur oleh tim Encap. 

Sedangkan 10 personel Rusia yang dikomadoi oleh flag officer 1st rank Anton Kruglov meratakan batu dan pasir sebelum disiram campuran beton, dan tim dari Vietnam yang beranggotakan 10 personel dipimpin oleh cdr. Tan Trung meratakan semen yang telah disiram dan melapisinya dengan bahan penguat agar campuran betonisasi itu menjadi lebih cepat mengering dan jalan dapat segara digunakan.





Pada saat kunjungan, Kasal juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para prajurit dari Negara sahabat. Kasal menanyakan tentang keadaan dan pendapat mereka dengan kegiatan ini.


Alexeiy Dimitry, perwakilan dari Rusia mengatakan, mereka sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan mereka memuji ethos kerja pasukan militer Indonesia yang professional namun ramah serta selalu berusaha membantu mereka, contohnya saat kesulitan menggunakan suatu alat pertukangan batu. 

Dimitry juga menyatakan satu hal yang menjadi bukti keramahan Marinir, yaitu dalam waktu kurang dari satu jam bergabung, dia sudah dapat menukar kaos dalam militernya dengan kaos Satgas Encap Marinir Indonesia. Hal itu menjadi perhatian Kasal dengan menyebutkan Dimitry sudah pantas menjadi Marinir Indonesia, hanya tinggal menghitamkan badan sedikit lagi dan disambut tawa seluruh peserta Satgas yang hadir.



 
Kegiatan diakhiri dengan pemeriksaan monument Satgas yang akan ditandatangani oleh seluruh komandan perwakilan tertua dari Negara sahabat pada saat upacara penutupan yang akan dilaksanakan keesokan harinya, Kamis (03/04) di lapangan Selat Lampa. 




Sumber : Kormar

Netralitas Indonesia Di Konflik LCS


JKGR-(IDB)  Saya memilih salah satu meeting 
room di lantai 7 salah satu hotel terbaik di 
Kuala Lumpur, untuk memfasilitasi pertemuan 
rekan-rekan saya dengan Menhan Malaysia, 
Datuk Seri Hishamudin Husein. Sesuai 
perjanjian awal, saya bertanggung jawab untuk
menjaga pertemuan ini agar tidak berubah
menjadi pertemuan formal. Kopi luwak Lampung, 
kacang goreng khas Bali, manisan bunga 
pala Bogor, dodol Garut, dan tentu saja menu 
makan siang, semua saya setting
menjadi bercorak sangat Indonesia. Untuk hal 
yang satu ini, saya tidak pernah ragu, karena 
saya adalah salah satu ahlinya. Hehehe..! 
Pede aja lagi..! 

Obrolan berjalan lancar diselingi canda tawa dan penjelasan saya tentang silsilah makanan 
dan daerah asal makanan tersebut. Tidak terhitung entah berapa pertanyaan yang berhasil 
terekspose dengan baik. Suasana sedikit memanas ketika sahabat saya dari CNBC 
menanyakan esensi kunjungan Hishamudin ke Pentagon beberapa waktu yang lalu. 
Saya bisa menangkap, bahwa Hishamudin tidak menginginkan hal itu menjadi konsumsi 
publik. Hal ini pulalah yang membuat saya tertarik untuk menyentil kunjungan panglima TNI ke 
China. Saya bertanya, kira-kira manakah yang lebih penting antara kunjungan panglima 
TNI ke China dengan kunjungan beliau ke Pentagon? Hehehe..! Akhirnya pancingan saya 
berhasil. Sang Menhan tersenyum dan tertawa, membuka suara.

Harus diakui bahwa Malaysia sangat dilematis dengan adanya konflik LCS. Meskipun mereka pun berprinsip akan senantiasa menjaga dan mempertahankan setiap jengkal wilayah yang menjadi hak dan kekuasaannya, tetapi perang bukanlah skenario yang paling utama. Malaysia punya ketergantungan ekonomi dengan China, dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan Philipina, Vietnam dan Indonesia. Langkah pendekatan dengan Pentagon bertujuan untuk mencari ballancing kekuatan selain untuk mencari potensi ekonomi dari sektor militer. Pendek kata, secara ekonomi, Malaysia ingin besar dan tumbuh bersama China yang kian menunjukan kekuatan cengkeraman ekonomi globalnya, sedangkan secara militer harus diakui bahwa ATM besar dalam asuhan US. Sayangnya, sikap ini telah dianggap sebagai sikap yang mendua, baik oleh China ataupun oleh US sendiri. China menuntut totalitas yang lebih besar. Begitu pula dengan US, mereka meminta kompensasi yang lebih atas dukungan dan jaminan stabilitas yang telah dikecapi Malaysia. Untuk penjelasan yang satu ini, beliau meminta kami untuk off the record.

Untuk menurunkan tensi pembicaraan, saya menyinggung tentang foto penyambutan beliau yang mengenakan mantel musim dingin. Saya bilang bahwa panglima TNI kami terlihat lebih gagah dengan jaket kulit hitamnya ketika melakukan kunjungan ke China, mengapa anda harus menggunakan mantel sedangkan counterpart anda hanya menggunakan jas. Hahaha..! Tawa renyahnya keluar, seandainya acara penyambutan beliau sama seperti penyambutan panglima TNI di China yang dilakukan dalam ruangan, maka beliau akan memilih menggunakan jaket kulit yang memang sengaja udah disiapkan dari Kuala Lumpur. Tapi upacara penyambutan di Pentagon dilakukakan di halaman depan, yang kebetulan untuk beberapa dekade ini, beberapa tempat di US sedang dilanda musim dingin yang lebih dingin, bahkan terkadang salju turut serta menutupi jalanan, halaman, atap rumah dan dedaunan. Bahkan anginnya sangat kencang dan menusuk tulang.

Menhan Malaysia Hishammuddin Hussein di Pentagon. Image: thestar.com.my
Melihat gelagat Malaysia yang menunjukan sikap politik yang mendua, akhirnya pihak China maupun US menjadi geram. Mendua dengan netral adalah dua sikap yang berbeda. Tidak heran jika kemudian Russia lebih memilih untuk mengatur langkah ke belakang dalam percaturan militer dengan Malaysia, yang akhirnya kita ketahui bahwa Russia lebih memilih Indonesia sebagai partner utamanya di Asia Tenggara. Dan lagi-lagi, sikap dan pilihan politik Russia ini dipandang lain, baik oleh US maupun oleh China.

Bagi US, masuknya Russia bermakna bahwa lawan mereka di atas ring hot spot Asia Timur akan bertambah. Mereka khawatir Russia akan membuat sebuah korelasi konflik antara Crimea, Taiwan, Semenanjung Korea dan LCS. Jika hal ini terjadi, maka US akan lebih cepat menemui kegagalan dalam mempertahankan hegemoninya di Asia Pasific. Sedangkan bagi China, masuknya Russia sebagai partner penting Indonesia, seperti telah merampas bongkah emas dari genggaman. Mereka geram dan kecewa, walaupun di sebalik itu harus diakui bahwa mereka sangat memerlukan Indonesia. Lawan Jepang, China harus bermain sendiri. 

Bahkan selain menghadapi Jepang, China juga harus menghadapi Russia dan tentu saja US yang ada dalam gendongan Jepang. Dalam konflik Taiwan, lagi-lagi China juga harus bermain sendiri dalam menghadang kekuatan US. Di Korea, meskipun China tidak terlibat langsung, tapi fakta berkata tegas dan telak, bahwa China hadir secara utuh dan penuh dalam konflik itu. Sedangkan di LCS, China lebih parah karena harus berhadapan dengan banyak lawan, termasuk Indonesia yang dimata China sangat membingungkan. Netral dimaknai sebagai abstain, yang artinya masih punya potensi perubahan sikap, dan ini dinilai lebih berbahaya karena membuat setiap kubu tidak bisa tidur nyenyak. Jika anda punya 5 pucuk rudal, maka tidak salah jika satu diantaranya diarahkan ke Indonesia sebagai usaha berjaga-jaga.

Pelajaran yang saya petik dari konflik ini, adalah adanya penilaian dan pembenaran sepihak atau dengan kata lain, masing-masing negara telah merasa benar dengan sikap politik yang mereka ambil. Padahal untuk penyelesaian konflik, masing-masing kebenaran yang ada masih sangat absurd dan samar. Teringat dengan kata-kata teman saya yang dari Korea, bahwa kemungkinan untuk perang masih sangat jauh, walaupun mungkin nanti menlu kita akan lebih sibuk. Hehehe..! Semoga..! 

Langkah yang diambil oleh panglima TNI perlu diacungi jempol, sebaiknya beliau tidak terbatas hanya berkunjung ke China saja, tapi sangat penting juga untuk berkunjung ke negara-negara lainnya, bahkan kalau perlu, berkunjunglah lebih sering ke negara-negara Asean, yakinkan dan berikan jaminan bahwa Indonesia bukanlah sebuah ancaman dan jika perlu kita siap memberikan bantuan dan dukungan. Hahaha..! Biar perlahan namun pasti, legitimasi moral yang menganggap Indonesia sebagai Bossnya Asean akan terbentuk. Tapi kita juga harus berusaha keras untuk benar-benar bisa menjadi Boss yang mumpuni bukan sekedar pemimpi.




Sumber : JKGR

MH370 Disebut Putari Wilayah Udara Indonesia

KUALA LUMPUR-(IDB) : Seorang pejabat senior Malaysia melontarkan teori baru soal hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, seperti dilaporkan CNN, Minggu (6/4/2014).

Pejabat tersebut mengatakan pesawat itu terbang memutari wilayah udara setelah lepas dari radar militer Malaysia. MH370 kemungkinan sengaja mengambil rute tersebut untuk menghindari radar.

Kesimpulan itu diambil berdasarkan analisis data satelit dan radar. Setelah mengkaji data jalur radar dari sejumlah negara tetangga, pihak berwenang Malaysia menyimpulkan bahwa pesawat penumpang itu terbang di utara Indonesia sebelum berbalik ke selatan Samudera India. Jalur itu memutari wilayah udara Indonesia.

Menurut sumber itu, kata CNN, tidak terbang di atas Indonesia atau di wilayah udaranya.

Sebelumnya pemerintah Malaysia mengatakan bahwa MH 370 diduga secara sengaja mengalihkan rute dari jalur sebenarnya, yang seharusnya ke arah utara menuju Beijing.

Sampai saat ini, para penyelidik belum menyatakan siapa atau mengapa pesawat itu terbang tidak sesuai jalur. Mereka juga belum mencoret kemungkinan kerusakan mesin sebagai penyebab pengalihan rute tersebut.

Pada pertengahan Maret lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro menegaskan bahwa militer Indonesia tidak pernah menerima sinyal apa pun dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak pada 8 Maret 2014. Purnomo menduga, pesawat itu terbang di luar jangkauan radar yang dimiliki Pemerintah Indonesia.

"Kami punya sistem radar militer di Sabang, dan pada pagi hari itu, radar kami tidak menerima deteksi dari pesawat mana pun, termasuk pesawat asing. Tidak ada," ujar Purnomo di sela acara Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Purnomo mengungkapkan bahwa radar militer Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan radar komersial mana pun. Radar ini, lanjutnya, tetap bisa menangkap sinyal pesawat, meski transponder di pesawat dimatikan. Namun, pada tanggal 8 Maret itu, radar militer Indonesia sama sekali tak mendeteksi keberadaan MH370.

Purnomo menduga bahwa MH370 terbang di sekitar perbatasan Thailand atau utara Malaysia. Wilayah ini, lanjutnya, di luar jangkauan radar Indonesia.

Pesawat Malaysia Airlines MH370 terbang dengan tujuan Beijing pada 8 Maret lalu. Namun, pesawat dinyatakan hilang ketika bertolak dari Kuala Lumpur. Data menunjukkan bahwa pesawat itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China, 38 warga negara Malaysia, dan 7 warga negara Indonesia.




Sumber : Kompas