Pages

Rabu, Januari 29, 2014

TNI Jamin Keamanan NKRI

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahrir Qamar mengatakan TNI menjamin keamanan dan keutuhan NKRI dari ancaman terorisme yang bisa saja muncul sewaktu-waktu.

"Apapun keadaannya TNI harus siap terhadap berbagai kemungkinan. Karena ancaman teroris itu ada yang bisa diprediksi tetapi ada yang perlu dipersiapkan untuk diantisipasi," kata Boy usai upacara penutupan Latihan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dengan sandi "Waspada Nusa V tahun 2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1).


TNI menggelar latihan Satgultor TNI ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI dan menangani kontijensi aksi teror, terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.


Marsyda Boy menuturkan, latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI.


“Penyelenggaraan latihan juga untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf Satuan Penanggulangan Teror TNI dalam merumuskan Rencana Operasi serta tercapainya kesiapsiagaan operasional, baik dalam sistem penangkalan dan penindakan yang handal dalam rangka penanggulangan aksi terorisme," tuturnya.


Dia mengatakan, urgensi latihan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kontijensi aksi teror yang mengancam kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama pada saat pelaksanaan Pemilu 2014.


Terkait tugas pengamanan pemilu. Marsyda Boy mengatakan pada prinsipnya TNI siap mengamankan Pemilu agar berjalan aman tertib dan lancar.


Selanjutnya, meski latihan Satgultor ini dilaksanakan dengan pengkhususan bagi matra udara, Boy menuturkan TNI AD melalui Kopassus dan TNI AL melalui Marinir juga memiliki objek pelatihan sendiri untuk mengatasi teroris yang ada.


Dia menambahkan, latihan tiap tahun ini rutin dilakukan karena dalam masa damai, tugas prajurit adalah berlatih.


Latihan Waspada Nusa V ini juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan operasional sekaligus menjawab permasalahan terkait aksi teroris di obyek vital strategis serta meningkatkan integrasi dan keterpaduan antar Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Polri, dan Satuan Gultor dalam melaksanakan fungsi, peran dan tugasnya secara terpadu di lapangan dalam satu kesatuan komando.


Sebelumnya, latihan “Waspada Nusa V” ini dibagi dalam 2 tahap. Masing-masing Latihan Posko yang dilaksanakan mulai 24 - 25 Januari 2014 di Batalyon Komando 461 Paskhas Jakarta. Sedangkan Latihan Lapangan dilaksanakan mulai 27- 29 Januari 2014 di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.


Peserta latihan kali ini melibatkan sebanyak 507 orang, terdiri dari 35 orang penyelenggara, 55 personel Sat-81 TNI AD, 37 personel Denjaka TNI AL, 38 personel Satbravo90 TNI AU, 5 personel Bais TNI dan 337 personil unsur pendukung.



Sumber : Metrotvnews

Berita Foto : Satgultor Lumpuhkan Pembajak Pesawat

JAKARTA-(IDB) : Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dari Sat-Bravo '90 Paskhas TNI AU beraksi dalam upaya pelumpuhan teroris yang membajak sebuah pesawat dalam Latihan Satgultor TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1).

Aksi Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI melumpuhkan teroris di pesawat dalam Latihan Satgultor TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1).

Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Boy Syahrir Qamar (kiri) memberikan ucapan selamat kepada pasukan Satgultor TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/1).




Sumber : Vivanews

Cyber Defence Competition 2014

SURABAYA-(IDB) : Bersiaplah bagi Anda yang memiliki kemampuan lebih dalam hal keamanan siber dan peretasan.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan mengadakan kompetisi keamanan siber di tahun 2014.


Kompetisi ini dinamakan Cyber Defense Competition 2014 dan terbuka untuk umum. Terdapat dua kategori yang diselenggarakan yaitu untuk umum dan pelajar.


Tujuan dari diadakannya ajang unjuk bakat para hacker ini sendiri adalah untuk Membangun jejaring dan membina potensi pertahanan siber. Selain itu, juga untuk menyalurkan bakat hacking yang selama ini dilakukan untuk merusak fasilitas orang lain ke arah yang lebih positif.


Kompetisi ini akan diadakan secara online dan bisa diikuti seluruh peserta dari Indonesia. Asalkan Anda berusia minimal 18 tahun (kategori umum) atau 13 tahun (kategori pelajar) pada 12 Februari 2014 mendatang, maka dipersilahkan untuk mengikutinya.


Bagi yang tertarik mendaftar, bisa langsung mendatangi situs http://cybercompetition.kemhan.go.id/. Kompetisi ini juga tidak dipungut biaya.

Jadi, segera daftarkan diri Anda sebelum kompetisi dimulai 11 Februari 2014!




Sumber : Kemhan

TNI AL Siap Jemput Nahkoda Ragam Class

SURABAYA-(IDB) : Puluhan awak kapal perang KRI Bung Tomo 357, yang akan menuju Inggris untuk mengambil KRI Bung Tomo 357 menuju Republik Indonesia, Rabu (29/1/2014) menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, di pemakaman Ngagel, Surabaya.

“Pada kesempatan ini, kami menyempatkan diri nyekar ke makam Bung Tomo, sebelum kami berangkat menuju Inggris untuk membawa kapal KRI Bung Tomo 357 ke Republik Indonesia,” ujar Kolonel Yayan Sofiyan Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357.

Bung Tomo, papar Kolonel Yayan, tidak perlu diragukan lagi jasa-jasa dan perjuangan beliau dalam membebaskan Surabaya khususnya dan Indonesia pada umumnya dari cengkeraman Sekutu.


“Sebuah kebanggaan kami semua disini, yang akan mengemban tugas negara membawa kapal perang KRI Bung Tomo 357, hadir dan memanjatkandoa bagi beliau, serta seluruh pahlawan yang ada di kompleks pemakaman ini,” tambah Kolonel Yayan.



Sementara itu, mewakili keluarga Bung Tomo, Bambang Sulistomo satu di antara keluarga almarhum Bung Tomo, mengaku sangat terhormat dan berterimakasih karena satu diantara kapal perang TNI AL diberi nama Bung Tomo.

“Ini kehormatan bagi kami semua, khususnya keluarga besar Bung Tomo. Kami juga merasa bangga Bung Tomo menjadi nama satu diantara kapal perang TNI AL. Kami tentu saja sangat berterimakasih,” kata Bambang Sulistomo.


Selain dihadiri Komandan Kapal Perang KRI Bung Tomo 357, kegiatan nyekar makam Bung Tomo, Rabu (29/1/2014) bersama Bambang Sulistomo juga diikuti beberapa mantan pejuang Republi Indonesia serta para aktivis.


Diperkirakan KRI Bung Tomo 357 Tiba Di Indonesia Agustus



Ditegaskan Kolonel Yayan Sofiyan Komandan KRI Bung Tomo 357, diperkirakan kapal perang yang dibeli dari pemerintah Inggris dan diawaki sekurangnya oleh 85 prajurit TNI AL itu akan tiba di Indonesia pada bulan Agustus mendatang.

“Perkiraan kami nanti bulan Agustus KRI Bung Tomo 357, yang kita bawa dari Inggris tersebut akan tiba di perairan Indonesia, dan kapal tersebut kami awaki bersama dengan sekurangnya 85 prajurit TNI AL,” terang Yayan.

Secara bergelombang, lanjut Yayan, para awak kapal yang seluruhnya adalah para prajurit TNI AL akan berangkat menuju Inggris kemudian bersama-sama membawa KRI Bung Tomo 357 menuju Indonesia.

KRI Bung Tomo 357 adalah kapal perang jenis multy roll light freegat yang dimiliki Indonesia dan akan menjadi satu diantara penjaga kedaulatan Republik Indonesia.

“Negara kita adalah negara kepulauan. Dan oleh karena itu kebutuhan akan kapal perang sebagai satu diantara penjaga kedaultan negeri ini menjadi sangat penting. Itu yang nanti akan jadi satu diantara tugas KRI Bung Tomo 357,” tegas Yayan Sofiyan.



 Sumber : SS

TNI Pilih SU-35, Keputusan Ada Di Tangan Kemhan

JAKARTA-(IDB) : TNI mengusulkan pesawat tempur Sukhoi (SU)-35 menjadi generasi pengganti F-5 Tiger. Namun, perlu ada proses kajian lebih lanjut soal kecocokan dan risiko penggunaan teknologi canggih tersebut.
 
Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko mengatakan, generasi SU-35 memang menjadi tipe pilihan pengganti pesawat lama. Namun sejumlah prosedur teknis memang harus dilalui. TNI sudah menerima hasil kajian AU, tinggal memproses pertimbangan kemenhan.


"Memang kajian secara bottom up mulai dari TNI AU, Mabes baru ke kemenhan. Sekarang tinggal bagaimana kementerian mempertimbangkan risiko penggunaan teknologi canggih itu." kata Moeldoko di Jakarta, Selasa (28/1).


Risiko tersebut antara lain ongkos perawatan pesawat dan pembelian bahan bakar yang menghabiskan Rp 400 juta per jam terbangnya. Kalau misalkan Indonesia memiliki pesawat tipe tersebut, TNI akan meminta tambahan anggaran untuk kebutuhan operasionalnya.


Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, belum menerima usulan atas pembelian SU-35. Dalam teknis kebutuhan, TNI AU dan Mabes TNI yang berwenang membahasnya. Namun di segi pendanaan, baru dikaji kembali oleh Pemerintah.


"Anggaran itu dibahas dulu di Mabes TNI, baru ke kemenhan. Nanti kami yang menentukan, apakah harus membeli produk Amerika, Swedia atau Rusia," ujar dia.


Saat ini TNI AU memiliki satu skuadron atau 16 unit pesawat campuran Sukhoi SU-27 dan SU-30 yang bermarkas di pangkalan udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua jenis pesawat tersebut masuk dalam kategori jet tempur generasi keempat. Sementara Sukhoi SU-35 merupakan generasi di atasnya.




Sumber : Republika

TNI AL Gelar Seminar Penyiapan SDM Kapal Selam

SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut menggelar seminar tentang Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Kapal Selam dalam rangka menyongsong kebangkitan kapal selam Indonesia yang digelar di Auditorium Marore, STTAL, Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Surabaya, Senin (27/1/2014).

Hadir dalam acara tersebut Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo, S.E., Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjenpothan) Dr. Timbul Siahaan, Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Laksmana TNI (Purn) Sumarjono dan Kasarmatim Laksma TNI Siwi Sukma Aji .

Selain itu hadir pula CEO Daewoo Logistic Mr. S. Jung, Project Officer Kapal Selam Laksma TNI Suryo Djati Prabowo, Direktur  Desain dan Teknologi PT Pal Indonesia Syaiful Anwar dan perwakilan Rektor ITS Hendro Nurhadi,  Phd.

Seminar yang dihelat di gedung Marore Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Bumimoro Kobangdikal tersebut  mengambil tema Penyiapan  Sumber Daya Manusia dalam Rangka Penguasaan Teknologi Kapal Selam.

Dalam kesempatan tersebut tampil sebagai pembicara pertama Mr. S Jung CEO Daewoo Logistic yang menyampaikan sejarah perkembangan kapal selam yang berlangsung di Negara Korea hingga dewasa ini yang telah mampu memproduksi sendiri.

Menurut CEO Daewoo Logistic, babak baru Negara Korea dibidang Kapal selam diawali tahun 1978 dengan pengiriman beberapa personil Korea dari berbagai disiplin ilmu untuk melaksanakan Transfer Of Tecnology (TOT) dan On Job Traing (OJT) di perusahaan Kapal selam Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) German Shipbuilding Company.

“Berkat kemauan dan kerja keras seluruh personil yang terlibat TOT dan OJT dan didukung dari pemerintah Korea dalam upaya mewujudkan kemandirian dibidang Kapal Selam tersebut maka bisa terwujud. Saya berharap dari pengalaman tersebut Indonesia kedepan mampu melaksanakan seperti apa yang dilaksanakan Korea,” jelasnya.

Sementara itu pembicara kedua dari PT Pal Indonesia yang disampaikan  Direktur Desain dan Teknologi PT Pal Indonesia Syaiful Anwar menyampaikan  bahwa PT Pal Indonesia siap melaksanakan penguasaan teknologi kapal selam dan PT PAL siap melaksanakan pembangunan fasilitas Produksi kapal selam .

Menurutnya dalam upaya penguasaan teknologi tersebut PT Pal telah menyiapkan 25 personil untuk melaksanakan Transfer Of Tecnology (TOT) dan On Job Traing (OJT) di Korea. Dari 25 personil yang tergabung dalam TOT/OJT itu, 20 orang diantaranya berasal dari PT. PAL Indonesia, sedangkan lima orang sisanya berasal dari para Akademisi di bawah Kementerian Negara Riset dan Teknologi.



Sumber : TNI AL

Rocket Launcher 6x6 RHAN 122 Produksi PT AIU


AIU-(IDB) : PT Alam Indomesin Utama menampilkan produksinya berupa kendaraan 6x6 angkut Alutsista Rhan 122 produksi Lapan. PT AIU ini bukan lagi asing dikalangan TNI, beberapa waktu lalu, PT AIU ikut mendesain/turut dalam pembuatan kendaraan militer TNI yang dikenal dengan nama Garda 4x4, lalu berubah nama menjadi Rantis 4x4. selain itu juga sudah berpengalaman dalam perbaikan mesin maupun upgrade kendaraan lain dikalangan TNI.




Kendaraan Angkut terbaru PT AIU ini menurut situs PT Alam Indomesin Utama menggunakan Mercedes Benz Engine w/ 6x6 Drive Train chassis.

Dalam diskusi forum militer Indonesia, di sebutkan bahwa desain awal kendaraan ini merupakan hasil dari Pindad, PT AIU mengaplikasikan mesin maupun body kendaraan ini menjadi nyata. Karena PT AIU sendiri adalah perusahaan yang bergerak dibidang mesin. Betul atau tidak nya, kita nantikan berita resmi dari TNI atau PT yang bersangkutan.

Dalam gambar terlihat kendaraan tersebut melakukan ujicoba 'test road' di Hambalang.



Sedangkang Ujicoba Alutsista berupa Rhan Lapan akan di lakukan secepatnya bulan depan dengan peluncur 10 roket.



Berikut Gambar Kendaraan diambil dari situs PT AIU :




Sumber : AIU

Lapan Uji Terbang LSU 03

LSU 03
JABAR-(IDB) : Lapan berhasil melaksanakan uji terbang pesawat Lapan Surveillance UAV (LSU) 03 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan Pameungpeuk, Jawa Barat, Sabtu (25/1). Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kestabilan pesawat. Pesawat LSU 03 diterbangkan pada pukul 07.19 WIB dan berhasil mendarat di lapangan uji Pameungpeuk pada pukul 7.30 WIB.

LSU 03 merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 kilogram untuk keperluan Airborne Remote Sensing. Kepala Lapan, Bambang S. Tejasukmana, mengatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti meningkatnya kemampuan sumber daya Lapan. Ia berharap, di masa depan Lapan terus memperkuat aplikasi pendukung untuk berbagai penggunaan.

LSU 02
Sehari sebelumnya, yaitu pada hari jumat tanggal 24 januari 2014, teknisi Lapan juga melakukan uji terbang terhadap pesawat LSU 02. Sistem autonomous pesawat tersebut telah diperbaiki sehingga dapat terbang lurus sesuai dengan koordinat yang ditetapkan. Uji terbang LSU 03 tersebut dihadiri oleh para pejabat struktural eselon I Lapan. 




Sumber : Lapan

Fighter SU 35 Game Changer Indonesia

Sukhoi SU 34 Rusia
Sukhoi SU 34 Rusia

JKGR-(IDB) : Salah satu kandidat pengganti pesawat tempur F 5 Tiger Indonesia adalah Sukhoi SU 35. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dalam beberapa kesempatan, mengatakan tentang ketertarikan TNI terhadap pesawat tempur Su 35.  

Gayung bersambut, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia juga mengatakan,  Sukhoi SU 35 menempati prioritas pertama dari empat kandidat pesawat tempur pengganti F 5 Tiger, yang akan dipensiunkan.


Keberadaan fighter semacam Su-35 sangat penting untuk mengawal Kapal Selam Kilo, Amur yang akan dibeli oleh TNI. Pasalnya, sekalinya kapal selam ini menembakkan missile Klub-S, pesawat pencari kapal selam akan dengan mudah melacak lokasi asal-usul rudal itu ditembakkan. Apalagi, MQ-4C Triton, versi naval dari RQ-4 Global Hawk yang akan dimiliki Australia, sanggup terbang sehari lebih (30 jam). 

Cukup efektif meronda laut. Siapa tahu tiba-tiba muncul Klub-S dari tengah lautan, Triton akan bisa menganalisis asal-usulnya. Triton kemudian melapor ke pesawat MPA (P8 Poseidon, dan lain-lain) dan kapal perang, akhirnya bisa dengan cepat menemukan keberadaan kapal selam dan menghancurkannya.


Ya, lima tahun lagi, kapal selam termasuk Kilo dan Amur, makin rentan terhadap musuh dari langit. Tahun 2020 Australia akan memiliki P8 Poseidon untuk tracking dan menghancurkan kapal selam dari ketinggian yang sangat tinggi. Pesawat MPA yang ada saat ini, kalau mau menghancurkan kapal selam harus turun sampai ketinggian 200-300 meter di atas permukaan laut, baru meluncurkan torpedonya dengan parasut. Pada ketinggian yang sangat rendah ini, kapal selam semacam Kilo masih bisa menyerang pesawat MPA dengan rudalnya, meskipun harus “nyembul” dulu ke permukaan laut untuk menembakkan rudal.

Anti-submarine warfare and anti-surface warfare, Boeing P-8 Poseidon (Photo: photo by Greg L. Davis)
Anti-submarine warfare and anti-surface warfare, Boeing P-8 Poseidon.
Nanti P8 Poseidon tidak perlu turun sampai 300 meter di atas laut untuk menembak kapal selam, tapi bisa menembak dari ketinggian 18,000 meter dari permukaan laut. Gila !!! 

Dengan keunggulan ini, airframe pesawat akan lebih tahan lama, karena tidak mengalami perubahan stress berulang-ulang saat mengubah-ubah ketinggian dan tidak terpapar hawa dekat permukaan laut yang korosif. 

Boeing saat ini sedang mengembangkan sistem JDAM, yang biasanya dipakai pada bom pintar, untuk diaplikasikan pada torpedo. Dengan teknologi ini, dari ketinggian 18,000-an meter P8 Poseidon akan menembakakn torpedo yang dilengkapi kit JDAM sebagai pengarah ke koordinat yang ditentukan. 

Saat ketinggian mencapai 300-an meter dari permukaan laut, kit JDAM dilepas dan torpedo mengembangkan parasutnya. Setelah mencapai laut, parasut dilepas, dan torpedo sacara mandiri akan mengejar kapal selam.

Operasi P-8 Poseidon
Operasi P-8 Poseidon

Torpedo dengan kit JDAM diperkirakan operasional 2020, dan segera akan mengubah model pertempuran anti kapal selam dengan teknologi yang belum pernah diaplikasikan saat ini. Selain dibantu Triton, P8 Poseidon sendiri akan menggunakan teknologi terakhir dalam mencari kapal selam. 

Sonobuoy (jaringan sonar terapung) tetap masih akan dipakai, tetapi tidak lagi menggunakan MAD karena kapasitasnya yang memakan tempat dan lagian MAD akan efektif saat kapal selamnya tidak jauh-jauh dari permukaan laut. 

MAD akan menganalisis perubahan garis-garis medan magnit di suatu tempat, saat ada benda logam (kapal selam). Sebagai ganti MAD, P8 dilengkapi sensor untuk menganalisis kandungan hidrokarbon pada uap air laut yang dihasilkan dari gas buang mesin disel kapal selam.

LongShot kit on MK54 torpedo
LongShot kit on MK54 torpedo

Dengan teknologi-teknologi ini, kapal selam akan semakin rentan menghadapi musuh dari udara. Tugas SU-35 untuk menyingkirkan benda-benda langit semacam ini: Triton, Poseidon, Pesawat MPA, dan lain lain. Fighter Bomber Su-34 lebih mantap lagi, karena selain membawa misil jarak jauh anti pesawat, juga bisa dikombinasi dengan membawa Klub-S atau 1 Yakhont untuk sasaran di laut dan daratan.


Variasi lain adalah jangan melupakan pengadaan kapal selam Type 212 Jerman, yang sekelas Scorpene, Lada, dan lain-lain. Atau sekalian turunan 212 semacam Type 216 yang sudah punya VLS untuk land attack. Kapal selam 212 sudah bisa dilengkapi missile IDAS. IDAS adalah misil anti pesawat pertama di dunia yang bisa ditembakkan dari bawah permukaan laut. IDAS menjadi salah satu ancaman P8 Poseidon karena jangkauannya cukup jauh, 20 km. Tahun lalu Singapore beli 2 KS Jerman turunan 216, masing-masing seharga 800 juta US$. Saya curiga KS ini sudah dilengkapi IDAS.

Northrop Grumman supplies the P-8's electronic warfare self-protection (EWSP) suite, which includes the Terma AN/ALQ-213(V) electronic warfare management system (EWMS), directed infrared countermeasures (DIRCM) set, radar warning system, and BAE Systems countermeasures dispenser. The Northrop Grumman ESM system for the P-8A has been officially designated the AN/ALQ-240(V)1.
Northrop Grumman supplies the P-8′s electronic warfare self-protection (EWSP) suite, which includes the Terma AN/ALQ-213(V) electronic warfare management system (EWMS), directed infrared countermeasures (DIRCM) set, radar warning system, and BAE Systems countermeasures dispenser. The Northrop Grumman ESM system for the P-8A has been officially designated the AN/ALQ-240(V)1.

Teknologi perang anti kapal selam model baru ini, saat ini memang masih baru, belum mature, termasuk torpedo ber-JDAM nya. Kita tunggu di 2020 nanti. Apapun P8 yangg dibeli Australia nanti, juga bisa di-upgrade dengan teknologi terakhir yang proven. Yang perlu diantisipasi TNI adalah pandai memilih alutsista yang juga bisa untuk menghadapi model perang 2020-up. Misalnya jangan hanya terkancing dengan kapal selam Kilo yang tidak punya AIP.

Tanda tanda jaman mengarah ke teknologi yang sedang dikembangkan di P8 Poseidon. Hal ini mirip dengan perkembangan pesawat stealth, yang diawali F-117, dan kemudian muncul model perang antar fighter gaya baru yang “curang dan tidak adil” yang dipelopori F-22 Raptor. Dan seluruh dunia kini mengarah ke model perang ini.




Sumber : JKGR

PT. PAL Siapkan Kapal Perang Untuk Filipina

MANILA-(IDB) : Tepat pukul 17.00 waktu Filipina Kesepakatan antara PT PAL INDONESIA (Persero) dengan kementerian pertahanan (Department of National Defence) Filipina telah disepakati dalam pembuatan 2 unit Strategic Sealift Vessel (SSV). 

Penunjukkan ini merupakan hasil pemenangan tender PT PAL INDONESIA (Persero) pada proses lelang yang juga diikuti oleh beberapa perusahaan galangan kapal di dunia. 

Setelah melaksanakan uji adminstrasi, teknis dan komersiil oleh panitya lelang pada akhir tahun 2013, maka PAL INDONESIA mendapatkan kepercayaan sebagai pelaksana pekerjaan proyek pembangunan Kapal SSV ini. 

Pada penandatanganan kontrak yang dilakukan di Manila Filipina ini, PT PAL INDONESIA (Persero) dihadiri langsung oleh Direktur Utama M Firmansyah Arifin dan didampingi Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha Eko Prasetyanto, Direktur Keuangan Imam Sulistiyanto, Kadiv Desain Gonot H, Kadiv Treasury Arif Cahyana, Kadiv Bisnis M. Agus Budiyanto dan Staf khusus Bid. Hukum Dirut Bambang Hardiyanto yang dihadiri juga oleh Perwakilan Duta Besar Indonesia Untuk Filipina.
 
Dalam kontrak tersebut pihak Philippine berharap dengan melihat pengalaman PT PAL INDONESIA (Persero) pembangunan ini dapat terlaksana dengan segera dan tanpa halangan. Proyek ini merupakan  proyek prestisus yang merupakan pembuktian PT PAL INDONESIA (Persero) mampu berkompetisi dialam proses tender Internasional. Proyek pertama di awal tahun 2014 ini, sebagai bentuk tanggungjawab yang besar terhadap pertumbuhan PAL INDONESIA menyongsong era yang baru.

Pada kesempatan ini, PAL INDONESIA mendapatkan tanggung jawab baru selain tugas dari Kementerian Pertahanan Nasional sebagai Lead Integrator proyek Alutsista. Proyek ini akan menjadi titik penentu PT PAL INDONESIA (Persero) dalam menghasilkan produknya selain STAR-50, yang telah berlayar di Laut Internasiona. 

Dan proyek ini merupakan ekspor pertama kapal perang yang terjadi sepanjang sejarah PAL INDONESIA berdiri. Maka hal ini seharusnya membuat kepercayaan diri Insan PAL INDONESIA untuk terus meningkatkan kompetensinya kembali dalam persaingan industri galangan maritim.

Selain itu, proyek SSV pesanan Filipina ini juga akan menjadi tonggak kebesaran PAL INDONESIA dalam mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. 

Kebesaran ini telah dimulai dengan proses pembangunan beberapa kapal perang pesanan TNI Angkatan Laut, diantaranya kapal Kawal Cepat Rudal (KCR-60), Perusak Kawal Rudal (PKR-105) dan Kapal Selam. Selain dari proyek tersebut PAL INDONESIA juga berpengalaman dalam memproduksi kapal patroli cepat dan inilah yang menjadi cikal bakal kepercayaan user dalam memesan kapal. 

Sementara itu kapal pesanan Filipina ini merupakan peningkatan/upgrade dari kapal jenis pengangkut yang pernah diproduksi oleh PT PAL INDONESIA (Persero) yakni Landing Platform Dock (LPD-125). SSV pesanan Filipina ini memiliki kapasitas panjang kapal 123 meter, lebar 21,8 meter dan berkapasitas 7.000 Ton. Kapal ini mampu menampung 649 orang baik terdiri dari awak kapal, pasukan dan penumpang. Dan kapal ini mampu melaju hingga kecepatan 16 Knots, dengan mesin pendorong 2 X 3.000BHP.




Sumber : BUMN