SURABAYA-(IDB) : Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen melanjutkan
modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
"Profesionalisme TNI terus kita tingkatkan dengan juga modernisasi peralatan-peralatan, saya kira kita harus konsisten terus," katanya saat menghadiri upacara perayaan ulang tahun ke-69 TNI di Dermaga Ujung, Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Jokowi berjanji akan melanjutkan dan meningkatkan apa yang sudah dibuat oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam 10 tahun terakhir.
"Sudah saya sampaikan berkali-kali kalau ekonomi baik, di atas tujuh persen, itu anggaran TNI bisa diperjuangkan dua sampai tiga kali lipat. Itu juga kesejahteraan prajurit jangan dilupakan, ditingkatkan," kata Jokowi, yang mengenakan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi merah.
Ia mengatakan bahwa TNI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia.
"Ingin kami sampaikan bahwa TNI itu pilar pemersatu bangsa. Kalau kita lihat tadi defile, semua alutsista dikeluarkan itu menjadi kebanggaan kita semua sebagai bangsa juga rakyat pasti bangsa," katanya.
Pada upacara Hari Ulang Tahun TNI ke-69, Jokowi tampak duduk di belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Inspektur Upacara. Di sebelah Jokowi ada Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
Presiden Yudhoyono berharap modernisasi dan penambahan alat utama sistem persenjataan dapat dilanjutkan pemerintahan mendatang.
"Pada lima tahun pertama untuk pengisian celah kebutuhan penggantian alutsista yang sudah tidak berfungsi," kata Presiden.
Dalam lima tahun terakhir, pemerintah antara lain fokus menambah jumlah serta memodernisasi alutsista.
Menurut dia, pemerintah sudah menambah tank tempur utama kendaraan tempur, meriam, rudal pertahanan udara, rudal antitank, heli angkut, heli serbu dan heli serang beserta amunisi.
Selain itu, lanjutnya, ada pengadaan kapal perang corvet, kapal cepat rudal, kapal perusak, kapal multi frigat, roket multilaras taktis, pesawat angkut sedang, pesawat latih, pesawat angkut hercules, pesawat tempur.
"Ini sebagai laporan dan pertanggungjawaban pemerintah kepada bangsa dan negara," katanya.
"Profesionalisme TNI terus kita tingkatkan dengan juga modernisasi peralatan-peralatan, saya kira kita harus konsisten terus," katanya saat menghadiri upacara perayaan ulang tahun ke-69 TNI di Dermaga Ujung, Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa.
Jokowi berjanji akan melanjutkan dan meningkatkan apa yang sudah dibuat oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam 10 tahun terakhir.
"Sudah saya sampaikan berkali-kali kalau ekonomi baik, di atas tujuh persen, itu anggaran TNI bisa diperjuangkan dua sampai tiga kali lipat. Itu juga kesejahteraan prajurit jangan dilupakan, ditingkatkan," kata Jokowi, yang mengenakan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi merah.
Ia mengatakan bahwa TNI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia.
"Ingin kami sampaikan bahwa TNI itu pilar pemersatu bangsa. Kalau kita lihat tadi defile, semua alutsista dikeluarkan itu menjadi kebanggaan kita semua sebagai bangsa juga rakyat pasti bangsa," katanya.
Pada upacara Hari Ulang Tahun TNI ke-69, Jokowi tampak duduk di belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Inspektur Upacara. Di sebelah Jokowi ada Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
Presiden Yudhoyono berharap modernisasi dan penambahan alat utama sistem persenjataan dapat dilanjutkan pemerintahan mendatang.
"Pada lima tahun pertama untuk pengisian celah kebutuhan penggantian alutsista yang sudah tidak berfungsi," kata Presiden.
Dalam lima tahun terakhir, pemerintah antara lain fokus menambah jumlah serta memodernisasi alutsista.
Menurut dia, pemerintah sudah menambah tank tempur utama kendaraan tempur, meriam, rudal pertahanan udara, rudal antitank, heli angkut, heli serbu dan heli serang beserta amunisi.
Selain itu, lanjutnya, ada pengadaan kapal perang corvet, kapal cepat rudal, kapal perusak, kapal multi frigat, roket multilaras taktis, pesawat angkut sedang, pesawat latih, pesawat angkut hercules, pesawat tempur.
"Ini sebagai laporan dan pertanggungjawaban pemerintah kepada bangsa dan negara," katanya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar