JAKARTA-(IDB) : Akhir-akhir ini, melalui berbagai media
baik cetak maupun elektronik, diberitakan tentang kedatangannya
Alutsista TNI melalui pengadaan dari luar negeri. Alutsista TNI baik
yang sudah datang atau yang baru akan datang merupakan bagian dari
program pemerintah untuk modernisasi Alutsista TNI.
Disamping pengadaan dari luar negeri, modernisasi Alutsista TNI juga dilaksanakan melalui pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri. Modernisasi Alutsista TNI berjalan seiring dengan kebangkitan industri pertahanan nasional.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) Letjen TNI Ediwan Prabowo, S.I.P, dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan (Dirjen Kuathan) Kemhan Laksda TNI Agus Purwoto saat menjadi Inspektur Upacara Bendera Bulanan dan pelepasan Personel Kemhan yang memasuki masa purna tugas, Rabu (17/9) di Lapangan Apel Setjen Kemhan, Jakarta.
Lebih lanjut Sekjen Kemhan mengatakan, bahwa program modernisasi Alutsista TNI sudah menjadi suatu keharusan demi menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas TNI. Kedepan TNI tidak hanya mengemban tugas pengawal kedaulatan bangsa dan negara tetapi juga akan ikut aktif dalam mengemban tugas-tugas perdamaian dan tugas-tugas operasi kemanusiaan baik pada tataran regional maupun global.
Kementerian Pertahanan dan TNI berupaya terus untuk secara bertahap melakukan modernisasi Alutsista TNI. Oleh karena itu, lebih lanjut Sekjen Kemhan menekankan kepada satuan-satuan kerja di Kemhan yang berkaitan dengan modernisasi Alutsista TNI, agar terus meningkatkan kinerjanya sehingga program modernisasi Alutsista TNI dapat terlaksana sesuai dengan rencana.
Dalam konteks tahun anggaran, pelaksanaan program kerja dan anggaran tinggal satu triwulan lagi dan capaian kinerja dan disadari bahwa penyerapan Kemhan masih rendah. Sedangkan tiga bulan tentunya bukan waktu yang panjang apabila dihadapkan dengan program kerja yang mungkin saja belum dapat diselesaikan sesuai kalender kegiatan karena mengalami beberapa revisi dan dinamika.
Oleh karena itu, Sekjen Kemhan menginstruksikan kepada seluruh Kasatker agar menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan program kerja ini. Harus ada upaya ekstra untuk akselerasi pelaksanaan program kerja agar bisa tepat waktu. Namun demikian, hendaknya akselerasi kegiatan tidak mengorbankan prinsip-prinsip akuntabilitas. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan administrasi pertanggung jawaban kegiatan harus ditaati dan dipatuhi. “Kita mengharapkan penyelesaian program kerja dibarengi dengan tertib administrasi dan akuntabel”, tambahnya.
Pelaksanaan tugas tersebut di atas hanya dapat dilaksanakan apabila segenap pegawai Kemhan memiliki disiplin, dedikasi, loyalitas dan sikap profesionalitas yang tinggi. Disiplin, loyalitas dan profesionalisme merupakan unsur utama penggerak dan penentu keberhasilan organisasi.
“Disiplin dan loyalitas serta profesionalisme tersebut seyogyanya menggerakkan pegawai Kemhan untuk lebih bekerja keras, teliti, taat azas dan ketentuan yang berlaku sehingga akan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dan tepat sasaran”, jelasnya.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar