LEBANON-(IDB) : Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014, KRI Frans Kaisiepo-368 (FKO) dalam akhir pelaksanaan On Task ke-19 minggu lalu telah melaksanakan latihan mail bag transfer sebanyak dua kali dengan dua kapal unsur Maritime Task Force (MTF) berbeda, yakni BNS Ali Haider (Bangladesh) dan FGS Zobel (Jerman). Latihan dilaksanakan di Area of Maritime Operations (AMO) Laut Mediterania, Lebanon.
Dilansir Penerangan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014, latihan tersebut merupakan bagian dari latihan Replenishment at Sea (RAS), dan merupakan contoh kecil metode light jackstay. RAS pada dasarnya berfungsi sebagai salah satu cara memperpanjang waktu keberadaan suatu unsur di laut, tanpa harus melaksanakan bekal ulang logistik di suatu pangkalan.
Mail bag transfer yang pertama dilaksanakan dengan BNS Ali Haider di zone 1 center AMO, 7 September 2014. Latihan digelar sebanyak 2 run. Pada run pertama, KRI FKO-368 berperan sebagai kapal pemberi yang mempertahankan haluan dan kecepatan kapal sesuai perintah halu dan cepat pembekalan. Sedangkan BNS Ali Haider berperan sebagai kapal penerima yang melaksanakan pendekatan dari buritan lambung kiri KRI FKO-368.
Pada run kedua, peran sebagai kapal pemberi dan kapal penerima ditukar antara kedua kapal tersebut. Kedua tim RAS masing-masing kapal dapat melaksanakan tahap demi tahap kegiatan yang dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
Pada keesokan harinya, yakni 8 September 2014, latihan serupa dilaksanakan dengan patner latihan yang berbeda, yaitu FGS Zobel yang dalam beberapa minggu ke depan akan outchop dari daerah misi dan kembali ke negaranya, Jerman.
Mail bag transfer kali ini selain melatih kesiapsiagaan tim RAS masing-masing kapal juga dipergunakan sebagai sarana penyampaian ucapan selamat jalan dari Komandan KRI FKO-368 kepada Komandan FGS Zobel beserta crew atas selesainya tugas dan misi di bawah bendera PBB di Lebanon. Penghormatan tersebut ditandai dengan saling tukar menukar plakat yang dilaksanakan dengan cara mail bag transfer.
Latihan bersama kedua unsur MTF berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan harapan, selain melatih dan menjaga kesiapsiagaan crew, juga digunakan sebagai sarana meningkatkan kerja sama latihan dengan negara lain, yang saat ini tergabung dalam satu misi pemeliharaan perdamaian dunia di Lebanon.
Dilansir Penerangan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014, latihan tersebut merupakan bagian dari latihan Replenishment at Sea (RAS), dan merupakan contoh kecil metode light jackstay. RAS pada dasarnya berfungsi sebagai salah satu cara memperpanjang waktu keberadaan suatu unsur di laut, tanpa harus melaksanakan bekal ulang logistik di suatu pangkalan.
Mail bag transfer yang pertama dilaksanakan dengan BNS Ali Haider di zone 1 center AMO, 7 September 2014. Latihan digelar sebanyak 2 run. Pada run pertama, KRI FKO-368 berperan sebagai kapal pemberi yang mempertahankan haluan dan kecepatan kapal sesuai perintah halu dan cepat pembekalan. Sedangkan BNS Ali Haider berperan sebagai kapal penerima yang melaksanakan pendekatan dari buritan lambung kiri KRI FKO-368.
Pada run kedua, peran sebagai kapal pemberi dan kapal penerima ditukar antara kedua kapal tersebut. Kedua tim RAS masing-masing kapal dapat melaksanakan tahap demi tahap kegiatan yang dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
Pada keesokan harinya, yakni 8 September 2014, latihan serupa dilaksanakan dengan patner latihan yang berbeda, yaitu FGS Zobel yang dalam beberapa minggu ke depan akan outchop dari daerah misi dan kembali ke negaranya, Jerman.
Mail bag transfer kali ini selain melatih kesiapsiagaan tim RAS masing-masing kapal juga dipergunakan sebagai sarana penyampaian ucapan selamat jalan dari Komandan KRI FKO-368 kepada Komandan FGS Zobel beserta crew atas selesainya tugas dan misi di bawah bendera PBB di Lebanon. Penghormatan tersebut ditandai dengan saling tukar menukar plakat yang dilaksanakan dengan cara mail bag transfer.
Latihan bersama kedua unsur MTF berjalan lancar, aman, dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan harapan, selain melatih dan menjaga kesiapsiagaan crew, juga digunakan sebagai sarana meningkatkan kerja sama latihan dengan negara lain, yang saat ini tergabung dalam satu misi pemeliharaan perdamaian dunia di Lebanon.
Sumber : JurnalMaritim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar