JAKARTA-(IDB) : Kerjasama antara Republik Indonesia dan
Republik Korea Selatan di bidang industri pertahanan dalam beberapa
tahun terakhir terus mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat
baik. Pemerintah Korsel menginginkan agar kerjasama tersebut terus
ditingkatkan khususnya yang terkait dengan kerjasama di bidang teknologi
industri pertahanan.
Keinginan Korsel tersebut disampaikan Minister of Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel, Lee Young-geol selaku Ketua Delegasi Korea Selatan dalam pertemuan ketiga Defence Industry Cooperation Committee (DICC) antara Indonesia – Korea Selatan, Kamis (4/9) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Pertemuan ketiga DICC Indonesia – Korsel merupakan pertemuan rutin tahunan yang dilaksanakan dalam rangka membahas kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara. DICC Indonesia – Korsel dibentuk setelah adanya penandatangan MoU antara kedua negara pada bulan September 2011 di Jakarta, dalam rangka meningkatkan kerjasama di bidang industri pertahanan.
“Untuk membangun industri pertahanan yang paling penting adalah teknologi dan Sumber Daya Manusia-nya, kedua negara bisa bersama membicarakan tentang bagaimana caranya meningkatkan kerjasama teknologi di bidang industri pertahanan kedua negara”, kata Minister of DAPA Korsel.
Minister of DAPA Korsel mengatakan, bahwa Korsel sudah memulai membangun industri pertahanan-nya sejak tahun 70-an. Pada saat itu masyarakat Korsel menyadari akan perlunya kemandirian industri dan teknologi di bidang pertahanan. Dalam perjalanannya, Korsel mendapatkan banyak pengalaman dalam membangun industri pertahanan, yaitu yang paling penting adalah teknologi untuk industri pertahanan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengolah teknologi tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya berharap melalui pertemuan DICC ketiga ini kedua negara dapat secara bersama-sama membicarakan tentang bagaimana meningkatkan kerjasama kedua negara di bidang teknologi industri pertahanan untuk kemajuan bersama.
Sementara itu Sekjen Kemhan RI Letjen TNI Ediwan Prabowo selaku Ketua Delegasi Indonesia mengatakan, kerjasama kedua negara di bidang industri pertahanan telah meningkat dan mengalami kemajuan sangat baik yang diantaranya dilakukan melalui pengembangan dan produksi bersama.
Sekjen Kemhan yakin, bahwa kedua negara memiliki semangat dalam membangun industri pertahanan yang lebih maju dan berkembang di Indonesia dan juga Korsel. “Saya percaya, Korsel juga memahami sepenuhnya tujuan Indonesia dalam memajukan industri pertahanan dalam negeri sehingga kedepan dapat mandiri”, tambahnya.
Pertemuan DICC Indonesia – Korsel yang berlangsung tiga hari sejak tanggal 2 September 2014 diakhiri dengan penandatangan Minutes of Meeting (MoM) of The 3RD DICC antara Indonesia-Korea Selatan oleh Sekjen Kemhan Letjen TNI Ediwan Prabowo dan Minister of DAPA Lee Young-geol.
Pertemuan tersebut telah membahas berbagai hal terkait perkembangan dan peluang – peluang kerjasama di bidang industri pertahanan kedua negara antara lain; program proyek kerjasama pembangunan kapal selam, pesawat temput KF-X/IF-X dan kerjasama teknologi industri pertahanan. Pertemuan ini juga memberikan kesempatan kepada komunitas industri pertahanan dari kedua negara untuk menjajaki peluang – peluang kerjasama yang dapat dilakukan Indonesia-Korsel.
Terkait kerjasama teknologi industri pertahanan, kedua negara sepakat untuk meningkatkannya melalui program kerjasama pertukaran ilmuwan/engineer, pertukaran data teknik dan kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan. Kesepakatan ini akan segera ditindaklajuti melalui pembicaraan antara Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan RI dengan the Acquisition Planning Bureau of DAPA.
Sumber : DMC
Dlm kerjasama dg Korea Selatan Indonesia hrs aktif dlm arti barang2 apa yg sdh siap utk digandengkan dg produk Korea, mis pesawat T-50 mrpk produk2 Korea sucad pesawat kita yg sdh siap utk sama2 digunakan dan dg demikian kita dpt pengalaman pengetahuan serta dpt banjiran rupiah utk membiayai penelitian selanjutnya. Salam...................
BalasHapus