LAMPUNG-(IDB) : Bunyi sirine meraung keras. Sejurus kemudian, ratusan pekerja
berhamburan. Sementara KRI Teluk Bintuni meluncur deras tak tertahankan.
Demikianlah situasi saat menjelang peluncuruan KRI Teluk Bintuni di
galangan PT. Daya Radar Utama, Lampung. Dari video yang diperoleh ARC,
terlihat kepanikan dari ratusan pekerja. Meski tak ada korban tewas, 2
orang pekerja tampak shock dan kemungkinan terluka.
KRI Teluk Bintuni pun akhirnya terhenti dan kandas di perairan dangkal. Sejumlah pekerja tampak mencari rekan mereka yang diduga terjepit di bawah kapal. Untungnya, tidak ada pekerja yang terjepit.
Dari dugaan sementara, insiden ini terjadi lantaran tali baja penahan kapal terputus. Pihak DRU sendiri menyatakan peluncuran kapal perang ini sudah sesuai prosedur. Putusnya tali baja itu sendiri hingga kini belum diketahui penyebabnya.
KRI Teluk Bintuni merupakan kapal pertama dari jenis Landing Ship Tank yang dibuat di dalam negeri. Kemenhan total memesan 3 unit LST sekelas ini yang dikerjakan oleh PT. Dok Kodja Bahari dan PT. Daya radar utama. LST ini dikhususkan untuk mengangkut tank tempur Leopard 2 pesanan TNI-AD.
Sling Penahan Putus
Tali sling baja yang menahan kapal
KRI Teluk Bintuni putus pada 15.10 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan
kapal perang khusus angkut tank tersebut meluncur ke laut sebelum
diresmikan, Kamis 5 September 2014.
Putusnya sling tersebut baru diketahui setelah kapal secara tiba-tiba meluncur ke laut. Para awak berbagai media serta para petugas dari PT DRU Lampung langsung berhamburan keluar dari tenda utama tempat mereka menunggu acara peluncuran secara resmi dibuka. Dengan gerak sigap para awak media langsung mengabadikan kejadian tersebut.
"Slingnya tidak kuat menahan beban. Masih ditambah angin yang kencang begini jadi putus," kata salah satu anggota Satgas AL Mayor Yan Saragih.
Keributan sempat terjadi karena para pekerja saling berteriak mencari teman-temannya yang pada saat kejadian posisi mereka sedang berada di dalam laut yang menjadi jalur peluncuran kapal tersebut.
Dua korban pekerja bergegas dibawa. Satu korban masih bisa berjalan sendiri sambil dipapah temannya. Satu orang lagi digotong oleh enam orang pekerja lainnya.
Saat mobil ambulans yang membawa pekerja yang terluka itu meninggalkan lokasi peluncuran kapal, bus yang membawa rombongan tamu datang yang akan meresmikan peluncuran tersebut baru tiba.
Hingga berita ini dikirimkan, para tamu hanya berbincang di bawah tenda tribun kehormatan. Sementara tim dari PT DRU terus berusaha mengkondisikan kapal KRI Teluk Bintuni.
Berikut liputan videonya :
Sumber : ARC
Alhamdulillaah tidak ada korban jiwa..... Selain investigasi serta hati2 dari praktik ceroboh/ sabotase, harap diingat bahwa setiap kemajuan teknologi kadang harus dibayar dengan kekurangan2........
BalasHapusMaju terus dan Jaya Indonesia-kami!