JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa Indonesia
menjadi salah satu pemain inti ekonomi internasional sejak menjadi
anggota G-20, sejajar dengan negara maju dan ekonomi besar lainnya.
"Indonesia telah menjadi anggota G-20. Ini menandakan bahwa posisi
Indonesia dalam peta ekonomi dunia sudah jauh berubah," kata Presiden
ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-69 Proklamasi
Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPR dan DPD RI di Jakarta, Jumat.
Presiden
menyebutkan G-20 di abad ke-21 telah menjadi forum utama untuk
melakukan kerja sama ekonomi internasional. Dalam forum itu, Indonesia
berdiri sejajar dan duduk setara dengan negara-negara maju dan ekonomi
besar lainnya.
Indonesia
tidak lagi melihat proses keputusan ekonomi dunia dari luar atau di
pinggiran, Indonesia ikut membuat keputusan ekonomi dunia tersebut dari
dalam sebagai anggota G-20.
"Pendek
kata, Indonesia telah menjadi salah satu pemain inti dalam ekonomi
internasional. Kita tidak punya alasan menjadi bangsa yang rendah diri,
yang gemar menyalahkan dunia atas segala permasalahan yang terjadi. Kita
harus meyakini bahwa Indonesia di abad ke-21 adalah bagian dari solusi
dunia," katanya.
Presiden
menyebutkan selama satu dekade terakhir, Indonesia mencatat bersama
beberapa perkembangan positif dalam pembangunan Indonesia.
Selain
menjadi anggota G-20 dan situasi utang yang lebih baik, Indonesia juga
dapat menjaga stabilitas dan kondisi makro ekonomi yang relatif baik,
walaupun terus diterpa cobaan, apakah itu dalam bentuk bencana alam
maupun krisis moneter global utamanya pada tahun 2008.
Menurut
Kepala Negara, Indonesia juga terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang
relatif tinggi. Pada periode tahun 2009-2013, secara rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9 persen.
"Ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Eropa dan Jepang pada kurun waktu yang sama," katanya.
Di
semester pertama tahun 2014, lanjut Presiden, ekonomi Indonesia memang
mengalami perlambatan menjadi sekitar 5,2 persen. Sungguh pun demikian,
diantara negara-negara G-20, Indonesia tetap menempati posisi
pertumbuhan tertinggi setelah Tiongkok.
Menurut
Kepala Negara, kemampuan Indonesia untuk menjaga laju pertumbuhan
ekonomi sangat penting, mengingat dewasa ini cukup banyak negara-negara
berkembang lainnya yang pertumbuhan ekonominya menurun, bahkan sebagian
menurun cukup tajam.
Presiden
juga menyebutkan bahwa Indonesia telah berhasil mencetak sejumlah
prestasi ekonomi dalam satu dekade terakhir. Anggaran pembangunan kini
mencapai Rp1.842,5 triliun, tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Sumber : Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar