Pages

Sabtu, Agustus 16, 2014

Nasib Tank Leopard Di Era Jokowi

Andi juga belum bisa berkomentar soal kemungkinan menghentikan MBT tersebut. Kendati demikian, dia mengatakan terbuka kemungkinan program pengadaan tank Leopard direvisi pemerintahan Jokowi-JK.

JAKARTA-(IDB) : Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan, pihaknya akan mengkaji soal keberadaan main battle tank (MBT) Leopard dalam postur pertahanan Indonesia. Andi menyebut pihaknya belum mengambil keputusan apa pun terhadap tank itu.


"Harus dilihat dulu kontraknya seperti apa, kesiapan infrastruktur pertahanan, terutama Angkatan Darat, seperti apa," kata Andi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Jumat (15/8/2014).


Mantan Dosen Universitas Indonesia itu mengaku belum tahu kontrak pengadaan MBT yang didatangkan dari Jerman tersebut. Dia hanya mengetahui bahwa pada awal Oktober, sekitar 25 unit tank tersebut akan datang dari total 120 unit.


"Harus dilihat konsekuensi-konsekuensi dari pengadaan tersebut, termasuk anggaran kedatangan tank Leopard," kata Andi.


Andi juga belum bisa berkomentar soal kemungkinan menghentikan MBT tersebut. Kendati demikian, dia mengatakan terbuka kemungkinan program pengadaan tank Leopard direvisi pemerintahan Jokowi-JK.


"Kalau Pak Jokowi meminta itu direvisi dari program pengadaan tank Leopard, kita cari opsi-opsinya," kata Andi.


Sebelumnya, Jokowi mengangkat isu soal pembelian tank Leopard dalam debat capres pada Minggu (22/6/2014) malam. Jokowi mengaku tidak setuju dengan pengadaan tank itu karena berat tank bisa merusak jalan dan jembatan.


"Tank Leopard terlalu berat, 62 ton. Lewat jalan rusak semua, apalagi jembatan kita tidak kuat menahan beban 62 ton," ujar Jokowi.




Sumber : Kompas

12 komentar:

  1. Di jaman ORBA pengadaan alutsista selalu di-intervensi penguasa. Tentara tinggal pake. Suka nggak suka, butuh nggak butuh, tentara harus pake yang sudah dibelikan.

    Jaman SBY, beliau nggak pernah intervensi soal teknis pengadaan alutsista. SBY memang seorang tentara, tapi itu dulu. Tentara sekarang kebutuhannya berbeda, makanya Beliau serahkan kepada yang dilapangan yang lebih ngerti.

    Jaman Jokowi kembali ke jaman ORBA. Penguasa intervensi teknis soal pengadaan alutsista.

    Sebuah kemunduran.

    BalasHapus
  2. Buatlah kebijakan yang baru. jangan buat kebijakan yang kontroversial. Pengadaan tank leopard sudah bagus buat apa dirubah lagi. kalau mau lebih bagus buat kebijakan pengadaan rudal S 400, S 500. Pembelian SU 35. Kapal selam kelas Kilo, pembangunan PLTN, Memajukan program Mobnas. itu lebih membuat Indonesia disegani di mata Dunia, karena lebih mengarah pada kekuatan yang sebenarnya dan menjadikan Indonesia mandiri Teknologi. khususnya Mobnas.

    BalasHapus
  3. beli leopard banyak untungnya pak jokowi: 1. negara semakin berwibawa di mata para tetangga yang suka usil thd kedaulatan indonesia, 2. dpt transfer teknologi. pak jowowi, leopard bukan truk tronton yang dipakai tiap hari. mana mungkin jalan dipakai sesekali langsung rusak.... orang awam pun bisa mikir boss....

    BalasHapus
  4. Saya berpendapat keduanya benar, baik itu TNI maupun Jokowi. TNI dalam pengadaan leopard beralasan untuk menandingi main batle tank milik Malaysia. Juga jokowi beralasan dg argumen benar tentang jembatan yang dilaluinya. Harusnya kalau digabungkan klop sudah semua argumen itu benar. Tapi lihatlah jerman sendiri juga akan meniadakan TNI AD secara perlahan menjadi unit yg lebih kecil. Karena di masa depan nanti peperangan banyak dilakukan di udara ataupun laut kan? jadi AD bukan merupakan unit yang besar nantinya(saya sendiri akhir2 ini kagum dg TNI AD dg kelengkapan senjata yg dibelanjakannya adalah paling lengkap). Oleh karena itu belilah/buatlah senjata yang efektif semacam Rudal Antar benua. Ini lebih punya taring dibandingkan hanya melulu tank. Atau dibuat senjata seperti laser dll. Jadi pikiran kita mesti jauh ke depan dan kalau percaya kita mampu mewujudkannya pasti juga bisa. asal ada kemauan dan dana.

    BalasHapus
  5. spa suruh pilih JOKOWI...
    itu akibat org aneh.tdk pikir bangsa

    BalasHapus
  6. Siap-siap bendera setengah-tiang......

    BalasHapus
  7. Gk usah bimbang apalagi smp merivisi pak jokowi....bikin aja jalan n jembatan yg lebih kokoh.....beres kn, gtu aja kok repot ?!!!

    BalasHapus
  8. Ya sudah saya ngalah saja. Emang dah kalah mau apa lagi

    BalasHapus
  9. asyik..sebentar lagi kita beli drone untuk ngelawan pesawat, tank, rudal, kapal...pokokny drone mantap. merek dronenya D-KIS drone kartu indonesia sehat, atau D-LTB drone layang2 terbang tinggi. ntar kita2 nggak usah beli2 alutistsa lain, ganti saja semua pakai DRONE! sekali lagi DRONE!

    BalasHapus
  10. Yah.. paling2 juga beli tank asal AS dan sekutunya.... Maklum udah pesanan asing.... hehehheee...

    BalasHapus
  11. suruh aja jokowi naik terus nyetir terus nembak pake tank leopard PASTI LANGSUNG JATUH HATI DAN BERUBAH PIKIRAN......

    BalasHapus