TOKYO-(IDB) : Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia siap
bertindak sebagai perantara untuk meredakan ketegangan yang terus
meningkat terkait sengketa teritorial di Laut China Selatan. Jokowi
mengemukakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan harian Jepang, Asahi, yang terbit pada Selasa (12/8/2014).
Gubernur DKI Jakarta tersebut, yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014 pada bulan lalu, mengatakan kepada Asahi bahwa ia akan bekerja untuk menemukan solusi diplomatik, bukan militer, terhadap konflik yang memanas itu.
Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Klaim tersebut telah menempatkan Beijing dalam posisi berlawanan dengan sejumlah negara, termasuk Filipina dan Vietnam. Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi sejumlah ketegangan di daerah itu.
"Kami mengharapkan solusi diplomatik dan jika perlu Indonesia siap memainkan peran sebagai perantara," kata Jokowi sebagaimana tertulis dalam wawancara Asahi, yang diterbitkan dalam bahasa Jepang. "Saya menolak solusi militer," tambah Jokowi.
Indonesia tidak terlibat perselisihan dengan China terkait sengketa di Laut China Selatan itu dan secara tradisional telah melakukan peran mediasi untuk serangkaian perselisihan wilayah perairan.
Jokowi juga mengatakan, ia akan membantu mempercepat penyusunan sebuah kode etik tentang hubungan antara China dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Komentar Jokowi tersebut muncul saat Beijing menuduh Washington telah sengaja memicu ketegangan di Laut China Selatan dan menolak usulan Washington untuk membekukan tindakan provokatif di wilayah tersebut.
Negara-negara anggota ASEAN telah menunjukkan berbagai tingkat kewaspadaan atas sikap agresif China yang terus meningkat di wilayah itu.
Gubernur DKI Jakarta tersebut, yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pemenang Pemilu Presiden 2014 pada bulan lalu, mengatakan kepada Asahi bahwa ia akan bekerja untuk menemukan solusi diplomatik, bukan militer, terhadap konflik yang memanas itu.
Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Klaim tersebut telah menempatkan Beijing dalam posisi berlawanan dengan sejumlah negara, termasuk Filipina dan Vietnam. Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi sejumlah ketegangan di daerah itu.
"Kami mengharapkan solusi diplomatik dan jika perlu Indonesia siap memainkan peran sebagai perantara," kata Jokowi sebagaimana tertulis dalam wawancara Asahi, yang diterbitkan dalam bahasa Jepang. "Saya menolak solusi militer," tambah Jokowi.
Indonesia tidak terlibat perselisihan dengan China terkait sengketa di Laut China Selatan itu dan secara tradisional telah melakukan peran mediasi untuk serangkaian perselisihan wilayah perairan.
Jokowi juga mengatakan, ia akan membantu mempercepat penyusunan sebuah kode etik tentang hubungan antara China dan 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Komentar Jokowi tersebut muncul saat Beijing menuduh Washington telah sengaja memicu ketegangan di Laut China Selatan dan menolak usulan Washington untuk membekukan tindakan provokatif di wilayah tersebut.
Negara-negara anggota ASEAN telah menunjukkan berbagai tingkat kewaspadaan atas sikap agresif China yang terus meningkat di wilayah itu.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar