JAKARTA-(IDB) : Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin menyatakan bahwa
pendekatan secara damai dalam menangani masalah politik dalam negeri
Indonesia sangat baik.
"Pendekatan pemerintah Indonesia dalam menangani masalah dalam negerinya secara damai adalah sebuah contoh yang baik dalam menghadapi masalah domestik," ujar Duta Besar Mikhail Galuzin di kediamannya di Jakarta, Selasa.
Menurut Dubes Galuzin, pendekatan tersebut hendaknya dapat menjadi sebuah contoh bagaimana sebuah negara menghadapi masalah dalam negerinya.
"Indonesia sudah mengambil langkah yang benar, agar tidak terjadi pergolakan di dalam negerinya," tambah Galuzin.
Galuzin juga menambahkan bahwa seharusnya pendekatan seperti itu dapat diterapkan di negara yang sedang mengalami konflik seperti Ukraina.
Pendekatan politis secara damai tersebut menurut Galuzin tetap berfokus pada pertumbuhan ekonomi tidak justru menyeret ekonomi dalam negeri.
"Tidak seperti yang terjadi di Ukraina, dimana pemerintah Kiev justru mengirimkan kekuatan militer kepada warganya, khususnya warganya yang berbahasa Rusia," tambah Galuzin.
Menurut Galuzin, apa yang dilakukan pemerintah Ukraina justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang justru memberikan masalah lain bagi perkembangan negara tersebut.
Dalam konflik senjata yang terjadi di Ukraina Timur, Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) mencatat sejumlah 230.000 orang meninggalkan rumah mereka, sehingga jumlah pengungsi yang ada di Russia tercatat sebanyak 110.000 orang.
Mereka yang melarikan diri yang masih di Ukraina termasuk setidaknya 12.000 warga Tatar yang Muslim dari semenanjung Krimea di selatan.
Maka, menurut Galuzin, Indonesia sebagai sebuah negara yang peranannya di dunia semakin dipertimbangkan telah melakukan pendekatan yang sangat baik terhadap masalah yang menerpa Negara tersebut.
"Pendekatan pemerintah Indonesia dalam menangani masalah dalam negerinya secara damai adalah sebuah contoh yang baik dalam menghadapi masalah domestik," ujar Duta Besar Mikhail Galuzin di kediamannya di Jakarta, Selasa.
Menurut Dubes Galuzin, pendekatan tersebut hendaknya dapat menjadi sebuah contoh bagaimana sebuah negara menghadapi masalah dalam negerinya.
"Indonesia sudah mengambil langkah yang benar, agar tidak terjadi pergolakan di dalam negerinya," tambah Galuzin.
Galuzin juga menambahkan bahwa seharusnya pendekatan seperti itu dapat diterapkan di negara yang sedang mengalami konflik seperti Ukraina.
Pendekatan politis secara damai tersebut menurut Galuzin tetap berfokus pada pertumbuhan ekonomi tidak justru menyeret ekonomi dalam negeri.
"Tidak seperti yang terjadi di Ukraina, dimana pemerintah Kiev justru mengirimkan kekuatan militer kepada warganya, khususnya warganya yang berbahasa Rusia," tambah Galuzin.
Menurut Galuzin, apa yang dilakukan pemerintah Ukraina justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang justru memberikan masalah lain bagi perkembangan negara tersebut.
Dalam konflik senjata yang terjadi di Ukraina Timur, Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) mencatat sejumlah 230.000 orang meninggalkan rumah mereka, sehingga jumlah pengungsi yang ada di Russia tercatat sebanyak 110.000 orang.
Mereka yang melarikan diri yang masih di Ukraina termasuk setidaknya 12.000 warga Tatar yang Muslim dari semenanjung Krimea di selatan.
Maka, menurut Galuzin, Indonesia sebagai sebuah negara yang peranannya di dunia semakin dipertimbangkan telah melakukan pendekatan yang sangat baik terhadap masalah yang menerpa Negara tersebut.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar