Pages

Jumat, Agustus 08, 2014

32 Pesawat TNI AU Akan Meriahkan HUT RI

YOGYAKARTA-(IDB) : Sebanyak 32 pesawat TNI AU akan memeriahkan peringatan HUT RI ke-69 tahun ini. Pesawat tersebut akan tampil fly pass dalam dua formasi besar, terdiri dari flight satu, 10 pesawat T-50 Golden Eagle dan 6 pesawat Hawk 100/200. Sedangkan flight kedua terdiri dari 8 pesawat F-16 termasuk 3 pesawat yang baru blok C/D 52ID dan 8 pesawat Sukhoi SU-27/30, sehingga masing-masing flight terdiri dari 16 pesawat.

Hal itu dikatakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia usai upacara Peringatan ke-67 Hari Bakti TNI Angkatan Udara di Ksatrian AAU, Yogjakarta, Kamis (7/8).

Terkait kedatangan datangnya alutsista TNI AU yang baru dan kesiapan penerbangnya, Marsekal Putu Dunia mengatakan hal itu paralel dengan penambahan pesawat.

“Kami sudah disiapkan dan diprogramkan jumlah pesawat serta pelatihnya sehingga pesawat yang ada akan siap operasional. Paling tidak 75 persen harus siap operasi dan 25 persen untuk perawatan,” katanya.

 
ia mengharapkan, paling tidak 40 penerbang setiap angkatan sekolah penerbang dengan masukan dari sekolah penerbang PSDP dan AAU serta lulusan sekolah penerbang dari negara sahabat di luar negeri seperti Amerika.

Sementara itu, pada upacara Peringatan ke-67 Hari Bakti TNI AU, KSAU mengatakan perjuangan serta pengorbanan yang telah diberikan adalah bukti nyata dari pengabdian yang tulus dari putra terbaik TNI Angkatan Udara kepada negara dan bangsa.

“Gugurnya tiga pahlawan mewariskan nilai semangat juang bagi TNI Angkatan udara untuk selalu berbuat yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia,” katanya.

Ketiga pahlawan tersebut gugur dalam tragedi pasawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan bantuan dari Palang Merah Malaya untuk misi kemanuasian ditembak oleh pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk Belanda dan jatuh di Desa Ngoto 3 km Selatan Yogjakarta. Dalam kejadian tersebut TNI Angkatan Udara kehilangan putra terbaiknya yaitu Komodor Muda Udara Agustinus Adi Sutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdurachman Saleh dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo.

Peristiwa tersebut terjadi setalah dipagi buta tiga pesawat TNI AU, terdiri dari satu pesawat Guntai dan dua pesawat Cureng menyerang kedudukan tangsi-tangsi Belanda di kota Semarang, Salatiga dan Ambarawa.



Sumber : Jurnas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar