JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono telah menunjuk Panglima Komando Cadangan Strategis
Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmatyo sebagai pengganti
Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang baru menggantikan Jenderal TNI
Budiman.
“Sudah, jadi beliau (SBY) memilih Pak Gatot Nurmatyo sebagai KSAD yang baru,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya kepada Kompas.com, Selasa (22/7/2014).
Penunjukan Gatot sebagai KSAD, kata Fuad, berdasarkan Surat Keputusan
Nomor 36/TNI/2014 tanggal 21 Juli 2014 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Jabatan KSAD.
Fuad menambahkan, proses serah terima jabatan dari KSAD lama kepada KSAD baru masih akan menunggu rencana pelantikan Gatot oleh presiden.
“Kita masih belum tahu kapan jadwal presiden akan melantik. Mungkin menunggu situasi kondusif karena sekarang masih dalam masa pemilu presiden dan dalam waktu dekat Lebaran,” ujarnya.
Dilantik Tanggal 25 Juli
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen M Fuad Basya, menegaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menunjuk Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Gatot Nurmantyo, menggantikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Budiman.
"Sudah putus. Sekitar tanggal 25 rencananya ada pelantikan oleh Presiden," kata Fuad, Selasa (22/7).
Dikatakan, penunjukkan Kasad baru dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) No 36/TNI/4 Juli 2014.
"Tanggal 4 (Agustus 2014), rencananya juga akan ada serah terima jabatan (sertijab)," ucap Fuad.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan, pergantian Kasad Jenderal Budiman, tidak akan mempengaruhi persiapan TNI dalam menghadapi penetapan hasil rekapitulasi.
"Pergantian Kasad tidak ada pengaruhnya dengan kesiapan pasukan menghadapi Pilpres," kata Panglima, ketika dijumpai sesaat setelah memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Ditegaskan, selama ini TNI tersusun dalam rantai komando yang kuat. Sehingga, jika ada pergantian, maka tentunya tidak akan berpengaruh, bahkan dalam skala pengamanan pilpres sekalipun.
"Sudah putus. Sekitar tanggal 25 rencananya ada pelantikan oleh Presiden," kata Fuad, Selasa (22/7).
Dikatakan, penunjukkan Kasad baru dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) No 36/TNI/4 Juli 2014.
"Tanggal 4 (Agustus 2014), rencananya juga akan ada serah terima jabatan (sertijab)," ucap Fuad.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan, pergantian Kasad Jenderal Budiman, tidak akan mempengaruhi persiapan TNI dalam menghadapi penetapan hasil rekapitulasi.
"Pergantian Kasad tidak ada pengaruhnya dengan kesiapan pasukan menghadapi Pilpres," kata Panglima, ketika dijumpai sesaat setelah memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Ditegaskan, selama ini TNI tersusun dalam rantai komando yang kuat. Sehingga, jika ada pergantian, maka tentunya tidak akan berpengaruh, bahkan dalam skala pengamanan pilpres sekalipun.
Budiman Akan Jadi Pati Mabes TNI
Panglima Komando Strategi
Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo
akan dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada 24 Juli
menggantikan Jenderal TNI Budiman. Sementara itu, Budiman hanya akan
ditempatkan sebagai panglima tinggi di Mabes TNI.
"Pelantikannya kalau enggak salah 24 Juli, besok," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Moeldoko mengatakan, setelah KSAD baru dilantik, maka Budiman yang akan pensiun pada bulan September 2014 ditempatkan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI untuk menghabiskan masa baktinya sebelum pensiun.
Menurut Moeldoko, pergantian Budiman adalah hal yang wajar dan sama sekali tidak terkait politik.
"Ini pure (murni) kepentingan untuk organisasi. Regenerasi kenegaraan," tutur Moeldoko.
Seperti diberitakan, Presiden SBY telah memberhentikan Jenderal Budiman sebagai KSAD. Pemberhentian ini, menurut Budiman, diterimanya melalui telepon dari Moeldoko, Senin malam.
Panglima TNI awalnya mengajukan tiga kandidat KSAD, yakni Wakil KSAD Letjen TNI Muhammad Munir, Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantto, dan Sekjen Wantannas Letjen TNI Waris. Dari ketiga nama itu, SBY akhirnya menunjuk Gatot.
Letjen Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer 1982 yang dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad. Beberapa jabatan pernah disandangnya antara lain Danrindam Jaya, Danrem 061/Suryakencana (2006-2007), Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008), Dirlat Kodiklatad (2008-2009), Gubernur Akmil (2009-2010), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013), dan Pangkostrad (2013-sekarang).
"Pelantikannya kalau enggak salah 24 Juli, besok," ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Moeldoko mengatakan, setelah KSAD baru dilantik, maka Budiman yang akan pensiun pada bulan September 2014 ditempatkan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI untuk menghabiskan masa baktinya sebelum pensiun.
Menurut Moeldoko, pergantian Budiman adalah hal yang wajar dan sama sekali tidak terkait politik.
"Ini pure (murni) kepentingan untuk organisasi. Regenerasi kenegaraan," tutur Moeldoko.
Seperti diberitakan, Presiden SBY telah memberhentikan Jenderal Budiman sebagai KSAD. Pemberhentian ini, menurut Budiman, diterimanya melalui telepon dari Moeldoko, Senin malam.
Panglima TNI awalnya mengajukan tiga kandidat KSAD, yakni Wakil KSAD Letjen TNI Muhammad Munir, Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantto, dan Sekjen Wantannas Letjen TNI Waris. Dari ketiga nama itu, SBY akhirnya menunjuk Gatot.
Letjen Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer 1982 yang dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad. Beberapa jabatan pernah disandangnya antara lain Danrindam Jaya, Danrem 061/Suryakencana (2006-2007), Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008), Dirlat Kodiklatad (2008-2009), Gubernur Akmil (2009-2010), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013), dan Pangkostrad (2013-sekarang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar