Pages

Minggu, Juli 27, 2014

Konsep Proxy War Letjen Gatot

JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati atau Nuning mengapresiasi pengangkatan Letjen Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Nuning mengaku terkesan akan konsep Gatot tentang proxy war yang pernah disampaikan antara lain ketika memberikan kuliah umum di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

Nuning melihat Gatot sebagai jenderal Angkatan Darat yang profesional dan intelektual. Beberapa kali, Gatot menjadi pembicara di perguruan tinggi seperti di UI dan Universitas Padjajaran (Unpad). "Pemikirannya mengenai antisipasi proxy war sangat menarik," tutur Nuning di Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Dalam kuliah umum di kampus UI tersebut, Gatot mengatakan bahwa perang proxy atau proxy war merupakan perang antara dua pihak yang tidak saling berhadap-hadapan namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh.

"Perang proxy tidak dapat dikenali secara jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh menggunakan dan mengendalikan actor nonstate," tutur Gatot. Menurutnya, indikasi proxy war antara lain adalah gerakan separatis, demonstrasi massa, dan bentrok antarkelompok.

Nuning juga melihat Gatot rajin mengunjungi prajurit di pelosok-pelosok negeri. Hal itu dilakukan untuk menjaga profesionalisme prajurit TNI AD dan juga menjaganya agar tak larut ke dalam politik. "Di mata saya sebagai anggota Komisi I DPR, KSAD yang baru ini seorang jenderal koboi," kata politisi Partai Hanura itu.

Nuning mengharapkan KSAD yang baru bisa membangun kesejahteraan prajurit serta alat utama sistem pertahanan (alutsista) sehingga TNI AD mumpuni menjaga pertahanan teritorial NKRI.

"Semoga ke depan Pak Gatot dapat meneruskan apa yang sudah diperjuangkan KSAD terdahulu Jenderal Budiman dalam memajukan pembangunan SDM TNI AD melalui pendidikan dan pelatihan," imbuhnya.

Letjen Gatot Nurmantyo dilantik menjadi KSAD di Istana Presiden, Jumat (25/7) siang. Upacara pelantikan itu dihadiri Wakil Presiden Boediono, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Kesra Agung Laksono, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Sutarman, dan dua kepala staf angkatan TNI lainnya. Sedangkan Jenderal Budiman yang saat ini berstatus perwita tinggi Mabes TNI tidak hadir di acara tersebut.




Sumber : Tribunnews

Patroli Maritim dan Anti-Kapal Selam Ilyushin Il-38N

MOSCOW-(IDB) : Produksi pertama serial pesawat patroli maritim dan perang anti-kapal selam, Ilyushin Il-38N ‘May’ telah diserahkan kepada Angkatan Laut Rusia oleh Ilyushin Aviation Complex, 25 Juli 2014.

Pesawat Il-38N adalah upgrade dari pesawat patroli maritim (MPA) Il-38, yang merupakan turunan dari pesawat angkut Il-18 ‘Coot’, yang dirancang untuk mandiri (atau joint) dalam melakukan kegiatan anti-kapal selam jarak jauh, pengintai angkatan laut, operasi SAR, pemantauan ekologi, dan operasi pemasangan ranjau.


Perusahaan Ilyushin telah meng-upgrade lima pesawat Angkatan Laut Rusia Il-38 menjadi pesawat standar baru Il-38N, dengan nilai kontrak RUB3.45 miliar (USD150 juta) yang diberikan oleh Departemen Pertahanan Rusia (MoD) pada 25 Mei 2012. Kontrak ini ditandatangani setelah suksesnya prototipe Il-38N masuk ke dalam Armada Utara Rusia di bulan Maret 2012. Pejabat Ilyushin menyatakan bahwa 28 unit pesawat anti-kapal selam Il-38 akan di-upgrade ke tingkat Il-38N hingga tahun 2020.


Upgrade Il-38N melibatkan instalasi piranti navigasi penerbangan baru dan search and track system Novella (STS), yang meliputi radar, hidroakustik, magnetometric, pengintaian elektronik, pengintaian image termal, komputasi, dan subsistem navigasi.


Untuk mendeteksi kapal selam, pesawat Il-38N dilengkapi STS Novella, dimulai dengan melokalisir kontak dengan melakukan pelacakan dan menghancurkan target dalam mode otomatis tingkat tinggi. Fungsi yang disisakan untuk kru hanyalah pengawasan dan pengambilan keputusan.


Efisiensi pencarian di zona dekat dan jauh telah diperbaiki oleh empat faktor – memungkinkan satu pesawat Il-38N (single) untuk meng-cover area empat kali lebih besar dari yang bisa dilakukan Il-38 original. Dengan demikian, Novella secara bersamaan dapat melacak 32 target baik atas dan bawah air.


Subsistem radar memiliki slot antena penerima array / antena pemancar yang secara mekanis terus menerus pemindai azimuth dan mencocokkan alat pemancar. Radar dapat mendeteksi target udara sejauh 90 km, kapal permukaan sejauh 320 km, dan menjejak periskop kapal selam (dengan 1 m² echoing area) di 30-35 km.


Subsistem dual modul radio hidroakustik dapat beroperasi dengan pelampung (buoys) melalui 96 saluran, dan dijalankan oleh operator tunggal. Setiap modul menyediakan siklus lengkap penerimaan dan pengolahan informasi dari delapan buoys. Tiga jenis sonar buoys digunakan untuk: RGB-41 pasif, sonar non-directional; RGB-48 pasif, sonar directional; dan sonar buoy GB-58 active emitter. Untuk pengintaian hidrologi yang digunakan adalah buoys RTB-93, dan RMB-81 buoy yang baru, digunakan untuk mendeteksi kapal selam berdasarkan jejak magnet (magnetic signature). Pada pesawat juga dipasang quantum magnetometer dengan jangkauan deteksi kapal selam hingga 900 meter.


Sementara itu, sistem gyro-stabilised elektro-optik inframerah, (EOIR) menyediakan kebutuhan deteksi, pelacakan, dan kategorisasi target permukaan.


Subsistem komputer digunakan untuk memproses output dari semua subsistem lain dan untuk mengontrol seluruh kerumitannya. Dua operator bekerja dengan sistem informasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas taktis, dimana operator ketiga menjalankan subsistem radar dan radio pengintaian. Saat perusahaan Ilyushin Aviation merancang STS yang baru, perhatian khusus diberikan kepada meminimalkan jumlah kontrol yang harus dilakukan operator pesawat.

Perusahaan yang terlibat dalam program modernisasi Il-38N mencakup Ilyushin, Myasishchev Machine Building Plant, dan Leninets Central Research and Production Association. 




Sumber : JKGR

KRI Yos Sudarso 353 Lego Jangkar di Sangatta

SANGATTA-(IDB) : Dalam rangka melaksanakan Operasi Wilayah Timur (Opswiltim), KRI Yos Sudarso-353 dibawah komando Letkol Laut (P) Sigit Santoso yang sedang melaksanakan patroli di wilayah Perairan Kalimantan Timur lego jangkar di Perairan Tanjung Bara Sangatta pada posisi 00º 32’ LU - 04º 88’ LU dan 117º 39’ BT - 08º 22’ BT, Jumat (25/07/2014).

Pada Opswiltim di wilayah Kalimantan Timur tersebut turut serta KS Guspurlatim Kolonel Laut (P) Irvansyah untuk memantau secara langsung situasi dan kondisi wilayah Perairan Kalimantan Timur. Pada kesempatan tersebut Komandan KRI Yos Sudarso-353 Letkol Laut (P) Sigit Santoso yang merupakan mantan Komandan Lanal Sangatta periode 2013-2014 tidak melewatkan moment tersebut dengan mengundang Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut (P) Dadang Somantri beserta Perwira Staf untuk berkunjung ke KRI Yos Sudarso dan hadir pula Kadis PU Kutai Timur Aswandini Eka Tirta, ST, MT, dan Supertendent Govrels PT. Kaltim Prima Coal Sangatta Dano Mapi untuk silaturahmi.

Selanjutnya KRI Yos Sudarso-353 akan melanjutkan perjalanan menuju wilayah Perairan Tarakan Kalimantan Timur untuk melaksanakan patroli Opswiltim.


Sumber : TNI AL

Diduga Kesalahan Peralatan Udara, Pesawat Tempur Rusia Jatuh

MOSCOW-(IDB) : Sebuah kecelakaan menimpa pesawat jet tempur MiG-29 milik Angkatan Bersenjata Rusia. Pesawat buatan tahun 1980an itu dilaporkan jatuh di dekat kota Astrakhan pada Minggu, 27 Juli 2014.

Kantor berita Rusia, Itar Tass hari ini melansir seorang pilot tewas dalam kecelakaan itu. Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, kendati jatuh di dekat kota, namun tidak mengakibatkan kerusakan di permukaan darat.

"Seorang pilot tewas dalam jatuhnya pesawat tempur hari ini. Kami masih terus melakukan investigasi terhadap insiden ini dan berdasarkan data awal, jatuhnya pesawat itu diakibatkan kegagalan peralatan udara," ungkap Komandan Angkatan Udara, Letnan Jenderal Viktor Bondarev.

Pesawat tempur itu dilaporkan jatuh di saat tengah melakukan latihan penyerangan taktis. Sayang, pesawat melewati batas dan jatuh di sekitar 30 kilometer di stepa dekat kota Astrakhan.

Menurut Konashenkov instruktur pilot telah memberikan instruksi agar pilot segera keluar dari pesawat.

"Namun, pilot berusaha untuk menyelamatkan pesawat. Dia tetap berusaha memegang kendali dan terbunuh," ungkap Konashenkov.

Pesawat tempur yang didesain di era Soviet itu telah mengalami beberapa kali kecelakaan dalam satu tahun ini baik di Rusia dan di negara lainnya. Pesawat tersebut terakhir jatuh di tahun 2012 silam di timur Siberia ketika tengah mengudara di sisi bukit.

Setahun sebelumnya, dua pilot dilaporkan tewas dalam sebuah uji penerbangan, juga di area Astrakhan.

MiG-29 diproduksi kali pertama pada tahun 1980an dan telah diekspor ke seluruh dunia.




Sumber : Vivanews

Pola Serangan Roket Hamas Ke Israel

GAZA-(IDB) : Seminggu setelah tahapan serangan darat dari Operasi ‘Protective Edge’ Israel di Jalur Gaza,  militer Israel / Israel Defense Forces (IDF) mulai bisa mngurangi serangan roket.


Menurut IDF, Hamas telah meluncurkan lebih dari 2.300 roket hingga tanggal 24  Juli 2014,  yang merupakan hari ke-17 dari operasi “Protective Edge” Israel.  Hanya sekitar 75% dari roket ini menghantam Israel, sisanya  dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome atau gagal mencapai Israel, menurut statistik yang dirilis IDF setiap hari. Roket yang dicegat, adalah jika hendak menyasar wilayah penting di Israel.


Rata-rata, 140 roket ditembakkan setiap hari selama tahap awal operasi, ketika IDF membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara, angkatan laut, dan artileri.


Frekuensi serangan roket turun menjadi rata rata 110 roket sehari, selama delapan hari pertama serangan ofensif darat Israel, yang bertujuan menemukan dan menghancurkan situs peluncuran  roket dan aset Hamas lainnya di Jalur Gaza.


Ada sekitar 100 roket diluncurkan pada 22 dan 23 Juli, dan jumlahnya turun menjadi 63 roket  pada tanggal 24 Juli. Meskipun ini merupakan tren positif bagi Israel, serangan roket masih menyebabkan gangguan yang signifikan.


2.300 roket yang telah ditembakkan merupakan proporsi yang signifikan dari jumlah  roket yang dimiliki Hamas, Jihad Islam Palestina dan kelompok-kelompok kecil lainnya pada awal konflik, yang diperkirakan IDF mereka memiliki sekitar 10.000 roket.


Diperkiraan Hamas dapat mempertahankan serangan roket dengan frekuensi tinggi, untuk beberapa minggu ke depan karena tidak diketahui jumlah roket yang telah dihancurkan Israel di darat. Pasukan darat IDF juga membersihkan situs peluncurkan roket dekat perbatasan, sehingga sulit bagi Hamas untuk menembakkan roket jarak pendek ke Israel.


Sumber-sumber intelijen militer Israel mengatakan kepada wartawan bahwa penurunan peluncuran roket harus dikaitkan dengan strategi Hamas  yang melindungi roket mereka untuk kampanye peperangan yang berlarut, bukan penurunan kemampuan. Pemimpin Hamas tampak yakin bahwa mereka bisa mempertahankan serangannya sampai permintaan utama merka dipenuhi: mengakhiri blokade Jalur Gaza oleh Mesir dan Israel.


Akibat saling serang ini, korban sipil dari Palestina terus meningkat yang menyebabkan tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri operasi militernya. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, lebih dari 500 warga sipil Palestina tewas hingga 23 Juli: lebih dari lima kali jumlah yang tewas dalam operasi IDF sebelumnya melawan pejuang Palestina di Gaza pada bulan November 2012.


IDF mengatakan mereka telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengurangi korban sipil, termasuk peringatan kepada warga untuk mengevakuasi daerah-daerah tertentu, dan  merilis video yang menunjukkan serangan udara dibatalkan ketika warga sipil terlihat. Namun demikian, ada banyak insiden di mana tembakan Israel telah membunuh warga sipil.

IDF mengatakan Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia: taktik untuk mecegah niat Israel menyerang atau justru meningkatkan jatuhnya korban sipil.




Sumber : JKGR

Sabtu, Juli 26, 2014

Panglima TNI : KSAD Gatot Mampu Bangun TNI AD

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko optimis Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo mempunyai kemampuan membangun TNI Angkatan Darat (AD) yang profesional.

Moeldoko mengatakan, pada lingkup nasional, Indonesia tengah terus bergerak menjadi negara yang berkembang di kawasan. Sejalan dengan itu, TNI dituntut terus meningkatkan profesionalisme dengan perangkat alutsista modern untuk ikut serta menjaga stabilitas keamanan.


“Gatot mempunyai kemampuan manajemen dan imajinatif dalam membangun TNI satu kesatuan atas komando. Saya menyambut dengan bangga, selamat dan sukses untuk itu,” ujar Moeldoko di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2014).


Ia juga menjelaskan dalam membangun profesionalitas TNI dibutuhkan prajurit yang memiliki intelektual dan kesetiaan kepada bangsa.


“Dalam membangun profesionalitas, dibutuhkan prajurit yang memiliki intelektual dan kesetiaan kepada bangsa yang domain pembinaannya ialah pada setiap Kepala Staf Angkatan,” ujar Moeldoko.


Ia menambahkan, hal ini dimaksudkan agar TNI dapat mengawal demokrasi dan stabilitas negara. “Juga agar prajurit dapat menempatkan diri pada kehidupan bangsa dan negara,” tuntas dia.

KSAD Baru Janji Lanjutkan Pembinaan Prajurit

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, yang menjadi prioritas dirinya setelah dilantik menjadi adalah ingin melanjutkan pembinaan prajurit TNI AD, sesuai yang telah dilakukan pendahulunya, Jenderal Budiman.

“Sebagai prajurit Angkatan Darat (AD) Pak Budiman sudah melaksanakan jabatannya 1,5 tahun. Saya akan melanjutkannya dengan pembinaan yang tentunya menyesuaikan dengan situasi yang berkembang,” ujar Gatot, di Jakarta, Jumat (25/8/2014).


Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu, diangkat sebagai KSAD oleh Presiden SBY karena dinilai mempunyai intelektual dan kesetiaan kepada Bangsa.


Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, pergantian Jenderal Budiman kepada Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo, adalah murni kepentingan regenerasi di tubuh TNI AD.




Sumber : Sindo

Bung Tomo Class: Ceritamu...!!!

JKGR-(IDB) : Anda pernah menonton film James Bond: The Sky Fall? Tentu anda masih ingat dengan peristiwa ledakan yang mengguncang SIS Building, yang menjadi markas besar Agen Rahasia M16, atau British Secret Intelligence Service. Konon, di gedung ini pulalah arah mata angin mulai menemukan tujuannya untuk membawa kapal perang jenis MRLF pesanan Kesultanan Brunei Darussalam, Nakhoda Ragam Class, melabuhkan layarnya ke pangkuan ibu pertiwi, Indonesia Tercinta..!


Nun jauh di sebuah kota kecil di Indonesia, sebuah bungkusan kecil dari sebuah negara Eropa yang kaya, telah diterima oleh seseorang di beranda depan rumahnya. Ekspresinya tetap tenang meskipun ia telah mengetahui bahwa bungkusan kecil itu datang dari luar negeri, Inggris..! Perlahan dia melangkah menuju sebuah ruang kerja yang hanya diterangi oleh cahaya matahari yang menerobos dinding-dinding kaca yang telanjang. Bungkusan itu pun di buka. Beberapa fail dan denah kapal perang kini berserakan di depannya. Satu persatu spesifikasi kapal itu dicermatinya. Kadang mengangguk, mengernyit, tersenyum, atau bahkan geleng-geleng kepala. Pada sebuah lembaran fail, tatapan matanya mulai terlihat begitu fokus, ekspresi serius pun tiba-tiba menghempaskan ketenangan yang sedari tadi diperlihatkannya.


Tidak cukup hanya sampai di situ, tangannya pun mulai menggapai secarik kertas dan sebatang pensil. Tidak jelas, entah tulisan, lukisan atau hitungan yang dia goreskan. Namun yang jelas, tanpa disadarinya, hari sudah mulai merangkak gelap. Ia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu diambilnya sebungkus mie instant sebagai pengganjal perut, maklum gara-gara dokumen dari Inggris itu, dia sampai lupa waktu untuk menikmati santap makan siang dan makan malamnya. Tidak heran jika tubuhnya pun terlihat agak ceking, tapi tentu saja tidak demikian dengan otaknya, sama sekali jauh dari kesan ceking. Terbukti dengan hadirnya dokumen itu di rumahnya. Bisa jadi dialah satu-satunya manusia di muka bumi ini yang menerima dokumen itu langsung dari produsen peralatan perang terkemuka, BAE System di Inggris.


Sambil menyeruput kuah mie instant yang dibuatnya, dia pun melanjutkan mencermati detail gambar dan kalimat yang tertera dalam dokumen tersebut. Hingga akhirnya diapun menggapai handphone yang tergeletak agak jauh dari tempatnya duduk saat itu. Seseorang dihubunginya, dan sebuah pertemuanpun dijanjikan.

Tiga hari kemudian, pagi-pagi sekali dia sudah terlihat berada di Bandara Juanda, Surabaya. Sebuah koper ukuran sedang dan tas komputer yang tersandang, tampak menyertai keberangkatannya. Sebuah presentasi penting akan segera digelar bersama para petinggi di Jakarta. Pendek kata, presentasi itu pun sukses menyatukan suara para petinggi yang hadir, padahal sebelumnya, pro kontra kerap memenuhi ruang diskusi. Mimpi dan harapan besarpun bersandar di pundaknya.


Tidak lama berselang, tim negosiasi pun berangkat ke Brunei. Dari negeri Sultan Hasanal Bolqiah, terbetik kabar gembira. Sang Sultan bersedia melepas ketiga ‘the Sultan’s boats’ nya hanya dengan harga $380 juta, atau hanya sekitar 20% dari total biaya yang telah dikeluarkan oleh paduka Sultan untuk pengadaan ketiga kapal tersebut. Kabar ini pun kemudian tersebar di berbagai media seluruh dunia. Tindakan bodoh telah diambil oleh TNI AL, begitulah kira-kira kebanyakan pendapat para pembaca seusai mengetahui transaksi mengejutkan tersebut. Ya memang sangat mengejutkan, karena sebelumnya Indonesia juga sempat menolak tawaran itu, bahkan hampir semua negara di dunia yang ditawari kapal ini, menyatakan sikap penolakan yang sama. Tapi kini, Indonesia telah membulatkan tekad untuk mengakuisisi kapal perang yang konon paling super canggih di kelasnya..!


Pertanyaannya, mengapa kita mau menerimanya sedangkan negara sekelas Zimbabwe aja ogah untuk mengambilnya.? Hehehe..! Pria ceking ini hanya bisa nyengir saat ditanyakan tentang hal ini. Ia pun menepis isu tentang ketidakseimbangan kapal dan tutupnya pabrikan rudal MBDA Seawolf sebagai alasan atas penolakan Indonesia sebelumnya. Konon saat itu kita masih sedang mencari solusi untuk menutupi kelemahan yang dimilikinya. Sekarang semuanya sudah bisa kita atasi berkat negosiasi sengit dari berbagai lapisan, dari mulai negosiasi para ahli, hingga ke negosiasi pemimpin negara. Hasilnya, lelaki ceking itu yang dibantu oleh beberapa orang stafnya, kemudian di berangkatkan ke Inggris, jauh sebelum proses perbaikan dikerjakan.


Kolaborasi pintar antara para ahli perkapalan Inggris, Jerman, Perancis dan Indonesia pun berjalan lancar. Satu persatu, detail permasalahan yang selama ini menjadi isu besar, berhasil dituntaskan. Hasilnya, sea trial yang dilakukan beberapa waktu lalu, ternyata mampu menunjukan keseimbangan kapal yang tinggi, sehingga kapal itu pun dinyatakan lulus untuk menempati rumah barunya di Indonesia. Segenap bangsa Indonesia kini sedang menantikan kehadiran asset baru kebanggaannya.


Pertanyaan kecil kemudian menggelitik: Lho kok cuma datang dua, bukankah yang kita beli itu ada 3? Kenapa yang satunya ketinggalan? Hehehe..! Ternyata, ini juga salah satu penyebab mengapa kita memutuskan untuk mengakusisi ketiga kapal ini. Dan ini pulalah yang menjadi point penting yang diperjuangkan presiden SBY saat harus menandatangani naskah kerjasama pertahanan dengan rekan sejawatnya dari Inggris, David Cameron, ketika bertandang ke Jakarta beberapa waktu lalu.



Kapal MRLF Bung Tomo class (photo : Grhm Rpr)Pengerjaan KRI Usman Harun adalah sebuah langkah awal dari proses TOT yang diwajibkan oleh pemerintahan SBY. Indonesia mengirimkan para ahlinya ke Inggris, untuk menuntaskan pengerjaan KRI Usman Harun aka KD Jerambak yang pada tahun 2003 sengaja dihentikan pengerjaannya oleh pihak BAE System. Kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi oleh para ahli Indonesia berhasil dieliminir, sesuatu yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh pihak BAE System. Berkat keberhasilan ini, efek besar yang langsung bisa dirasakan, adalah menangnya tender PT PAL dalam pengadaan kapal jenis LPD untuk Angkatan Laut Philipines. Di Manila, kita telah berhasil menyisihkan Korea Selatan, yang notabene adalah guru Indonesia dalam pengerjaan kapal jenis LPD Makassar Class. Semua ternyata tidak terlepas dari keberhasilan para ahli Indonesia dalam mengoprek kapal Bung Tomo Class di Inggris.


Daya jelah kapal yang semula hanya bertahan sampai 14 hari, berhasil dilipatgandakan menjadi hingga satu bulan, mengingat perairan Indonesia yang amat luas. Yang membanggakan, pembangunan tangki dan instalasi pipa yang dilakukan, ternyata sama sekali tidak mengurangi keseimbangan dan kecepatan kapal. Hal inilah salah satu yang membuat para ahli di BAE System menaruh respect yang tinggi terhadap para insinyur Indonesia.


Begitu pula ketika dilakukan pembongkaran terhadap MBDA Seawolf untuk digantikan dengan senjata sejenis yang lebih canggih, VLS Mica, para bule itu pun terkesima. Sistem payung udara yang diusung Nautis ll, yang sebelumnya malfunction pun, tak lepas dari sentuhan para ahli kita. Kini kapal Nakhoda Ragam Class, yang dulu banyak dicibir dan ditolak oleh berbagai negara karena dipandang sebagai sesosok perempuan pendek, gemuk, lamban dan tak berpelindung, mulai menuai banyak pujian. Tidak sedikit negara yang mulai paranoid dengan kehadiran kapal ini di perairan Nusantara. Tapi masih sangat sedikit pihak yang memahami kekuatan sejati yang dimilikinya. Ketika mencoba menanyakan hal ini, pria ceking itu pun bisa nyengir. Semua berawal dari SIS Building, kita harus menghormatinya..!

Hmmmm..! Mungkin diperlukan seorang wanita seksi untuk merayu James Bond agar mau terbuka tentang rahasia jeroan kapal tersebut. Anda masih ingat, diawal penyerahannya pada Brunei, kapal ini direkomendasikan untuk operasikan oleh 90 orang crews? Tapi kini, meskipun senjatanya bertambah, berkat otomatisasi yang dicangkokkan para insinyur Indonesia, kapal super canggih ini sudah bisa dioperasikan oleh hanya 79 orang crews saja. Sebuah lompatan yang cukup signifikan, yang sudah membuat negara-negara seperti Oman dan Pakistan merasa menyesal karena tidak memiliki sekelompok insinyur Indonesia yang pandai itu, dan membuat TLDM merasa perlu untuk mempercepat pengadaan kapal Gowind Classnya. Hehehe..! Untuk mengetahui detailnya, kita tunggu aja kehadiran James Bond ke Indonesia..! Salam hangat bung..!




Sumber : JKGR

Kanada Pasok Helikopter Militer Filipina

MANILA-(IDB) : Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin dan Menteri Perdagangan Kanada Edward Fast membahas peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara terkait proyek helikopter.

Gazmin dan Fast menandatangani kontrak baru senilai USD 105 juta (4,5 miliar Peso) untuk perusahaan Bell Helicopter Textron Kanada Ltd dengan memasok delapan helikopter khusus bagi angkatan bersenjata Filipina.


“Kontrak ini merupakan hasil dari Memorandum of Understanding antara Kanada Commercial Corporation dan Departemen Pertahanan Nasional Filipina,” sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan Canada.


Badan ini mengatakan tertarik dalam membantu Filipina untuk memajukan agenda pertahanan dan keamanan.


Filipina saat ini berupaya untuk mencapai postur pertahanan minimum yang kredibel, terutama dalam bidang maritim di tengah kekhawatiran peningkatan militerisasi Tiongkok di wilayah Laut China Selatan yang diklaim Filipina.


Pada bulan Februari, Filipina dan Kanada juga menandatangani perjanjian kerjasama untuk meningkatkan kemampuan tentara Filipina dalam paket pelatihan militer.


Perusahaan Kanada lain, Eagle Copters Ltd yang patungan dengan perusahaan Amerika Rice Aircraft Services Inc, mengantongi kesepakatan dengan Manila untuk memasok helikopter tempur serbaguna UH-1 di Desember 2013.


Menteri Kanada mengatakan bahwa kesepakatan itu penting untuk mencatat kemampuan Kanada sebagai produsen dan pemasok di bidang pertahanan dan keamanan.

Dalam kunjungannya ke Filipina, kedua pemimpin juga akan fokus pada peluang bisnis di bidang pertanian, pertahanan, informasi dan sektor teknologi komunikasi. 




Sumber : JKGR

Kerjasama Militer Indonesia Turki

JAKARTA-(IDB) : Salah satu prestasi dari Kementerian Pertahanan saat ini adalah mengukuhkan Kerjasama militer Indonesia dengan Turki, ke dalam tingkat undang-undang, dan Turki pun menyetujuinya. Hal ini menunjukkan Kementerian Pertahanan saat ini, sangat serius dalam tank nasional maupun roket pertahanan.

Dengan perjanjian kerjasama yang diikat oleh undang-undang, membuat Menteri Pertahanan yang baru nanti, tidak bisa seenaknya membatalkan kerjasama tersebut. Jika Menteri yang baru nanti hendak membatalkan atau tertarik untuk mengalihkan kerjasama ke negara lain, harus persetujuan DPR. Dan hal itu tidak mudah.

Di sinilah terbaca kecerdikan dan keseriusan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Purnomo Yusgiantoro dan Wakilnya, Sjafrie Sjamsoeddin. Anda berdua dan tim, akan memetik buahnya di kemudian hari. Akan melihat Indonesia semakin tangguh dan mandiri dalam hal alutsista.

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyetujui Rancangan Undang Undang tentang Pengesahan Persetujuan Tentang Kerjasama Industri Pertahanan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki untuk disahkan menjadi Undang – Undang dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-32,(10/7) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dan dihadiri oleh Pihak Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa serta beberapa pejabat Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan instansi terkait lainnya.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjabat tangan Wakil Ketua DPR Pramono Anung, usai pengesahan undang-undang kerjasama militer RI -Turki ( photo dmc.kemhan.go.id)
Menhan mengatakan dengan disetujuinya RUU tentang Pengesahan Persetujuan Tentang Kerjasama Industri Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki oleh DPR RI, maka telah terbentuk payung hukum bagi upaya kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki yang bertujuan membangun kapasitas pertahanan dan industri pertahanan yang menguntungkan bagi kedua negara.

Kerjasama di bidang industri pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki telah diwujudkan dalam bentuk Persetujuan tentang Kerjasama Industri Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki (Agreement of Defence of The Indutry Cooperation Between The Government of The Republic of Indonesia and The Government of The Republic of Turkey) yang ditandatangani di Angkara, Turki, pada tanggal 29 Juni 2010.

Beberapa bagian penting dalam RUU tentang Pengesahan Persetujuan Tentang Kerjasama Industri Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki diantaranya :
  1. Kerjasama dalam bidang industri pertahanan meliputi penyediaan berbagai fasilitas yang diperlukan bagi ruang lingkup teknis dalam hal penelitian bersama, pengembangan, produksi dan proyek modernisasi, bantuan timbal balik dalam bidang produksi dan pengadaan produk industri dan jasa pertahanan, penjualan produk akhir, pertukaran informasi ilmiah dan teknis, partisipasi dalam pameran industri pertahanan dan simposium, serta penjualan atau pembelian yang saling menguntungkan.
  2. Pembentukan Komite Bersama dalam kerja sama industri pertahanan.
  3. Kewajiban untuk saling melindungi hak kekayaan intelektual, informasi, dokumen dan bahan-bahan yang bersifat rahasia.
  4. Komitmen kedua negara untuk mengedepankan kepentingan, keamanan dan integritas masing-masing negara.


Sumber : JKGR

Berita Video : F-16 C/D TNI-AU Tiba Di Sarang Naga

MADIUN-(IDB) : Setelah lama dinantikan, akhirnya 3 buah pesawat tempur terbaru TNI-AU, yaitu F-16 C/D Blok 25 upgrade (atau dikenal dengan sebutan F-16 Blok 52 ID) akhirnya menjejakan kaki di sarang naga di Lanud Iswahyudi Madiun. 3 buah pesawat ini mendarat tepat pukul 11:25 setelah menempuh penerbangan melelahkan dari Amerika Serikat.

Penerbangan jarak jauh F-16 canggih ini dipimpin oleh Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625. Lalu 2 pesawat lainnya diawaki Maj. Collin Coatney dan Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 serta terakhir  Ltc. Erick Housto dan Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623.

Dari sisi avionik, kemampuan F-16 C/D Blok 25 Upgrade itu telah mengalami peningkatan kemampuan signifikan. Dari data yang dimiliki ARC, sejumlah modifikasi itu diantaranya pemasangan Modular Mission Computer, Digital Video Recorder, IDM, dan lainnya. Namun demikian untuk radar tampaknya masih menggunakan standar Blok 25 yaitu APG-68 (V). Itu untuk urusan avionik. 

Di kokpit sejumlah sentuhan modernisasi juga dilakukan. Diantaranya pemasangan Common Color Multifunction Display, NVIS cockpit dan lainnya. Ditambah pula dengan perangkat bela diri berupa RWR ALR-69, External ECM dan lainnya. Dengan segudang upgrade, kemampuannya diharapkan setara dengan F-16 Blok 52.

Selain itu, sejumlah persenjataan juga diborong, meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Beberapa diantaranya adalah AIM-9X, AIM-120 C7 AMRAAM, JDAM Kit, hingga JHMCS (joint helmet mounted cueing system). Namun demikian, khusus pengadaan senjata ini masih menunggu persetujuan Pemerintah Amerika Serikat.

Berikut liputan videonya :




Sumber : ARC

Dua KRI Jajaran Koarmabar Berhasil Melaksanakan HAT Dan SAT

JAKARTA-(IDB) : KRI Clurit-641 dengan Komandan Mayor Laut (P) Bambang Supriyono, S.E. dan KRI Kujang-642 dengan Komandan Mayor Laut (P) Rama Remiear Putra, baru-baru ini di perairan Pulau Lingga, Batam, Kepri, berhasil melaksanakan kegiatan HAT (Harbour Acceptance Test) dan SAT (Sea Acceptance Test) Fire Control System (FCS) Rudal   C-705 dan Combat Management System (CMS) Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm. Rangkaian kegiatan SAT meliputi  anti surface real target test, missile anti surface real target test, anti air real target, moving base alignment for missile dan naval gun firing test.

Rudal C-705 yang telah dipasang di kedua KRI memiliki kemampuan surface to surface missile dan surface to land missile dengan jarak jangkau 140 Km. Rudal tersebut dipersiapkan untuk  mengandaskan kapal perang musuh yang berbobot hingga 1.500 ton (Klas Light Corvette) dengan kemampuan daya hancur hingga 95,7%. Dengan demikian ideal untuk menenggelamkan kapal. Sementara itu Meriam NG-18    6 Barrel kaliber 30 mm berfungsi  melindungi kapal dari serangan udara musuh sebagai senjata antirudal. Meriam NG-18 6 Barrel kaliber 30 mm buatan China tersebut memiliki jarak tembak maksimum 4.000 m dan minimum 500 m.

Kedua KRI jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmabar ini juga dilengkapi Radar Tracking TR-47C dan Radar Searching SR-47AG. Kedua radar tersebut memiliki jarak tracking maksimum sasaran udara lebih dari 25 Km, sedangkan target sasaran permukaan lebih dari 8 Km. Di samping itu, Radar Searching SR-47AG juga memiliki kemampuan deteksi kontak udara lebih dari 40 Km dan deteksi kontak permukaan sebatas jarak pandang cakrawala. Dengan pemasangan radar sensor tersebut diharapkan dapat  mendukung pengoperasian Rudal C-705 dan Meriam NG-18 6 Barrel.




Sumber : Koarmabar

Korvet Baru Vietnam Teknologi Rusia

Korvet baru Molniya class, Vietnam, teknologi Rusia (photo tuoitre)
Korvet baru Molniya class, Vietnam, teknologi Rusia

VIETNAM-(IDB) : Vietnam Naval Zone 2 menerima dua Korvet Class rancangan Rusia, Molniya (“Petir”), yang pertama kali dibangun oleh pembuat kapal Vietnam, 22/07/2014.


HQ-377 dan HQ-378 adalah salah dua dari enam kapal rudal modern yang dibangun oleh Ba Son Shipyard Vietnam, dengan teknologi Rusia.


Dua korvet diserahkan kepada Brigade 167 Kapal Artileri Rudal, di bawah Naval Zone 2 dari Angkatan Laut Rakyat Vietnam, yang berbasis di Nhon Trach, Dong Nai Province, 1120 km sebelah selatan ibukota Hanoi.


Kolonel Luong Viet Hung, komandan Angkatan Laut Zone 2 mengatakan penerimaan dari dua kapal menandai langkah baru dalam proses modernisasi Zona Naval 2 di angkatan laut Zone 2 dan Vietnam pada umumnya.



Korvet baru Molniya class, Vietnam, teknologi Rusia (photo tuoitre)
Korvet baru Molniya class, Vietnam, teknologi Rusia
Kolonel Hung meminta perwira dan prajurit dari Brigade 167 dengan cepat menyebarkan semua program pelatihan agar para prajurit segera mampu mengendalikan operasi dari fasilitas dan senjata yang baru ini.


Kapal 1241,8 (Molniya) class ini, memiliki panjang 56, 9 meter dengan bobot air maksimum 563 ton dan kecepatan maksimal 42 knot. Kedua kapal memiliki jelajah berlayar 1700 mil laut dengan 44 awak, untuk masing-masing kapal.

Kapal kelas Molniya adalah korvet paling modern yang dimiliki Vietnam. Vietnam memesan dua Molniyas pada tahun 1999, dan memulai produksi sendiri dengan bantuan Almaz Central Design Bureau di St Petersburg Rusia.



Sumber : JKGR

Pembangunan Littoral Combat Ship RMN

MALAYSIA-(IDB) : Boustead Naval Shipyard (BN Shipyard), anak perusahaan dari Boustead Holdings(BHB) dan perusahaan asosiasi dari Boustead Heavy Industries Corp (BHIC), menandatangani kontrak RM9 miliar untuk merancang, membangun dan menyiapkan enam kapal patroli dengan kemampuan kapal tempur pesisir untuk Royal Navy Malaysia (RMN).

BN Shipyard sebelumnya sudah mendapatkan surat kepercayaan dari Kementerian Pertahanan Malaysia pada Desember 2011. Kontrak itu diimplementasikan dengan Rencana Kementerian Pertahanan Malaysia yang ada sekarang.

Direktur BN Shipyard, Tan Sri Ahmad Ramli Mohd Nor (21/07/2014) mengatakan:”Kami sangat senang telah resmi menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan dan kami merasa terhormat untuk menggarap proyek penting nasional. Desain dan elemen kunci dari proyek ini sudah kami pegang dan kontrak formal memungkinkan kita untuk mengenali elemen yang lebih besar dari pekerjaan yang sedang berlangsung”



 Sumber : JKGR

Indonesia Equips Corvette With Chinese 30 mm CIWS

JAKARTA-(IDB) : The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut or TNI-AL) is equipping its Kapitan Pattimura (Parchim I)-class corvette KRI Sultan Thaha Syaifuddin (876) with a Chinese-developed Type 730 close-in weapon system (CIWS).

The matter was revealed on 22 July by Sultan Thaha Syaifuddin's commanding officer Commander Ario Sasongko during a communal breaking fast event on board the vessel followed by a traditional Indonesian ceremony to mark the start of fitting-out works.

The Type 730 CIWS is a radar-guided cyclic seven-barrelled Gatling gun-style system primarily mounted as a defence against anti-ship missiles and other precision guided ammunitions. It integrates an EFR-1 tracking radar and an OFC-3 electro-optical sensor system on the weapon mount and is known to fire up to 5800 rds/min at distances of up to 3 km. The system can also be employed against unmanned aerial vehicles, smaller aircraft and lighter patrol boats.

Variants of the Type 730 CIWS are currently fixed onboard the People's Liberation Army Navy (PLAN) warships such as the Luzhou (Type 051C)-class, Luyang I (Type 052B)-class and Luyang II (Type 052C)-class destroyers and Jiangkai II (Type 054A)-class guided missile frigates.

Indonesian defence media officials told IHS Jane's on 24 July they were unable to name the variant that is being installed on the Sultan Thaha Syaifuddin.

According to a statement released by the TNI-AL on 23 July, mounting of the Type 730 CIWS is being done following the successful installation of a new Chinese-developed SEWACO combat management system on the vessel.

Sultan Thaha Syaifuddin is an ex-German Democratic Republic vessel, originally inducted into the East German Navy in June 1982 and re-commissioned into the TNI-AL in February 1995. The corvette is currently listed under the strength of the TNI-AL's western fleet 




Source : Jane's

DFC UNIFIL Cek Kesiapan Pasukan Garuda TNI

LEBANON-(IDB) : Pada beberapa waktu lalu DFC UNIFIL ( Deputy Force Commander United Nation Interim Force In Lebanon), Brig.Gen. Tarundep Kumar (India) melaksanakan pengecekan secara langsung di lapangan guna memastikan kesiapan pasukan Garuda TNI dalam pengamanan acara serah terima jabatan (Sertijab) FC & HoM UNIFIL (Force Commander & Head of Mission) yang rencananya akan digelar pada 24 July 2014 bertempat di Cenotaph UNIFIL Hq ( Headquarter), Naqura_Lebanon.

Acara tersebut akan dihadiri oleh pejabat penting VIP/VVIP UN dan dari seluruh negara,oleh karenanya dibutuhkan rehearsal gelar kesiapan latihan guna mengetahui sejauhmana kesiapan pengamanan acara tersebut.


Rehearsal diawali dengan briefing di ruang kerja DFC oleh seluruh pejabat UNIFIL yang terkait dengan tugas bidang pengamanan.


Turut serta dalam briefing tersebut antara lain Komandan Kontingen Garuda TNI,Kol.Inf Adi Patikarna Wijaya yang memaparkan kesiapan pengamanan secara umum, Venue dan accommodations yang akan digunakan oleh seluruh pejabat VIP/VVIP termasuk seluruh tamu undangan, serta memaparkan kesiapan shelter bila terjadi continagencg plan, Dansatgas Indo FPC, Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah.




Sumber : TNI

Jumat, Juli 25, 2014

Pesawat F-16 C/D-52ID TNI AU Tiba Di Tanah Air

MADIUN-(IDB) : Penerbangan “Ferry” tiga pesawat F-16 C/D 52ID dari Anderson AFB Guam ke Lanud Iswahjudi Madiun telah mendarat dengan selamat pada pukul 11.25 WIB Jumat (25/7).  Pesawat-pesawat tinggal landas dari Guam pada pukul 09.07 local time (pkl 06.07 WIB) dengan menempuh waktu  5 jam 16 menit dan melaksanakan empat kali pengisian bahan bakar di udara oleh pesawat Tanker KC-10 dari Yokota AFB Jepang. Flight F-16 ini terbang pada ketinggian 26.000 kaki didampingi pesawat tanker dan selama dua jam pertama “menyelam” dalam awan sehingga terpaksa mengisi bahan bakar dalam awan. memasuki wilayah udara Indonesia disambut ibu pertiwi dengan cuaca cukup cerah, dimana pengisian bahan bakar terakhir dilaksanakan diatas Pulau Halmahera, selanjutnya pesawat tanker KC-10 ikut sampai jarak 150 km dari Makassar, kemudian balik kanan kembali ke Guam.


Bertindak sebagai leader penerbangan "Viper Flight" ini adalah Col. Howard Purcell dengan pesawat bernomer ekor TS-1625, selanjutnya  Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dengan pesawat TS-1620 dan terakhir  Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo menerbangkan pesawat TS-1623. Penerbangan bersejarah ini disambut oleh dengan pengalungan bunga oleh Panglima Koopsau II Marsdya TNI Abdul Muis yang didampingi Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan, Kepala Proyek “Peace Bima Sena II” Kolonel Tek Amrullah Asnawi dan para pejabat dari jajaran Kemhan, Mabes AU dan Lanud Iswahjudi.


Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI IB Putu Dunia dalam menyambut kedatangan pesawat F-16 C/D-52ID mengatakan bahwa Proyek “Peace Bima Sena II” merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI AU secara bertahap, dan berlanjut sesuai rencana pembangunan Kebutuhan Pokok Minimal.  Kasau menegaskan kehadiran 3 unit pesawat dari total pengadaan   24 unit pesawat F-16 C/D-52ID dan ditambah program upgrade 10 unit pesawat F-16 A/B-15OCU diproyeksikan menjadi kekuatan utama Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. 

Dua Skadron F-16 ini akan menjadi bagian dari strategi penggelaran dan pelibatan dua Komando Operasi Angkatan Udara.  Kedatangan pesawat-pesawat F-16 C/D-52ID ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan Air Power kita untuk menegakkan kedaulatan serta hukum demi kepentingan nasional, tidak saja di wilayah udara nasional namun juga di luar wilayah ZEE Indonesia. Selain menjadi tulang punggung operasi Pertahanan Udara namun juga sebagai penjamin keunggulan udara komando gabungan TNI dalam penyelenggaraan operasi darat, laut maupun di udara.


Kedatangan burung-burung besi ini sangat melegakan sesudah sempat tertahan selama lima hari di Eielson AFB, Alaska dan sehari di Andersen AFB Guam akibat permasalahan tehnis pada pesawat tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU memulai perjalanan panjang meninggalkan Hill AFB Utah pada hari Selasa (15/7) menuju Alaska. Baru pada hari Rabu (22/7) ketiga pesawat ini bisa meninggalkan Eielson AFB menuju Andersen  AFB, Guam yang ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan sembilan kali pengisian bahan bakar diudara.


Sesuai rencana maka  mulai awal bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B-15OCU TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential flying training” F-16 C/D-52ID di Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi tiga instruktur penerbang  dari US Air Force Mobile Training Team.


Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan secara bertahap menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU memang belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.


Seluruh pesawat F-16 C/D ini adalah pesawat Block 25 USAF yang  sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.    Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat  ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.


Modernisasi dan upgrade avionic  berpusat pada pemasangan Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 standar Block 52+  sebagai “otak dan syaraf”  pesawat yang jauh lebih besar dan cepat kemampuannya dari system lama sehingga kemampuan avionic pesawat menjadi setara dengan F-16 block 50/52 Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 canggih untuk komunikasi data disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52  yang menggabungkan fungsi  GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah peralatan perang elektronika yaitu Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213,  Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan  Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal.   


Pelaksanaan Upgrade mesin pesawat  menjadi tipe   F100-PW-220/E  yang memiliki umur muda kembali, serta lebih awet dan lebih handal dari mesin sebel\]khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 serta Augmentor Engine baru yang lebih mudah dirawat dan usia pakainya dua kali lebih lama. 


Dalam urusan pertempuran udara  pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini cukup handal karena selaindketahui sebagai pesawat F-16 paling lincah juga dilengkapi rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T  (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk penembakan “Beyond Visual Range”.  Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar),  Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Pesawat juga dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.


Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat  pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat.


Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU. 


Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa  kita terapkan untuk menyamai atau  bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita.  Pesawat-pesawat canggih ini akan  menambah kekuatan  Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.



Sumber : TNI AU

Pesawat EC 120 Colibri Skadron Udara 7 Dukung Latihan Tangkis Sergap Kohanudnas

JAKARTA-(IDB) : Satu Pesawat Helikopter EC 120 Colibri Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma dengan Crew Kapten Pnb Rio, Lettu Pnb DJP Hutagalung, Serma Yusuf dan Praka Andrian selesai mendukung latihan Tangkis Sergap Kohanudnas yang digelar Kosek Hanudnas I di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (24/7) mendarat kembali di Skadron Udara 7 disambut Komandan Skadron Udara 7, Letkol Pnb Tubagus Hasan.


Latihan tangkis Sergap yang digelar sejak Sabtu (5/7) tersebut diikuti pesawat F-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi, personel Paskhasau dan bersamaan dengan Pengamanan Ibukota.



Sumber : TNI AU

F-16 CD TNI AU Hampir Tiba Di Tanah Air

GUAM-(IDB) : Rencana penerbangan “Ferry Flight”  F-16 C/D 52ID dari Anderson AFB Guam ke Iswahjudi AFB Madiun pada hari Kamis 24 Juli 2014 mengalami penundaan. Penyebabnya adalah masalah terganggunya sistem air refueling pada tanker udara KC-10 dari Travis AFB. Sebelumnya Viper Flight sempat tertahan selama 5 hari di Eielson AFB, Alaska akibat permasalahan pada pesawat tanker yang sama. Selanjutnya rencana terbaru adalah Viper Flight akan terbang hari pada hari Jumat tgl.25 Juli 2014   langsung menuju tanah air dengan menggunakan pesawat tanker pengganti dari Yokota AFB.  Ketiga pesawat dan tanker akan tinggal landas dari Guam pukul 06.00 WIB dan sampai di Madiun pada pukul 11.16 WIB.



Setting crew dalam penerbangan dengan call sign "Viper Flight" adalah pesawat pertama dengan nomer ekor TS-1625 akan diterbangkan oleh Col. Howard Purcell, pesawat TS-1620 akan diterbangkan oleh Maj. Collin Coatney/ Letkol. Firman Dwi Cahyono dan pesawat TS-1623 diterbangkan Ltc. Erick Houston/ Mayor Anjar Legowo. Sebelumnya pada hari Rabu 23 Juli 2014 ketiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini telah meninggalkan Eielson AFB (Air Force Base) Alaska melintasi Samudera Pasifik dan mendarat dengan selamat pada pukul 15.00  di Anderson  AFB, Guam.  Perjalanan panjang dari Alaska menuju Guam  ditempuh selama 9 jam 46 menit dengan Sembilan kali pengisian bahan bakar diudara (air refueling) oleh pesawat tanker KC-10 dari Travis AFB.



Setelah libur Idul Fitri maka  mulai bulan Agustus 2014 enam orang instruktur penerbang F-16 A/B TNI AU akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi “differential training” F-16 C/D di Lanud Iswahyudi Madiun dibawah supervisi empat instruktur penerbang  dari US Air Force Mobile Training Team. Selanjutnya sesuai rencana pesawat-pesawat lainnya akan mulai berdatangan dan semuanya akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute (payung rem). Memang konfigurasi awal pesawat F16C/D 52ID TNI AU belum dilengkapi dengan drag chute, sehingga modifikasi akan dilakukan tehnisi TNI AU dengan supervisi personil Lockheed Martin mulai kuartal pertama 2015.



Seluruh pesawat F-16 C/D ini menggunakan dasar pesawat Block 25 yang  sebelumnya sudah dibongkar total sebelum menjalani upgrading dan refurbished, baik kerangka “airframe” serta modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.    Rangka pesawat diganti dan diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat  ditambahkan agar pesawat lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh setara dengan Block 50/52.



Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat yang ditujukan untuk  meningkatkan kemampuan pesawat menjadi setara dF-16 block 50/52 berpusat dengan memasang “otak dan syaraf”  pesawat yaitu  Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 standar Block 52+ yang jauh lebih besar, kuat dan cepat kemampuannya. Demikian pula kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan sesuai system baru yang dipasang. Pemasangan Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih disamping Embedded GPS/ INS (EGI) block-52  yang menggabungkan fungsi  GPS dan INS untuk penembakan JDAM (Bomb GPS). Ditambah Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213,  Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan  Chaffs/ Flares anti radar/ anti rudal dan peralatan perang elektronika.   



Untuk seluruh mesin pesawat  tipe   F100-PW-220/E  telah menjalani  upgrade menjadi baru kembali, lebih awet dan handal, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) Grup 6 baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainya dua kali lebih lama serta lebih mudah dirawat.



Dalam urusan pertempuran udara  pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU ini cukup handal karena selaindketahui sebagai pesawat F-16 paling lincah juga dilengkapi rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T  (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk penembakan “Beyond Visual Range”.  Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar),  Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Pesawat juga dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.



Armada F-16 C/D 52ID TNI Angkatan Udara ini selanjutnya akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Pesawat yang telah dilengkapi kemampuan sistem avionic barat yang canggih ini dilengkapi senjata udara modern untuk melengkapi keunggulan daya jangkau operasi dan kecepatan yang membuat  pesawat ini sanggup untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran udara dan darat. Baik sasaran di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari di segala cuaca. Kelak pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan membantu kita untuk memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU. 


Kita berharap pada saat pesawat tempur masa depan IFX (generasi 4.5) sudah siap dioperasikan maka seluruh prosedur, taktik, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang didapat dari pengoperasian pesawat F-16 C/D 52ID bisa  kita terapkan untuk menyamai atau bahkan mengungguli kekuatan udara calon lawan dan pesaing negara kita.  Pesawat-pesawat canggih ini akan  menambah kekuatan  Air Power kita untuk menjaga Keamanan Nasional Indonesia.





Sumber : TNI AU