JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Udara (AU) menolak bandara Halim Perdana Kusuma jadi
komersial secara penuh. Karena bandara Halim ingin digunakan TNI AU
secara maksimal untuk pelatihan pertahanan dan keamanan negara.
“Kita mohon masyarakat, kebutuhan keamanan dan pertahanan harus fleksibel,” ujar Kepala Sesi Base Operation Lanud Halim Perdanakusuma, Setiawan di Bandara Halim, Minggu (1/6/2014).
TNI AU saat ini membutuhkan lapangan terbang untuk latihan. Karena itu TNI AU hanya hanya memberikan 74 slot penerbangan untuk penerbangan komersial, sedangkan sisanya dimiliki TNI AU.
“Kita harus bisa bedakan antara kebutuhan pelayanan masyarakat, masalah pertahanan dan keamanan, protokoler dan training,” ungkap Setiawan.
Saat ini TNI AU bersama Kementerian Perhubungan dan airnav membuka sky aviation. TNI AU mengijinkan beberapa investor masuk, karena masih ada beberapa slot. Dari 74 slot penerbangan, 32 slot sudah diambil oleh Citilink Indonesia.
“Silahkan masuk ke dalam (bandara Halim), tapi likuiditas perusahaan masih cari investor silahkan mereka masuk,” papar Setiawan.
Sumber : Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar