SURABAYA-(IDB) : Pemerintah menilai bahwa kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bisa diproduksi sendiri. Bahkan, dalam kurun waktu 10 tahun lagi, Indonesia diperkirakan bisa mandiri dalam industri pertahanan.
"Semua senjata seperti mobilitas panser, truk, semuanya diproduksi dalam negeri," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela acara penyerahan bantuan 6.000 paket makanan untuk korban erupsi Gunung Kelud di Makodam V/Brawijaya, Selasa (11/4/2014).
Selain panser, truk dan alutsista lainnya, kebutuhan (militer/pertahanan) perorangan mulai dari helm sampai kebutuhan kaki juga diproduksi di dalam negeri.
"10 tahun lagi kita mandiri dalam industri pertahanan," tuturnya.
Ia menegaskan, kemandirian industri pertahanan, akan dapat meningkatkan bargaining power.
"Upaya yang sudah kita lakukan untuk mewujudkan semua itu adalah penyediaan anggaran, SDM (sumber daya manusia) dan kebutuhan alutsista sendiri," tandasnya.
"Semua senjata seperti mobilitas panser, truk, semuanya diproduksi dalam negeri," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela acara penyerahan bantuan 6.000 paket makanan untuk korban erupsi Gunung Kelud di Makodam V/Brawijaya, Selasa (11/4/2014).
Selain panser, truk dan alutsista lainnya, kebutuhan (militer/pertahanan) perorangan mulai dari helm sampai kebutuhan kaki juga diproduksi di dalam negeri.
"10 tahun lagi kita mandiri dalam industri pertahanan," tuturnya.
Ia menegaskan, kemandirian industri pertahanan, akan dapat meningkatkan bargaining power.
"Upaya yang sudah kita lakukan untuk mewujudkan semua itu adalah penyediaan anggaran, SDM (sumber daya manusia) dan kebutuhan alutsista sendiri," tandasnya.
Sumber : Detik
Suatu hal yang sebelumnya tidak tau maka akan menjadi tau kalau kita gemar membaca dan mencari informasi di situs ini
BalasHapusobat diare pada bayi.
Maunya sih gitu.Tapi anggota dewan dan exsekutif harus perbesar dana litbang .Agar sesuai dengan yang di omongin.Pengamat luar bilang kita ''more talk than walk '' harus kita terima dengan baik.Kalo mau cepat maju tiru china yang mengedepankan industri yang berbasis hight teck,menyiapkan sarana pan prasarana yang baik sehingga banyak industri yang masuk .Kesimpulan pengamat luar itu kita balik jadi ''more walk than talk''
BalasHapusKalau kita mau berhasil 10 th kemudian maka pemerintah hrs sdh menyiapkan SDM, agar tdk ketimpangan dg laju produk pabrikasi alutsista yg kita genjot dan hrs memberikan beasiswa besar2an ke negara2 maju teknologinya Contohlah Ir Soekarno menyekolahkan mahasiswa ke Jerman, AS, Rusia, Ukraina, dan sdh disiapkan pula tempat bekerjanya berupa pabrik2 alutsista. Maju terus NKRI Raya...........................
BalasHapus