Pages

Minggu, Maret 02, 2014

Segitiga Indonesia, Malaysia Dan China

Kunjungan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Beijing China
Kunjungan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Beijing China, Januari 2014


BEIJING-(IDB) : Solusi untuk Indonesia dalam masalah Laut China Selatan (LCS) adalah mendatangi China dan menjelaskan batas wilayah Indonesia. China boleh melakukan apapun diluar wilayah indonesia dan Indonesia akan tetap NETRAL.


Kita tidak boleh melupakan peristiwa kelam di saat Indonesia mengalami krisis dan lemah.


Contoh perbuatan Malaysia adalah menikam Indonesia dari belakang :
1. Mencuri Pulau Sipadan dan Ligitan.
2. Mencoba mencaplok Laut Ambalat.
3. Mencoba mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu.
4. Mengirim inteligen untuk mendukung teroris mengebom Jakarta dan Bali.
5. Melakukan klaim budaya lokal Indonesia
6. Bersinergi dengan Australia untuk memecah wilayah Indonesia.


Kerajaan Malaysia berhasil membodohi pemerintah Indonesia (era Ibu Megawati) dengan mengajak menyelesaikan masalah sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan ke PBB. Malaysia tidak pernah berani melakuakan itu di era Presiden Suharto. Malaysia menunggu kondisi Indonesia lemah secara politik dan pertahanan.


Ketika Indonesia diembargo dan dijauhi banyak negara karena tuduhan HAM di Timor Leste, barulah Malaysia mendesak penyelesaian Pulau Sipadan dan Ligitan. Malaysia sebetulnya sudah berhitung.


Setelah Berhasil menganeksasi Pulau Sipadan dan Ligitan, malaysia mencoba peruntungan dengan mencoba mengklaim Blok Ambalat, Camar Bulan dan Tanjung Datu. Walaupun kondisi militer Indonesia masih lemah, Indonesia mencoba untuk bersikap tegas dengan mengirim militer ke wilayah sengketa. Sebenarnya Malaysia sudah BERHASIL, karena sekarang status Blok Ambalat, Camar Bulan dan Tanjung Datu adalah status quo, sama status Sipadan dan Ligitan sebelum dicuri Malaysia. Bukan tidak mungkin nanti ketika Indonesia lemah, mereka akan memaksa mengubah status tersebut menjadi milik Malaysia.


Semestinya SEKARANG adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan batas wilayah dengan Malaysia. Segera buat patok dan pagar permanen di Camar Bulan dan Tanjung Datu, tempatkan pos militer dengan senjata lengkap, manfaatkan wilayah tersebut untuk wisata dan apapun untuk menunjukan eksistensi Indonesia.


Sekarang waktu yang tepat untuk membangun pangkalan militer di Karang Unarang Blok Ambalat, karang itu harus segera direklamasi total menjadi pulau buatan, yang bisa diisi radar, rudal anti kapal permukaan dan anti pesawat. sekarang waktu yang tepat untuk mengexplorasi Blok Ambalat. Segera ambil semua SDA di Ambalat dan manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.


Karang Unarang, Laut Ambalat
Karang Unarang, Laut Ambalat


Indonesia harus segera bertindak memanfaatkan kondisi LCS yang makin memanas, ketika Malaysia dan sekutunya sibuk menahan China, Indonesia juga harus segera menyelesaikan batas wilayah yang masih dalam status quo dengan diplomasi yang dibarengi unjuk kekuatan militer di wilayah sengketa.


Tetapi harus diperhatikan, dalam menyelesaikan masalah batas wilayah dengan Malaysia, Indonesia TIDAK BOLEH memakai kekuatan china tetapi harus memakai kekuatan Indonesia sendiri. Indonesia tidak boleh menjadi bagian dari china.


Masalah LCS mungkin akan segera menjadi perhatian dan fokus beberapa negara besar. Indonesia seharusnya memanfaatkan isu LCS untuk memperkuat dan mempertegas kedaulatan NKRI.


Indonesia harus NETRAL dan tidak boleh menjadi bagian aliansi China dan juga tidak boleh menjadi bagian aliansi USA.


Indonesia tidak boleh melupakan sejarah invasi militer ke Timor leste. Indonesia dipojokan dan diharuskan mengambil tindakan militer ke Timor Leste karena dikhawatirkan Timor leste bisa menjadi pangkalan kekuatan komunis China dan Uni Soviet. pilihan yang sulit untuk Indonesia. Amerika Serikat, Australia, Malaysia membantu dan menyediakan semua kebutuhan militer untuk invasi ke Timor leste. Akhirnya Indonesia menyerbu Timor Leste dan laju komunis pun tertahan hanya di Vietnam saja.


Tetapi setelah kondisi dunia berubah dan komunis bukan lagi menjadi ancaman, Australia, Inggris, New Zealand memprovokasi kemerdekaan Timor leste. Amerika mengembargo, Malaysia menikam, Provokasi separatis kedaerahan, Provokasi teroris menjadi-jadi, Provokasi kerusuhan karena SARA dan lain-lain.


Sudah jelas sekali bahwa Amerika dan Australia bukanlah sahabat yang baik untuk indonesia. Indonesia tidak boleh terprovokasi dengan hasutan FDSA bahwa China adalah musuh. China adalah ancaman bagi Australia, hegemoni Amerika dan negara yang terlibat langsung di LCS tetapi China belum tentu akan menjadi musuh Indonesia. Indonesia TIDAK BOLEH terlibat di LCS tetapi Indonesia wajib memperkuat pertahanan di Natuna, Perbatasan Kalimantan, semua jalur ALKI, dan di Papua Utara/papua selatan.


China segera akan membuat pangkalan di Timor Leste. Indonesia harus segera memperkuat kekuatan TNI di perbatasan NTT-TL dengan jarak yang wajar.

Diagram of the first and second island chains of China
Diagram of the first and second island chains of China


Sekarang semua terfokus di kekuatan China di LCS dan pangkalan China di Timor leste, ini saat yang tepat untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di Papua. Segera lakuan operasi militer terbatas untuk melenyapkan separatis bersenjata di Papua, lakukan transmigrasi besar-besaran dari penduduk padat ke Papua. {akukan pembangunan menyeluruh di Papua. Usahakan dalam waktu 10 tahun penduduk papua mayoritas berasal dari NTT/NTB, Maluku, Bugis, Bali, Sumatera dan Jawa. pembanguan Papua juga harus adil dan menyeluruh untuk semua orang yang tinggal di Papua.

Sekali lagi Indonesia harus NETRAL. Indonesia tidak boleh menjadi kacungnya amerika dan juga tidak boleh menjadi kacungnya China. INDONESIA HARUS TETAP NETRAL BAHKAN SEKALIPUN CHINA MELAKUKAN INVANSI KE SABAH, SERAWAK DAN BRUNEI, INDONESIA HARUS TETAP NETRAL. Indonesia bukan pagarnya Australia dan juga bukan ujung tombaknya China.




Sumber : JKGR

14 komentar:

  1. Betul skali kita harus memperkuat posisi kita di mata dunia dengan memajukan ekonomi dan pertahanan agar kita tidak mudah di mainkan oleh pihak luar. Semangat kita semua makin solid kedepannya demi mengharumkan negara indonesia

    BalasHapus
  2. Sebenarnya Malaysia ITU di bagi menjadi 2 pemerintahan,2 Negara.
    1.pemerintahan di Kuala Lumpur,ITU memang d perinth orang Malaysia,DG rajany yg tertinggi.
    2.pemerintahan di Sabah,Sarawak,yg berbatasn DG Kalimantan Timur,bukan orang Malaysia,DG raja yg tertinggi,TAPI pemerintahan inggris,& skutunya.
    Coba lihat sejarah,ITU dulu Sarawak,Sabah adlh jajahan inggris,PD II selesai jajahan ITU d serahkn k raja Malaysia d kualalumpur,TAPI ITU hanya namanya saja d serahkn,tapi tanahnya TIDAK.makanya president kita Ir.Soekarno,mngatakn DG kolonialisme/PENJAJAHAN jenis baru.muncullah DWIKORA.yg mana Dari SAS sampai Turin tangan bertempur di Kalimantan.JADI WAHAI SAUDARAKU KITA BUKAN BERMUSUHAN DENGAN MALAYSIA DI KUALA LUMPUR,TAPI MALAYSIA BOHONGAN DI KALIMANTAN PUNYA INGGRIS,YG MASIH DI JAJAH DG JAJAHAN JENIS BARU.KITA BERMUSUHAN DENGAN BARAT,&SEKUTUNYA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim 00:20 benarnya juga..w baru sadar

      Hapus
    2. Tapi buktinya otoritasnya tetap org Malaysia. Ane mau Tanya coba: Ano 00:20 ane mau urusan sama kaki Nte tapi buka sama kepala Nte, Ane mau gebugin tuh kaki Nte sampai patah! kira2 yg melawan apa cuma kaki Nte?? apa Nte akan membiarkan kaki Nte ane gebugin sampe patah??
      "WAHAI SAUDARAKU KITA BUKAN BERMUSUHAN DENGAN MALAYSIA DI KUALA LUMPUR,TAPI MALAYSIA BOHONGAN DI KALIMANTAN PUNYA INGGRIS,YG MASIH DI JAJAH DG JAJAHAN JENIS BARU.KITA BERMUSUHAN DENGAN BARAT,&SEKUTUNYA."
      gak masuk akal nih pernyataan.............

      Hapus
  3. Siring berjalan nya waktu dominasi economi barat mulai runtuh sudah keliatan , SERAWAK tempat kelahiran bapak indonesia NORTANIO " wajip kita bantu dari kekangan penindas kaum inpralisme sampai sekarang masih bercokol di bumi serawak .

    BalasHapus
  4. Rasanya ada info yang salah. Betul Sipadan dan Lingitan lepas pada era ibu Mega, namun proses di Mahkamah Internasional dimulai pada pemerintahan sebelumnya (pak Harto). Karena proses di mahkamah Internasional itu memerlukan waktu lama. Dan apesnya ibu Mega, karena pada pemerintahannya keputusan itu muncul.

    BalasHapus
  5. Doktrin kita adalah pertahanan rakyat SEMESTA. Unik dan mungkin satu-satunya model di dunia. Ujung tombak dari pertahanan ini adalah TNI (jadi TNI kudu kuat akutsistanya) dan RAKYAT memback-up. Ini berarti KETAHANAN RAKYAT juga kudu kuat. Apa itu? Militansi sebagai Patriot. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai Rakyat (dalam hal ini yang BUKAN TNI, termasuk PEJABAT SIPIL): Patuh pada peraturan, Nggak korupsi, nggak konsumtif. Itu 3 aja dulu deh. Pasti Indonesia bakal sejahtera dan kuat.

    BalasHapus
  6. Malaysia mengajak menyelesaikan masalah sipadan dan ligitan ke Mahkamah Internasional di Den Haag ketika perundingan buntu dan itu di jaman Pak Harto masih jadi Presiden pada saat menlu masih Bpk. Ali Alatas dan Pak Harto setuju karena punya dasar tertulis perjanjian Belanda dengan Inggris tentang menarik garis lurus 1 derajat 4 menit keutara, sedangkan MI memutuskan siapa yang aktif di pulau tersebut, jadi bukan di jaman Megawati, dan keputusan MI baru dijaman Megawati jadi Presiden. Coba buka2 risalah perundingan masalah sipadan dan ligitan di kemenlu biar tidak salah persepsi.

    BalasHapus
  7. Kekuatan militer Indonesia tahun 2020 harus bisa menembus 10 besar dunia (sekarang baru urutan 15 besar) supaya negeri jiran (Singapore dan Malaysia) tidak macem macem,mereka itu licik,licin dan tidak segan segan menusuk dari belakang....

    BalasHapus
  8. Indonesia memang harus Netral, Namun juga harus memperkuat diri, kita harus berswasembada pangan disegala lini mandiri teknologi dan Mandiri Alutsista serta memilih pemimpin yang nasionalis, tidak mementingkan diri sendiri, keluarganya dan partainya.

    BalasHapus
  9. wow... sangat menggebu-gebu dan saya Setuju

    BalasHapus
  10. Tapi tetep sejago jagonya preman ulung klo dikeroyok kita pasti kalah Bung!!!!
    Netral???? bukan netral tapi cari untungnya!!!
    klo liat situasi kita sekarang lagi gap sama Australi, Singapur, PNG dan Malaysia.
    kita juga perlu rekan yg benar2 setia kita bukan wasit. klo kita perang sama Australia para sekutunya takkan tinggal diam kita akan dihajar dikeroyok habis2n. bodoh bgt klo kita harus netral disaat seperti itu, yg ada Loe Loe pada mampus tau.....
    Yg penting pandai menempatkan situasi z untuk saat sekarang memang USA juga lg baik sama kita dg dikirimnya F16 dan Apache apa salah juga kita terima walau secara logika USA ngirim pesawat tempur kualitas bekas pakai tentu jauh dari para sekutunya.....
    Tapi ingat sekarang mending kita lebih dekat ke Cina sama Rusia untuk alusista utama klo dari barat no 2 saja..

    BalasHapus
  11. slow slow NKRI banyak usman usaman harun Berjilid hehhe sidik sakti... waspada

    BalasHapus