MALANG-(IDB) : Panglima
Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono,
S.H., M. Hum menghadiri upacara Alih Kodal Pasukan Pemukul Reaksi Cepat
(PPRC) TNI tahun 2014-2016 dari Divisi Infanteri-1 Kostrad yang
berkedudukan di Cilodong, Jakarta kepada Divisi Infanteri-2 Kostrad yang
berkedudukan di Singosari, di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrahman
Saleh, Malang, Kamis (13/3).
Upacara Alih Kodal tersebut dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, diserahterimakan dari Pangdivif-1 Kostrad Mayjen TNI Daniel Ambad kepada Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI Agus Kriswanto dalam suatu upacara militer.
Sekitar 2.555 prajurit terlibat dalam upacara ini, yang terdiri dari 1.400 dari prajurit TNI AD, 600 prajurit TNI AL dan 455 prajurit dari TNI AU. Prajurit TNI AL yang mendukung upacara tersebut berasal dari berbagai satuan, yaitu prajurit dari unsur-unsur Koarmatim, Pasmar-1 Surabaya, Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim dan Penyelam TNI AL.
Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan tuntutan dan tantangan yang tinggi akhir-akhir ini bagi pertahanan menunjukkan kecenderungan akan terus meningkat dan berlanjut. Bagi TNI, lanjut Panglima TNI, apapun resiko dan situasinya harus terus menjaga kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan untuk merespon pilihan-pilihan dari berbagai skenario, baik yang bersifat nasional, regional maupun global.
“Dalam kaitan itulah, Alih Kodal PPRC TNI kita laksanakan dalam lintas waktu reguler yang telah ditetapkan”, tegas Panglima TNI.
Keunggulan dari pasukan reaksi cepat yang memiliki wilayah operasi tiga dimensi darat, laut dan udara ini yaitu “cepat” dalam bermanuver, “tepat” menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai sasaran dan “singkat” dalam deploitasi kekuatan.
Usai upacara, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, KSAU, Pangarmatim dan pejabat TNI lainnya meninjau kesiapan peralatan tempur yang dimiliki pasukan PPRC TNI.
Sumber : Koarmatim
Upacara Alih Kodal tersebut dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, diserahterimakan dari Pangdivif-1 Kostrad Mayjen TNI Daniel Ambad kepada Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI Agus Kriswanto dalam suatu upacara militer.
Sekitar 2.555 prajurit terlibat dalam upacara ini, yang terdiri dari 1.400 dari prajurit TNI AD, 600 prajurit TNI AL dan 455 prajurit dari TNI AU. Prajurit TNI AL yang mendukung upacara tersebut berasal dari berbagai satuan, yaitu prajurit dari unsur-unsur Koarmatim, Pasmar-1 Surabaya, Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim dan Penyelam TNI AL.
Dalam amanatnya, Panglima TNI menyampaikan tuntutan dan tantangan yang tinggi akhir-akhir ini bagi pertahanan menunjukkan kecenderungan akan terus meningkat dan berlanjut. Bagi TNI, lanjut Panglima TNI, apapun resiko dan situasinya harus terus menjaga kesiapsiagaan dan meningkatkan kemampuan untuk merespon pilihan-pilihan dari berbagai skenario, baik yang bersifat nasional, regional maupun global.
“Dalam kaitan itulah, Alih Kodal PPRC TNI kita laksanakan dalam lintas waktu reguler yang telah ditetapkan”, tegas Panglima TNI.
Keunggulan dari pasukan reaksi cepat yang memiliki wilayah operasi tiga dimensi darat, laut dan udara ini yaitu “cepat” dalam bermanuver, “tepat” menghitung kemampuan dan batas kemampuan untuk mencapai sasaran dan “singkat” dalam deploitasi kekuatan.
Usai upacara, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio, KSAU, Pangarmatim dan pejabat TNI lainnya meninjau kesiapan peralatan tempur yang dimiliki pasukan PPRC TNI.
Sumber : Koarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar