JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Kamis (13/2) menyaksikan secara langsung serah terima 16 unit pesawat
tempur ringan T-50i Golden Eagle dari Korea Aerospace Industry (KAI) kepada Kementerian Pertahanan dalam upacara yang berlangsung di Taxy Way Echo, Lanud Halim PK, Jakarta,
Disamping Presiden SBY, turut hadir pada
acara serah terima pesawat tempur itu Menteri Pertahanan Purnomo
Yosgiantoro, Menko Bidang Polhukkam, Djoko Suyanto, KSAD Jenderal TNI
Budiman, KSAL Laksamana TNI Marsetyo, KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu
Dunia, Kasum TNI Marsekal Madya TNI Boy Syahril Qamar, Pimpinan Komisi I
DPR, Dubes Korsel untuk Indonesia, Kim Young Sun, Kepala Staf Angkatan
Udara Korsel, Jenderal Sung IL Hwan, serta Presiden KAI Korea, Ha Sung
Young.
Usai prosesi penyerahan pesawat, Presiden dan para pejabat lainnya berkesempatan melihat Fly Pass
yang dilakukan 4 pesawat T-50i serta dua pesawat Sukhoi yang melintas
menuju arah podium. Ditambah lagi pada kesempatan itu 1 pesawat latih
Grob buatan Jerman juga melaksanakan terbang Solo Aerobatic.
Setelah menikmati pertunjukan Fly Pass 4 pesawat tempur baru milik TNI AU dan Solo Aerobatic
dari pesawat latih Grob, Presiden SBY didampingi Menhan, serta pejabat
lainnya langsung meninjau pesawat T-50i dan pesawat baru jenis lainnya
yang di display di Taxy Way Echo dan pelataran Skadron Udara 17 Halim
Perdana Kusuma, Jakarta.
Pada kesempatan itu Presiden duduk di Cockpit
dari pesawat T-50i dengan mendapat penjelasan dari pilot tempur TNI AU,
Letkol Pnb Wastu sekaligus sebagai Komandan Skadron Udara 15 Pangkalan
Udara Utama Iswahyudi, Jawa Timur. Presiden SBY juga meneruskan
peninjauannya ke pesawat Sukhoi, pesawat latih Grob dan Super Tucano,
serta pesawat angkut CN-295 dan CN-235.
T-50i merupakan pesawat latih supersonik
buatan Amerika-Korea dan dikembangkan KAI dibantu Lockeed Martin,
Indonesia adalah operator perdana T-50i Golden Eagle di luar Korea
Selatan. Pesawat T-50i mampu ditempatkan digaris depan sebagai Light Fighter yang dilengkapi dengan peralatan tempur (Missile Guided/Unguided), Rocket, Bomb, Canon 20mm serta Radar). Disamping itu pesawat ini juga bisa dipergunakan untuk keperluan latih lanjut (Advance Training) bagi pilot tempur.
Kementerian pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian 16 unit pesawat T-50i beserta peralatan pendukungnya dengan pihak Korea Aerospace Industries, LTD. Korea pada
bulan Mei tahun 2011 dengan nilai kontrak sebesar USD. 400 juta.
Pemerintah membeli 16 unit T-50i, sebagai pengganti pesawat Hawk MK-53
hasil pengadaan tahun 1977 yang telah habis masa pakainya pada tahun
2012.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar