Pages

Rabu, Februari 19, 2014

Kedatangan Pesawat Baru Merupakan “Deterrent Power” Bagi TNI AU

LANUD ATANG SENDJAJA-(IDB) : Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara yang dilaksanakan baru-baru ini, di Mabesau, Cilangkap, membahas antara lain adalah upaya meningkatkan kesiapan operasional TNI Angkatan Udara difokuskan pada tercapainya kemampuan optimal satuan-satuan Operasional TNI Angkatan Udara secara terpadu melalui pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan.

Demikian dikatakan Kepala Staf  TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI I.B. Putu Dunia dalam sambutan tertulis pada Upacara 17-an, di Lanud Atang Sendjaja yang dibacakan oleh Komandan Lanud Atang Sendjaja Marsekal Pertama TNI Eko Supriyanto, Senin (17/2). Upacara Bendera tersebut diikuti   para Perwira, Bintara, dan Tamtama serta Pegawai Negeri Sipil di jajaran Lanud Atang Sendjaja, Wingdikum dan Kompi Senapan C Batalyon Tempur 467 Paskhas.

Kedatangan beberapa Alutsista seperti pesawat tempur T-50i Golden Eagle, F-16, pesawat latih G-120TP Grob, pesawat angkut ringan CN-295, angkut berat C-130, dan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano, tentu saja sangat menggembirakan, karena akan makin menambah kesiapan operasional TNI Angkatan Udara.

Penambahan jumlah dan modernisasi Alutsista memang sangat kita butuhkan, selain untuk mendukung pelaksanaan tugas juga sekaligus sebagai Deterrent Power. Kedatangan pesawat baru ini menuntut seluruh personil TNI Angkatan Udara agar meningkatkan profesionalismenya, sehingga  mampu merawat dan mengoperasikannya sesuai tuntutan tugas dengan lancar dan aman.

Terkait dengan Pemilu Kasau mengingatkan kembali kepada seluruh prajurit TNI Angkatan Udara dimanapun bertugas agar menjaga komitmen Netralitas TNI, prajurit tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas dinas untuk mendukung kepentingan salah satu kelompok atau Partai Politik Peserta Pemilu.

TNI Angkatan Udara memiliki tanggung jawab untuk menjamin suksesnya penyelenggaraan kegiatan proses Pemilu melalui partisipasi aktif, sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Kasau.




Sumber : TNI

17 komentar:

  1. Tinggal menunggu SU-35...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ....dan opsi segera beli pesawat tempur siluman T 50 dr Rusia...!

      Hapus
  2. dan pertahanan udara s300 atau s400......hajar blehh

    BalasHapus
  3. Deterrent akan terasa kalo kita udah punya 3 skuadron su27/30/35 sebagai satuan pemukul, 5 skuadron FA-50i sebagai skuadron patroli, 3 skuadron Gripen NG dan 2 skuadron f-16 sebagai interceptor/first reaction

    BalasHapus
  4. Mef I beli T50 dari korsel, mef II beli T50 dari rusia.

    BalasHapus
  5. Ngga seru ah.. Pesawatnya jelek.. Asutralia mana takut..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Susie takutnya ke banjiran imigran.

      Hapus
  6. Pesawat jet tempur latih t 50 eagle bellom di pakai bellom terbang sudah boros perawatan contoh : upacara makan biyaya milyaran .
    Ini lah contoh pemerintahan buata akan di sekeklilingnya doyan pesta pora dan hura hura pencitraan . Bagus acara upacara gak tepat guna di gunakan buat bikin asrama prajurit jellas cespleng buat jangka paniang .

    BalasHapus
  7. Butuh pengacara perceraian, pidana, dan perdata lainnya?hub : 081384844047 Ferdinand Hutapea, SH. Salam sukses untuk anda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. gile lu ndro, summon admin hapus komen diatas

      Hapus
    2. Abangnya Farhat Abas nih. Coba iklannya: Butuh onderdil kapal selam, pesawt tempur dan onderdil barang bekas lainnya? hub : 081384844047 Ferdinand Hutapea, SH.

      Hapus
  8. jangan lupa pak menhan..
    segera beli minimal
    50 skuadron f16 blok 60
    20 skuadron grifen
    25 skuadron su 35/34
    10 skuadron f22 raptor
    10 skuadron T-50 FAK-PA
    100 skuadron super tucano
    1.000.000 biji roket r-han 122
    100.000 biji rudal yakont
    20.000 biji rudal c705
    20 batry s300/s400
    500.000 tank leopard
    50.000 biji destroyer
    10 biji kapal induk
    1000 unit ks kelas kilo/lada
    2.000.000 pucuk senjata pindad
    1 biji becak buat evakuasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ojek nya berapa unit Mas Bro,kok gak ada di daftar,kalau dipakai antar logistik lewat gank sempit kan becak gak bisa masuk.....

      Hapus
  9. emangnya siapa yg gentar dg pesawat latih??? BAHLUUUL...!!!

    BalasHapus
  10. woiii..ano 12.34
    pke apa bayar semua itu???
    walau kau jual kuburan nenek moyang mu gak bakalan cukup.

    BalasHapus
  11. yg komen 12.34 itu lucu. duit dari mana.? seluruh APBN kita gak akan cukup buat beli itu alutsista. Tapi okelah kalo buat nyemangati Indonesia bahwa kita adalah negara besar yang juga harus punya armada besar. sebesar bangsa dan rakyatnya. hehehe. salut

    BalasHapus