Pages

Jumat, Februari 21, 2014

Indonesia To Focus On 7 Weapon Systems This Year

JAKARTA-(IDB) : Indonesia will focus on developing and producing seven weapon systems this year to modernize its arsenal and strengthen local defense industries to reduce the dependence on foreign suppliers.

The systems are submarines, jet fighters, medium tanks, missiles, radars, propellants and communications devices, said Defense Industry Policy Committee (KKIP) special staff for cooperation and institutional relations Silmy Karim on Wednesday.

Both the submarines and jet fighters are being developed as national programs with South Korea while the medium tank is being developed in cooperation with Turkish company FNSS Defense System.

While there is already missile cooperation with China, Silmy said the KKIP was still looking at partners for the local production of radar and communication devices.

“We will soon have a propellant factory that is important if we want to develop our own ammunition, missiles and rockets,” he said, without revealing which country the cooperation was being held with. 




Source : JakartaPost

10 komentar:

  1. Saya berharap kedepan tni kita menambah jumlah angkatan di tni. Jadi jangan cuma tiga angkatan saja AD, AL, dan AU. Di dunia militer modern sekarang ini jumlah angkatan di militernya sudah bertambah, seperti penambahan untuk Angkatan Pertahanan Udara ( memiliki peran sebagai operator radar, pengguna rudal pertahanan udara, dan sebagai tentara cyberwar). Untuk tahun ini kita sudah membuat cukup kemajuan di alutsista kita dengan fokus militer kita pada tujuh alutsista penting. Semoga kedepan dengan pembelian beberapa alutsista yg juga diikutui dengan tot militer kita semakin kuat dan mandiri. Tetapi dari sekian banyak alutsista yang kita beli ada beberapa hal yang sangat penting yang masih belum kita miliki seperti penggunaan radar jarak jauh, rudal strategis ( rudal balistik atau minimal kita punya rudal jenis jelajah seperti rudal kh-55 yg memiliki jangkauan 2.500 km - 3.000 km), dan rudal pertahanan udara jarak menengah dan jauh ( selama ini kita hanya punya rudal pertahanan udara jarak pendek ). Akhirnya semoga militer kita maju dan mandiri...

    BalasHapus
  2. This meant no there is beli s-300 Gan!

    BalasHapus
  3. Semakin besar jumlah prajurit semakin besar beban negara utk pembiayaan apalagi semuanya nanti pensiun, untuk itu solusinya adalah wajib militer disamping mengurangi beban negara akan meningkatkan disiplin masyarakat serta menumbuhkan rasa nasionalisme....jika itu terjadi pasukan indonesia masuk 5 besar dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. justeru itu yang dikehendaki oleh BARAT.
      Indonesia dengan tentara organiknya ditakuti karena militansi tentara dan kepatuhan pada atasan itu lebih besar dibandingkan dengan tentara-tentara wajib militer.
      Secara terselubung PIHAK BARAT ingin agar TNI terdiri dari tentara wamil yang lebih demokratis yang lebih berani mempertanyakan kebijakan atasan !!!

      Wamil bagi keadaan darurat perang baru cocok karena mau tidak mau harus mau untuk bela negara.

      Hati-hati ,,, BARAT bisa masuk lewat PRINSIP-PRINSIP yang kelihatan Indah dan masuk akal,, padahal yang ingin mereka hindari adalah TNI yang besar dan kuat serta militan !!!

      Hapus
  4. Tentara terbaru indonesia selain TNI AL,AU,AD yaitu Tentara CYBER DEFENCE.

    BalasHapus
  5. Ga ada salahnya program wamil (wajib militer) utk diterapkan, krn saat sipil mengikuti program wamil, saat itu sipil belajar ttg kedisiplinan, taat pd atasan, kesetiaan, dll yg akn berguna di saat negara dlm keadaan perang. Lagipula apabila negara kita diserang dr berbagai arah oleh berbagai negara, sipil yg mengikuti program wamil dpt dikerahkan swaktu2 utk membantu militer kita dng tujuan bersama,yaitu utk mempertaphankan kedaulatan negara, dan juga utk memperlihatkan kpd negara2 lain bhw indonesia sbg negara msh eksis.

    BalasHapus
  6. Slain itu UUD 1945 tlah mengatur ttg kewajiban warga negara utk ikut wajib melindungi negara, jadi tdk ada alasan bg sipil utk tdk ikut progpram wamil,kecuali jika kondisi seseorg yg menderita penyakit, menderita cacat tubuh, dan org2 yg dlm kriteria tertentu tdk diikutsertakan dlm program wamil. Tapi kalau program wamil disetujui dan dilaksanakan, pemerintah jg harus mengadakan alutsista dlm jumlah besar, krn dijaman sekarang tdk mungkin org pakai bambu utk menyerang,apalagi kalau dikota susah cari pohon bambu. Oh, iya kalau bisa dan harus diupaykan lahan yg dipakai lapangan golf mulai sekarang dijadikan lahan pertanian dan perkebunan, spy ada persediaan makanan dan dpt menjadi lokasi persembunyian jika terjadi perang serta jika dibeberapa tmpat berhasil dikuasai musuh, buat bungker disaat skrg ini utk simpan stok BBM,sembako,alat dan obat medik,logistik alutsista cadangan msh memungkinkan vtk dibangun.

    BalasHapus
  7. INA mau beli senjata militer apa sih?
    F 22 1000 unit pun bisa

    asallll dngan harta rahasia di INA yg masih di pegang AS
    sorry w baru tau dari hasil googling2 dan jujur aja
    miris w dngernya
    ternyata eldorado adalah INA
    yup eldorado... negara dengan banyak emas... bahkan ane baca buku bahwa 2/3 emas dunia ada di jawa (INA) karena upeti perdayangan zaman majapahit dan sisa emas itu masih ada zaman soekarno dan ternyata
    57 ribu TON emas di pinjem oleh AS karena mreka butuh uang untuk melunasi hutang2 mreka
    stelah emas diserah terimakan AS takut INA menagihnya makannya JFK di bunuh (masih konspirasi kan) dan soekarno dcoba di lengserkan dngan bantua CIA serta soeharto mrupakan tangan kanan barat contohnya dngan bodoh mengizinkan freport di papua, pembelian senjata gk jelas, dll

    jujur aja ane bacanya miris tp kalopun emas itu bisa di cairkan ane juga takut bisa jadi ladang korupsi besar2an

    langsung aja
    coba baca aja disini gan


    http://constantine23.wordpress.com/2013/05/22/harta-karun-emas-indonesia-the-green-hilton-memorial-agreement-di-geneva/

    BalasHapus
  8. wamil kalo ngga perang mending gak usah, mending pada fokus cari kerja dan meningkatkan perekonomian, kalo perang dengan negara lain wamil keknya ga perlu juga, paling rakyat otomatis angkat senjata, meskipun senjatanya seadanya sih....coba pindad bisa langsung produksi senjata sejumlah jutaan unit, biar para pemuda indonesia perangnya nanti gak perlu pake bambu runcing
    problem utama kalo mau perang itu cuma senjata untuk urusan semangat tidak usah dipertanyakan

    BalasHapus
  9. hati-hati tentara wamil lebih mudah disusupi orang luar ketimbang tentara organik.

    BalasHapus