JAKARTA-(IDB) : Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri kuliah umum Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) yang diberikan Deputy Director of National Defense University People’s Liberation Army of The People’s Republic of China Major General
Prof. Xue Guo’an, Ph.D, Kamis (16/1), di Aula Tendean kantor Kemhan
Jakarta. Major General Prof. Xue Guo’an memberikan kuliah umum tentang “The Strategic Thinking in the Art of War by Sun Tzu and Its Application in Modern Warfare”.
Dalam kuliah umumnya dihadapan mahasiswa
UNHAN, Major General Prof. Xue Guo’an manyampaikan bahwa terdapat empat
hal untuk memenangkan kemenangan yang lengkap dalam suatu peperangan
yaitu pertama, bagaimana usaha kita memenangkan kemenangan yang
lengkap. Usaha untuk memenangkan peperangan haruslah lengkap dengan
tolak ukur yaitu keberhasilan yang sempurna dan kemenangan dimana
keduanya merupakan penggabungan dari paham-paham idealisme (kerjasama)
dan realisme (kompetisi).
Jika kedua hal tersebut digabungkan maka akan terjadi keseimbangan antara perang dan damai atau balance of power (deterrence).
Intinya adalah bahwa kemenangan yang lengkap itu didapatkan dengan
“Pengorbanan seminal mungkin tetapi mendapatkan hasil yang maksimal atau
penggunaan sumber daya yang seminimal mungkin (economic of force)".
Yang kedua adalah bagaimana
melakukan persiapan perang dengan inisiatif-inisiatif. Sebelum melakukan
peperangan harus melakukan persiapan yang invincible (tidak
terkalahkan). Kita harus yakin kalau kita tidak akan terkalahkan. Jika
semua sudah disiapkan dengan sempurna, barulah kita melalukan inisiatif.
Sedangkan ketiga adalah bagaimana meramalkan kemenangan termasuk didalamnya peperangan informasi. Seperti dikatakan Sun Tzu yaitu “Know your enemy and know your self”,
maksudnya adalah sebelum operasi hendaknya harus mengetahui posisi
musuh, strategi, kekuatan, senjata, unit-unit yang terlibat dan
kepemimpinan (leadership). Untuk itu Unsur Utama Keterangan
(UUK) haruslah diketahui dan dilaporkan sebelum melakukan operasi untuk
meramalkan strategi yang akan digunakan.
Yang keempat adalah bagaimana menggunakan kekuatan yang tidak biasa (extraordinary). Untuk penggunaan kekuatan haruslah ada yang utama (main) dan ada yang kedua atau cadangan (secondary). Selain itu juga harus ada menyerang dari depan (front) dan ada yang melambung (flank). Hal ini untuk mengaburkan lawan atau deception.
Selaim Wamenhan hadir juga dalam kuliah
umum UNHAN yaitu Rektor UNHAN Letjen TNI Ir. drs. Subekti, M.Sc., M.P.A
beserta pejabat di jajaran UNHAN diantaranya Mayjen TNI I Wayan Midhio
dan Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Hartind Asrin serta beberapa pejabat di
lingkungan Kemhan.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar