DEPOK-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
Rabu (15/1) menghadiri sidang promosi doktoral Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko, di Auditorium Juwono Sudarsono, Departemen Sosiologi FISIP
UI, Kampus UI Depok. Hadir dalam sidang doktoral (S3) ini diantaranya
Kasal, Jusuf Kalla, Agum Gumelar, Sekjen DPR RI, para pejabat di
jajaran Mabes TNI dan Angkatan, Kemhan, pejabat di pemerintah daerah
dan kalangan akademisi.
Sidang terbuka promosi doktoral
dipromotori Prof. Dr. Eko Prasodjo, Mag.rer.Publ dan penguji sidang
diketuai oleh Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Dalam disertasinya,
Panglima TNI mempresentasikan “Kabijakan dan Scenario Planning
Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan
Darat di Kalimantan) .
Penelitian Panglima TNI dilakukan untuk
menjawab tiga pertanyaan pokok yaitu bagaimana isi kebijakan pengelolaan
kawasan perbatasan, bagaimana implementasi kebijakan pengelolaan
kawasan perbatasan dalam mewujudkan beranda depan negara yang aman dan
sejahtera dan bagaimana scenario dan arah kebijakan pengelolaan kawasan
perbatasan yang aman dan sejahtera sampai tahun 2030.
Dalam disertasinya, Panglima TNI
menyimpulkan bahwa pertama adanya kesenjangan, disharmonisasi,
kevakuman, ketidakharmonisan serta ketidaktepatan perurusan kebijakan
yang megakibatkan tidak optimalnya system keorganisasian dan program.
Kedua, ketiadaan efektivitas implementasi karena keragaman persepsi dan
hambatan prasrana dan sarana. Ketiga, adanya empat driving force yaitu
politik, pembangunan ekonomi, keamanan serta kesejahteraan dan apabila
tidaka dilakukan perubahan, pengelolaan kawasan perbatasan akan masuk
pada skenario Merah Putih Berkibar Jaya, Merah Putih Setengah Tiang,
Merah Putih Terkulai di Ujung Tiang atau Merah Putih Turun Tiang. Oleh
karenanya perubahan atau penyempurnaan kebijakan dan penguatan
kelembagaan dibutuhkan.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar