Pages

Sabtu, Januari 18, 2014

Bangsa Melanesia Ingin Indonesia Perhatikan Nasib Mereka

Bangsa Melanesia memimpikan kesejahteraan dan pendidikan setara kehidupan bangsa lain di sekitarnya. Indonesia diminta turut memperhatikan nasib mereka.

JAKARTA-(IDB) : Bangsa Melanesia memimpikan kesejahteraan dan pendidikan setara kehidupan bangsa lain di sekitarnya. Indonesia diminta turut memperhatikan nasib mereka. 



Demikian hasil pertemuan Komisi I DPR dengan sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (15/1) sore. Hadir dalam pertemuan itu, Ratu Inoke Kubuabola dari Fiji, Rimbink Pato (Papua Niugini), Soalagi Clay Forau (Kepulauan Solomon), dan Yvon Faua dari Front Pembebasan Nasional Bangsa Kanak, dan pejabat tinggi MSG Kaliopate Tavola.



"Mereka minta agar kekayaan sumber daya alam bisa juga dinikmati bagi kesejahteraan masyarakat suku Melanesian yang berdiam di wilayah Papua. Banyak anggota suku tersebut di Papua," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq usai menerima delegasi.



Sebelumnya, delegasi MSG telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa, kunjungan sejak 11 Januari 2014 itu dilakukan dalam rangka kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan pembangunan.



Selain ke Jakarta, para menteri luar negeri itu menyambangi Papua, Papua Barat, dan Maluku. Mereka ingin meningkatkan pemahaman tentang pulau-pulau tersebut. Mereka akan memberikan rekomendasi kepada MSG untuk memasukkan Papua ke dalam forum.



Presiden SBY, kata Marty, telah berpesan kepada delegasi MSG soal pentingnya kerja sama di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Tapi, kerja sama itu tetap dalam koridor saling menghormati kedaulatan dan integritas masing-masing negara.



Sumber : Jurnamen

10 komentar:

  1. Bang indonesia dan bangsa melanesia sama saja jadi sapi perahanannya amerika australia .sda digarong disiang bolong .emas minyak disedot sama paman sam hehehehejejejeje

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uda gitu gampang di adu domba.

      Hapus
    2. Benar Ina korban barat dlm pengerukan sda di papua, tp jakarta msh memberikan hak yg lebih baik bg bg Papua dlm otsus. Bgm dg png dan neg melanesia lain? Tetap hidup dlm keterbelangan n kemiskinan.
      Seandainya sda itu full kelola sndr buka hanya papua yg makmursejahtera tp bg indonesia.
      Ayo pilih presiden yg brani bilang go hell corporate asing! Spt hugo chaves..

      Hapus
    3. RI dikeruk emasnya, minyaknya semua berawal dari penjahat yg namanya Soeharto! Jgn pilih presiden yg membawa misi kayak Soeharto ya Cuuuuuuuoooookkkk!

      Hapus
  2. Kalau tdk menjadikan masalah yg akan datang, Indonesia hrs menggalang kerjasama ekonomi utk kemakmuran bersama dan akan memberikan kekuatan bersama dlm menghadapi negara2 penjajah. Salam Persaudaraan..............................

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada pertanyaan kenapa mereka Melanisia n MSG menyambangi Maluku dan papua saja,Kenapa bukan Bali,Kenapa bukan Surabaya,Kita harus cerdas dalam menanggapinya.Mereka hanya menginginkan golongan mereka merdeka pisah dari Indonesia.Hanya itu tujuan mereka.Dan sementara kita tidak perlu menjalin kerjasama dgnya tapi kalau banyak menguntungkan kita apa salahnya itu persoalan lain.

      Hapus
  3. wow... senang rasanya mendengar berita bahwa bangsa indonesia dibutuhkan negara lain untuk membantu...

    BalasHapus
  4. Indonesia yg penting secara harkat dan martabat sudah merdeka.
    Bagaimana dengan singapork, malingsia, aushitt, dan species melanisian itu? jelas sampai detik ini takdir dan nasib mereka masih dikangkangin bawah selangang ratu tua inggsis. Tiga negara dan species melanisian itu sdh dikeruk, dirampas, disedot, bahkan jadi bahan olok-olok di eropa, bahkan ada yg sampai kena olok-olok di film hollywod. Merdeka aja dulu, baru bilang kesetaraan...

    BalasHapus
  5. Pokoknya kita harus bisa menjadi pelopor negara yg selalu menentang imperialis dan menjunjung tinggi kemanusiaan pada umumnya.
    Inilah keinginan kita menjadi bangsa dan Rakyat yang bermartabat di mata dunia.
    Menegakkan perdamaian abadi di muka bumi. Sehingga kelak kita bisa menjadi negara yang dijunjung negara lain, untuk menegakkan keadilan di muka bumi ini. jangan pesimis, kita pikirkan hal itu jika Maksimum esential force bisa terlaksana. bukan lagi minimum esential force. kwkwkwkw

    BalasHapus
  6. Ingat mesir bisa diadu domba akhirnya pecah perang,ingat Lybia bisa diadu domba akhirnya pecah perang,suriah diadu domba akhirnya pecah perang,ada pertanyaan siapa yang mengadu domba ,Bangsa asing yang punya kepentingan dengan negara tsb,Indonesia apakah nggak bisa diobok2 tergantung kita semua,selama berpegang pada jiwa NKRI bukan jiwa golongan mereka akan sulit memecah kita,Kuncinya hanya satu walau beroposisi tetap sling mendukung selama utk kemajuan NKRI.jangan lengah disusupi oleh intelejen asing,ketika ada provokator yang memprovokasi terpecah belahnya kita waspada...waspadalah...mereka sedang bermain didalamnya.rakyat semakin pandai mana yang punya jiwa NKRI dan mana yang punya jiwa golongan.Kepada MSG jangan ikut campur dalam urusan negara kami,kami tahu kalian hanya perpanjangan dari mereka2 yang menginginkan NKRI runtuh.Bapak2 pemimpin waspada dengan manuver mereka,tetangga kita sepertinya tdk ingin jika Indonesia damai.Merdeka...NKRI didadaku....

    BalasHapus