WASHINGTON-(IDB) : Amerika Serikat
segera mengerahkan bala tentara dan tank tambahan ke Korea Selatan
sebagai bagian dari penyeimbangan kekuatan militer, menyusul ketegangan
yang terus meruncing di Semenanjung Korea.
Pentagon, markas besar Kementerian Pertahanan AS, dalam pengumumannya pada Rabu, 8 Januari 2014, menyebutkan bahwa AS akan mengirimkan 41 tank tempur M1A2 Abrams, 800 tentara, dan 40 kendaraan tempur Bradley dari Divisi I Kaveleri AS ke Korsel pada Februari 2014.
Sementara itu, kantor berita Korsel, Yonhap, mengutip keterangan pejabat militer, mengatakan bahwa tambahan pasukan baru dan senjata tempur itu bakal ditempatkan di Provinsi Gyeonggi, tepat di sebelah selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
Pengerahan pasukan dan senjata AS ini datang pada saat munculnya ketegangan di Semenanjung setelah pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong-un, mengeksekusi pamannya bulan lalu pada Desember 2013.
Korut di bawah kepemimpinan Jong-un tetap melanjutkan program senjata nuklir dan melakukan uji coba rudal meskipun dianggap melanggar resolusi PBB.
Mengenai pengerahan pasukan ke Korsel, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, "AS dan Republik Korea (Korsel) berdiri tegak, bersatu tak berjarak seinci pun."
Sedangkan dari pihak Angkatan Bersenjata AS, Kolonel Steve Warren menjelaskan, "Penambahan (tentara dan senjata) ini bagian dari keseimbangan kekuatan (pertahanan) di Pasifik. AS sudah lama merencanakan, dan itu bagian dari komitmen mengamankan Semenanjung Korea."
AS memiliki 28 ribu pasukan di Korsel yang secara teknis masih dalam keadaan perang dengan Korut sejak Perang Korea pada 1950-1953.
Pentagon, markas besar Kementerian Pertahanan AS, dalam pengumumannya pada Rabu, 8 Januari 2014, menyebutkan bahwa AS akan mengirimkan 41 tank tempur M1A2 Abrams, 800 tentara, dan 40 kendaraan tempur Bradley dari Divisi I Kaveleri AS ke Korsel pada Februari 2014.
Sementara itu, kantor berita Korsel, Yonhap, mengutip keterangan pejabat militer, mengatakan bahwa tambahan pasukan baru dan senjata tempur itu bakal ditempatkan di Provinsi Gyeonggi, tepat di sebelah selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
Pengerahan pasukan dan senjata AS ini datang pada saat munculnya ketegangan di Semenanjung setelah pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong-un, mengeksekusi pamannya bulan lalu pada Desember 2013.
Korut di bawah kepemimpinan Jong-un tetap melanjutkan program senjata nuklir dan melakukan uji coba rudal meskipun dianggap melanggar resolusi PBB.
Mengenai pengerahan pasukan ke Korsel, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, "AS dan Republik Korea (Korsel) berdiri tegak, bersatu tak berjarak seinci pun."
Sedangkan dari pihak Angkatan Bersenjata AS, Kolonel Steve Warren menjelaskan, "Penambahan (tentara dan senjata) ini bagian dari keseimbangan kekuatan (pertahanan) di Pasifik. AS sudah lama merencanakan, dan itu bagian dari komitmen mengamankan Semenanjung Korea."
AS memiliki 28 ribu pasukan di Korsel yang secara teknis masih dalam keadaan perang dengan Korut sejak Perang Korea pada 1950-1953.
Sumber : Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar