Pages

Jumat, Januari 31, 2014

Memperkuat Daya Tawar Indonesia

SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut (AL) tengah menghitung hari menyambut datangnya KRI Bung Tomo 357. Rabu kemarin, tim TNI AL yang bertugas menjemput sudah melakukan ”ritual” sebelum terbang ke Jerman untuk membawa korvet ke Tanah Air yang diretrofit di galangan kapal Lusern.

KRI Bung Tomo sendiri adalah metamorfosa korvet milik Brunai Darussalam, KDB Nakhoda Ragam Class, yang dijual ke Indonesia dengan harga sangat murah, yakni USD300 juta untuk tiga kapal sejenis, belum termasuk biaya retrofit. Dua kapal lainnya, KDB Bendahara Sakam KDB Jerambak yang akan menyusul kemudian, konon juga akan dinamai pejuang pembela kemerdekaan, yakni KRI Usman-Harun dan KRI John Lie. Terlepas dari pro-kontra kenapa Brunai tidak jadi menggunakan kapal tersebut, Indonesia memandang kapal tersebut sangat layak.

Bahkan, sistem persenjataan dan komunikasinya lebih canggih dibandingkan korvet sigma yang dibeli dari Belanda. Untuk sistem senjata, misalnya, KRI Bung Tomo dicanteli Oto Melara, VLS Mica, Exo Block II, dan torpedo Stinger. Kedatangan kapal dengan senjata canggih dan lengkap tentu akan memacu kepercayaan diri prajurit untuk mengawal kedaulatan NKRI. Kekuatan korvet ragam kelas yang disandingkan dengan kelas Sigma, kelas Van Speijk, KCR, kapal selam, dan aneka jenis kapal perang lainnya yang telah dimiliki bangsa ini, sudah barang tentu juga akan melambungkan daya tangkal Indonesia di lautan.

Namun sering luput dari pengamatan publik, kedatangan KRI Bung Tomo mengindikasikan meningkatnya daya tawar diplomasi bangsa ini di fora internasional. Mengapa demikian? Pembelian kapal tipe F2000 Corvette buatan BAE System Maritime-Naval Ships Inggris bisa disebut sebagai bukti konkret terbukanya kembali kerja sama militer Indonesia dengan negerinya Ratu Elizabeth tersebut, cara pandang baru mereka terhadap negeri ini.

Seperti diketahui, sebelumnya Inggris pernah mengembargo penjualan senjata terkait tuduhan Indonesia menggunakan pesawat Hawk untuk mengebom sipil saat konflik Timor Timur. Selain menyetujui penjualan ragam kelas, Inggris telah menjual rudal Startreak dan beberapa alutsista lain. Tidak dapat dimungkiri, keputusan Inggris kembali menjual alutsista ke Indonesia tidak terlepas dari pragmatisme ekonomi. Inggris yang tengah mengalami kelesuan ekonomi tentu ingin menikmati dana segar dari Indonesia yang sedang gencar-gencarnya meningkatkan kapabilitas persenjataannya.

Namun tak dapat dimungkiri pula, sikap baru Inggris itu mencerminkan pengakuan terhadap kekuatan diplomasi Indonesia negara bebas aktif yang mempunyai peran signifikan dalam membangun perdamaian dunia. Hal ini secara tidak langsung juga merupakan bentuk pengakuan bahwa Indonesia bukanlah negara pelanggar HAM dan berpotensi menjadi agresor. 

Hal ini bukanlah isapan jempol. Lihatlah peran Indonesia meredam konflik Laut China Selatan (LCS), konflik Suriah, dan lainnya. Pasukan TNI juga seolah sudah menjadi tulang punggung PBB dalam setiap misi peace keeping operation di beberapa konflik di berbagai belahan dunia.

Perspektif yang demikian sangat mungkin ada di benak Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu pelan namun pasti mulai mengobral senjatanya untuk Indonesia, dari hibah pesawat F-16, pembelian peluncur rudal antitank (ATGM) Javelin, helikopter Apache, hingga rencana pembelian Black Hawk. Jika negara-negara yang pernah menjaga jarak dengan Indonesia sudah demikian, apalagi negara-negara yang secara konsisten membangun hubungan baik dengan Rusia, China, Jerman, Prancis, dan lainnya sudah pasti akan ringan tangan memberikan alutsista terbaiknya karena sudah paham pembelian senjata bukan sekadar untuk alat pertahanan, melainkan juga memperkuat daya tawar Indonesia untuk mendorong terwujudnya perdamaian dunia.




Sumber : Sindo

Hacker Indonesia Juara 2 Dunia Selama Juli September 2013

MERDEKA-(IDB) : Akamai kembali mengeluarkan laporan kondisi internet dunia pada kuartal ketiga 2013. Dalam laporan tersebut, dilampirkan pula beberapa negara dengan tingkat serangan hacker tertinggi di dunia.
 
Jika pada kuartal sebelumnya Indonesia jadi sumber serangan hacker terbesar dunia, hal ini tak terjadi sekarang. Indonesia harus mengakui keunggulan China sebagai negara dengan sumber serangan hacker terbesar dengan persentase 35 persen seperti dikutip dari ZDNet (28/1).

Jumlah serangan hacker dari China ini meningkat sekitar dua persen dari kuartal sebelumnya yang mencapai 33 persen. Sementara itu, serangan hacker Indonesia justru mengendur jadi 20 persen padahal di kuartal sebelumnya mencapai angka 38 persen.

Baik hacker Indonesia dan China sendiri masih belum bisa dikalahkan oleh para hacker dari negara lain. Amerika Serikat misalnya, harus puas di posisi ketiga di bawah Indonesia dan China dengan persentase serangan 11 persen.

Data ini sendiri menunjukkan trafik atau rutinitas asal serangan hacker. Trafik dicatat sesuai dengan asal alamat IP sumber penyerangan.

Sehingga, bisa saja ada hacker Indonesia yang menyerang sebuah situs dengan menggunakan IP negara lain. Hal ini lazim digunakan untuk menyembunyikan identitas hacker tersebut agar aman dari kejaran pihak berwajib.




Sumber : Merdeka

Modernisasi Alutsista TNI AU Terus Berlanjut

JAKARTA-(IDB) : Saat ini TNI AU sedang dalam proses pembangunan kekuatan dan kemampuan guna meningkatkan postur TNI yang tangguh serta profesional, dimana tahun 2014 ini menjadi puncak kedatangan alutsista baru bagi TNI Angkatan Udara.

Sesuai Renstra pembangunan TNI AU tahun 2010-2014 TNI AU akan menerima kedatangan beberapa jenis pesawat dan alutsista lainnya. Untuk itu, para personel yang mengawaki harus bisa mengatur kembali skala prioritas terkait alokasi jam latihan dan jam terbang sehingga semua sasaran operasi dapat tercapai, tanpa mengabaikan faktor Lambangja.

Demikian sambutan Kasau pada acara Rapat Koordinasi Operasi Angkatan Udara yang dibacakan Wakasau Marsdya TNI Sunaryo di Mabesau, Cilangkap (30/1/2014).

Hadir pada acara tersebut Koorsahli Kasau Marsda TNI Sru Astjahyo Andreas, Irjenau Marsda TNI JFP. Sitompul, Asrena Kasau Marsda TNI Mawardi, Asops Kasau Marsda TNI Bagus Puruhito, Aspers Kasau Marsda TNI Herry Wibowo Eslah, Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom, Danseskoau Marsda TNI Sudipo Handoyo, Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso, serta pejabat TNI AU lainnya.

Dikatakan, perumusan dan penjabaran kegiatan operasi beserta sasarannya secara jelas dan tajam akan sangat berguna sebagai acuan bagi kegiatan bidang lainya, mengingat jajaran operasi merupakan garda terdepan dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara.

Kegiatan pemutakhiran doktrin Angkatan Udara dalam rangka penyelarasan dan penyesuaian pelaksanaan doktrin operasi Angkatan Udara diharapkan dapat mengakomodir prinsip-prinsip interoperabilitas dan sinergisitas antar matra, baik penggunaan dalam masa damai maupun masa perang.

Profesionalisme prajurit TNI ditunjukkan dengan kemahiran menggunakan peralatan militer, mampu melaksanakan tugas secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas, baik perorangan maupun satuan.

Oleh karenanya prioritas pembinaan yang harus diutamakan adalah tercapainya kemampuan profesionalisme para penerbang, para pendukung penerbangan dan pasukan khas TNI AU melalui manajemen latihan dan operasi yang baik, sehingga disamping siklus latihan perorangan maupun satuan tetap berjalan, juga tugas operasional lainnya tetap dapat terlaksana dengan baik.

"Kegiatan bidang operasi penerbangan kita ketahui untuk kesiapan alutsista TNI AU tahun anggaran 2014, kebutuhan jam terbang adalah sebanyak 67.541 jam dengan sasaran kesiapan pesawat sebanyak 166 pesawat atau 59,7 % dari kekuatan riil 278 pesawat, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasi, kegiatan latihan, pendidikan dan pembinaan khusus. Saya mengharapkan Rakor ini juga membahas tentang bagaimana strategi terbaik mengoptimalkan jam latihan personel yang mengawaki skadron udara dan pendukung operasi penerbangan.

Tentunya kita juga harus membahas optimalisasi latihan bagi personel Lanud-Lanud dan Paskhas agar tercapai keseimbangan kemampuan operasional, sehingga menghasilkan konsep terbaik guna mencapai keseimbangan antara jam latihan dan operasi serta pengaturan personel agar profesionalisme personel merata", tegas Kasau.

Terkait dengan pelaksanaan Pemilu, diperlukan perhatian khusus mengenai penggunaan jam terbang pesawat angkut, agar jangan menimbulkan potensi melebihi alokasi jam terbang, pihak yang bertanggungjawab harus mewaspadai keadaan tersebut karena tugas pengamanan Pemilu akan banyak menggunakan jam terbang pesawat angkut, khususnya C-130 Hercules dan CN-295 serta Helikopter.

Untuk itu kepada para Komandan Satuan yang bertanggung jawab terhadap operasional pesawat angkut dan helikopter untuk selalu melakukan check dan re-check terhadap seluruh operasional Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya.

Untuk itu, perlu diperhatikan agar keterbatasan jam terbang tidak menjadi alasan gagalnya pelaksanaan tugas dengan melakukan koordinasi secara cermat dengan satuan atas maupun samping.

Tantangan dapat diatasi dengan semangat dan pengabdian yang tinggi agar TNI Angkatan Udara dapat mendukung, mengamankan dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang, khususnya prajurit Angkatan Udara yang terlibat dalam pendistribusian surat suara untuk selalu memegang komitmen netralitas dan meningkatkan kewaspadaan, sehingga TNI AU tidak masuk dalam wilayah kegiatan politik praktis.



Sumber : PelitaOnline

KASAU Terima Kunjungan Dubes Rusia

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mr. M. Galuzin di Mabesau Cilangkap pada Kamis (30/1/2014).

Kunjungan tersebut dalam rangka diskusi tentang perkembangan situasi pada saat ini dan kemungkinan kerjasama militer antara Indonesia dan Rusia kedepan. Selanjutnya Kasau mengharapkan kerjasama yang sudah dirintis dengan baik selama ini dapat terus ditingkatkan.
Selain itu Kasau juga menyampaikan ucapan selamat atas jabatan sebagai Duta Besar Rusia di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut Kasau didampingi Aspam Kasau Marsda TNI Zulhasymi, Aspers Kasau Marsda TNI Herry Wibowo Eslah, Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom, Waasrena Kasau Marsma TNI Azman Yunus, Waasops Kasau Marsma TNI Abdul Muis, Kadispenau Marsma TNI Hadi Tjahjanto, sedangkan Dubes Rusia didampingi oleh Athan Rusia di Jakarta COL V. Afanasenkov dan Mr. V. Varaksin.



Sumber : PelitaOnline

PM Israel Minta Rusia Tidak Jual Rudal S-300 Ke Iran

TEL AVIV-(IDB) : Perdana Menteri rezim Zionis Israel baru-baru ini meminta Presiden Rusia untuk mengurungkan niatnya menjual rudal-rudal S-300 ke Iran.
 

Tasnim News (30/1) melaporkan, surat kabar Israel, Maariv menulis, Benyamin Netanyahu, PM Israel tiga pekan lalu meminta Vladimir Putin, Presiden Rusia untuk tidak menjual rudal-rudal S-300 miliknya ke Iran.

 

Rusia berulang kali mengumumkan, pihaknya akan menepati janjinya untuk memindahkan sistem pertahanan rudal S-300 ke Iran.

 
Sementara itu, Amerika Serikat dan Israel meminta pemerintah Rusia untuk tidak menjual rudal-rudal yang mampu menjadikan pesawat-pesawat yang berada dalam jarak 150 kilometer menjadi sasarannya itu. 




Sumber : Irib

SBY Peringatkan Negara Tetangga Tak Masuki Wilayah Indonesia

JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan negara-negara tetangga untuk tidak memasuki wilayah kedaulatan RI.

Menurutnya, kedaulatan NKRI bukan perkara main-main, sehingga tidak bisa dilanggar seenaknya. Pernyataan itu disampaikan saat menerima peserta rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sidang anggota dewan kelautan Indonesia di Istana Negara, Kamis (30/1).

"Ada aspek kedaulatan kelautan kita yang bisa dilanggar setiap saat oleh negara-negara lain. Kita pastikan dulu bahwa wilayah lautan kita ini aman. Aman dari ancaman lawan yang mengganggu kedaulatan dan teritori kita," kata Presiden SBY.

Ia menyadari wilayah Indonesia yang tiga per empat adalah laut harus dipastikan keamanannya sampai zona ekonomi ekslusif. Indonesia, lanjutnya, harus bisa mempertahankan tanah air demi kedaulatan.
Presiden SBY menegaskan, ancaman terhadap keamanan Indonesia, terutama di lautan, semakin bervariasi. Bukan hanya negara lain yang memasuki teritori Indonesia, tetapi kejahatan lainnya seperti perompakan, pencurian ikan, hingga pencurian kayu yang diselundupkan lewat laut.

"Faktor keamanan menjadi sangat penting," katanya.

Kapal Angkatan Laut Australia sempat melanggar wilayah Indonesia. Negara Kanguru tersebut berupaya mengembalikan pencari suaka yang sudah masuk ke wilayah negaranya ke Indonesia. Pemerintah pun sempat bereaksi keras atas peristiwa tersebut.




Sumber : Republika

Inggris Tegaskan Dukungan Terhadap Kedaulatan NKRI

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, menegaskan kembali dukungan negaranya terhadap keutuhan wilayah RI, khususnya setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuka kantor perwakilan di Oxford pada April 2013 lalu. Hague menyebut kendati pemberitaan itu sempat menjadi perdebatan, tetapi hal itu tidak akan mengubah kebijakan dari Pemerintah Inggris yang mendukung penuh NKRI.

Hal tersebut diungkap Hague dalam jumpa pers yang digelar usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2014. Ini merupakan kunjungan kali pertama Hague ke Indonesia, setelah terakhir menyambangi Jakarta pada 2005.

"Inggris sepenuhnya mendukung integritas Indonesia. Tidak ada keraguan posisi mengenai isu terkait hal itu (Papua dan Papua Barat). Kebijakan kami juga sama mengenai demokrasi. Kami jelas mendukung keutuhan negeri ini," kata Hague.

Sebelumnya, aksi pembukaan kantor perwakilan OPM oleh Benny Wenda pada akhir April 2013 lalu sempat membuat geram Pemerintah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto sampai harus memanggil Dubes Inggris untuk Indonesia, Mark Canning.

Dia menjelaskan pembukaan kantor perwakilan di kota Oxford itu turut dihadiri oleh wali kota dan anggota DPR setempat. Padahal, selama ini Pemerintah Inggris dan oposisi di parlemen tidak pernah mendukung kegiatan tersebut.

Djoko menyebut secara formal Inggris mengakui kedaulatan NKRI atas Papua.

Pernyataan serupa juga pernah dilontarkan oleh Menlu Marty. Dia mengatakan kendati OPM berhasil membuka kantor perwakilan di Oxford, bukan berarti negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu mendukung gerakan separatisme di Papua. Sebaliknya mereka sudah berulang kali menegaskan bahwa sikap pemerintah kota tidak mencerminkan kebijakan luar negeri Inggris.

Marty malah meminta agar isu mengenai pembukaan kantor itu tidak dibesar-besarkan, karena justru malah akan dijadikan forum bagi Benny dalam menyuarakan perjuangannya.  




Sumber : Vivanews

RDP DPR Tentang Pembelian Satelit Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dengan agenda rapat dengar pendapat (RDP). Sjafrie mengatakan, Komisi bidang pertahanan dan keamanan memberi dukungan penuh untuk melakukan pengadaan satelit pertahanan.

??"DPR berikan satu dukungan satu sisi dari sistem pertahanan ini memang layaknya suatu institusi itu tidak terganggu. Baik secara administrasi maupun teknis," ujar Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1).

Lebih lanjut, Sjafrie menegaskan, penting adanya satelit untuk memperkuat pertahanan negara sebesar Indonesia. "Memang perlu. Tinggal sekarang bagaimana kemampuan anggaran bisa mendukung kebutuhan dari sistem pertahanan yang sudah didukung oleh politik anggaran," jelas Sjafrie.

Sedangkan kerjasama pertahanan yang melibatkan tiga kementerian di antaranya Kemenhan, Kominfo dan Sekneg, jelas Sjafrie adalah mengenai kerjasama Cyber. Namun, ketika ditanya berapa anggaran untuk semua proyek tersebut, Sjafrie mengaku lupa.

??"Kalau kita bicara cyber, ini jadi domain secara nasional di Kominfo. Kita kan ambil network-nya yaitu cyber defense atau cyber nasional. Ada cyber defense, cyber crime. Tapi kan kalau untuk satu satelit hanya dipakai cyber defense kan sayang ya. Maka mungkin kita kaitkan dengan cyber nasional," jelas Sjafrie.

"Saya enggak tahu berapa harga satelit. Saya kira Indonesia perlu memiliki satelit untuk pertahanan dan penting. Kemampuan pertahanan harus didukung oleh berbagai komponen termasuk satelit," tandasnya.




Sumber : Merdeka

Jelang Ke Lebanon KRI Frans Kaisiepo–368 Laksanakan Sea Trial


SURABAYA-(IDB) : KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno. S tepat pukul 08.30 WIB bertolak dari dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya untuk melaksanakan Uji Coba / Sea Trial di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Rabu, (29/1).

Bersama unsur Helikopter NV - 409 TNI AL jenis Bolkow 105, Komandan KRI FKO – 368 selaku Komandan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F / UNIFIL 2014 dibawah pimpinannya mengawali kegiatan dengan melakukan pengecekan kesiapan personel dan materiil.

Bagi tiap personel yang mengawaki pos tempur masing – masing untuk selalu mengutamakan safety first dan zero accident. Sehingga dalam melaksanakan latihan peran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan skenario yang direncanakan.  

Sea trial kali ini juga melaksanakan peran heli touch and go yaitu helikopter melakukan manuver landing dan take off yang digelar di geladak heli KRI FKO – 368.

Sea trial bertujuan untuk menguji kesiapan KRI dan sebagai bahan evaluasi penyiapan KRI FKO – 368 yang rencananya akan melaksanakan misi operasi maritim di perairan Lebanon pada tahun 2014”, ujar Komandan KRI korvet kelas sigma tersebut.

Keterlibatan KRI dan Helikopter TNI dalam misi perdamaian PBB, khususnya di Lebanon merupakan yang kedua kalinya untuk KRI FKO – 368, yang sebelumnya pada tahun 2010 telah sukses mengemban misi perdamaian PBB dari Indonesia. 




Sumber : Koarmatim

TNI AL Tingkatkan Patroli Perbatasan Indonesia Malaysia

SURABAYA-(IDB) : Awal tahun 2014, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim makin memperketat penjagaan perairan perbatasan Republik Indonesia dengan Malaysia, dengan menggelar operasi tempur laut dengan sandi Operasi Benteng Hiu-14.  

Persiapan operasi dibahas secara intensif dalam rapat laporan kesiapan operasi dipimpin oleh Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.S.os., bertempat di Lounge Room Perwira KRI Oswald Siahaan-354 yang sedang bersandar di Dermaga koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (30/01). Rapat membahas tentang kesiapan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat dalam Operasi Benteng Hiu tahun 2014.

Kegiatan Operasi Tameng Hiu-14 melibatkan enam kapal perang dari jajaran Koarmatim, yakni satu kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis Vanspeijk KRI Oswald Siahaan-354, satu kapal Anti Kapal Selam (AKS) jenis Parchim KRI Lambung Mangkurat-374, satu Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Badik-623, satu kapal Buru Ranjau (BR) KRI Pulau Raas-722, satu kapal Patroli Kawal Rudal (PKR) KRI Badau-841 dan KRI Salawaku-842. Guna memperkuat daya tempur unsur-unsur kapal perang, Opersi Benteng Hiu-14 melibatkan komponen pendukung opersi laut satu pesawat intai maritim Cassa P-851, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) pasukan Marinir satu Detasemen Perbaikan (tim repair) serta didukung dengan Satuan Tugas Intelijen tempur.

“Operasi Benteng Hiu-214, difokuskan pada patroli perairan perbatasan antara RI dengan Malaysia dari aksi pelanggaran batas wilayah, penyelundupan senjata, perompakan pembajakan serta tindakan ilegal di laut”, kata Danguspurla Koarmatim. Dari informasi yang diperoleh, dikawasan perairan tersebut masih terjadi perompakan bersenjata terhadap kapal nelayan Indonesia di daerah perairan pantai Pulau Sebatik oleh orang tidak dikenal yang akhirnya melarikan diri menuju wilayah Malaysia. Selain itu juga masih ada upaya penyelundupan senjata  lewat laut, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Dalam pengarahannya kepada seluruh Komandan Unsur yang terlibat dalam Operasi Benteng Hiu-14, Danguspurla Koarmatim menyampaikan beberapa hal diantaranya, agar para komandan kapal dan seluruh perwira selalu mengikuti perkembangan situasi perbatasan RI Malaysia, termasuk kebijakan-kebijakan atau klaim terbaru kedua negara dalam upaya diplomasi tentang perbatasan tersebut. Hal ini perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh prajurit yang bertugas dalam Operasi Benteng Hiu-14, sehingga tidak ada kesalahan prosedur tindakan dalam operasi.

Menurut Komandan Guspurla Koarmatim, dalam tugas operasi ini bisa dianggap berhasil jika tidak ada kerugian personel dan material. Oleh karena itu para komandan kapal diminta untuk selalu waspada terhadap segala aspek ancaman termasuk cuaca ekstrim di laut. Diharapkan seluruh unsur Operasi Benteng Hiu-14 dapat bersinergi dengan jajaran satuan tugas lain antar matra sehingga para komandan unsur bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang perkembangan situasi di daerah operasi. 


Hal itu dapat diaplikasikan dengan menjalin komunikasi intensif dengan unsur pangakalan di daerah operasi, satauan TNI dan pemerintah daerah setempat. Sinergi dengan berbagai komponen di daerah dapat membantu keberhasilan tugas operasi sekaligus sebagai wahana sosialisasi kehadiran kekuatan unsur laut di daerah perbatasan.

Sebagai bentuk kesiapan setiap unsur, Danguspurla Koarmatim memerintahkan agar kapal perang yang tergabung dalam tugas ini memperhatikan dan melaksanakan enam hal penting yakni, meyakinkan kemampuan dan profesionalime personel dalam mengawaki persenjataan dan sensor penginderaan (radar). Meningkatkan kemampuan Perwira Pelaut tentang ilmu Navigasi, memperkuat tim Penyelamatan Kapal dari bahaya kebakaran dan kebocoran, melaksanakan uji coba senjata, mempelajari dan memahami rencana operasi secara seksama, serta selalu mengikuti perkembangan situasi perbatasan.

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Guspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Herru, Asops Danguspurla Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz, Komandan KRI Oswald Siahaan Kolonel Laut (P) Antonius Widioutomo, serta para komandan unsur yang tergabung dalam Operasi Benteng Hiu-14. Dalam rapat tersebut Komandan KRI Oswald Siahaan menyampaikan kepada Danguspurla Koarmatim bahwa secara umum kondisi kapal perang yang dipimpinnya dalan keadaan siap operasi secara maksimal.




Sumber : Koarmatim

Kamis, Januari 30, 2014

Berita Foto : Lomba Tembak Tank Marinir



SITUBONDO-(IDB) : Pasmar-2  yang diwakili Resimen Kavaleri-2 Korps Marinir (Menkav-2 Mar) Jakarta berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba ketepatan menembak dengan menggunakan tank amfibi yang diselenggarakan  di kawasan Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Senin kemarin (27/01/2014).

Dalam lomba yang disaksikan langsung Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington dari titik tinjau T-12 di kawasan Puslatpur Korps Marinir tersebut,  Menkav-2 Mar berhasil meraih total nilai 600, sedangkan Menkav-1 Mar berada di urutan kedua dengan total nilai 400.


Laga kompetisi menembak kavaleri Korps Marinir tahun 2014 ini merupakan bagian dari Ajang Tarung Marinir (ATM) menggunakan material tempur terbaru Korps Marinir yakni Tank amfibi BMP-3F dengan tujuan untuk menguji kemampuan prajurit Korps Marinir dalam mengaplikasikan perangkat teknologi kesenjataan yang terdapat pada material tempur tersebut. 

Pada kesempatan itu juga Komandan Batalyon Tank Pasmar-1 dan Pasmar-2 ikut memimpin perlombaan dengan adu kemahiran dalam menembak sasaran di mana Danyontank-2 Mar Letkol Marinir Very Handoko akhirnya berhasil menghancurkan sasaran dengan tembakan kanon dari Tank Amfibi yang dikendarainya.


Hadir dalam acara tersebut pejabat teras Korps Marinir, para Dankolak Kormar, para Dankolak dan Dansatlak Pasmar-1 dan Pasmar-2 yang seluruhnya selesai mengikuti acara serah terima BMP-3F dari Menhan RI kepada Korps Marinir.




Sumber : Kormar

Dirlat Kodiklat TNI Tinjau Puslatpurmar-5 Baluran




SITUBONDO-(IDB) : Direktur Latihan (Dirlat) Kodiklat TNI Brigjen TNI Heronimus G., meninjau Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir (Puslatpurmar)-5 Baluran, Situbondo, Selasa kemarin (28/01/2014).  

Dalam kunjungan tersebut Dirlat Kodiklat TNI dan rombongan disambut oleh Komandan Komando Latihan Korps Marinir (Dankolatmar) Kolonel Marinir Budi Purnama, S.Pi beserta Pasops Kolatmar Letkol Marinir Supriyono dan Komandan Puslatpurmar 5 Baluran Mayor Marinir Deddy Soeparwanto.



  
Pada kegiatan tersebut Dirlat Kodiklat berkesempatan melihat dari dekat fasilitas meliputi sarana dan prasarana yang ada di Puslatpurmar-5 Baluran, selanjutnya meninjau pantai pendaratan Banongan, mess Keris, Mako PLP-5 Baluran serta daerah manuver latihan infanteri, tank dan persenjataan tempur di ketinggian T12. Kemudian rombongan menuju garis tembak di mangga dua dengan mengendarai tank amfibi BMP-3F.




Sumber : Kormar

Marinir Gelar Rapat Komando Dan Apel Komandan Satuan



SURABAYA-(IDB) : Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington secara resmi membuka Rapat Komando dan Apel Komandan Satuan Korps Marinir di gedung Balai Prajurit Kesatrian Ewa Pangalila Gunungsari, Surabaya, Rabu (29/01/2014).

Kegiatan yang akan berlangsung hingga 30 Januari 2014 dengan tema ‘Korps Marinir Besar Karena Tradisi Yang Kuat’ tersebut diikuti Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso, Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, para Asisten Dankormar, Asisten Pasmar-1 dan 2, Komandan Kolak dan seluruh Komandan Satuan dijajaran Korps Marinir.


 
Dalam amanatnya Komandan Korps Marinir mengatakan Rapat Komando dan Apel Komandan Satuan Korps Marinir pada dasarnya merupakan wahana komunikasi, informasi dan penyamaan persepsi, visi dan misi serta evaluasi program kerja tahun 2013 sekaligus menetapkan konsistensi pembangunan kekuatan guna menyongsong tugas di tahun 2014 secara lebih optimal.

“Secara umum, program kerja Korps Marinir tahun 2013 dapat kita laksanakan sesuai rencana tanpa hambatan yang berarti, dan banyak kemajuan yang telah kita capai, namun disisi lain kita harus menyadari bahwa masih terdapat hal-hal yang harus kita sempurnakan dan kita optimalkan di tahun 2014,” tegasnya.

 

Tahun 2014, lanjutnya, merupakan tahun periode akhir dari renstra tahap satu sekaligus merupakan tahun persiapan menghadapi renstra tahap dua tahun 2015 – 2019, sehingga Korps Marinir dituntut udntuk dapat menyusun tujuan pembinaan kemampuan dan pembangunan kekuatan yang cermat dengan berpedoman kepada kebijakan pemimpin TNI AL, minimum essential force (MEF) dan blueprint Korps Marinir serta penentuan prioritas berdasarkan pertimbangan yang dihadapkan kepada analisa dan perkiaraan ancaman lima tahun ke depan.

Selain itu, tahun 2014 merupakan tahun pelaksanaan Pemilu dan Pilpres, yang mana mengandung konsekuensi peran serta Korps Marinir dalam mendukung Polri guna menjamin terciptanya keamanan pada penyelenggaraan kegiatan tersebut, sehingga netralitas Korps Marinir sebagai prajurit TNI juga akan kembali dibuktikan kepada rakyat Indonesia.


 
Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu dijajaran baret ungu itu mengajak kepada seluruh peserta, untuk menyatukan tekad dan semangat yang tak kenal menyerah agar Korps Marinir menjadi kebanggaan masyarakat, bangsa dan negara.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan paparan Irkormar, Asintel Dankormar, Asops Dankormar, Aspers Dankormar, Aslog Dankormar dan Asrena Dankormar.




Sumber : Kormar

Marinir Ikuti Apel Gabungan TNI




JAKARTA-(IDB) : Segenap prajurit Korps Marinir dari Yonif-4 Mar dipimpin Danyonif-4 Mar Letkol Marinir Kresno Pratowo mengikuti Apel Gabungan Satuan TNI yang dilaksanakan di lapangan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha Cimanggis, Depok, Rabu (29/01/2014).


Apel gabungan yang diikuti satuan TNI (AD, AL dan AU) dipimpin oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI E. Hudawi Lubis selaku Komandan Garnisun Tetap-1/Jakarta dalam rangka mengantisipasi terjadinya ancaman bencana alam banjir dan tanah longsor serta pengamanan Pemilu 2014 di wilayah Ibukota DKI Jakarta.



 
Dengan tinggi curah hujan yang diperkirakan hingga bulan Mei 2014, hingga berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor dalam skala yang lebih besar, 

Sehingga dibutuhkan atensi bersama untuk terus meningkatkan kesiapan dalam rangka mengantisipasi penanggulangannya. “Para komandan satuan agar menekankan kepada seluruh unsur-unsur bawahannya agar selalu siap dalam menghadapi bencana alam yang terjadi terutama di wilayah ibu kota”, tegas Pangdam Jaya. 


Selain itu, dalam menghadapi Pesta Demokrasi Indonesia dalam Pemilu 2014, diharapkan seluruh personel TNI dapat menjaga netralitas serta memperkuat kemampuan antisipatif terhadap berbagai potensi Konflik yang mungkin timbul ditengah masyarakat agar pelaksanaan Pemilu dapat berjalan dengan aman dan tertib. 


 
Sebelum mengakhiri amanatnya Dangartap-1 menekankan beberapa hal diantaranya, tingkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, siapkan dengan baik personel, sarana dan prasarana untuk melaksanakan tugas, intensifkan koordinasi dan perkuat kerjasama dengan instansi terkait serta pelajari, pahami dan laksanakan mekanisme tugas perbantuan dan segala prosedur tetap menyangkut pengamanan sehingga dapat bertindak dengan cerdas, tepat dan tegas.



 
Sumber : Kormar

Kaspamar-2 Cek Kesiapan Personel Dan Material Yon-10 Marinir




JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Pasmar-2 (Kaspasmar-2) Kolonel Marinir Yuniar Lutfi mengecek kesiapan personel dan material Batalyon Infanteri 10 Marinir (Yonif-10 Mar) di Stadion Mini Pasmar-2, Kesatriam Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (30/01/2014).



 
Dalam sambutannya Kaspasmar-2 menekankan kepada seluruh prajurit yang akan menempati Yonif-10 Marinir di Pulau Setoko, Barelang Batam, agar mulai sekarang sudah membangun rasa kebersamaan, serta menjaga sikap dan perilaku ditempat yang baru agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis dengan masyarakat setempat.



 
Yonif-10 Mar yang dibangun di atas lahan 37 hektar itu, letaknya secara geografis didominasi oleh laut yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Sehingga keberadaannya sangat penting dan strategis dalam menjaga keamanan laut Indonesia khususnya Kepri dari berbagai gangguan yang berasal dari laut.    


Hadir pada acara ini Para asisten Kaspasmar-2, Paban Harpal dan Paban Bek Slog Kormar.




Sumber : Kormar

Pembekalan Satgas Latma Multilateral Komodo Naval Exercise 2014




SURABAYA-(IDB) : Prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Encap Latma Multilateral Komodo Naval Exercise 2014 menerima pembekalan di ruang rekreasi Batalyon Zeni Pasmar-1 Surabaya, Selasa lalu (28/01/2014).


Pembekalan sekaligus pengecekan kesiapan Satgas Encap yang dipimpin Danmenbanpur-2 Mar Kolonel Marinir Tri Subandiana selaku Komandan Satgas diikuti oleh 50 personel dari Pasmar-1 sebagai bekal awal dalam melaksanakan tugas.



Dalam arahannya, Danmenbanpur-2 Mar memberikan penekanan bahwa setiap personel Marinir yang terlibat dalam satgas Komodo adalah perwakilan terbaik dari Korps yang nantinya akan melaksanakan tugas kemanusiaan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana publik yang rusak di kepulauan Riau. 

Dengan mengacu pada perintah Dankormar untuk menampilkan karakter prajurit Marinir yang humanis, Dansatgas Encap memerintahkan tidak ada pelanggaran selama melaksanakan tugas selama 40 hari dimedan operasi. Terlebih lagi latihan Komodo ini merupakan latihan gabungan 17 negara yang tergabung dalam ADMM plus, dimana pasukan gabungan dari perwakilan negara-negara sahabat akan bergabung dan bekerjasama dalam penyelesaian pekerjaan pembangunan di pulau-pulau yang telah ditentukan. 


Lebih lanjut, Danmenbanpur-2 Mar mengatakan, “Profil prajurit Marinir harus mampu menunjukkan profesionalitas dan performa yang terbaik pada event internasional dengan TNI AL sebagai tuan rumah ini, sekali lagi Prajurit Marinir mampu membawa nama harum Korps yang besar”, tegasnya.




Hadir dalam acara ini, Pasops Menbanpur-1 Mar Letkol Marinir Budi Setyoko S.T., Paspers Menbanpur-1 Mar Letkol Marinir Agus Winardi, Danyon Komlek-2 Mar Mayor Marinir Limbong, Danyon Angmor-2 Mar Letkol Marinir Djuman dan Danyon Bekpal-2 Mar Letkol Marinir Didiet Hendra Wijaya, MMP.




Sumber : Kormar

KASAL Tinjau Pembangunan Kapal BCM

JAKARTA-(IDB) : Guna mengetahui perkembangan pembangunan kapal perang TNI Angkatan Laut jenis BCM (Bantu Cair Minyak) yang dipesan di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio melaksanakan peninjauan di galangan  PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (28/1). Dalam peninjauan tersebut, Kasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta
 
Kapal Bantu Cair Minyak  (BCM) yang saat ini tengah dibuat tersebut memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.
 

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan pembangunan kapal perang TNI Angkatan Laut, sekaligus sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri dalam pembangunan alutsista TNI.


Turut mendampingi Kasal dalam peninjauan ini adalah Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, M.Sc., Asrena Kasal Laksamana Muda Ade Supandi, S.E., Asops Kasal Didit Herdiawan, M.P.A.,M.B.A., Aslog Kasal Laksda TNI Suyitno, S.pi., M.M., Kadisadal Laksma TNI Agus Setiadji, Kadismatal Laksma TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kadiskomlekal Laksma TNI Fedhy E. Wiyana. Kadissenlekal Laksma TNI Bambang Sugeng, S.E., dan Kadispenal Laksma TNI Untung Suropati.




Sumber : TNI AL

Indonesia Beli Satelit Militer Untuk Perkuat Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan berencana membeli satelit militer untuk kepentingan pertahanan negara. Rencana itu telah dikomunikasikan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Sekretariat Negara.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Rabu 29 Januari 2014, kemampuan pertahanan Indonesia harus didukung berbagai komponen, termasuk satelit. “Kalau ada anggaran, apa salahnya (beli satelit)? Ini untuk kepentingan nasional,” kata Sjafrie. Ia yakin masyarakat pun akan mendukung niat pemerintah mengamankan negara.

Meski demikian, Sjafrie belum tahu berapa persisnya harga satelit militer, dan ke mana pemerintah nantinya akan memberikan anggaran pembelian satelit tersebut. “Selaku pengguna, kami (Kemhan) feksibel saja. Kalau anggaran diturunkan ke Kominfo, itu proporsional,” ujarnya.

Anggaran pembelian satelit militer itu tak harus diberikan kepada Kemhan. “Kami hanya menggunakan satelit itu untuk kepentingan pertahanan,” kata Sjafrie.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan rencana pembelian satelit akan dimasukkan dalam program anggaran 2014.

Komisi I DPR yang merupakan mitra kerja Kemhan pun mendukung penuh niat pemerintah untuk segera mengembangkan sistem pertahanan cyber dan memiliki satelit khusus untuk kepentingan pertahanan, keamanan, intelijen, dan luar negeri.

Peningkatan sistem pertahanan negara ini merupakan salah satu butir rekomendasi hasil rapat antara Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Kapolri, Kepala Badan Intelijen Negara, Lembaga Sandi Negara, Menteri Sekretaris Negara, dan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait kasus penyadapan Australia terhadap para pejabat tinggi RI.




Sumber : Vivanews

Pemerintah Klaim Setop Operasi Militer Di Papua

JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Pusat menegaskan, tidak akan ada lagi operasi militer yang dilakukan di Papua.

Hal demikian dikatakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, terkait masih adanya sekelompok masyarakat Papua bersenjata yang berada di hutan.


"Tidak ada lagi operasi militer, tidak ada lagi pengejaran-pengejaran militer," kata Djoko Suyanto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2014).


Kini, kata dia, pemerintah lebih mengedepankan upaya persuasif kepada mereka yang masih berada di hutan. "Ini upaya kita bersama, pusat, gubernur, bupati, bersama-sama untuk dekati mereka yang sekarang masih berada di hutan, mengangkat senjata, melakukan tindakan kriminal," ucapnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, yang ada hanyalah penegakan hukum bagi mereka yang telah bertindak kriminal. "Jadi, upaya persuasif harus sabar dan harus kelola dengan baik, untuk keluar dari tindakan kekerasan sangat penting," tuturnya.

Hal demikian, sambung dia, merupakan komitmen pemerintah saat ini. "Kerja sama upaya internasional dilakukan. Bulan lalu kita mengundang sejumlah Menteri luar negeri anggota Melanesian Spearhead Group (negara-negara rumpun Melanesia) untuk datang ke Papua," imbuhnya.

Papua Dan Papua Barat Klaim Tak Ingin Merdeka


Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi mengklaim saat ini tidak ada lagi masyarakatnya yang menginginkan Papua merdeka.

"Kalau ada keinginan Papua Barat Merdeka, itu tidak ada. Merdeka sekali untuk selamanya," ujar Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/1/2014).

Dia menambahkan, bahwa situasi masyarakat di Papua Barat saat ini sangat kondusif. Hal senada pun dikatakan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Menurut Lukas, yang ada saat ini di daerahnya hanya sekelompok masyarakat bersenjata yang berbuat kriminal. Sekelompok bersenjata itu, kata dia, tidak menginginkan Papua merdeka.

"Sekarang yang terjadi ini, sekelompok orang bersenjata yang menurut saya sebenarnya kriminal. Karena kelompok ini dengan berbagai tuntutan kebutuhan memegang senjata, dengan demikian saya anggap kriminal, bukan berjuang minta merdeka. Begitu dia lakukan penembakan, dia meminta tuntutan, ini kan saya anggap kriminal," kata Lukas.

Oleh karena itu, dia mengaku sudah meminta Kapolda setempat untuk mengatasi sekelompok masyarakat bersenjata itu.

"Saya sembilan bulan bertugas sebagai Gubernur Papua, sudah melaksanakan dan akan melaksanakan terus program perwakilan pemerintah pusat di daerah. Rekonsiliasi saya sudah lakukan beberapa daerah yang konflik bersenjata, konflik pilkada, sudah saya laksanakan, bertemu dengan yang berseberangan, saya sudah turun bertemu," tutur Lukas.

Seperti diketahui, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan itu membahas evaluasi pelaksanaan otonomi khusus (Otsus) sejak 2001 lalu di Provinsi Papua dan Papua Barat, dan draft perubahannya.




Sumber : Sindo