Pages

Rabu, Desember 25, 2013

Ironi Popularitas AK-47 Dan Selembar Tiket Pesawat

MOSCOW-(IDB) : Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senapan rancangannya bisa jadi sangat populer di dunia, tetapi perancangnya malah hampir tak mampu sekadar membeli selembar tiket pesawat dari kampungnya ke Moskwa.

Kalashnikov baru berusia 20 tahun saat mulai merancang AK-47 pada 1941. Dia meninggal di kota kelahiran sekaligus tempat senapan itu masih diproduksi sampai sekarang di Izhevsk, dekat Pegunungan Ural.

Pernyataan Juru Bicara Presiden Provinsi Udmurtia di televisi negara tak menyebutkan penyebab kematian Kalashnikov. Namun, pada Juni 2013 dia menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di rumah sakit di Moskwa. Kalashnikov juga dikabarkan sudah dirawat di rumah sakit di Izhevsk sejak 17 November 2013.

Kalashnikov adalah anak petani Siberia yang tak pernah mengenyam bangku sekolah. Dia mulai merancang senapan AK-47 saat terluka dalam perang dan harus beristirahat enam bulan pada 1941.

AK-47 merupakan kependekan dari "Avtomat Kalashnikov" atau dalam bahasa Inggris "Automatic Kalashnikov", dengan 47 adalah tahun model final pertamanya dirilis pada 1947.

Angkatan bersenjata dan kepolisian Rusia masih menggunakan AK-47 sebagai senjata resmi sejak 1949. Penghargaan tertinggi di Rusia, Pahlawan Rusia, dengan medali bintang emas, disematkan kepada Kalashnikov pada ulang tahunnya yang ke-90.

Meski bangga dengan penemuannya, Kalashnikov merasa sedih bahwa rancangannya digunakan juga oleh penjahat, bahkan untuk membunuh anak-anak. Senjata yang murah, sederhana, dan tahan segala cuaca ini memang mewarnai hampir setiap konflik senjata di seantero dunia sejak era Perang Dunia II.

Mesin Pembunuh Efektif

 

Pada awalnya, rancangan Kalashnikov ditanggapi dingin. Perancang senjata yang lebih senior menyebut rancangannya sebagai pistol primitif buatan sersan muda yang terluka parah dalam perang dunia kedua.

Namun, pada 1947, rancangan Kalashnikov dipilih otoritas militer Uni Soviet dan didukung oleh perancang senjata yang semula meremehkannya. Dengan kesederhanaannya, senjata ini dinilai andal di medan perang.

"Jadi, ini sudah moto hidup saya, (senjata) yang sederhana dan dapat diandalkan," kata Kalashnikov suatu ketika. Diperkirakan 100 juta AK-47 beredar di dunia, dengan setengah di antaranya adalah barang bajakan.

"Senapan kuat ini ... adalah cara tercepat, termudah, dan termurah untuk mengubah petani, guru, petani, atau bahkan seorang remaja menjadi mesin pembunuh yang efektif," tulis Larry Kahaner dalam bukunya AK - 47: Senjata yang Mengubah Wajah Perang.

"Banyak ahli militer Barat menganggapnya (AK-47) sebagai bagian dari sampah," tulis Kahaner. Namun, dia melanjutkan, "Beberapa tentara Amerika Serikat lebih memilih AK, terutama di Irak dengan debu yang cenderung memacetkan senapan M-16 mereka, tetapi tidak memengaruhi AK."

Data resmi menyebutkan AK-47 beredar di  55 negara di dunia. Beberapa simbol resmi negara, bahkan nama anak laki-laki di dunia, memasukkan unsur Kalash di dalamnya.

Beli tiket pun nyaris tak mampu

Mikhail Kalashnikov Timofeyevich lahir pada 10 November 1919 di tengah perang sipil yang disusul dengan Revolusi Bolshevik. Dia lahir di keluarga besar petani di desa Kurya, di wilayah terpencil Altai di Siberia Selatan.

Pangkat kemiliterannya melonjak pada 1969, dari sersan saat merancang AK-47 menjadi kolonel. Pangkat terakhirnya adalah jenderal bintang dua tentara merah.

Karena AK-47 tak pernah dipatenkan, kekayaan tak turut datang seiring populernya senapan itu. Seperti mayoritas orang Uni Soviet atau sekarang Rusia, Kalashnikov masih tinggal di apartemen jatah negara di Izhvesk hingga dia meninggal.

Ketika bertemu perancang senapan M-16, Eugene Stoner, pada 1990-an, Kalashnikov sempat mengeluarkan celetukan ironis. Saat kolega Amerika-nya itu bisa menerbangkan pesawat miliknya sendiri, ujar Kalashnikov, dia bahkan hampir tak mampu membeli tiket penerbangan rute Izhevsk ke Moskwa.




Sumber : Kompas

AK-47, Senapan Rancangan Prajurit Yang Terluka

MOSCOW-(IDB) : Mikhail Kalashnikov, perancang legenda AK-47, senapan otomatis yang menjadi senjata pilihan di seantero dunia, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senapan AK-47 dia rancang saat menjalani cuti karena terluka dalam perang.

Lahir di sebuah desa Siberia sebagai anak ke-17 dari sebuah keluarga pada 10 November 1919, Kalashnikov memiliki masa kecil yang tragis. Ayahnya dideportasi sebagai "kulak" (petani makmur) di bawah diktator Soviet, Joseph Stalin, pada 1930 .


Terluka selama pertempuran berdarah dengan pasukan Nazi di Bryansk pada 1941, Kalashnikov diberi cuti enam bulan. Pada masa cuti itulah dia mendapatkan pemikiran soal versi pertama AK-47.


Atasan Kalashnikov yang melihat bakatnya mendorong karyanya. Pada 1945, rancangan Kalashnikov sudah dibuatkan prototipe untuk kompetisi. Desain yang kemudian direkomendasikan untuk tentara Rusia merupakan rancangan 1947.


Setahun kemudian, Kalashnikov ditugaskan ke pabrik senjata Izmash di Izhevsk, pabrik yang sudah dikenal sejak masa kekaisaran. Dia ditugaskan di bagian produksi senjata.


Senapan rancangan Kalashnikov dengan cepat diakui keandalan dan kekokohannya untuk digunakan bahkan di medan tempur yang sulit.


Selama 205 tahun, pabrik Izmash tetap menjadi salah satu produsen utama senjata Rusia. Perusahaan ini pun menjadi salah satu ikon nasional.

Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia yang dilibatkan dalam beragam perang termasuk di Irak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar berisi AK-47 dengan fitur bayonet tertera dalam bendera nasional Mozambik. 

Senapan Laris Yang Tak Pernah Dipatenkan

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senjata rancangannya sudah terjual lebih dari 100 juta unit, tetapi kekayaan tak menyinggahinya. AK-47 tak pernah dipatenkan di tataran internasional.

Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan pabrik itu karena beredarnya produk bajakan yang dibuat di luar negeri.


Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup sederhana di Izhevsk, sebuah kota di kawasan pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000 orang.


Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia, Putin.


Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan menjaring pelanggan.


Istri Kalashnikov, Yekaterina, meninggal lebih dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat anak, dengan tiga orang bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.

Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.

Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.

"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.



 Sumber : Kompas

Sang Legenda Kalashnikov Tutup Usia

Kalashnikov
MOSCOW-(IDB) : Media-media Rusia ramai mengabarkan bahwa Letnan Jenderal (Purn) Mikhail Kalashnikov Timofeyevich, telah meninggal dunia di usia 94 tahun pada tanggal 23 desember 2013 setelah mengalami sakit yang cukup lama.

Kalashnikov adalah orang besar dan jenius yang merancang senjata handal dan murah untuk dunia, dengan desain yang sama pentingnya pada saat ini seperti kembali pada 1940-an dimana ia pertama kali merancang senjata Kalashnikov. Dia, bersama dengan Eugene Stoner, merupakan perancang senjata api yang paling berpengaruh dan terkenal yang lahir di abad ke-20.

Kalashnikov akan dikenang  dalam waktu yang lama. Beberapa desainer senjata api modern telah dikenang dunia dalam waktu yang lama bahkan hingga saat ini. Sebut saja Paul Mauser (senjata  Mauser) lahir 176 tahun yang lalu, Harris Holland (Holland & Holand) lahir 208 tahun yang lalu dan James Purdy (Purdy) lahir 230 tahun yang lalu. Kalashnikov akan diingat lebih lama dari mereka.

Empat bulan yang lalu, perusahaan tempat Kalashnikov mengabdikan hidupnya, yaitu  Izhmash, telah berganti nama menjadi Kalashnikov Group untuk menghormatinya. Bahkan penggunaan nama Kalashnikov untuk nama perusahaan itu diberikan secara gratis oleh Kalashnikov.

Menurut Wikipedia, Kalashnikov meninggalkan tiga dari empat anaknya. Anak laki-laki satu-satunya, Victor Kalashnikov juga merupakan seorang desainer senjata api terkemuka yang memimpin tim mengembangkan senapan mesin ringan PP-19 Bizon.




Sumber : Artileri

Indobatt Tingkatkan Pengamanan Pasca Insiden

LEBANON-(IDB) : Pada beberapa waktu lalu, sekitar pukul 22.10 LT (local time) telah terjadi insiden penembakan personel IDF (Israel Defence Force) di perbatasan Lebanon-Israel  yang mengakibatkan tewasnya 1 (satu)  orang prajurit di pihak Israel. 

Pasca terjadinya insiden tersebut, Tingkat pengamanan di Naqura Camp menjadi lebih waspada dari biasanya karena lokasi terjadinya penembakan tersebut tidak terlampau jauh dari Markas UNIFIL khususnya yang berada di OP -7 (Observation Pos)  yang menjadi sektor tanggung jawab Satgas Indo FPC. Kedudukan OP-7 ini merupakan salah satu menara pantau untuk mengawasi situasi keamanan dalam markas UNIFIL dan perbatasan laut antara Lebanon dan Israel.
 
Guna memastikan peningkatan keamanan dan kewaspadaan personil Kontingen Garuda TNI Satgas  Indo FPC  XXVI-F2/UNIFIL di lapangan, Dansatgas Indo FPC F-2/UNIFIL Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah, segera mengadakan pengecekan langsung ke OP-7 guna memberikan arahan kepada anggotanya  yang sedang bertugas di lapangan sekaligus memantau secara langsung perkembangan situasi di daerah perbatasan laut Lebanon dan Israel.

Pada kesempatan itu, Dansatgas langsung menekankan hal-hal teknis kepada anggotanya agar selalu sigap dan waspada dalam mengambil tindakan keamanan dan melaporkan segera bila terjadi situasi terburuk yang dialami selama bertugas di OP.

Selanjutnya ditekankan bahwa tugas sebagai Observer di masing-masing Pos adalah melaporkan segala hal yang dilihat dan didengar di area batas tanggung jawabnya dan tetap melakukan langkah prosedural sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedure) yang telah ditetapkan. 




Sumber : TNI

Usaha Indobatt Cegah Kontak Senjata Antara IDF - LAF

banon-sub
LEBANON-(IDB) : Rencana pihak IDF (Israel Defence Force) untuk melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa Technical Fence di daerah Blue Line perbatasan Lebanon-Israel tepatnya di TP (Temporary Post)-37, telah menimbulkan reaksi dari pihak Lebanon.

Informasi awal yang di dapat dari Sector East Tactical Operation Center (SECEAST TOC), tentara IDF akan melaksanakan pemotongan pohon tersebut pada hari Jumat, 20 Desember 2013 sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Rencana dari Israel Defence Force tersebut langsung memancing reaksi dari berbagai pihak.

Terkait dengan informasi tersebut, Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) dibawah pimpinan Letkol Inf M. Asmi selaku Komandan Satgas segera memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga disepanjang jalan Blue Line perbatasan Lebanon dan Israel.

Sementara itu, beberapa personel dari OGL (Observers Group in Lebanon), Lebanese Armed Force (LAF), Wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian tersebut.

Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf M. Asmi, Pasi MIO (Military Information Officer) Lettu Inf Cahyo, Pasiops FP (Force Protection) Lettu Mar Erwan Putra, Komandan Kompi “A” Lettu Inf Ading yang saat itu sudah berada di lapangan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar peristiwa yang terjadi pada tanggal 3 Agustus 2010 lalu tidak terulang kembali.

banon-tengahKondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan, karena dari kedua pihak baik Lebanese Armed Force maupun Israel Defence Force masing-masing bersenjata lengkap.

Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF dibawah pimpinan Lettu Mar Indra Batubara dan Lettu Inf Maulana. 

Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara LAF dan sebagian yang lain menghadap ke arah IDF sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation) sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) telah hadir di antara mereka.

Komandan Satgas Indobatt Konga XXIII-H/UNIFIL Letkol Inf M. Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas  dan waspada selama menengahi antara tentara LAF dengan IDF.  “Pastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan UN dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan mari kita senantiasa berdoa agar saat pemotongan pohon oleh pihak Israel Defence Force tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke kontak senjata,” katanya.

banon-tengah-1Dikarenakan satu dan lain hal, ternyata Israel Defence Force memutuskan untuk menunda proses pemotongan pohon tumbang tersebut menjadi Jumat siang, dan sekitar pukul 14.50 waktu setempat tentara Israel baru memulai proses pemotongan pohon tersebut. 

Terlihat satu orang IDF melaksanakan pemotongan pohon, 2 orang personel berjaga dengan senjata mengarah ke keramaian di Blue Line dan 2 personel bersiaga di bagian belakang. Di sisi lain, tentara LAF yang berada di sepanjang Blue Line pun bersiap dengan menyandang senjata M-16 nya.
Melihat hal ini, para prajurit TNI berupaya keras untuk tidak terjadi letusan senjata dari kedua belah pihak dengan memperingatkan tentara LAF dan IDF berulang kali serta tetap mengibar-ngibarkan bendera UN (United Nation).

Usai melaksanakan pemotongan pohon, tentara IDF langsung memperbaiki Technical Fence yang rusak akibat tertimpa pohon tadi. Keseluruhan proses, mulai dari pemotongan pohon sampai dengan perbaikan pagar akhirnya selesai sekitar pukul 17.10 waktu setempat.

Selanjutnya, tentara IDF langsung mengemas kembali alat peralatan yang digunakan dan memasukannya ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi sekitar pukul 17.35 waktu setempat, demikian pula dengan tentara LAF kembali menuju markasnya di wilayah Marjayoun, Lebanon Selatan.




Sumber : Poskota