Pages

Senin, Oktober 14, 2013

Indonesia China Sepakat Kerjasama Eksplorasi Antariksa

JAKARTA-(IDB) : Menteri Negara Riset dan Teknologi (Mennegristek), Prof. Dr. Gusti Mohammad Hatta, dan Administrator China National Space Administration (CNSA), Dr. Ma Xingrui, menandatangani naskah kesepakatan kerja sama Eksplorasi Antariksa untuk Tujuan Damai. Penandatanganan disaksikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/10).

Ruang lingkup kesepakatan tersebut mencakup penelitian dan pembuatan satelit eskperimen, satelit penginderaan jauh dan satelit komunikasi, layanan peluncuran, penjejakan, dan pengendalian satelit termasuk pengoperasian di dalam orbit dan pengelolaannya, penelitian, pembuatan dan pemanfaatan ruas bumi satelit, penelitian sains antariksa, serta pemanfaatan dan saling berbagi data satelit penginderaan jauh.


Penandatanganan naskah ini menandai peningkatan hubungan bilateral antara RI dengan RRT. Di samping itu, kerja sama ini juga merupakan peluang bagi para peneliti dan perekayasa Lapan untuk mempelajari bidang teknologi dan sains antariksa bersama RRT sekaligus berbagi pengalaman terkait pemanfaatan teknologi keantariksaan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan penanggulangan bencana.


Usai penandatanganan tersebut, Lapan dan CNSA sepakat untuk mendiskusikan rencana pelaksanaan kerja sama tersebut secara rinci meliputi pembentukan kelompok kerja, komite bersama, serta mekanisme kerja.




Sumber : Lapan

Berita Foto : AD Thailand Diperkuat 2 Helikopter Fennec


BANGKOK-(IDB) : Angkatan Darat Thailand (RTA) baru-baru ini menerima pengiriman dua helikopter serang ringan AS 550 Fennec. Kedua helikopter buatan Eurocopter ini telah tiba di Bangkok International Airport, Thailand.


Pengiriman dua helikopter ini merupakan batch pertama dari pemenuhan pesanan pemerintah Thailand. Helikopter akan dikirimkan secara bertahap mulai bulan ini dan diperkirakan semua helikopter akan diterima penuh hingga bulan April 2014.



Pada tahun 2011 kabinet pemerintahan PM Yingluck Shinawatra menyetujui pembelian delapan helikopter AS 550 Fennec buatan Europter senilai 1.59 bio baht. Helikopter ini akan dipergunakan untuk misi patroli dan serang ringan.



Helikopter AS 550 Fennec merupakan helikopter serang ringan, mempunyai berat kosong 1.265 kg dan MTOW dengan tambahan persenjataan pada kiri-kanan badannya dapat mencapai 2.600 kg. Helikopter ini dapat menempuh radius hingga 600 km.



Persenjataan utama heli ini terdiri dari kanon dan roket. Untuk heli pesanan Angkatan Darat Thailand ini terlihat bahwa persenjataan yang digunakan berupa satu senapan mesin 7,62 mm, dan dua peluncur roket dengan 7 tabung 2,75 inch (70 mm) menempel pada kiri dan kanan badan. 





Source : DS

LCS Will Begin Operations In 2018

PORT KLANG-(IDB) : Malaysia's Littoral Combat Ships (LCS) will be begin operations in 2018 and will be the main asset of the Royal Malaysian Navy (RMN) in safeguarding the country's waters and sovereignty, said Defence Minister Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein.

He said six LCS will patrol the nation's waters especially in areas of high economic activity.


At the same time, he said the Defence Ministry will also procure critical assets from countries which have a close relationship with Malaysia in the defence industry.


"Procuring defence assets this way is more cost effective and faster with lower risks as compared to developing an an indigenous (defence) industry)," he told a media group, including from 


Bernama, that was specially invited to tour two of the ships here Thursday.

The LCS were the KD Kelantan and KD Laksamana Tun Abdul Jamil.


Elaborating further, Hishammuddin said the LCS initiative was a short-term measure to achieve 'self-reliant' status in developing the local defence industry and that major development like the LCS by using local companies would continue to be a model for procurement of defence assets for the nation.


He said the ministry was also making efforts to procure important assets like amphibious landing ships, fighter aircraft and tanks.


Meanwhile, he said the ministry was also drawing up plans to further boost the country's defence capabilities which among others included setting up a marine operations force and building a new RMN base in Bintulu, Sarawak.


As such, Hishammuddin said in Budget 2014, the ministry would try to get a higher allocation to enable the procurement of new assets and equipment as well as upgrading existing assets in all three branches of the armed forces with the priority given to the Eastern Sabah Safety Zone (ESSZONE).




Source : Bernama