Pages

Sabtu, Oktober 12, 2013

Ketika Semangat Kemandirian Jusuf Kalla Berbuah Panser Anoa

JAKARTA-(IDB) : Beberapa waktu lalu 3-7 Oktober 2013, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyelenggarakan pameran sistem persenjataannya. 

Organisasi militer ini mempertunjukkan senjata-senjata sekaligus kendaraan miliknya tersebut dalam pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digelar di pelataran Tugu Monas Jakarta.

Di antara stan-stan yang  ada, stan TNI Angkatan Darat (TNI AD) cukup banyak mendapat perhatian. Salah satu kendaraan senjata yang paling menarik minat pengunjung adalah sebuah panser. Panser ANOA namanya. Yang khusus dalam acara ini adalah, para pengunjung ternyata bukan hanya dapat ‘melongo’ menyaksikan mobil baja ini. Mereka juga bisa ikut menaikinya, tentu bukan untuk diberangkatkan perang, tapi keliling Monas.

Namun yang menarik dan mengesankan dengan panser ini bukan hanya kekuatan atau kecanggihannya yang memang sudah seperti panser-panser buatan negara maju. Tapi adalah cerita dibalik baja-baja berjalan inilah yang jauh lebih menarik.

Ini semua diawali dari rasa gregetan-nya seorang Jusuf Kalla . Waktu itu tahun 2007 JK mencanangkan kebijakan kemandirian industri pertahanan. Ia gemas melihat alat persenjataan militer negeri ini kebanyakan impor, khususnya panser.

Dalam suatu kesempatan ceramah di Lemhanas beberapa waktu lalu, JK mengatakan “Masa (panser) yang seperti ini saja kita tidak bisa buat? Saya tanya pindad berapa biayanya. Katanya 7 milyar.”

Hitung-hitungan JK saat itu menunjukkan bahwa jika Indonesia impor, maka biayana adalah 1 juta dolar.  

“Itu ‘kan 10 miliar? Waktu itu saya tegaskan, kita bisa buat sendiri dengan kualitas yang sama bahkan lebih baik!” kata mantan Wapres ini.

Waktu itu beberapa pihak termasuk dari TNI meragukan ide JK ini. Bagaimana keahliannya, itulah yang menjadi sumber keraguan. Tapi JK tak kehilangan akal.

“Saya panggil semua yang ahli menghadap. Siapa ahli trek, siapa ahli bodi, siapa ahli baja, siapa ahli listrik, siapa ahli kaca, saya kumpulkan mereka di kantor. Saya katakan, ‘Hei, kalian orang hebat di negeri ini, saya minta anda semua buat sesuatu untuk bangsa ini. Saya tak mau bayar, tapi Anda bantu negeri,” kata JK.

Masalah lain kemudian muncul. Bagaimana pembiayaannya? Waktu itu PT Pindad sama sekali tak punya kesanggupan finansial untuk proyek ketahanan ini.

“Bagaimana uangnya? Mudah saja. Saya panggil bank-bank pemerintah lalu saya tegaskan, ‘Hei bank, kasih dia (PT Pindad) 500 miliar.’ Waktu itu mereka bertanya tentang bagaimana dasarnya. Saya bilang, ‘Kau butuh apa?’ Keputusan pemerintah. Mudah saja. Saya langsung minta Bappenas buat proyek ini, juga Kemenhan buat proyek ini. Selesai,”ujarnya.

Masalah ternyata tak berhenti di situ saja. Waktu itu, bank-bank pemerintah masih meragukan permintaan JK agar mereka mengucurkan dana pinjaman pada PT Pindad. Namanya bukan JK kalau kehabisan akal.

JK menceritakan, “Waktu itu mereka (Bank-bank) bilang, ‘Wapres, siapa yang akan menjamin (pembayaran pinjamannya)? Lalu saya jawab, Menteri Keuangan yang akan menjamin. Kita (pemerintah) akan bayar tahun depan. Beres.”kata JK.

Maka, cerita JK, datanglah mereka para ahli yang sudah ia kumpulkan secara keroyokan ke PT Pindad. Setelah melalui serangkaian proses dan tahapan,jadilah buat panser setengah harga impor yang lebih hebat.

Kini Panser ANOA terus jadi favorit TNI jadi bagian alutsistanya. Seperti dilaporkan Kantor Berita Antara, panser ANOA milik TNI ini memang lebih baik dari buatan luar negeri misalnya dengan Panser VAB buatan Prancis.

Salah satu pembeda Anoa dan VAB terletak pada plat baja yang digunakan untuk melindungi kaca anti peluru. Apabila musuh menembak bagian kaca, maka plat baja itu yang melindungi sehingga tidak pecah. VAB tidak memiliki perlengkapan seperti ini.

Selain itu, bagian kabin Anoa telah dilengkapi dengan CCTV (kamera pengawas), NVG (alat deteksi malam hari), dan pendingin udara. Dengan kelengkapan tersebut Anoa menjadi lebih nyaman dari pada VAB yang belum dilengkapi semua kelengkapan itu.

“Kita selama ini dibodohi saja. Oleh orang lain atau juga diri kita sendiri! Kita impor ini-itu karena merasa tak bisa mandiri. Soal proses pemberian proyek ke Pindad, apa yang salah? Tak ada yang salah. Cuma satu yang bisa buat panser. Peraturannya kalau cuma satu tak perlu tender. Apalagi lebih murah,” kata Wakil Presiden RI 2004-2009 ini.





Sumber : Tribunnews

Soal Laut China Selatan, China Ingin Berdamai Dengan ASEAN

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Pemerintah China meminta sengketa Laut China Selatan diselesaikan secara damai. China berebut wilayah di Laut China Selatan dengan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei.

“Laut China Selatan yang damai adalah berkah bagi kita semua,” ujar Perdana Menteri China Li Keqiang, seperti dikutip AFP, Kamis (10/10/2013).

Li menyatakan hal tersebut dalam pertemuan ASEAN di Brunei pekan ini. Li adalah orang kedua di Pemerintah China setelah Presiden Xi Jinping.

“Kita harus bekerja sama untuk mengembangkan Laut China Selatan menjadi wilayah yang damai dan bersahabat,” lanjut Li.

Sengketa Laut China Selatan menjadi duri dalam hubungan China-ASEAN. China selama ini dianggap bersikap arogan kepada negara ASEAN yang lebih lemah.

Laut China Selatan diperebutkan karena lokasinya yang strategis di antara jalur pelayaran dari Negara Barat ke Asia Pasifik. Wilayah tersebut juga diduga mengandung banyak kekayaan alam.





Sumber : Okezone

Negara Lain Tertarik Pesawat N-219 produksi PT.DI

BANDUNG-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sedang mengembangkan pesawat berbadan ringan N219. Pesawat ini 100% dirancang dan dibuat oleh putra-putri Indonesia di Bandung, Jawa Barat.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso menjelaskan pengembangan N219 berbeda saat pembuatan pesawat baling-baling N250 pada tahun 1980-an akhir hingga dipamerkan ke publik pada tahun 1995. Saat itu, PTDI harus mendatangkan tenaga ahli dari asing untuk mengembangkan pesawat asli buatan Indonesia yang pertama.

"Meskipun N219 nggak besar-besar amat tapi itu akan jadi wahana. Mungkin perbedaannya N250 dulu, kita nggak punya ilmu jadi kita datengin orang bule untuk di adobsi atau ilmunya dicontek. Kalau sekarang yang tua-tua dikumpulin lalu ngajarin yang muda-muda. Sekarang nggak ada bulenya (pengembangan N219)," ucap Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Kodinator Bidang Perekonomian, Jl. Lapangan Banteng Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Ditambahkan Budi, pesawat N219 nantinya akan menjadi pesaing dari pesawat Twin Otter yang telah dirancang sejak tahun 1960-an. Menurutnya dengan desain dan teknologi terbaru, pesawat N219 mampu bersaing. Diakuinya pasar pesawat berbadan kecil terbesar datang dari Indonesia.

"Di Indonesia masih banyak tempat. Kenapa market Indonesia yang besar nggak dimaksimalkan. Market terbesar kedua Australia, kemudian di Afrika, dan lain-lain. Kita market terbesar jadi harus manfaatkan pasar besar ini," katanya.

Disebutkan Budi, ada beberapa negara yang mulai melirik dan berminat membeli pesawat yang akan diluncurkan pada akhir 2014 ini. Sayangnya Budi enggan menyebutkan negara mana saja yang tertarik.

"Di luar negeri beberapa negara sudah tertarik dengan barang ini. Tapi karena barangnya belum ada saya belum bisa bilang," sebutnya.

Pada kesempatan itu, Budi menjelaskan maksud pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, yaitu membahas rencana model bisnis PTDI ke depan.

"Kita diminta nggak ke militer tapi ke komersial. Saya harus berpikir bagaimana komersialnya jalan," terangnya.





Sumber : Detik

Iran Berhasil Kloning Mesin UAV RQ-170 AS

UAV RQ-170 AS ditampilkan Iran
TEHRAN-(IDB) : Komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan bahwa Iran telah berhasil membangun mesin UAV (pesawat tak berawak) dengan meniru mesin UAV RQ-170 Amerika Serikat, Fars News Agency (FNA) melaporkan. RQ-170 adalah UAV AS yang diburu dan dijinakkan Iran pada akhir tahun 2011 silam.



Mesin RQ-170 adalah mesin generasi ke-5, sedangkan mesin UAV buatan Iran tercanggih sebelumnya adalah generasi ke-3. Dan untuk menghasilkan sendiri mesin seperti mesin RQ-170 maka Iran akan butuh waktu puluhan tahun untuk mengembangkannya, FNA mengutip pernyataan Hajizadeh pada hari Rabu. Hajizadeh juga menyatakan bahwa RQ-170 buatan Iran akan segera terbang dalam waktu dekat.



Dalam pernyataan pada September lalu, Komandan IRGC Letnan Jenderal Hossein Salami mengatakan bahwa UAV tiruan Iran dari UAV AS yang diperoleh pada akhir tahun 2011 lalu, kini sudah diproduksi dan akan segera dipublikasikan.

"Semua memori dan sistem komputer dari pesawat ini (RQ-170) sudah diterjemahkan dan kabar baiknya akan diumumkan dalam waktu dekat. Tidak hanya tentang RQ-170, namun juga rekayasa terbalik yang telah kami buat untuk drone (UAV) model ini, dan juga prestasi penting di bidang keamanan lainnya," ujar Salami.


Pada 4 Desember 2011 lalu, Iran mengumumkan bahwa pasukan pertahanannya telah melumpuhkan UAV canggih RQ-170 AS dengan serangan cyber. Ini kehilangan pertama AS untuk UAV RQ-170. Para pejabat AS menggambarkan hilangnya UAV di Iran itu sebagai kemunduran dan pukulan telak untuk program UAV siluman.


RQ-170 memiliki lapisan khusus dan dirancang berbentuk batwing agar tidak terdeteksi saat menembus pertahanan udara suatu negara. UAV ini dibuat oleh Lockheed Martin, dan sudah dikenal sejak 2009, kala itu muncul sebuah foto RQ-170 ini di pangkalan utama AS di Kandahar, Afghanistan.


RQ-170 AS yang diklaim hilang di Iran itu adalah UAV siluman yang digunakan oleh CIA untuk misi rahasia dan sebagai salah satu platform UAV utama dalam armada CIA. Pejabat AS sendiri baru mengakuinya seminggu kemudian setelah Iran berhasil menangkapnya.


Sejak Desember 2011, Iran mengklaim telah menjatuhkan lagi beberapa UAV AS dari berbagai jenis. Yang masuk pemberitaan adalah UAV RQ seri 11 yang Iran buru sejak 22 Oktober 2012 hingga 20 November 2012. Dan Iran menyatakan bahwa Angkatan Daratnya saat ini masih mempelajari dan menerjemahkan data UAV tersebut. 


Pernyataan petinggi militer Iran kemudian datang lagi pada awal 2013, bahwa Angkatan Laut IRGC telah memburu dan mendapatkan sebuah UAV AS di Teluk Persia setelah sebelumya UAV itu melanggar wilayah udara Iran. Komandan Angkatan Laut IRGC mengatakan bahwa UAV tersebut adalah UAV ScanEagle yang biasanya diluncurkan dari kapal perang besar. ScanEagle bentuknya kecil, murah, namun daya tahan terbangnya lama. UAV ini dibangun oleh Insitu, anak perusahaan dari Boeing. Selanjutnya sang komanda menyebutkan bahwa ScanEagle tiruan sudah dibuat dengan teknik reserve engineering.



Akhir-akhir ini memang banyak pemberitaan tentang Iran tentang kemajuan besar dalam industri dirgantara, khususnya dalam merancang dan manufaktur UAV. Pada April lalu, Iran memperkenalkan Sarir, UAV jarak jauh, daya tahan terbang lama, mampu menghindari radar, mampu membawa dan rudal udara-ke-udara. Klaimnya Iran sudah membangun puluhan UAV Sarir.


Selanjutnya di awal bulan ini, Iran menampilkan UAV yang diklaim sebagai UAV tercanggih Iran yang dirancang dan diproduksi oleh ilmuwan dalam negeri. Yaitu Hemaseh, UAV siluman yang diresmikan dalam sebuah upacara khusus di hadapan Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi. Vahidi sendiri menyebutkan bahwa selain misi pengawasan dan pengintaian, Hemaseh juga bisa melaksanakan misi tempur.
Sumber : Artileri

Kunjungan Persahabatan Perwira TLDM Ke Koarmatim

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak empat perwira Tentara Laut Diraja Malaysia  (TLDM) berpangkat Mayor dari lembaga pendidikan angkatan laut Malaysia mengunjungi Markas Komando Koarmatim dalam rangka membina persahabatan para perwira dari kedua angkatan laut. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan tentara laut negeri jiran tersebut setelah mengunjungi Kobangdikal dan Akademi Angkatan Laut di komplek Bumi Moro, Surabaya. Rombongan TLDM diterima dengan hangat oleh Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M. Hum di ruang kerjanya, Jum’at (11/10).

Dalam pertemuan itu, Pangarmatim mengucapkan selamat datang di Koarmatim, semoga terjalin kerja sama yang baik lagi diantara perwira TNI AL dengan perwira TLDM, terutama dalam kerja sama latihan di laut. Keempat perwira tersebut adalah Lt. Kdr Khoirul Faizal Bin Ahmad menjabat sebagai Ketua Fakultas Pengajaran dan Pembelajaran, Lt. Kdr Samsul Kamal Bin Baharon Shah menjabat sebagai Instruktur Pengkajian dan Pembelajaran Teknik, Lt. Kdr Muhammad Puad Bin Omar menjabat Kepala Sekolah Komunikasi dan Lt. Kdr Mohamad Thahar Bin Muhamad Arifin menjabat sebagai Instruktur Navigasi. Mereka didampingi perwira dari Koarmatim yaitu Mayor Laut (P) Ivan Ridwan (Komandan KRI Hiu) dan Mayor laut (P) Abdul Rajab dari AAL.

Setelah pertemuan dengan Pangarmatim, rombongan TLDM berkunjung ke KRI Frans Kaisiepo-368 yang sedang sandar di dermaga Madura, Koarmatim. Mereka disambut oleh Komandan KRI  Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Arif Badrudin di Lounge Room Perwira. 

Di KRI jenis SIGMA ini, perwira TLDM  melihat dari dekat tentang peralatan dan persenjataan yang dimiliki kapal perang tercanggih milik TNI AL ini, antara lain ke ruang Pusat Informasi Tempur (PIT) dan Anjungan. Disini mereka banyak bertanya kepada Komandan tentang kecanggihan teknologi yang dimiliki kapal buatan Belanda ini. 

Tidak hanya berkunjung ke kapal perang saja, rombongan perwira TLDM juga mengunjungi markas pasukan elit yang dimiliki TNI AL yaitu Satkopaska Koarmatim. Dengan adanya kunjungan ini diharapkan para perwira angkatan laut kedua negara akan lebih akrab dalam meningkatkan kerja sama saat latihan bersama di laut maupun saat patroli terkoordinasi perbatasan di laut.






Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Tinjau KRI Dewaruci

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum meninjau KRI Dewaruci yang telah bersandar di Dermaga Koarmatim Surabaya, Jumat (11/10), setelah kembali melaksanakan pelayaran muhibah ke Australia. KRI Dewaruci tiba di Dermaga Koarmatim hari Senin (7/10), dan pada saat penyambutan Pangarmatim tidak bisa hadir karena masih bertugas sebagai Komandan Satgasla Pengamanan KTT APEC XXI/13 Nusa Dua  di Bali.

Begitu tiba di kapal latih TNI AL ini, Pangarmatim diterima Komandan kapal beserta Anak Buah Kapal (ABK). Dalam kesempatan tersebut, Pangarmatim mengucapkan selamat datang dan sekaligus menyampaikan terima kasih kepada komandan kapal beserta seluruh prajurit KRI Dewaruci yang telah berhasil melaksanakan pelayaran muhibah ke Australia.

“Walaupun dalam pelayaran telah banyak menghadapi tantangan alam dengan terjangan ombak besar, kapal bisa kembali dengan selamat sampai ke pangkalan Surabaya dan seluruh ABK dalam kondisi sehat walafiat”, kata Pangarmatim.

Dalam kesempatan tersebut, Pangarmatim juga mengajak kepada seluruh prajurit KRI Dewaruci agar menjaga kondisi kesehatan dan tetap semangat. Karena pada tahun depan, KRI Dewaruci akan melaksanakan pelayaran ke Jepang.

Pelayaran KRI Dewaruci ke benua Kangguru ini berlangsung lebih kurang selama 60 hari yaitu mulai tanggal 13 Agustus sampai dengan 7 Oktober 2013, dan menempuh rute:  Surabaya,  Bali, Geraldton, Perth, Broome, Darwin, Kupang dan kembali ke Surabaya.





Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Terima Kunjungan Menhan Belanda

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono S.H., M. Hum hari ini, Kamis (10/10) menerima kunjungan kerja Menteri Pertahanan (Minister Of Defence) Kerajaan Belanda H.E. Jeanine Hennis-Plasschaert  beserta staf di gedung Markas Panglima, Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Dalam menerima kedatangan Menteri Pertahanan Kerajaan Belanda ke Koarmatim ini, Pangarmatim didampingi Komandan Guspurlaarmatim Laksma TNI Arie Soedewo, para Asisten Pangarmatim, Komandan Satuan dan Kasatker. 

Sedangkan Menhan Kerajaan Belanda didampingi Dubes Belanda di Jakarta H.E. Tjeerd De Zwaan, Konsul Belanda Surabaya Mrs. Sylvia Pankey serta beberapa staf lainnya. Dalam kunjungan ini, Menhan Kerajaan Belanda berkesempatan meninjau beberapa unsur Koarmatim yang sedang sandar dari laut dengan menggunakan KRI Katon-810 dari jajaran Satrol Koarmatim yang dikomandani Mayor Laut (P) Filda Malari.

Maksud dan tujuan kunjungan ke Koarmatim ini untuk melihat lebih dekat keberadaan Koarmatim serta untuk lebih mempererat kerja sama dan hubungan bilateral kedua negara antara Kerajaan Belanda dengan Indonesia khususnya bidang pertahanan, khususnya hubungan angkatan laut kedua negara  yang telah tercipta sebelumnya. Kunjungan ini diakhiri dengan tukar-menukar cinderamata dari kedua belah.





Sumber : Koarmatim

KRI Diponegoro-365 Mengamankan Pelaksanaan “Tripartite Meeting” di Lebanon

MEDITERANIA-(IDB) : KRI Diponegoro-365 pada On Task ke-23 kali ini mendapatkan kepercayaan dari United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) sebagai Maritime Force Protection di sekitar perairan Naqoura Lebanon dalam pengamanan Tripartite Meeting. KRI Diponegoro-365 merupakan satu-satunya unsur Maritime Task Force (MTF) 448 yang dipercaya untuk mengamankan pertemuan trilateral tersebut yang dilaksanakan di perbatasan Lebanon dan Israel,  Ras Al-Naqoura, Rabu (9/10).

Penunjukkan KRI Diponegoro-365 dalam kegiatan pengamanan sektor laut dan udara ini kembali menegaskan kepercayaan dunia internasional terhadap profesionalisme prajurit pengawak dan kemampuan alut sista TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas peacekeeper. Pencapaian ini diharapkan akan dapat mengangkat nama bangsa Indonesia di dunia internasional.

Tripartite Meeting merupakan salah satu agenda penting UNIFIL dalam penyelesaian sengketa antara Lebanon – Israel. Pertemuan ini melibatkan delegasi dari Lebanon dan Israel serta dari PBB sebagai mediator yang diwakili oleh UNIFIL Force Commander Mayjen Paolo Serra.

Pertemuan tiga delegasi dari Lebanese Armed Force (LAF), Israel Defence Force (IDF) dan UNIFIL ini adalah untuk menindaklanjuti Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 terkait dengan penempatan tanda batas yang jelas pada blue line (batas antara Israel dan Lebanon) dan membicarakan isu-isu operasional penting antara kedua negara.

Mengingat pentingnya tripartite meeting bagi tercapainya perdamaian di Lebanon, maka UNIFIL melaksanakan pengamanan ekstra ketat, baik pengamanan di sektor darat, laut maupun udara. KRI Diponegoro dalam hal ini merupakan unsur laut yang bertugas mengamankan jalannya pertemuan tersebut. Selama berlangsungnya pertemuan rutin tersebut, KRI Diponegoro melaksanakan patrol di perairan Lebanon selatan. 

Untuk mendukung suksesnya pengamanan, KRI Diponegoro menerima satu orang perwira penghubung (liaision officer) dari negara Prancis, Mayor Jean-Marc Collet. Pamen Angkatan Darat Prancis tersebut bertugas untuk membantu koordinasi dengan Satuan Artileri Anti-Udara Prancis di darat dalam rangka pengamanan situasi udara.

Kepercayaan dan tanggung jawab keamanan laut dan udara yang diberikan UNIFIL ini disambut baik oleh Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan, S.H. beserta prajurit KRI dengan melaksanakan tugas secara professional. 

 Pengamatan sektor laut dan udara dilaksanakan dengan intens dengan menggunakan radar udara MW-08. Di lain pihak, terlihat secara visual di perairan teritorial Israel dua buah kapal perang Israel dengan tugas yang sama, mengamankan jalannya pertemuan tersebut. Secara umum situasi keamanan laut dan udara selama kegiatan tripartite meeting berjalan lancar dan aman. 






Sumber : Koarmatim

167 Prajurit TNI Dikirim Ke Haiti

JAKARTA-(IDB) : Sebanyak 167 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni Kontingen Garuda XXXII-C/ Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti (Minustah) di bawah pimpinan Mayor Czi Alfius Navirinda K siap berangkat ke Haiti.

Kepastian pemberangkatan itu dinyatakan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI AM Putranto yang mewakili Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan saat menutup latihan penyiapan Satgas Kizi Konga XXXII-C/Minustah, di PMPP TNI Sentul, Bogor, Jawa Barat,Jumat.

Ke-167 prajurit TNI itu terdiri dari tiga orang Mabes TNI, 141 orang TNI Angkatan Darat, 18 orang TNI Angkatan Laut dan 5 orang TNI Angkatan Udara.

"Saat ini para peserta latihan sudah mempunyai bekal pengetahuan dan kemampuan untuk ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian khususnya pada misi Minustah Haiti dan siap bertugas melanjutkan misi Konga XXXII-B/Minustah," kata Asops Panglima TNI.





Sumber : Antara

Dikabarkan Helikopter MI-17 TNI AD Jatuh Di Pegunungan Bintang Papua

PAPUA-(IDB) : Helikopter milik TNI AD janis MI 17 dikabarkan jatuh di Kampung Abnusibil Distrik Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat 11 Oktober sekitar pukul 10.05 WIT. Belum diketahui apakah ada korban dalam peristiwa itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Heli nahas itu jatuh karena cuaca buruk. Terbang di tengah cuaca buruk itu membuat Heli hilang keseimbangan dan jatuh. 

Menurut sumber di Oksibil ibu kota Pegunungan Bintang yang namanya enggan disebut. Kondisi heli cukup parah. "Kalau info yang kami dapat, heli hancur," ucap dia.

Sumber itu melanjutkan, tim penyelamat dibantu Maskapai AMA tengah melakukan pencarian titik jatuhnya pesawat.

Sementara itu, Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Lismer Luban Siantar, mengatakan heli TNI itu bukan jatuh tapi mendarat darurat karena cuaca buruk. Heli melakukan pendaratan di Kampung Abnusibil. 

"Pendaratan terpaksa dilakukan karena cuaca buruk. Pendaratan dilakukan sekitar 600 meter arah barat Bandara Okbibab," jelasnya.

Pesawat berangkat sekitar pukul 09.00 WIT dari Bandara Sentani Jayapura dengan tujuan Dorlog. Lalu sekitar pukul 10.00 WIT saat akan mendarat di Bandara Okbibab, terjadi perubahan cuaca dengan kondisi angin kencang, sehingga Heli kehilangan kendali dan melakukan pendaratan. 

"Angin sangat kencang, pilot tak dapat mengendalikan pesawat lalu melakukan pendaratan darurat," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, Heli mengalami kerusakan pada baling-baling atas dan belakang, kaca depan pecah, tapi tidak ada korban jiwa. 

"Saat ini sedang dilakukan pengangkutan logistik oleh anggota Koramil Okbibab dan Satgas 126 dari dalam Heli di TKP," terangnya.





Sumber : Vivanews

Kapal Latih Milik Malaysia Sandar Di Belawan

BELAWAN-(IDB) : Sekitar Lima puluh Pelajar dari Negeri Jiran Malaysia yang diangkut menggunakan sarana Kapal Latih Milik Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) singgah di Pelabuhan Umum Belawan, Kamis (10/10).

Kapal Latih yang yang memiliki kesamaan dengan KRI Dewaruci Milik TNI AL ini bernama KLD Tunas Samudera yang singgah di Tanah Air dalam rangka lawatan ke beberapa Negara sekaligus memperkenalkan Praktek Layar kepada para Pelajar dari Negeri Jiran Tetangga ini.


Selanjutnya seluruh ABK dan para Pelajar dari Malaysia tersebut melaksanakan Kunjungan di Markas Komando (Mako) Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan dan diterima olen  Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi, SE di VIP room Mako Lantamal I Belawan.





Sumber : Koarmabar

Dankormar Lakukan Kunjungan Ke AL Singapura


SINGAPURA-(IDB) : Dankormar Mayjen TNI (Mar) A Faridz Washington melaksanakan kunjungan kepada RADM Ng Chee Peng, Chief of Navy Republic of Singapore Navy . Kunjungan Dankormar beserta rombongan adalah untuk memenuhi undangan dari RSN, dan kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi pertama pejabat Dankormar TNI AL di RSN. 


Kunjungan Dankormar dimulai dari tgl 8 sampai dengan  10 Oktober  2013. Selain melaksanakan kunjungan  kepada Kasal Singapura, Dankormar beserta rombongan juga mengunjungi Naval Diving Unit, Kapal LST RSN Endurance 207 dan Mako Maritime Security Task Force yang terdiri dari Command, Control and Communication Center (CC2C) dan Information Fusion Center (IFC).  

Dalam kunjuungan tersebut  Dankormar didampingi oleh  Asops Dankormar Kol Mar Purwadi, Kasetpri Letkol marinir Pangestu W dan ADC Dankormar.






Sumber : Kormar

Dansatbanarmabar Pimpin Sea Trial KRI Balikpapan-901

JAKARTA-(IDB) : Komandan Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Barat (Dansatbanarmabar) Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto, S.E., memimpin pelaksanaan uji coba/sea trial KRI Balikpapan (BPP-901) di perairan teluk Jakarta,  Kamis (10/10).

KRI Balikpapan-901 yang dikomandani Mayor Laut (P) Anis Latif, termasuk kapal perang jenis bantu cair minyak (BCM) salah satu unsur dibawah pembinaan Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmabar.


Kapal perang tersebut, telah selesai melaksanakan perbaikan body kapal, mesin kapal dan beberapa peralatan lainnya, selanjutnya dilaksanakan uji coba pelayaran di bawah pengawasan dari Staf Slogarmabar, Staf Disharkaparmabar dan Staf Harmat Satban Koarmabar di perairan teluk Jakarta.


Kegiatan sea trial tersebut bertujuan sebagai uji kesiapan KRI dan sebagai bahan evaluasi pemimpin Koarmabar dalam mengambil kebijakan kegiatan operasional KRI dan sekaligus untuk menentukan siap tidaknya kapal perang tersebut guna mendukung kegiatan tugas-tugas kedepan.


Dalam sea trial yang dilaksanakan selama kurang lebih empat jam tersebut, selain untuk pengecekan performa mesin juga dilaksanakan manuver-manuver  yang bertujuan untuk mengukur kesiapan KRI dan personil dalam mengawaki alutsista tersebut.





Sumber : Koarmabar