Pages

Sabtu, Oktober 05, 2013

Koarmatim Kerahkan 14 Kapal Perang Amankan KTT APEC XXI/13

DENPASAR-(IDB) : Sebanyak 14 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) siap mengamankan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) tahun 2013, yang bertempat di Nusa Dua Bali. 

Rencananya kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara dikawasan Asia Pasifik tersebut digelar selama kurang lebih satu Minggu, mulai tahap persiapan pada awal bulan Oktober dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2013.

Sejumlah kapal perang tersebut terdiri dari dua kapal kombatan jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI Slamet Riyadi-352, KRI Oswald Siahaan-354, dua kapal SIGMA KRI Sultan Hasanudin-366 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kemudian satu Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Rencong-622, satu Kapal Cepat Torpedo (KCT) KRI Singa-651 kemudian dua kapal patroli cepat (Fast Patrol Bost) FPB KRI Sura-802 dan KRI Kakap-811 satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rupat-724, didukung kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 dan kapal angkut pasukan Landing Form Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 kemudian dua kapal patroli terbatas KRI Weling-822 dan KRI Pari-849.

Selain itu Satuan Tugas Pengamanan Laut atau Satgas PAM Laut didukung juga dengan pasukan dan matrial tempur dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim berupa enam kendaraan tempur air cepat atau Sea Rider, satu Combat Bost, enam perahu karet, didukung unsur udara satu Heli Bell HU-417, satu tim dokter dan tenaga medis, dua tim penyelam tempur TNI AL, Pasukan Intai Amfibi (Taifib) Marinir dua Tank pendarat amfibi LVT-7 dan enam Jetski. Bertindak selaku Komandan Satgas Laut PAM KTT APEC XXI/13, yaitu Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum.

Tugas pokok gugus laut ini adalah, Satgasla beserta perkuatannya melaksanakan Opersi Aspek Laut meliputi Opersi Cegah/Tangkal serta melaksanakan penindakan di perairan Laut Bali, Selat Lombok dan Samudera Hindia dalam rangka mendukung tugas pokok Komando Gabungan PAM KTT APEC XXI/13 di Bali.

Seluruh unsur kekuatan laut telah disebar diberbagai sektor, muali dari perairan dalam hingga garis pantai, kawasan pelabuhan, akses jalan tol serta tempat-tempat strategis lainnya. Kesiapan gugus laut telah digelar pada tahap latihan yang ditinjau langsung oleh ketua Penyelenggara KTT APEC XXI/13 Chairil Tanjung serta para pejabat Komando Gabungan (KOGAB) TNI di perairan Nusa Dua, Bali, Kamis (03/10).

Pada tahap persiapan telah digelar apel kelengkapan Pasukan Pengamanan (PAM) KTT APEC  dari jajaran TNI Polri pada tanggal 25 September 2013 di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar Bali.





Sumber : Koarmatim

Kendaraan Tempur Kopaska Adakan Patroli Di Perairan Nusa Dua Bali

NUSA DUA-(IDB) : Mendekati  puncak kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) XXI/13, sebanyak enam kendaraan tempur air cepat atau Sea Rider Komando Pasukan Katak (Kopaska), melaksanakan patroli pengamanan wilayah perairan laut Pantai Nusa Dua, Bali Jum’at (04/10).

Dalam kegiatan pengamanan ini Pasukan Katak TNI AL merupakan salah satu bagian dari Satgas PAM Laut yang berada di bawah kendali Sub Satgas Gugus Tempur Laut atau Guspurla.

Dalam hal ini, Pasukan Katak TNI AL mengerahkan enam Sea Rider dan satu Combat Boat guna mendukung tugas operasi khusus aspek laut, dipimpin langsung oleh Komandan Satuan  Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmatim Kolonel Laut (E) Bramantio.

Tugas lain pasukan ini yaitu melaksanakan pengamanan terhadap pejabat negara, Very Important Person (VIP), serta perwakilan delegasi asing yang terlibat dalam kegiatan ini. Pasukan Katak disebar di beberapa titik strategis di wilayah pantai baik secara terbuka maupun tertutup. 





Sumber : Koarmatim

Koarmatim Kerahkan KRI Soeharso 990 Dalam Pengamanan KTT APEC

NUSA DUA-(IDB) : Guna mendukung kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) XXI/13, Koarmatim mengerahkan kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990. Kapal perang tersebut sebagai kapal markas dan Escape, berada di perairan Nusa Dua Bali, mengendalikan unsur-unsur Satuan Tugas Laut (Satgasla) lainnya.  KRI dr. Soeharso-990 mengangkut puluhan penyelam tempur TNI AL, dokter dan para medis serta tim pedukung lainnya.

Kesiapan unsur-unsur tugas Pengamanan Aspek Laut (PAM Laut) telah di bahas dalam rapat kesiapan operasi yang dipimpin langsung oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H. M.Hum., selaku Komandan Satgasla beserta Komandan Gugus Tempur Laut Armada Timur (Danguspurla Armatim) Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo selaku Dansat Sub Satgas Guspurla, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Sumadi selaku Dan Sub Satgas Pangkalan, serta para Komandan Unsur Tugas (UT) terdiri dan Dan UT. Kawal, Bantu, Udara serta Dan UT. Pam/Escape. Acara bertempat di Gedung Serba Guna Jala Wirasabha, Lanal Denpasar, Bali, Jum’at (04/10).

Selain itu Koarmatim juga mengerahkan dua kapal perang kombatan jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI Slamet Riyadi-352, KRI Oswald Siahaan-354, dua kapal SIGMA KRI Sultan Hasanudin-366 dan KRI Frans Kaisiepo-368. Kemudian satu Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Rencong-622, dan satu Kapal Cepat Torpedo (KCT) KRI Singa-651.

Kemudian dua kapal patroli cepat (Fast Patrol Boat) FPB KRI Sura-802 dan KRI Kakap-811, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rupat-724, dan kapal angkut pasukan Landing Form Dock (LPD) KRI Banda Aceh-593 kemudian dua kapal patroli terbatas KRI Weling-822 dan KRI Pari-849, serta kapal selam KRI Cakra-401.

KTT APEC XXI tahun 2013 merupakan Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik yang mendorong pembangunan ekonomi dan mempererat komunitas serta kemakmuran negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Mengingat pentingnya KTT APEC XXI tahun 2013 aspek keamanan merupakan prioritas utama demi kelancaran konferensi.

Pengamanan aspek laut yang ekstra ketat adalah salah satu upaya guna mencegah terjadinya segala kemungkinan yang bertujuan menggagalkan kegiatan konferensi  serta mengantisipasi berbagai situasi kontinjensi lainnya.




Sumber : Koarmatim

Pangarmatim Kunjungi Bridge Simulator

SURABAYA-(IDB) : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H.,M.Hum. mengunjungi Bridge Simulator di Kobangdikal (3/10) Bumi Moro Surabaya. Peninjauan tersebut juga dihadiri oleh Komandan Satuan di Jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Pangarmatim beserta komandan satuan disambut oleh Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Widodo, S.E  beserta Staf. Kunjungan ini bertujuan untuk menimba ilmu dan memperdalam pengetahuan dalam pengoprasian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Bridge Simulator ini sebagai salah satu sarana alat latihan untuk mengawaki KRI dan untuk melaksanakan peran – peran, simulator tersebut sudah dilengkapi dengan alat yang ada di KRI sebenarnya. 
Oleh sebab itu Pangarmatim memerintahkan agar simulator ini digunakan untuk LDD Satuan di Koarmatim. Selain itu Bridge Simulator agar dimasukan dalam kurikulum latihan di Komando Latihan Armada Timur (Kolatarmatim) dan sebagai uji kopetensi para Komandan KRI.
Sumber : Koarmatim

Leopard Dan Marder Akan Merapat Ke Monas Sore Ini

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan pihaknya belum bisa menghadirkan empat tank terbaru dalam pameran alat utama sistem persenjataan di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2013. Menurut dia, empat tank tersebut baru didatangkan besok. "Besok sore masuk Monas," kata Budiman di sela-sela pameran.

Menurut dia, keempat tank terbaru itu bisa dikirim seusai upacara HUT TNI ke-68 di Halim Perdanakusuma, Sabtu besok. Keempat unit tank tersebut adalah dua unit Leopard 2A4 dan dua unit Marder.

Sebagai gantinya, Angkatan Darat akan memamerkan panser serang Tarantula buatan Korea Selatan. Panser ini baru diterima TNI AD tahun ini. Panser enam roda ini punya keunggulan sendiri, yakni dilengkapi meriam 90 milimeter.

Mantan KSAD Pramono Edhi Wibowo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut menjajal kendaraan tempur itu. Keduanya mencoba duduk di dalam kabin panser. Pramono mengaku puas dan kagum dengan kendaraan tempur ini. Menurut dia, Indonesia belum memiliki panser yang punya meriam berukuran besar seperti tank.

Secara total, TNI AD memamerkan 326 peralatan tempur. Peralatan ini terdiri dari berbagai kesatuan, seperti Infanteri sebanyak 99 alutsista, Kavaleri 28 alutsista, dan Arhanud menampilkan 27 alutsista. Pameran ini juga menampilkan lima helikopter. Sementara belasan panser TNI AD bergerak mengitari lapangan Monas, mengangkut pengunjung pameran.





Sumber : Tempo

Pameran Persenjataan TNI AD Masih Di Dominasi Alutsista Tua

JAKARTA-(IDB) : Dalam rangka hari ulang tahun ke-68, TNI menggelar pameran alat utama sistem senjata (alutsista) di Monas, Jakarta. Pameran tersebut menampilkan beragam senjata TNI yang digunakan di medan perang.

Pameran ini tentunya disambut antusias warga. Nampak ratusan warga berkerumun dan berfoto ria dengan senjata-senjata milik Indonesia tersebut. Prajurit TNI pun unjuk kebolehan di pameran ini.

Tetapi ada hal unik yang terjadi di sini. Pameran alutsista ini seperti memamerkan alat tempur TNI yang mungkin usianya seperti kakek-nenek. Bayangkan saja, banyak juga peralatan TNI yang buatan tahun 1950 sampai tahun 1970 yang masih digunakan untuk berperang.

Saat detikcom berkunjung ke Monas, Jumat (4/9/2013), beberapa alutsista yang sudah usang itu nampak seperti baru. Tentunya balutan cat dan peremajaan suku cadang dilakukan oleh TNI untuk memamerkan alutsista tua itu.

Beberapa alutsista yang tua itu adalah meriam gerak jenis Mk-61 yang dibuat Perancis tahun 1958. Selain itu ada juga meriam M-48 kaliber 76mm buatan Yugosloavia yang dipakai pada zaman perang dingin.

"Meski barang lama tapi ini sudah diremajakan, jadi masih digunakan," tutur personel TNI yang berjaga di stand Artileri Medan.

Beralih ke stand lainnya, pengunjung akan melihat parade tank baja. Kendaraan tempur penguasa daratan yang dimiliki TNI juga memiliki usia yang uzur. Sebut saja Tanx AMX -13 buatan Perancis tahun 1958 dan Tank Scorpion yang dipakai tahun 1970-an. Entah apa jadinya jika alutsista yang sudah seusia kakek-nenek itu jika dipakai dalam medan pertempuran.

Namun, TNI juga memamerkan beberapa kendaraan baru, salah satunya ialah kendaraan pendobrak jenis APC buatan PT Pindad dan kendaraan angkut Anoa yang juga buatan dalam negeri.




Sumber : Detik

Habibie : Indonesia Masih Nomor Satu Di Asia Tenggara

JAKARTA-(IDB) : Baharuddin Jusuf Habibie percaya bahwa Indonesia itu paling unggul dalam industri dirgantara di antara negara-negara Asia Tenggara. Malaysia dan Singapura? Itu lewat.

“Malaysia dari mana? Dia enggak punya apa-apa. Pesawat capung-capung,” kata Habibie ketika berbincang di kediamannya di Jakarta, pada Selasa lalu.

Singapura, lanjut Habibie, juga tidak sebanding dengan Indonesia. “Boleh saja dia jagoan, tapi dia belum pernah bisa buat pesawat yang terbang. Kita sudah,” kata Habibie.

Bagaimana sebetulnya kekuatan industri dirgantara di antara ketiga negara yang disebut Habibie? Simak infografis berikut ini:







Sumber : Detik

Pindad Gandeng Eropa Dan Korea Kembangkan Senjata Kaliber Besar

BANDUNG-(IDB) : Perusahaan pelat merah, PT Pindad saat ini sedang mengembangkan senjata kaliber besar di atas 20 mm bersama Eropa dan Korea. Senjata kaliber besar yang sedang dibuat ini mencapai 105 mm.


Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Pindad, Wahyu Utomo, mengatakan selama ini pihaknya baru memproduksi senjata berkaliber kecil yaitu 12,7 mm. Senjata ini sudah banyak digunakan TNI seperti merek MKV.


"Jadi pengembangan Pindad di amunisi kaliber besar. Kaliber kecil sekarang masih 12,7 mm. Nanti ada kaliber 105 mm," ucap Wahyu ketika ditemui di Monas, Jakarta, Jumat (4/10).


Pembuatan senjata dengan lubang laras mencapai 105 mm ini dilakukan agar TNI tidak selalu mengimpor senjata dari luar negeri. Wahyu berharap produksi ini bisa memenuhi kebutuhan senjata di dalam negeri.


"Kita tes kemampuan dalam negeri secara bertahap. Kerjasama dengan Korea dan Eropa. Di bawah itu sesuai yang dipakai TNI. Dari Pindad mendukung peran TNI kita bikin kaliber besar ini," tutupnya.





Sumber : Merdeka

Pindad Targetkan 2015 Anoa Amphibious Siap Operasional

BANDUNG-(IDB) : Produsen alat persenjataan PT Pindad (Persero) akan menambah koleksi produksi panser dengan mengembangkan panser jenis Anoa Amphibious yang ditargetkan dapat diluncurkan pada tahun 2015.

"Pengembangan Anoa Amphibious dilakukan dengan penambahan spesifikasi, sehingga mampu menyeberang di sungai, danau, dan mendarat di laut," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad, Wahyu Utomo, ketika ditemui pada "Pameran Alutsista 2013", dalam rangka HUT TNI ke-68, di Silang Monas, Jakarta, Jumat.

Menurut Wahyu, pengembangan Anoa Amphibious merupakan bagian dari penguatan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pengembangan Anoa Amphibious memasuki uji dinamis pada tahun 2014, sehingga pada 2015 sudah bisa delivery untuk memenuhi permintaan TNI," kata Wahyu.

Sementara itu, Marketing Manajer Pindad, Sena Maulana mengatakan, untuk mengembangkan Anoa Amphibious Pindad bekerjasama dengan Korea dan Italia.

"Teknologi yang dikembangkan meliputi kemampuan Anoa untuk bermanuver tidak saja di darat, tapi juga bisa bergerak dinamis menghadapi gelombang laut," ujar Sena.

Panser Anoa pertamakali diproduksi pada tahun 2008, dengan mengambil nama hewan asal Pulau Sulawesi.

Kenderaan militer lapis baja berbobot 14 ton ini memiliki daya jelajah 600 km dengan kecepatan hingga 90 kilometer per jam.

Selain panser Anoa, Pindad juga memproduksi kendaraan taktis (rantis) Komodo hasil rancangan tahun 2011.

Rantis yang sudah dicoba ini memiliki sejumlah kemampuan seperti lincah bergerak di medan berlumpur, berpasir, jalur terjal dengan tanjakkan 31 derajat dan kemiringan 17 derajat serta kemampuan jelajah hingga 450 km.

Kabarnya lagi, Anoa sudah dipesan oleh sejumlah negara. Diantaranya, Malaysia, Timor Lestr, Nepal, dan Afrika Selatan.




Sumber : Antara

Analisis : Seikat Kembang Untuk Pengawal Republik

ANALISIS-(IDB) : Hari ini, perayaan usiamu dihelat di berbagai sudut republik.  Di ibukota sebagai pusat pertunjukan kegagahan dilakukan gelar alutsista berbagai jenis.  Tapi bukan sekedar itu, di berbagai sudut tanah air pun tugas realnya digelar dengan menghadirkan sejumlah batalyon untuk borderland apakah itu di bumi Kalimantan, Timor NTT atau Papua.  Ada lagi yang menggelar diri di pulau terpencil, satuan Marinir untuk menegaskan kepemilikan NKRI. 

Banyak juga yang tak tahu ada gelaran sejumlah KRI di sisi selatan negeri ini sebagai jawaban atas gelaran kapal perang tetangga selatan yang tak sudi menerima imigran pelarian.

Banyak tugas yang sedang dijalankan di luar batas negeri.  Ada ribuan prajurit menjalankan tugas peace keeping PBB, di Libanon dan tempat lain.  Ada KRI Diponegoro mengawasi perairan laut Tengah.  Ada 3 Heli Mi17 yang siap diberangkatkan ke Sudan bersama 100an prajurit Penerbad. 


Pengamanan APEC di Bali dengan menggelar pasukan bersama sejumlah alutsista.  Meski Presiden Obama tak jadi datang namun kualitas pengamanan tetaplah bagian dari keharusan menjaga kewibawaan shohibul bait sembari tetap menebar senyum pada sejumlah tamu.

Jadi meski ada perayaan Ultah, tetaplah nomor satu kewajiban mutlak menjaga negeri dan menerima tugas perdamaian dunia.  Tentara negeri ini adalah bangunan energi yang punya kemampuan dan ketangguhan personal.  Kualitas personal itu berdampingan dengan kedatangan berbagai jenis alutsista yang mampu menebarkan semangat berjuang dan bertarung.  Maka jadilah dia "senyawa kimia" yang mampu memberikan aura gagah dan getar sehingga mampu mewibawakan harkat dan martabat teritorial bangsa ini.


Seikat kembang sangat pantas untuk Pengawal Republik yang mampu menampilkan keistiqomahannya dalam menjaga NKRI.  Sementara di dalam rumah tangga negeri ini penuh carut marut kehebohan korupsi dari penjaga nilai konstitusi karena Ketua MKnya sendiri tertangkap tangan menjadi "pemain bayaran".  Belum lagi lagak dan langgam anggota Parlemen yang merasa dia telah menjadi "Tuhannya Setan" sehingga bisa melakukan apa saja yang menurutnya pantas, pantas memaki, pantas menuduh, pantas mengambil, pantas menyunat.  Dan lain-lain dan lain-lain karena terlalu banyak sampai mau muntah jika menyebutnya.


Tanpa bermaksud membandingkan, bukankah satu-satunya kewibawaan negeri ini hanya ada pada sosok Pengawal Republik.  Tampilan sederhananya lihat saja di Monas atau tempat lain yang saat ini sedang memamerkan sejumlah alutsista. Ada kegagahan disitu, ada nilai harga diri bernegara dan berbangsa.  Ada kepantasan negeri ini bernama Republik Indonesia.  Masih ada kepantasan kita mematut-matut diri di depan cermin karena masih ada sebuah kebanggaan ber NKRI dengan kemampuan Pengawal Republik menjaga nilai keistiqomahannya sesuai konstitusi.  Sementara nilai-nilai yang lain terutama yang terakhir ini di Mahkamah Konstitusi sangat menghentak nilai negeri yang berkonstitusi.


Selamat ulang tahun tentaraku
Meski negeri ini penuh hiruk pikuk kegaduhan
Tetap jalankan spirit menegakkan kewibawaan teritori
Seikat kembang kami sandangkan didadamu
Karena engkau adalah cermin kewibawaan nilai itu





Sumber : Analisis

Helm Tahan Peluru Made In Jelambar Diekspor Ke Malaysia

JAKARTA-(IDB) : Peralatan militer buatan Indonesia diminati oleh pasukan militer luar negeri. Beberapa produk perlengkapan militer seperti helm tahan peluru untuk pasukan militer juga digunakan oleh Tentara Diraja Malaysia.

Produsen rompi dan helm tahan peluru, PT Saba Wijaya Persada telah mengekspor helm tahan peluru ke Malaysia. Helm tahan peluru yang diproduksi di Jelambar,Jakarta Barat ini, mulai dikirim sebanyak 3.000 helm tahan peluru pada tahun ini.

"Yang dipesan ekspor helm. Untuk tentara Malaysia. Tahun ini sudah mulai sebanyak 3.000. Untuk tentara kerajaan," kata Staff PT Saba Wijaya Persada, Yuda kepada di acara pameran produk militer di lapangan silang monas Jakarta, Jumat (4/10/2013).

Selain Malaysia ada berbagai negara di Asia yang mulai melirik produk rompi dan helm tahan peluru buatan PT Saba Wijaya Persada.

PT Saba Wijaya Persada sendiri merupakan mitra binaan Kementerian Pertahanan. Perusahaan ini telah memproduksi rompi dan helm tahan peluru sejak 2005.

"Kalau helm keunggulan tahan peluru. Kualitasnya nggak kalah dengan Eropa. Bahan dari serat aramid. Semua TNI sudah pakai," jelasnya.





Sumber : Detik

Berita Foto : Exercise With Indonesian Ship KRI Sultan Iskandar Muda

Malaysian ship KD Jebat (front) and Indonesian ship KRI Sultan Iskandar Muda anchored in Jervis Bay during the ADMM-Plus FTX.

L-R: Brunei Navy ship KDB Darulaman, Indonesian Navy ship KRI Sultan Iskandar Muda and Malaysian Navy ship KD Jebat steam in company during multi-national exercises in the Eastern Australian Exercise Area.

(front) Anzac Class FFH154 HMAS Parramatta in formation with (L-R) Darussalam Class 08 RBS Darulaman, Sigma Class 367 KRI Sultan Iskandar Muda and Lekiu Class FFG29 KD Jebat, in the Eastern Australian Exercise Area for Exercise Triton Centenary.

(front) Sigma Class 367 KRI Sultan Iskandar Muda in formation with (L-R) Takinami Class DD112 JDS Makinami, Luhu Class DDG113 ROCS Qingdao and P-17A Class F49 INS Sahyadri, in the Eastern Australian Exercise Area for Exercise Triton Centenary.

KRI Sultan Iskandar Muda, a Sigma class offshore patrol boat with the Indonesian Navy passes Bradleys Head during the warship entry at the International Fleet Review.





Sumber : Kaskus

Tanki Bahan Bakar Cadangan Pesawat Hawk 100/200 TNI AU Jatuh Di Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : Sebuah tanki bahan bakar cadangan pesawat Hawk 100/200 milik TNI Angkatan Udara jatuh di kawasan perkebunan Dusun Titian Tinggi, Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

"Informasinya belum begitu lengkap, namun mulanya, masyarakat menyangka yang jatuh itu adalah pesawat," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo  di Pekanbaru, Jumat sore.

Ia menjelaskan, belum diketahui secara pasti penyebab tanki yang diduga sebagai tanki cadangan pesawat latih TNI AU itu sampai jatuh.

Menurut informasi warga, kata dia, tanki itu terlihat melayang di udara sebelum akhirnya jatuh pada pukul 15.45 WIB."Tidak ada korban luka atau meninggal dunia akibat peristiwa ini. Aman," katanya.

Guntur menjelaskan, saat ini petugas dari Polsek terdekat telah berada di lokasi kejadian untuk mengamankan tempat jatuhnya bagian vital pesawat tempur tersebut.

Ia menjelaskan, tanki berukuran panjang lebih tiga meter itu terbagi menjadi dua bagian."Anggota sekarang juga masih memintai keterangan sejumlah saksi dari kalangan warga sekitar," katanya.

Kepala Penerangan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Filpadri, dihubungi per telepon mengaku telah mendapat informasi tersebut."Informasinya begitu, tapi kami masih terus mencari informasi-informasi tambahan," katanya





Sumber : Republika