Pages

Sabtu, September 28, 2013

Indonesia Masih Pertimbangkan Hibah 10 Kapasl Selam Rusia

JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan menyatakan pemerintah Indonesia telah mengirim tim untuk berkunjung ke Rusia. Tim ini terdiri dari perwakilan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

"Tim ini berkunjung untuk penjajakan awal hibah 10 kapal selam Rusia," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Jumat, 27 September 2013.

Rachmad yang ikut dalam rombongan, mengatakan kedua negara belum mencapai kesepakatan dalam rencana hibah itu. Indonesia dan Rusia, dia melanjutkan, masih mengkaji langkah yang akan diambil masing-masing negara soal hibah ini.

Sayang, Rachmad tak mau menyebutkan detil apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Termasuk apa jenis kapal selam yang akan dihibahkan Rusia ke Indonesia dan berapa uang yang harus dikeluarkan pemerintah. "Sebab belum ada kesepakatan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.

Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut.





Sumber : Tempo

Apache AH-64E Guardian Genapi Target MEF I

Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat (photo: US Army)
Daya dorong yang baru menolong pilot Helikopter Apache AH-64E-Guardian, untuk terbang lebih tinggi menghindari rudal jarak pendek, saat membantu operasi pasukan di darat.

JKGR-(IDB) : Helikopter serang Apache AH-64E Guardian, MI-35, MBT Leopard-2 serta Pesawat Tempur Anti Gerilya Super Tucano, merupakan kombinasi maut untuk sebuah peperangan di wilayah Indonesia yang berbukit dan berhutan. Helikopter Apache AH-64 E Guardian mampu mendeteksi panas tubuh manusia yang berada di balik pepohonan dan mampu melakukan penghancuran dari jarak jauh baik untuk lapis baja maupun infanteri. Apache AH 64E termasuk kategori heli serang berat yang memiliki transmisi lebih baik dibanding seri D. Apache E juga menggunakan baling-baling dari bahan komposit, yang membuatnya bisa terbang lebih cepat dibanding Apache D Block II.

Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh (photo: US Army)
Peningkatan sistem gerak Apache AH-64E membuat heli ini untuk melakukan hovering (terbang dalam posisi diam di tempat) di ketinggian 6000 feet dengan muatan dan persenjataan penuh .

Apache AH-64E Guardian juga dilengkapi pengendalian pesawat nirawak (drone) dari dalam kokpit sehingga meningkatkan kemampuan baik dalam pengawasan maupun tempur. AH-64 E Guardian mampu terbang tinggi dan menembak dari jarak jauh, sehingga sulit untuk ditembak oleh rudal jarak pendek (SAM) yang dibawa infanteri atau kendaraan lapis baja lawan.

AH-64E mampu mengidentifikasi 130 target dalam waktu kurang satu menit.

Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone
Helikopter Apache AH-64E yang bisa sangat stabil di udara membuat pilot juga dapat mengoperasikan Drone


Senjata utama Apache AH-64 adalah rudal AGM-114 HELLFIRE fire-and-forget yang dijuluki tank-killer yang terbukti di berbagai medan perang. 

Apache membawa 16 rudal HELLFIRE dibagi ke dalam 4 stub wing hardpoint dengan jangkauan tembak hingga 12 km.


Senjata lapis kedua dari Apache adalah rocket pod, Roket “Hydra 70mm” series Folding-Fin Aerial Rocket (FFAR) dengan 19 roket dalam satu pod.

Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat  Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)
Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak.

Untuk pertahanan udara, helikopter ini dilengkapi rudal AIM-9 Sidewinder dan AIM-92 Stinger. Kedepannya rudal strastreak akan dipasang di Apache. Heli ini juga bisa mengangkut rudal anti radiasi AGM-122 untuk menghancurkan instalasi radar musuh yang secara efektif akan membutakan kekuatan lawan.

Kemampuan baru Apache AH-64E-Guardian untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan (photo: US Army)
Kemampuan baru Apache AH-64E lebih untuk meningkatkan operasi dibandingkan peningkatan persenjataan.

Satu helikopter bisa membawa 4 rudal anti-radiasi AGM-122, untuk membuka jalan bagi helikopter Apache lainya untuk serangan yang lain dalam sebuah serangan kombinasi. Taktik ini sukses dilakukan AS dalam perang di Irak. Apache yang membungkam radar-radar Irak, sebelum Apache lainnya menggasak tank Irak dan pesawat F-16 / F-15 AS membombardir sasaran darat.


Senjata lainnya adalah: 4 rudal penghancur presisi (Advanced Precision Kill Weapon System – APKWS), Roket berpandu laser CRV7 70mm, serta Kanon otomatis 30 mm dengan kecepatan menembak 625 peluru dalam satu menit.

Canon Apache AH-64E-Guardian (photo: US Army)
Canon Apache AH-64E-Guardian.

Helikopter AH-64 dilengkapi Radar Longbow yang bekerja baik walau dalam kondisi visibility yang buruk. Ada lagi Pilot Night Vision Sensor (PVNS) dan Target Acquition Designation Sight (TADS) yang dapat menyajikan image dari target dalam bentuk direct-view-optic, hasil system Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mencari, mendeteksi dan mengenali sasaran.


Image tersebut kemudian ditampilkan dalam system Integrated Helmet and Display Sighting System (IHADSS), sehingga dapat dilihat oleh Pilot, Co Pilot dan Gunner pada alat yang terpasang di helm masing-masing. Selain itu, integrasi sensor, jaringan-komunikasi digital, management tempur real time, dapat men-transmisikan image dan target lokasi ke komandan operasi lapangan.

Perangkat  elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal (photo: US Army)
Perangkat elektronik canggih yang berada di bagian luar-depan Helikopter Apache AH-64E-Guardian, memungkinkan pilot untuk mendeteksi ancaman lebih awal.


Untuk Apache AH-64 E telah dikembangkan system baru targeting and night-vision dari pengembangan sensor long wave infra merah yang menghasilkan perbaikan pada jarak dan resolusi gambar yang dihasilkan. 

Perbaikan ini memberikan visual yang lebih baik dalam bentuk tiga dimensi, dua-dimensi, tampilan TV camera resolusi tinggi, electronic zoom, target tracker dan auto boresight. Radarnya menggunakan: Radar warning receiver, Radar Frequency Interferometer Electronic Support Acquisition System, Infrared countermeasures, laser warning receiver dan radar jammed.

Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)
Banyaknya upgrade pada bagian badan Apache AH-64E. Motor heli memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menangani kondisi keras, seperti ketinggian, dingin, panas kering, dan debu (photo: US Army)


Intinya daya endus dan visual dari Apache sangat kuat. Kru AH-64E Apache Guardian bisa membedakan, apakah mahluk hidup yang mengendap di hutan, manusia atau binatang.


Semua militer di dunia ini bisa jadi menginginkan helikopter AH-64E Apache, apalagi versi terbaru yakni AH-64E Guardian. Bisa jadi pada tahun 2014, pengguna AH-64E Guardian baru Amerika Serikat, Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan. AH-64 E baru digunakan pasukan AS pada tahun 2013 dalam jumlah kecil dan sedang diproduksi.


Apache AH 64 E akan membuka jalan bagi bagi pasukan infanteri dan MBT Leopard dalam melakukan serangan. Belum lagi armada helikopter serang Mi-35 dikombinasikan dengan helikopter serbu Mi-17. 

Helikopter angkut Mi-17 V5 dapat mengangkut 36 personel pasukan para-komando atau pasukan khusus yang dikawal oleh Mi-35 untuk mendrop pasukan ke posisi-posisi penting. TNI AD telah menjajal Mi-17 dengan cara mengirimnya ke Darfur, Sudan bersama 120 personel.

Helikopter Mi-35 TNI AD
Helikopter Mi-35 TNI AD

Mi-35 memiliki fungsi yang lebih luas dari Apache. Helikopter mampu mengangkut 8 pasukan atau 4 pasien dengan satu dokter. 

Namun Mi-35 juga berfungsi menyiapkan bantuan udara bagi pasukan yang bergerak di darat, menghadapi pasukan kavaleri (dalam jumlah kecil) serta infanteri, dan bantuan udara jarak dekat terhadap operasi pasukan para atau pasukan khusus.


Helikopter ini bisa beroperasi dalam segala cuaca baik siang maupun malam dan mengusung senjata dengan varian:

8 rudal anti-tank Ataka/Shturm ATGMs, 128 roket S-5 dalam 32 pods, 80 roket S-8 dalam 20 pods, atau 4 roket S-24, peluncur geranat,  senjata mesin, bombs 50-500 kg, cargo container dan sebagainya. Senjata mesinnya one four-barrel YakB-12.7 atau satu NPU-30 gun mount with the twin-barrel 30mm GSh-30 cannon.

Min Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (photo:arc.web.id)
Main Battle Tank Leopard 2A4 tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

MBT Leopard 2 disertai IFV Marder akan dapat bergerak leluasa, membongkar pertahanan lawan, di bawah perlindungan Apache AH-64E. 

 Sementara Mi-35 akan mengawal pasukan yang dibawa oleh Mi-27, untuk menetralisir lokasi-lokasi yang sulit dijangkau oleh pasukan yang bergerak di darat. Infanteri di darat pun dilengkapi ATGM Javelin dan NLAW, rudal anti-tank.

Super Tucano TNI AU (photo:Rafael-Cruz.)
Super Tucano TNI AU

Super Tucano bisa menusuk jauh ke garis belakang untuk memburu logistik, amunisi pasukan lawan. Pesawat ini memiliki kemampuan menjejak posisi musuh dengan cepat serta memiliki kemampuan penghancuran. 

Super Tucano EMB-314 mengandalkan mesin tunggal Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), untuk melakukan tempur taktis “close air support” bagi bantuan pasukan infanteri maupun kavaleri. Super Tucano dilengkapi dua senapan mesin di sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. 

Super Tucano mampu bermanuver hingga +7g dan -3.5g dikombinasi dengan kecepatan tinggi dan lincah sehingga memiliki tingkat survivability cukup tinggi.

Super Tucano TNI AU (photo:viva.co.id)
Super Tucano TNI AU

Pesawat ini didisain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian dan patroli. Nama Super Tucano melejit berkat Operasi Phoenix pada 2008 yang dilakukan Angkatan Udara Kolombia. Super Tucano mereka berhasil menewaskan orang kedua organisasi pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.


Jika target Minimum Essential Force, MEF-I adalah untuk mengantisipasi konflik di perbatasan dengan negara tetangga, maka kombinasi AH-64E, Mi-35,Mi-17, MBT Leopard 2A4, IFV Marder, MLRS Astros II, Meriam 155 mm Caesar sudah sangat mumpuni untuk melakukan pertempuran. Kehadiran Apache AH-64E dalam pertempuran darat di geografis Indonesia, akan memberikan nightmare bagi pasukan lawan.

Sejumlah negara menagkui Angkatan Darat Indonesia kuat, apalagi setelah dilengkapi berbagai alutsista di atas. Untuk itu pada MEF 2, sudah waktunya membenahi Angkatan Udara dan Laut, agar disegani lawan.





Sumber : JKGR

Turki Lebih Memilih Sistem Pertahanan Rudal Buatan China

ANKARA-(IDB) : Negara anggota NATO, Turki, memilih sebuah perusahaan China yang telah terkena sanksi AS untuk membuat sistem pertahanan rudal jarak jauh senilai US$ 4 miliar, menyingkirkan tawaran dari Rusia, perusahaan-perusahaan Eropa lainya dan Amerika Serikat sendiri, Reuters melaporkan.

Menteri Pertahanan Turki mengumumkan keputusan untuk memberikan kontrak kepada China Precision Machinery Import and Export Corp (CPMIEC) pada hari Kamis kemarin dalam sebuah pernyataannya. Namun tidak disebutkan biaya sebesar US$ 4 miliar tersebut untuk berapa sistem pertahanan rudal.

Pada bulan Februari lalu, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada CPMIEC karena melanggar sanksi yang diberikan kepada negara-negara yang diberi sanksi seperti Iran, Korea Utara dan Suriah. Tidak jelas apa yang telah dilakukan oleh CPMIEC sehingga harus mendapatkan sanksi dari AS. Sebelumnya CPMIEC juga terkena sanksi AS. Pada tahun 2003, Washington mengatakan pihaknya memperpanjang sanksi pada CPMIEC untuk penjualan senjata kepada Iran. Menurut Reuters, pejabat dari CPMIEC sendiri tidak bisa dihubungi perihal sanksi Amerika Serikat ini.

Turki, yang memiliki kekuatan deployable (penyebaran) militer terbesar kedua dalam aliansi NATO, belum memiliki sistem pertahanan rudal jarak jauh sendiri, namun NATO sebelumnya telah mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot (buatan AS) pada tahun 2012.

Sistem pertahanan rudal yang dijual oleh CPMIEC adalah FD-2000 (versi ekspor dari  HQ-9), sistem rudal ini mengalahkan penawaran sistem Patriot (AS), S-400 (Rusia) dan Eurosam Samp-T (Perancis-Italia).

Raytheon Co, yang membangun sistem rudal Patriot, mengatakan pihaknya telah diberitahu perihal keputusan Turki ini, dan berharap mendapatkan penjelasan segera dari Turki. Dikatakan ada sekitar 200 unit Patriot yang dikerahkan di 12 negara, termasuk Turki.

"NATO sejak lama menggunakan sistem itu (Patriot), menyebarkan Patriot di lima negara aliansi dan pada tahun 2012, juga menyebarkan Patriot (di Turki) atas permintaan Turki. Mengingat kerjasama yang kuat (selama) ini, kami berharap bisa menerima penjelasan mengenai keputusan (Turki) ini," Reuters mengutip pernyataan Mike Doble, juru bicara Raytheon.

Made in China

CPMIEC pada dasarnya tidak membuat rudal sendiri. Yang membuatnya adalah dua produsen besar China yaitu China Aerospace Science and Technology Corp (CASC) dan China Aerospace Science and Industry Corp (CASIC). CASC membuat rudal balistik antarbenua, sementara CASIC fokus pada pengembangan rudal jarak pendek dan menengah.

Setelah mengalami kenaikan anggaran milter secara signifikan dalam 1 dekade ini, dan suntikan dana untuk kontraktor lokal (China), para analis mengatakan bahwa alutsista buatan China kini sudah sebanding dengan persenjataan Rusia atau Barat.


Pada tahun lalu, China menjadi pemasok senjata terbesar kelima di dunia yaitu untuk 5% pasar global, dan pembeli terbesarnya adalah Pakistan, hal ini dicatat oleh Stockholm International Peace Research Institute.


Pernyataan Menteri Pertahanan Turki Ismet Yilmaz juga menyebutkan pembatalan kontrak untuk memproduksi enam kapal korvet oleh Koc Holding (KCHOL.IS), konglomerat terbesar Turki. Namun ada kontrak baru untuk pembangunannya yaitu dua kapal akan diselesaikan oleh galangan kapal Angkatan Laut Turki dan pembangunan empat kapal sisanya akan ditenderkan segera.





Sumber : Artileri

Berita Foto : Kopaska Amankan KTT APEC

DENPASAR-(IDB) : Sejumlah prajurit Detasemen Anti Teror Kopaska melakukan patroli di perairan Nusa Dua menjelang KTT APEC 2013, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/9).
Sedikitnya 15 kapal perang telah merapat dan bersiaga di perairan Bali untuk menjaga keamanan dan kelancaran even internasional itu.

Pasukan yang berjaga mengenakan senjata lengkap baik senjata laras panjang maupun pistol.

Berikut foto-foto pengamanan KTT APEC :





Sumber : Kaskus

Panglima TNI Tinjau Latihan Demo Gabungan TNI Di Mako Marinir Cilandak


JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau kesiapan Tim Demo Gabungan TNI dalam rangka HUT TNI ke-58 di Bhumi Marinir Cilandak,Kesatrian Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Jum’at (27/09/2013)

Sebelum menyaksikan secara langsung latihan demonstrasi gabungan TNI, Panglima TNI beserta rombongan melaksanakan Sholat Jum’at di Masjid Al-Iqlas Marinir Cilandak dan makan siang bersama dengan para prajurit yang terlibat Demonstrtasi Gabungan TNI di lapangan tembak Marinir Jusman Fuger Cilandak.




Tim demontrasi gabungan TNI yang terdiri dari prajurit-prajurit terbaik Angkatan Darat, Angkatan Laut serta Angkatan Udara ini memperagakan berbagai macam Demonstrasi keterampilan antara lain senam perahu karet dan senam balok, kolone senapan, terjun payung, sertamenembak cepat dan tepat oleh pasukan khusus dari tiga angkatan, Den 81, Denjaka, dan Den Bravo. Rencananya kegiatan tersebut akan memeriahkan Hari Ulang Tahun TNI ke-58 mendatang.  


Panglima TNI merasa bangga dan puas usai menyaksikan demonstrasi yang ditampilkan oleh prajurit gabungan TNI tersebut, setelah bersusah payah dengan mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk penampilan terbaik ini.





Turut hadir dalam acara tersebut Kasal Laksamana TNI DR. Marsetio, Kasum TNI Marsdya Boy Sahril Qamar, Asops Panglima TNI Didit Ashaf Herdiawan, Pangarmabar Laksda TNI Bambang Wahyudi, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington dan seluruh pejabat teras Kormar dan Pasmar-2.




Sumber : Kormar

1.500 Prajurit Marinir Gelar Kesiapan Pengamanan KTT APEC

SURABAYA-(IDB)Sedikitnya seribu lima ratus prajurit Korps Marinir TNI AL mengikuti gelar kesiapan pengamanan KTT APEC di Markas Kodam V Brawijaya, Surabaya, Kamis, (26/9/2013).
 
Prajurit Korps Marinir TNI AL tersebut berasal dari Brigif-1 Marinir, Menkav-1 Marinir, Menart-1 Marinir dan Menbanpur-1 Marinir yang tergabung dalam 4 SSY TNI AL, selain dari prajurit Korps Marinir TNI AL, juga diikuti 6 SSY TNI AD, 1 SSY TNI AU dan 1 SSY Polisi Militer.


Dalam gelar kesiapan yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko tersebut selain dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Putu Dunia, juga dihadiri pejabat teras TNI/Polri di Jawa Timur, sedangkan bertindak selaku Komandan Upacara yaitu Kolonel Marinir Markos yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Brigif-1 Marinir.


Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, kegiatan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia kedepan yaitu yang pertama KTT APEC yang akan dilaksanakan di Bali tanggal 5 hingga 8 Oktober 2013 yang akan dihadiri dua puluh kepala negara plus empat sebagai peninjau, kemudian kegiatan berikutnya yaitu pesta demokrasi pada tahun 2014.



 
Pada dasarnya masyarakat Indonesia ingin hidup damai dan sejahtera, lanjutnya, maka sudah menjadi tugas TNI yaitu mengawal apa yang dinginkan rakyatnya, siapapun yang ingin membuat negara ini tidak damai, mereka akan berhadapan dengan TNI karena TNI tidak ragu-ragu dalam menghadapi situasi tersebut demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menginginkan seluruh prajurit agar selalu dalam posisi kesiapsiagaan yang paling tinggi, sehingga selalu siap digerakkan dimanapun dan kapanpun dalam menghadapi situasi yang terjelek sekalipun.


Mengakhiri kegiatan, Panglima TNI beserta seluruh pejabat yang hadir menyaksikan demonstrasi penindakan huru-hara yang dilakukan oleh prajurit Kodam V Brawijaya.





Sumber : Kormar

130 Prajurit Marinir Pasmar-1 Berangkat Ke Ambalat

SURABAYA-(IDB) : Sebanyak 130 prajurit Korps Marinir yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Ambalat XVII berangkat ke kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Ambalat, Kalimantan Timur.

Keberangkatan 130 prajurit itu dilepas Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso di lapangan apel Batalyon Infanteri-5 Marinir, Ujung, Surabaya, Kamis.

Di hadapan 130 anggota Satgasmar Ambalat XVII, Siswoyo mengatakan Pasmar-1 untuk kesekian kalinya mendapatkan kehormatan dari negara guna memberangkatkan prajurit-prajurit terpilihnya untuk melaksanakan tugas mulia mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kalimantan Timur.

"Para prajurit akan bertugas di perbatasan Pulau Sebatik yang tergabung dalam satuan tugas pengamanan perbatasan di bawah kendali operasi Guspurlatim," katanya.

Di daerah Pulau Sebatik, lanjutnya, terdapat batas wilayah antara Indonesia dengan negara Malaysia, yakni batas wilayah yang mempunyai nilai sangat strategis terhadap penentuan batas wilayah kedaulatan kedua negara.

Dengan kesiapan prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII, Komandan Pasmar-1 berkeyakinan bahwa seluruh anggota Satgas mampu melaksanakan tugas menjaga nama baik Korps Marinir dalam mengemban tugas negara tersebut.

"Tugas kalian yang paling berat yaitu mengatasi kejenuhan dan mengatasi hawa nafsu, itulah musuh yang paling berat yang kalian hadapi, namun saya yakin prajurit-prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Ambalat XVII mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 mengharapkan kepada seluruh anggota satgas agar menjauhi perselisihan dengan masyarakat, sebaliknya justru berusaha menjadi bagian dari masyarakat dan mencari nilai-nilai kearifan budaya lokal sehingga kehadiran Satgasmar Ambalat XVII bisa diterima masyarakat.

"Yang tidak kalah penting adalah selalu menjalin kerja sama dengan satuan tugas yang lain seperti Polri, TNI, dan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XVII Kapten Marinir Ahmad Fauzi mengatakan sebelum berangkat ke daerah penugasan, Satgasmar Ambalat XVII telah menerima pembekalan tentang kondisi geografi dan demografi, pengetahuan keimigrasian, pengetahuan hukum HAM dan Humaniter, pengetahuan hukum laut internasional, dan situasi keamanan saat ini di daerah perbatasan.

Selain itu juga pengetahuan agama, adat istiadat serta bahasa yang dipakai masyarakat Pulau Sebatik. Prajurit juga telah melaksanakan latihan pratugas di Pusat Latihan Tempur TNI AL Grati Pasuruan.

Personel Satgasmar Ambalat XVII, lanjutnya, selama enam bulan di daerah penugasan akan menempati beberapa pos yaitu Sei Pancang, Sei Taiwan, Balansiku, Sei Bajau, Tembaring, dan Bambangan.

Pelepasan 130 prajurit Marinir itu juga disaksikan Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danbrigif-1 Mar Kolonel Marinir Markos, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Danmenbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Nurri A Djatmika, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M Nadir, para Asisten Pasmar-1, dan perwira di jajaran Pasmar-1.

Dalam waktu yang sama (26/9), Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Marinir Pertahanan dan Pangkalan V Surabaya, Ujung, Surabaya. 




Sumber : Antara

KS Pasmar-2 Melepas Satgas PAM Puter XV 2013

JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Pasmar-2 Kolonel Marinir Prasojo Sumarto bersama para Asisten Kaspasmar-2 dan Komandan Kolak Pasmar-2, melepas Satuan Tugas Marinir Pam Pulau terluar (Satgas Pam Puter) XV Wilayah Timur tahun 2013 di Dermaga Kolinlanmil, Jakarta Utara, Kamis (26/9). 

Dalam acara pelepasan Satgas tersebut, Kepala Staf Pasmar-2 memberikan pembekalan untuk dipedomani para anggota Satgas Pam Puter XV, yaitu agar para anggota Satgas selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada allah SWT sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksanaan tugas, pelajari dan ikuti perkembangan yang terjadi di daerah operasi dengan tetap terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, tingkatkan dan pelihara soliditas sesama Satgas baik dari TNI maupun Polri, laksanakan protap yang benar pada setiap kegiatan dan pergerakan, tingkatkan displin dan komando pengendalian serta pahami dan terapkan peraturan hukum internasional.


 
sebelum diberangkatkan seluruh prajurit telah dibekali dengan pengetahuan dan informasi tipologi daerah penugasan. Baik terkait cuaca, medan maupun sosial budaya masyarakat. Dimana prajurit yang diberangkatkan bertugas selama enam bulan pada wilayah  timur diantaranya pulau Brass, Pulau Fanildo, pulau Fani, Pulau Dana, Pulau Batek, Pulau Mangas, Pulau Marore, dan pulau Marampit. 

Dansatgas Satgas Pam Puter XV Kapten Marinir R. Manurung menegaskan agar setiap anggota Satgas dapat menunjukkan sikap dan tindakan serta kemampuan terbaiknya saat melaksanakan tugas. “Tunjukkan bahwa kalian adalah prajurit Marinir yang akan selalu berhasil dan mengukir harum nama kesatuan dalam melaksanakan tugas dimanapun dan kapanpun”, tegasnya.





Sumber : Kormar

Pengamat : Indonesia Harus Tegas Terhadap Australia

JAKARTA-(IDB) : Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana berharap agar Pemerintah Indonesia tidak "menjual" Indonesia dan tunduk pada kepentingan Pemerintah Australia.

"Menjelang kedatangan PM Tony Abbot pada 30 Oktober mendatang, Presiden hendaknya tidak `menjual` Indonesia dan tunduk pada kehendak PM Tony Abbott yang membawa suara dan kepentingan rakyat Australia," kata Hikmahanto di Jakarta, Kamis.

Presiden, kata dia, tentu harus bersikap sopan sebagai tuan rumah namun tetap harus tegas dan tidak menenggang rasa ketika ada permintaan Abbott yang bersinggungan dengan Konstitusi dan Kedaulatan Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional itu merujuk pada permintaan Abbott agar Indonesia menyelesaikan masalah pencari suaka dan pengungsi sementara Australia dengan menggelontorkan uang. Ia menilai permintaan itu wajib ditolak.

"Demikian pula bila kapal-kapal nelayan yang membawa pencari suaka dan pengungsi ditolak oleh AL Australia dan dikawal untuk masuk kembali perairan Indonesia juga wajib ditolak," katanya.

Ia menilai penyelesain pencari suaka dan pengungsi sebagiamana diusulkan oleh Presiden Yudhoyono harus didasarkan pada kerjasama negara-negara terkait. Australia sebagai negara tujuan, Indonesia sebagai negara transit dan negara-negara asal pencari suaka dan pengungsi.

Presiden, menurut dia, juga harus waspada untuk tidak melakukan barter antara masalah pencari suaka dengan kebijakan pemerintah Australia untuk memotong dana bantuan luar negeri.

"Jangan sampai Presiden terkecoh dengan iming-iming tidak dipotong dana bantuan sepanjang Indonesia mau menjadi ladang pembantaian terhadap para pencari suaka dan pengungsi yang menuju Australia," katanya.

Ia menilai sudah waktunya Indonesia merebut kedaulatannya kembali. Ia menyebut oleh sejumlah negara termasuk Australia bantuan dana (aid assitance) telah dijadikan alat untuk melakukan intervensi atas kedaulatan Indonesia.




Sumber : Antara

LST Leopard Siap Operasi 2014

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoedin mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang menyiapkan satu unit Landing Shift Tank (LST) atau kapal pendarat tank untuk mengangkut tank besar yang akan dimiliki Indonesia. Kapal pengangkut tank itu kini sedang dibangun oleh industri pertahanan dalam negeri.

"PT PAL yang membuatnya," kata Sjafrie seusai berbicara di Simposium Ketahanan Nasional di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis, 26 September 2013.

LST bikinan PT PAL, kata Sjafrie, disebut mampu mengangkut 10 unit tank besar seperti Leopard 2A4 sekali jalan. Dengan kemampuan itu, Kementerian Pertahanan yakin 42 Leopard 2A4, 61 unit Leopard Ri, dan 50 unit Marder--tank ukuran menengah--mampu didistribusikan secara lancar ke beberapa wilayah Indonesia. "Akhir 2014 kapal bikinan PT PAL sudah siap," kata Sjafrie.

Masyarakat, kata Sjafrie, juga tak perlu khawatir soal bobot tank Leopard yang dianggap bakal merusak jalan raya Indonesia. Leopard 2A4, misalnya, yang berbobot 62 ton disebut bakal merusak jalanan aspal wilayah Indonesia."Jalan kelas negara tahan dengan beban lebih lebih dari 62 ton," kata Sjafrie.

Selain menjamin jalan Indonesia cukup kokoh untuk dilewati Leopard, Sjafrie yakin tank besar itu tak akan menemui masalah ketika terjun di wilayah Indonesia. Kementerian Pertahanan, kata Sjafrie, sudah menyiapkan akses-akses khusus untuk tank-tank besar macam Leopard 2A4.

Saat ini, Indonesia sudah kedatangan 2 unit Leopard 2A4 dan 2 unit Marder. Empat tank itu merupakan bagian 156 unit tank Leopard Ri, Leopard 2A4, dan tank Marder, yang dibeli dari Pemerintah Jerman dengan total biaya yang diklaim tak melebihi anggaran senilai US$ 280 juta.




Sumber : Tempo