Pages

Sabtu, September 28, 2013

Pengamat : Indonesia Harus Tegas Terhadap Australia

JAKARTA-(IDB) : Pengamat hukum internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana berharap agar Pemerintah Indonesia tidak "menjual" Indonesia dan tunduk pada kepentingan Pemerintah Australia.

"Menjelang kedatangan PM Tony Abbot pada 30 Oktober mendatang, Presiden hendaknya tidak `menjual` Indonesia dan tunduk pada kehendak PM Tony Abbott yang membawa suara dan kepentingan rakyat Australia," kata Hikmahanto di Jakarta, Kamis.

Presiden, kata dia, tentu harus bersikap sopan sebagai tuan rumah namun tetap harus tegas dan tidak menenggang rasa ketika ada permintaan Abbott yang bersinggungan dengan Konstitusi dan Kedaulatan Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional itu merujuk pada permintaan Abbott agar Indonesia menyelesaikan masalah pencari suaka dan pengungsi sementara Australia dengan menggelontorkan uang. Ia menilai permintaan itu wajib ditolak.

"Demikian pula bila kapal-kapal nelayan yang membawa pencari suaka dan pengungsi ditolak oleh AL Australia dan dikawal untuk masuk kembali perairan Indonesia juga wajib ditolak," katanya.

Ia menilai penyelesain pencari suaka dan pengungsi sebagiamana diusulkan oleh Presiden Yudhoyono harus didasarkan pada kerjasama negara-negara terkait. Australia sebagai negara tujuan, Indonesia sebagai negara transit dan negara-negara asal pencari suaka dan pengungsi.

Presiden, menurut dia, juga harus waspada untuk tidak melakukan barter antara masalah pencari suaka dengan kebijakan pemerintah Australia untuk memotong dana bantuan luar negeri.

"Jangan sampai Presiden terkecoh dengan iming-iming tidak dipotong dana bantuan sepanjang Indonesia mau menjadi ladang pembantaian terhadap para pencari suaka dan pengungsi yang menuju Australia," katanya.

Ia menilai sudah waktunya Indonesia merebut kedaulatannya kembali. Ia menyebut oleh sejumlah negara termasuk Australia bantuan dana (aid assitance) telah dijadikan alat untuk melakukan intervensi atas kedaulatan Indonesia.




Sumber : Antara

22 komentar:

  1. Setuju sekali dgn pendapat prof...Pemerintah kita kalau berunding sering dikadali asing.Harus dirumuskan kepenting Indonesia berhadapan dengan negara asing.Kita harus tau secara spesifik kebutuhan kita terhadap sebuah negara kedepan dan bagaimana mencapainya.Jadi dalam berunding kita sudah siap dan tahu bagaimana memperjuangkannya.Dengan demikian kita bisa mengendalikan perundingan.Kenali dengan rinci negara yang diajak berunding,kemampuan berdiplomasi sangat penting dipunyai diplomat kita.Dewasa ini kita merasa sangat prihatin dengan diplomat kita.Sebagai contoh para ambasador,konsulat perwakilan kita yang di tunjuk umumnya adalah mantan pejabat.Jadi mereka tidak berlatar belakang pendidikan khusus hubungan luar negri atau mempunyai kemampuan khusus untuk itu.Padahal merekalah ujung tombak yang memperjuangkan kepentingan kita di luar negri.Betapa penting kemampuan mereka itu.Dengan kepiawaian berdiplomasi contohnya perang bisa dihindarkan ,kepentingan kita bisa diperjuangkan dengan maksimal.Sayang sekali kita kurang perhatian terhadap perlunya memilih diplomat yang mumpuni.Kalau kita baca buku sejarah betapa kita bangga dengan Agus salim,Adam malik,Muhtar kusuma atmaja yang memperjuangkan hukum laut maritim dan berhasil..Ali alatas singa podium yang diakui dunia dll.

    BalasHapus
  2. Kpd Yth : Bpk Moeldoko

    Dengan hormat,
    Melihat perkembangan kawasan yang semakin dinamis, dimana Australia akan mengakuisisi 100 F 35, demikian juga Singapura, saya sebagai rakyat Indonesia benar-benar mengharapkan Indonesia benar-benar segera mengakuisis Su 35 pada MEF II sebagai pengganti F 5. Walaupun tidak stealth tapi bisa untuk mengimbangi Super Hornet Australia dan Malaysia, dan menjaga keseimbangan kawasan.

    salam NKRI.

    http://www.ausairpower.net/DT-SuperBug-vs-Flanker.html
    http://www.ausairpower.net/APA-JSF-Analysis.html

    BalasHapus
  3. HARUS TEGAS????HA HA LUCU GILA...TUH BARUSAN KAPAL KITA BERHADAPAN SAMA KAPAL CINA GAK BERKUTIK....KAPAL KITA KENA JAMER KAPAL CHINA MATI KUTU...INILAH KALAU KORUPSI TERUS2AN.....HARUSNYA PUNYA DESTROYER UNTUK NAKUTIN LAWAN

    BalasHapus
  4. ya iya lah... lha wong dulu presidennya mbok jamu megawati. Indonesia is MEGA-SALE.

    Indosat jual murah ke asing. Sampe sekarang pemilik Indosat kalo mau jual sahamnya ke sesama asing. Nggak akan mereka jual ke Indonesia.

    Jual gas ke singapur MURAH. Diajak 'dancing' sama presiden RRC langsung jual gas MURAH.

    Itu yang membuat asing semakin berani sama kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkkwkwwk
      mIe GawatiE
      Juz dur


      pada bae son..apa" ne djual kabeh gawe tuku kot*ng
      indosat di jual.. Supaya hutang gk banyak".. Tp intinya jg saama bhkan lbh paraaahhh...

      NOTONOGORO
      NO===SOEKARNO
      TO===SOEHARTO
      NO===YUDHOYONO
      GO===?????
      RO=== BASKORO

      Hapus
  5. Wani piro itu aja UUD (ujung ujungnya duit) semua di indonesia bisa diaturrrrrr....

    BalasHapus
  6. Ano2 yg psimistis jgn negatif mlulu, hal2 yg salah oleh oknum masa lalu bukan berarti berlaku general u sekrg n yg ak datang. Kita hrs jadi 'pemecah ketuntuan' minimal penyokong kemajuan, bukan melemahkan diri sendiri. Jadilah terang dlm kegelapan..!

    BalasHapus
  7. TEGAS DAN KERAS.....!!!!!bukan cuma sm australi tp sm tiap negara yg mau melecehkan NKRI biar ngga di lecehkan terus menerus..

    BalasHapus
  8. perasaan dari jaman kerajaan ribuan tahun lalu bangsa indonesia hidup tenang. sekarang punya tetangga oztrali malah ngerepotin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. enaknya di buat perkedhel apa bakwan gan.. Bule sebelah kite..

      Hapus
  9. oztrali cuma "diinvasi" sama manusia perahu aja panic, yaelahhh............

    BalasHapus
  10. Yang dijamming itu kapal pengawas perikanan milik departemen kelautan dan perikanan ' hiu macan 001' ... Wajar aja kalau bisa di jamming Alkomnya bukan standar militer dan yang mengoperasikan adala pegawai kelautan semua PNS bukan militer .. Jadi hati hati kalau koment di blog militer .... Sebab banyak info yang tidak betul apalagi sumbernya cuma blogcepot ...... !

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas mas...orang internasional gak peduli itu kapal dinas kelautan atau tni al....faktanya mereka penjaga laut indonesia.....dan faktanya kapal patroli cina cekakan sudah kalahkan kapal hiu itu....itu pointnya

      Hapus
  11. mas anca..
    Cb saja kalau dinas kelautan,bakorkamla, dan dinas" yg lain bisa di jadikan 1 di bawah besutan TNI AL,,pastilah kita akan lebih baik. Bukan seperti ini terpecah".hanya demi keuntungan lain pihak.
    Mmental para dinas kelautan sedikit di permak,supaya bisa garang. Kalau perlu di kasih bofors thu kapal"nya..

    BalasHapus
  12. buat kalian yg masih muda masih banyak waktu, manfaatkan waktu kalian untuk belajar dan belajar...
    karen satu hari nnt tongkat estafet akan ada di tangan kalian, maka persiapkan lah diri kalian dari sekarang. biar nnt bila amanah dan tanggung jawab di embankan, kalian sdh siap membuat perubahan yg terbaik untuk bangsa ini, dan mengembalikan hargadiri bangsa ini yg pernah tercalar oleh kesalah kelemahan pemimpin2 di masa lalu. jadikan lah kesalahan kelemah para pemimpin di masa lalu sebagai cambuk pengajaran agar tidak terulang di masa depan. semoga bila tongkat estafet berada di tangan kalian, kalian bisa membawa perubahan, hingga indonesia yg tercinta berada dijaman kegemilangan...

    "BANGUN LAH PEMUDA PEMUDI INDONESIA BUKTIKAN DIRI MU PASTI BISA"

    BalasHapus
    Balasan
    1. blog ini juga merupakan tempat belajar yg baik om buat kita2 menjadi lebih nasionalis..

      Hapus
    2. ano22.50
      iya.... sy ngerti.... krn di blog2 seperti ini juga menyediakan informasi. sy gak menyalah kan kok pemuda2 bangsa ini membaca apa saja asalkan itu bersifat positif dan menambah wawasaan. yg sy maksut kan belajar lah dan terus belajar, agar pemuda pemudi bangsa ini gak terjerumus ke dalam hal hal yg negatif. tawuran misal nya, demo demo anarkis yg kurang jelas apa di tujuan nya misal nya dan gejala2 negatif lain nya, yg hanya akan menyuram kan masa depan bangsa yg sama2 kita cintai ini

      Hapus
  13. Ausie boleh deh d awasin, jgn lupa pamannya juga mo mlaku2 k RI perhatiin ya....... om Muldoko

    BalasHapus
  14. kisah freeport di indonesia sudah sangat mengakar..

    SANGGUPKAH CALON PRESIDEN 2014-2019 UNTUK MMELEPASKAN FREEPORT
    KALAU TIDAK SANGGUP TIDAK USAH CALON PRESIDEN !!!!!

    http://militaryanalysisonline.blogspot.com/2013/09/konspirasi-jfkennedy-sukarno-suharto.html?m=1


    kalau hanya ingin menjual aset" negara.memmberikan keleluasaan untuk penambang tembagapura yg wajib di ganti emaspura

    BalasHapus
  15. Aaaah jangan menyalahkan Pemimpin yang dulu! Dulu benar untuk jaman dulu. Sekarang benar untuk jaman sekarang ... mungkin anak-anak kita termasuk anak-anak anda semua 20 tahun dari sekarang akan menganggap kita-kita sekarang ini salah !!!
    Teori dimensi ruang dan waktu ya mbok dipakai,... Sukarno benar dan cocok pada jamannya, ia harus merangkul semua golongan termasuk komunis untuk tujuan MERDEKA dulu! ... tetapi setelah 20 tahun kemudian sudah tidak cocok gaya pukul dan cium, ... masuklah SUHARTO.. dia benar pada jaman dia, kalau tidak waktu itu dia tangan besi kita hancur dari dalam perang saudara dan dari luar dikeroyok Barat habis kita pecah belah jadi negara kecil-kecil! tapi setelah 20 tahun Suharto dengan main gebuknya sudah tidak cocok lagi ... masuklah REFORMASI dengan segala hiruk pikuknya .... apa anda yakin anak-anak kita tidak akan menyalahkan kita nanti 10- 20 tahun lagi ?????


    BalasHapus
  16. Penempatan polisi australia di indonesia jelas melanggar kedaulatan indonesia krn polisi australia adlh aparat wakil dari pemerintah australia yg nyata disuruh oleh pemerintahnya. Australia sdh beberapa kali ikut campur tangan dlm negeri indonesia spt tdk menghentikan kapal yg membawa para teroris ke papua lalu memberikan suaka kepada para teroris papua. Apabedanya para pencari suaka skg yg tdk diperbolehkan oleh ausie. Mereka jelas butuh pertolongan kemanusiaan krn negaranya sdg berkecamuk perang. Nelayan indonesia yg mengantar mereka bukan suruhan pemerintah ind. Apabedanya pemerintah kulit putih australia skg dgn para pengungsi. Mereka dulu jg pengungsi dari inggris yg jauh kesasar ke benua australia yg notabenenya milik bangsa aborigin hanya utk menghindar kejaran aparat hukuk inggris dan jg utk mendptkan kehidupan yg layak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo ngak salah para napi di mama ely di buangnya k ausie.....

      Hapus