Pages

Senin, Agustus 26, 2013

Analisis : Ada Udang Di Balik Apache...?

JAKARTA-(IDB) : Seperti sudah bisa ditebak, kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat ke Indonesia membawa kabar baik. Seusai pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, diumumkan pula kesepakatan penjualan helikopter AH-64E Apache Guardian kepada Indonesia. Nilai penjualan pun melorot drastis menjadi 500 juta dollar, dari sebelumnnya 1,4 Milyar dollar sesuai pengumuman DSCA. Bahkan disebutkan pula, harga tersebut mencakup radar Longbow serta pelatihan.





Kehadiran Apache seri paling mutakhir ini tak pelak akan menambah kemampuan TNI-AD, khususnya Penerbangan TNI-AD. Sebelumnya, untuk tugas serang TNI-AD mengandalkan heli Mi-35P serta NBO-105. Kita patut berbangga hati dalam hal ini tentunya.



Namun demikian, ada sedikit hal yang agak janggal. Seperti dalam laporan Startribune, Indonesia disebutkan telah setuju berdiskusi untuk memperbolehkan Amerika Serikat mencari jenazah prajurit AS yang gugur semasa Perang  Dunia ke-2, di perairan serta daratan Indonesia. Menurut penilaian ARC, hal ini agak janggal. Pasalnya AS belum pernah secara aktif mencari jasad prajuritnya yang gugur di perang Korea atau Vietnam. Jika pun mencari, itu atas desakan komunitas tentara AS. 


Bukan tidak mungkin, 'pencarian' yang dilakukan di perairan dan daratan Indonesia justru digunakan untuk hal lain. Memetakan perairan Indonesia untuk operasi kapal selam atau mendata pantai mana saja yang cocok untuk pendaratan amfibi misalnya. Lagi pula, kebanyakan prajurit AS bertempur di kawasan timur Indonesia. Tak perlu lah kami sebutkan ada apa di Timur Indonesia. Para pembaca yang budiman tentu sudah bisa menebaknya.


Akan tetapi, semoga saja itu semua tidak benar, dan Amerika memang jujur ingin mencari jasad prajuritnya. Seandainya pun disepakati, semoga saja perwira penghubung dari TNI bisa sigap dan mawas.

Di sisi lain, dalam pertemuan tadi juga disepakati, Indonesia dan Amerika akan menjadi tuan rumah bersama untuk ADMM Plus, dalam kegiatan Counter Terrorism Exercise (CTX), yang akan berlangsung pada tanggal 9-13 September 2013 mendatang di Kawasan IPSC Sentul, Bogor. Latihan bersama yang melibatkan 18 negara ini adalah pertama yang pernah dilaksanakan di Kawasan Asia Pasifik. Menhan Purnomo Yusgiantoro berharap Menhan Chuck Hagel dapat hadir untuk menyaksikan latihan bersama ini.





Sumber : ARC

KRI Dewaruci Adakan Open Ship Di Fremantle

FREMANTLE-(IDB) : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang melakukan misi pelayaran keliling Benua Australia, tiba di Fremantle, Perth, Australia, Sabtu (24/8). 

Kedatangan kapal duta bangsa Indonesia yang dipimpin oleh Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Anung Sutanto diterima langsung oleh Kepala Konjen RI E.D Syahriel Syamsuri. 

Turut serta dalam kunjungan kerja para duta bangsa  itu antara lain Atase Pertahanan (Athan) Kolonel Laut (P) Didik. Dalam kunjungan kerja  yang penuh keakraban itu diakhiri dengan tukar-menukar cinderamata dari kedua belah pihak.

Beberapa saat kemudian, Komandan  KRI Dewaruci juga melaksanakan kunjungan kehormatan (Coutessy Call ) ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI)  di Perth. Dalam kunjungan ini, Komandan didampingi beberapa perwira kapal dan dua orang perwakilan Kadet Akademi Angkatan Laut.

Selama bersandar di pelabuhan Fremantle kurang lebih delapan hari, KRI Dewaruci juga menggelar Open Ship bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Perth maupun bagi masyarakat Australia yang ingin melihat dari dekat kapal layar tiang tinggi (tall ship) milik Indonesia ini. 

Sebelum merapat di Perth, KRI Dewaruci  sempat dihadang ombak besar dan badai di perairan Geraldton karena cuaca buruk yang akhir-akhir ini melanda kawasan tersebut. 

Saat ini TNI AL telah mengirim tim dari Dinas Material TNI Angkatan Laut (Dismatal) yang dipimpin oleh Kolonel Laut (T) Totok dan Kadisharkaparmatim Kolonel Laut (T) A. Hari Supriyanto untuk melaksanakan pengecekan kondisi teknis KRI Dewaruci yang mengalami beberapa kerusakan akibat terjangan badai tersebut.






Sumber : Koarmatim

Panglima TNI Terima Kunjungan Pangab Thailand

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., didampingi Kasad, Kasau, Wakasal, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI dan Staf Khusus Panglima TNI menerima Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Thailand General Tanasak Patimapragon, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Jumat (23/8). 

Kunjungan Pangab Thailand dalam rangka meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Thailand. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyerahkan brevet Tri Media dan Cavalry Wing of the Marine Corps kepada Pangab Thailand, serta menyerahkan brevet Cavalry Wing of the Marine Corps kepada Admiral Yuttana P., General Worapong S., General Surapong S., Lieutenant General Tarnchaiyan S., dan Lieutenant General Bundit. 

Selanjutnya Pangab Thailand menyerahkan brevet The Royal Thai Army Honorary Parachutist Badge kepada Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E, Aster Panglima TNI Mayjen TNI S. Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz 
W.





Sumber : Kemhan

KRI Malahayati-362 Gelar Latihan Anti Kapal Selam Di Ambalat

AMBALAT-(IDB) : Setelah melaksanakan kegiatan upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi peringatan HUT RI ke-68  bersama unsur-unsur operasi pengamanan perbatasan bersandi “Tameng Hiu 13 secara serentak di perairan Karang Unarang, KRI Malahayati-362 melanjutkan kegiatan operasi dengan menggelar latihan terpadu bersandi “LAKS OPS Tameng Hiu 13” di Perairan Karang Unarang. Latihan Anti Kapal Selam (LAKS) ini dipimpin pelaksanaannya oleh Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dengan melibatkan kapal selam KRI Cakra – 401 dan Pesawat Udara Cassa U-625 yang berada dalam satu gugus tugas dibawah komando Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim.

Dalam pelaksanaan latihan diskenariokan bahwa telah terdeteksi kontak kapal selam musuh berada di sekitar perairan Karang Unarang oleh pesawat patroli udara maritim TNI AL Cassa U-625 yang sedang melaksanakan patroli rutin. Informasi tersebut segera dilaporkan ke komando atas dan ke unsur teman terdekat KRI Malahayati-362 yang sedang melaksanakan patroli di perairan Karang Unarang. Komandan KRI Malahayati-362 berinisiatif dengan kecepatan penuh segera menuju ke posisi datum kapal selam yang diberikan oleh Cassa U-625 dan meningkatkan derajat kesiagaan dengan melaksanakan peran tempur bahaya kapal selam.

Seluruh prajurit mengawaki pos tempur masing-masing, Sonar aktif melaksanakan identifikasi terhadap datum kapal selam. Setelah berhasil mendeteksi keberadaan kapal selam, Komandan KRI Malahayati-362 memerintahkan Principle Warfare Officer (PWO) untuk mengunci musuh dalam jarak tembak dengan Torpedo dan Anti Submarine Rocket (Asroc). 

Melalui Under Water Telephone (UWT) KRI Malahayati-362 mencoba menjalin komunikasi untuk melaksanakan prosedur peringatan, sementara itu koordinasi terus dilaksanakan KRI Malahayati-362 dengan Cassa U-625 untuk memantau posisi kapal selam musuh. Sadar akan posisinya yang sudah diketahui, kapal selam negara tetangga pun muncul ke permukaan dan bersedia menjalin komunikasi menggunakan radio. Komandan KRI Malahayati-362 segera memerintahkan kapal selam negara tetangga untuk keluar dari perairan Karang Unarang yang merupakan wilayah kedaulatan NKRI. Dibawah “todongan” Torpedo dan Asroc KRI Malahayati-362 serta pengawasan dari Cassa U-625 kapal selam negara tetangga digiring meninggalkan wilayah perairan kedaulatan NKRI.

Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dalam pernyataannya mengatakan latihan sudah menjadi kebutuhan bagi prajurit TNI AL, daerah operasi di perbatasan bukan tempat untuk bermain-main ancaman bisa datang darimanapun dan kapanpun. “Lebih baik banjir keringat di medan latih, dari pada harus mandi darah di medan tempur,” tegas Komandan dengan dua melati dipundak ini.






Sumber : Koarmatim

KRI Dr. Soeharso-990 Siap Laksanakan Misi Kemanusian Di Pulau Terpencil

SURABAYA-(IDB) : Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang berada di pulau-pulau terpencil, jajaran TNI AL khususnya Koarmatim mengerahkan kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990 untuk melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP) dalam misi kemanusian dengan sandi Operasi Surya Bhaskara Jaya (SBJ) LXII/2013. 

Terdapat empat  wilayah Kabupaten Kepulauan yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sasaran operasi bhakti tersebut yaitu Lembata, Maumere (Sikka), Labuan Bajo dan Waingapu.

NTT merupakan propinsi yang memiliki pulau–pulau kecil dimana sebagian besar warga masyarakatnya yang berdomisili di pesisir pantai serta pulau–pulau kecil tersebut merupakan masyarakat asli daerah yang sebagian besar menggantungkan kehidupannya dari laut. Jauhnya jarak pemukiman dari kota besar berimplikasi minimnya masyarakat pesisir tersebut memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan.
Satgas SBJ LXI/2013 dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Bantu (Dansatban) Koarmatim. Sedangkan KRI dr. Soeharso-990 dikomandani oleh Letkol Laut (P) I Putu Darjatna. 

Usai melaksanakan embarkasi pasukan dan material kapal perang rumah sakit tersebut bertolak dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Minggu (25/08). Kemudian selanjutnya melakukan perjalanan lintas laut menuju Jakarta.

Melalui kegiatan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya LXII/2013, Koarmatim turut berperan dalam pembangunan nasional di wilayah Nusa Tenggara Timur, dengan kegiatan meliputi pelayanan kesehatan, renovasi sarana dan prasarana umum, penyuluhan ketahanan nasional dan penyerahan bahan kontak di Lembata, Maumere, Waingapu, danLabuhan Bajo sebagai acara puncak Sail Komodo pada hari Sabtu, 14 September 2013.

Hal ini sejalan dengan tugas TNI Angkatan Laut merupakan komponen utama pertahanan negara di laut yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan wilayah laut yang diarahkan untuk menggali dan memberdayakan potensi masyarakat maritim menjadi potensi pertahanan serta menciptakan kondisi yang kondusif guna mendukung rencana pembangunan nasional melalui Sail Komodo 2013.

Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya LXII/2013 yang dikendalikan oleh Asops Kasal bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan dan BKKBN secara terpadu melaksanakan kegiatan sosial di wilayah kerja Lantamal VII Kupang guna membantu pemerintah daerah dalam rangka pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakat lokal, khususnya masyarakat yang berada di pesisir pantai serta pulau–pulau terpencil. 





Sumber : Koarmatim

Sea Trial Kapal Patroli Bakorkamla 4801 dan 4802

BATAM-(IDB) : Kalakhar Bakorkamla Laksdya TNI Bambang Suwarto melaksanakan uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkamla 4801 Bintang Laut dan 4802 Singa Laut yang merupakan produksi galangan kapal PT. Pelindo Marine Shipyard dan PT. Citra Shipyard. Dalam kegiatan sea trial tersebut 4801 dan 4802 membawa rombongan Kalakhar Bakorkamla didampingi oleh Seslakhar Laksma Maritim Dr. Ir. Dicky R. Munaf, Kapus Ops Laksma Maritim Roedy Santoso dan Kapus Pusipjak Laksma Maritim Satria F. Maseo beserta pejabat eselon III di Bakorkamla. Kalakhar beserta Kapus Siapjak berada di kapal 4801 dan Seslakhar beserta Kapus Ops berada di kapal 4802.



Kedua kapal bertolak dari Tanjung Uncang untuk melakukan sea trial. Adapun kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengecek kesiapan dan kelayakan dua kapal patroli dengan panjang 48 meter ini, sebelum dioperasikan di satgas I Batam dan Satgas II Manado untuk melengkapi kekuatan dalam menjaga ALKI 1 dan 2 pada khususnya dan pengamanan laut Indonesia pada umumnya. Kurang lebih selama 2 jam kapal di coba dengan pengecekan performa mesin serta manufer dilaut, di coba pula perlengkapan kapal seperti water canon.


Kapal 4801 dan Kapal 4802 adalah kapal jenis patroli, dengan panjang keseluruhan 48 meter. Konstruksi dua kapal baru itu terbuat dari gabungan bahan baja dan aluminium alloy, pada hull dan super struktur dengan rancang bangun futuristik. Kapal yang diawaki 25 ABK ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 25 knots.


Helikopter milik TNI AL dengan kapten pilot Mayor Buyung dan co-pilot Lettu Waluyo membantu mendokumentasikan selama kegiatan berlangsung, turut serta Letda Maritim Donny Nova mengabadikan melalui video langsung dari udara di perairan sekitar jembatan Barelang.




Sumber : Bakorkamla

Amerika Fokus Ke Asia

Dijadwalkan Hari Ini Menhan Amerika Chuck Hagel Bertemu Dengan Presiden SBY Dan Menhan Indonesia 

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, mengatakan pembaharuan fokus mereka ke Asia akan berdampak pada perkembangan ekonomi di kawasan itu. Oleh sebab itu, dalam kunjungan safarinya ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, AS memiliki misi untuk mendorong lebih banyak kerja sama multilateral dengan beberapa negara di Asia. 


Demikian ungkapan Hagel dalam jumpa wartawan yang digelar pada Minggu 25 Agustus 2013, di Gedung Kementerian Pertahanan Malaysia, seperti dikutip laman Wall Street Journal. Menurut dia, daripada berfokus kepada konflik sengketa lahan, lebih baik berinvestasi kepada kemitraan keamanan. 



"Karena kerja sama dan kemitraan akan mendukung pencapaian tujuan ekonomi negara. Keamanan adalah landasan penting bagi keamanan," ujar Hagel. 



Sementara itu, untuk perdagangan, Hagel melanjutkan, tidak mungkin dapat berlangsung apabila dilakukan dengan kekerasan. Masyarakat pun dikatakan Hagel, juga tidak dapat menjalani kehidupan normal di bawah ancaman tindak terorisme. 



Hagel melanjutkan, kemitraan adalah langkah penting untuk menghadapi permasalahan regional seperti penanganan terhadap aksi terorisme, pembajakan atau bencana alam. Oleh sebab itu, dia berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara di Asia Tenggara. 



"Mitra kami di kawasan Asia Tenggara memahami bahwa tantangan dan ancaman kompleks ini tidak dapat dituntaskan seorang diri. Konflik itu butuh keinginan politis bilateral dan multilateral serta kapasitas untuk mengatasi hal itu," imbuh Hagel. 



Menurut laporan WSJ, kunjungan Hagel ke Asia Tenggara membawa tiga misi, yakni memperluas latihan tradisional militer, membuat kerja sama bilateral menjadi multilateral, dan kerja sama multilateral menjadi luas lagi.



Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin, merujuk pernyataan Hagel kepada konflik sengketa lahan yang kini tengah dialami Malaysia dengan Filipina. "Sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara para pemimpin negara," kata Hishammuddin. 



Kunjungan Hagel ke Malaysia merupakan rangkaian turnya dalam pekan ini ke beberapa negara di Asia Tenggara. Usai berkunjung ke Malaysia, dia akan menjejakkan kakinya di Indonesia selama dua hari, yakni pada 26-27 Agustus 2013. 



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menerima kedatangan Hagel di kantornya pada pukul 14.00 WIB. Hagel juga dijadwalkan bertemu dengan Menhan RI, Purnomo Yusgiantoro di Gedung Kemhan. 



Mereka akan melakukan pembicaraan bilateral menyangkut beberapa isu antara lain pembahasan soal isu keamanan global dan regional, rencana penyelenggaraan latihan penanganan terorisme yang akan diselenggarakan tahun ini, pembelian alutsista TNI, dan pengembangan kapasitas personel kedua negara dalam bidang teknis kemiliteran maupun keamanan nasional. 



Tujuan utama kehadiran Hagel di kawasan Asia Tenggara, karena ingin menghadiri pertemuan Menhan ASEAN yang akan berlangsung di Brunei Darussalam pada 29-30 Agustus 2013. Selain Hagel, Menhan China, Jenderal Chang Wanquan dijadwalkan turut hadir dalam forum tersebut. 


Kedua Menhan direncanakan menandatangani sebuah kesepakatan yang menggambarkan adanya negosiasi di antara kedua negara dengan perekonomian terbesar itu. Kunjungan Hagel akan berakhir di Manila, Filipina usai berkunjung ke Brunei.




Sumber : Vivanews

Indonesia Kanada Perkuat Hubungan Bilateral Tangani Kejahatan Transnasional

OTTAWA-(IDB) : Indonesia dan Kanada sepakat untuk bekerjasama menangani kejahatan transnasional dan terorisme.Penandatanganan memorandum disaksikanMenteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Kanada, John Baird.

Demikian siaran pers Direktorat Amerika Utara dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI yang diterima detikcom Sabtu petang atau Minggu (25/8/2013) WIB.

Memorandum saling pengertian di bidang Penanggulangan Kejahatan Transnasional dan Terorisme tersebut ditandatangani oleh Deputi BNPT Dubes Harry Purwanto dengan Assistant Deputy Secretary Departemen Luar Negeri, Perdagangan dan Pembangunan KanadaPeter McGovern di Ottawa (23/8/2013).

Penandatanganan memorandum kerjasama ini telah menjadi catatan sejarah dalam hubungan kerjasama RI-Kanada yang telah memasuki usia 61 tahun,sekaligus capaian penting dalam rangkaian kunjungan Menlu RI menghadiri pertemuan tingkat menteri Forum Konsultasi Bilateral RI-Kanada ke-3, yang berlangsung di Ottawa selama dua hari, 22-23 Agustus 2013.

Pada pertemuan tersebut, kedua Menlu membahas mengenai upaya-upaya yang selama ini telah dilakukan dan menggali peluang untuk mengoptimalkan hubungan bilateral kedua negara di masa depan, khususnya di bidang yang menjadi kepentingan bersama, antara lain promosi perdagangan dan investasi, penanggulangan kejahatan transnasional dan counter-terrorism, hukum dan HAM, pendidikan, penerbangan, peternakan, pertanian dan kehutanan, serta sosial budaya.

Selain isu bilateral juga telah dibicarakan isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian Indonesia dan Kanada.

Sebagai rangkaian pertemuan FKB RI-Kanada ke-3 tersebut, sebelumnya pada 22-Agustus 2013 telah dilangsungkan pertemuan tingkat Pejabat Tinggi, Dialog HAM, dan Forum Ekonomi. Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Amerika dan Eropa, dan mitra dari Kanada dipimpin oleh Asisten Deputi Menteri/Kepala Komisi Perdagangan Peter Mc Govern.

Pertemuan telah membahas laporan hasil Dialog HAM dan Forum Ekonomi, serta menggali dengan melakukan review dan penataan kerjasama di masa depan, maupun pembahasan isu-isu regional dan global.

Pelaksanaan Dialog HAM RI-Kanada dinilai mencerminkan bentuk kematangan dalam hubungan RI-Kanada yang menjadi forum bertukar pandangan dan pengalaman terkait isu kerjasama HAM multilateral dan regional, hak kaum minoritas, kebebasan berekspresi, dan perlindungan HAM wanita dan anak-anak.

Kanada juga mengakui bahwa Indonesia adalah salah satu mitra kunci dalam penanganan isu HAM di kawasan maupun di fora internasional.

Sementara itu, Forum Ekonomi telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama Indonesia dan Kanada di bidang perdagangan dan investasi.

Isu-isu utama yang menjadi perhatian bersama juga merupakan isu-isu yang menjadi kepentingan Indonesia dalam hubungannya dengan Kanada khususnya dengan memanfaatkan besarnya kapasitas Kanada dalam bantuan luar negeri dan perdagangan internasional, antara lain Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), perdagangan bilateral, kerjasama investasi, kehutanan, ketenagakerjaan, pertanian, transportasi udara dan pariwisata.

Pada pertemuan bilateral Menlu RI dan Menlu Kanada tersebut, telah dibicarakan pula beberapa perkembangan di kawasan Asia Tenggara, ASEAN, partisipasi Kanada pada APEC Leaders Summit di Bali pada Oktober 2013, dan PTM WTO pada Desember 2013, serta partisipasi Kanada pada Bali Democracy Forum, di Bali, 7-8 November 2013.




Sumber : Detik

Iran Siap Ekspor Produk Pertahanannya Ke Negara Lain

TEHRAN-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Hossein Dehqan menekankan pentingnya kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain dan mengatakan bahwa Tehran akan mengekspor produk pertahanan kepada negara-negara lain.
 
"Kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai negara mengenai berbagai isu termasuk ekspor produk pertahanan," kata Dehqan pada Ahad (25/8).

 
Ia menambahkan, Iran akan berusaha untuk bekerja sama dan berbagi pengalaman pertahanan dengan negara-negaratetangga, dan kemudian dengan negara-negara dunia lainnya.

Menurutnya, banyak masalah internasional dapat diselesaikan melalui diplomasi defensif.


Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menorehkan prestasi besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi sistem-sistem dan peralatan militer penting.


Meski demikian, Iran telah berulang kali meyakinkan negara-negara lain bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, sebab doktrin pertahanannya sepenuhnya didasarkan pada pencegahan. 





Sumber : Irib

KRI Dewaruci Tiba Di Fremantle Australia

GERALDTON-(IDB) : Setelah diperbaiki di Kota Geraldton, Australia Barat, KRI Dewaruci tiba di Pelabuhan Fremantle, Perth, dengan kecepatan 10 knots perjam. "Bisa kecepatan 10 knots perjam, KRI Dewaruci dan seluruh awaknya baik-baik saja," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di Jakarta, Minggu.

"Kapal ngebut, telah tambat di Pelabuhan Fremantle, misi pelayaran berjalan," kata Marsetio, kepada ANTARA News. Pelabuhan Fremantle terletak di muara Sungai Victoria yang berada sekitar 45 menit bermobil arah selatan Perth. Tim Dinas Fasilitas dan Pemeliharaan Kapal Komando Armada Indonesia di Kawasan Timur, telah tiba untuk memperlancar proses perbaikan lebih menyeluruh. 

Untuk bisa berlayar secepat 10 knots alias setara 18,5 kilometer perjam di darat itu, mesin kapal berkekuatan 947 tenaga kuda harus berputar sekitar 600 putaran permenit. Tidak mungkin kecepatan putaran itu stabil bertahan dengan mesin yang bermasalah, demikian juga dengan sling-sling baja kemudi dan daun kemudi dari juru mudi di anjungan kapal. 

Enam hari lalu, KRI Dewaruci dengan 88 awak kapal dan 72 kadet Akademi TNI AL, berada dalam kancah badai topan dahsyat, 140 mil laut lepas pantai Shark Bay, di utara Perth. Akibat badai topan yang dikabarkan mencapai skala Beauford IX itu, ketiga tiangnya patah. Skala Beauford --ada juga yang menamakan dengan istilah Sea State-- fungsinya sepadan dengan skala Richter untuk gempa) itu

KRI Dewaruci, kapal layar tiang tinggi-kapal latih TNI AL buatan galangan kapal Stulcken & Sohns, Hamburg, Jerman, pada 1952, merupakan kapal layar tiang tinggi kelas Barkentin; perpaduan antara kelas Bark dan Skuner sehingga dia bisa memadukan kecepatan dan kegesitan serta memanfaatkan sudut arah angin secara dinamis.

Kapal ini memiliki tiga tiang, yaitu tiang Bima (di haluan, tiang paling besar setinggi 35,3 meter dengan lima layar peruan dan dastur), tiang Arjuna (di tengah, 35,9 meter dari geladak dengan lima layar), dan tiang Yudistira (32.5 meter dengan dua layar). Ketiga tiang ini berstruktur utama pipa baja besar hingga bagian pertama bordes; bagian lebih atas terbuat dari kayu oak. 

Selain tiang-tiang vertikal ini, KRI Dewaruci juga memiliki tiang horisontal di haluan kapal, yang dijuluki cocor sepanjang 10 meter. Di pangkal antara cocor dan badan kapal di haluan inilah digantungkan patung Sang Dewaruci; patung yang kini terpasang adalah patung keenam sejak KRI Dewaruci datang pada 1954.

Cocor dan patung Sang Dewaruci ini juga hilang tertelan badai topan dahsyat itu, selain ketiga tiang dan bentang-bentang layar yang terbuat dari kayu oak itu. 

Beberapa saat setelah badai topan reda, sinyal gawat-darurat direspons Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) dengan menerbangkan pesawat maritimnya, tipe Dornier. Dari awak AMSA inilah rekaman fotografis keadaan KRI Dewaruci didapatkan. 

Kemudian KRI Dewaruci dengan komandan Letnan Kolonel Pelaut Anung Sutanto, dilayarkan ke kota alternatif, Kota Geraldton, untuk diperbaiki --minimal-- bisa melayari laut hingga kota tujuan sesuai rencana pelayaran semula, yaitu Perth. 

Di Geraldton, kehadiran KRI Dewaruci yang tiba-tiba dalam keadaan terkena badai dan tiang-tiang patah itu justru menimbulkan simpati dan penghargaan atas keberanian, ketabahan, dan kemampuan pelaut-pelaut TNI AL untuk tetap mempertahankan kapal dan misi. 

Walikota Geraldton, Ian Carpenter, menyatakan, "Kapal layar tiang tinggi ini adalah Duta Persahabatan Indonesia, kami menyambut baik kehadiran kapal ini di kota kami. Sekaligus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga Geraldton menjadi Duta Australia bagi komandan dan awak KRI Dewaruci."
Sumber : Antara