Pages

Selasa, Juni 25, 2013

Diplomatic, Military and Constabulary TNI AL

KUPANG-(IDB) : Berbeda dengan benteng pertahanan yang dibangun di daratan untuk mempertahankan suatu kawasan dari serbuan musuh, pergerakan kapal perang yang mengemban peran “Diplomatic, Military and Constabulary” selalu membawa dampak strategis yang sangat dinamis kemanapun kapal bergerak.

Menyadari hal tersebut, KRI Ahmad Yani – 351 yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. selaku Komandan KRI selalu menyampaikan arahan kepada prajuritnya untuk melaksanakan setiap tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan. Tolak ukur keberhasilan tugas adalah dengan tercapainya tugas pokok yang diemban dalam menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah yuridiksi nasional Indonesia tanpa adanya kerugian material dan personil sehingga motto yang menggambarkan semangat “anytime, anywhere, anytask, no reason… be excellence” dapat tercapai.

Sejak keberangkatan dari Pangkalan Surabaya, setiap hari para prajurit tidak terlepas dari kegiatan latihan untuk meningkatan kemampuan perorangan seperti pelatihan penggunaan senjata, kerja sama taktis tim VBSS, kesemaptaan jasmani sampai dengan kerja sama antara pos tempur maupun dengan unsur lain. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi tuntutan profesionalisme dalam rangka mendukung kesuksesan tugas. Keseimbangan antara pembinaan fisik dan akademik yang berorientasi pada kompetensi profesionalisme, pembinaan mental spiritual juga dilaksanakan sesuai agama dan kepercayaan yang dianut oleh pasukan. Pelaksanaan isra’ mi’raj walaupun dilaksanakan dalam kesederhanaan namun sangat bermakna dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an tentang keutamaan Al-Qur’an sebagai media terapi psikis prajurit di daerah operasi.

Kehadiran KRI Ahmad Yani – 351 di Lantamal VII Kupang untuk melaksanakan refueling dimanfaatkan oleh sejumlah Organisasi Kemahasiswaan / Resimen Mahasiswa (Menwa) dari Universitas Nusa Cendana, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Perikanan Negeri Kupang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undana dan Pramuka yang difasilitasi oleh Lantamal VII Kupang. Kegiatan kunjungan mahasiswa diawali dengan Ship Tour yang dipandu oleh prajurit KRI Ahmad Yani – 351 untuk melihat aktifitas harian prajurit dalam melaksanakan pemeliharaan kapal. 

Setelah menyaksikan kegiatan prajurit dalam persiapan dan pemeliharaan kapal, rona gembira dan bangga tercermin dari wajah mereka sehingga kegiatan diskusi dengan komandan dan perwira terlaksana secara konstruktif dan penuh akrab. Kepala Staf Resimen Mahasiswa Kupang, Sdr. Eden menyampaikan bahwa sudah saatnya Indonesia memiliki kekuatan Angkatan Laut yang kuat. Dengan kekuatan Angkatan Laut yang kuat akan berdampak pada kewibawaan bangsa sehingga keamanan laut akan meningkat dan tentunya hal tersebut akan berpengaruh pada aspek kesejahteraan rakyat. Disinilah terbukti adanya korelasi antara “Security And Prosperity Aspect”.

Kesempatan tersebut juga tidak disia-siakan oleh Jalasenastri Lantamal VII Kupang dengan melaksanakan kunjungan ke KRI AMY – 351 yang dipimpin oleh Ketua Cabang Jalasenastri Lantamal VII Kupang Ny. Yusrianti Dedi Yulianto. Pemutaran dokumentasi kapal memberikan gambaran tugas-tugas prajurit TNI-AL sehingga hal tersebut meningkatkan rasa cinta  dan kebanggaan terhadap profesi para suami sebagai prajurit TNI-AL.

Berbagai upaya tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan ketangguhan dalam berbagai aspek dan daya tempur kapal perang guna mendukung terlaksananya peran Universal Angkatan Laut melalui implementasi peran “Diplomatic, Military and Constabulary.







Sumber : Koarmatim

Garuda Menyentuhkan Skidnya FGS Braunschweig

MEDITERANIA-(IDB) : Helikopter BO-105 NV 409 dengan call sign “Garuda” melaksanakan latihan touch and go dengan kapal perang Jerman FGS Braunschweig dalam serial SURPICEX (Surface Picture Exercise) di Laut Mediterania, Lebanon, Jumat (21/6).

SURPICEX adalah latihan pelaporan seluruh kontak-kontak permukaan yang didapat oleh heli pada jarak yang tidak terpantau oleh radar kapal permukaan. Dalam latihan ini, KRI Diponegoro-365 menerbangkan helikopter BO 105 NV 409 untuk dikendalikan oleh Heli Direction Officer (HDO) FGS Braunschweig.

Sebelum melaksanakan surveillance, helikopter yang dipiloti oleh Kapten Laut (P) Rai Terianom tersebut melaksanakan latihan touch and go di geladak heli FGS Braunschweig.Touch and go dilaksanakan dua kali dan berhasil dilaksanakan dengan aman. Hal ini membuktikan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki pilot helikopter dalam melaksanakan landing di kapal.

Selama pengendalian diambilalih oleh FGS Braunschweig, NV 409 mampu melaksanakan peran sebagai TRU (target reporting unit) yang bertugas melaporkan seluruh kontak-kontak permukaan. Selanjutnya kontak-kontak yang didapat oleh FGS Braunschweig dari NV 409 tersebut dilaporkan kepada Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander.

Pada on task kesepuluh tersebut, KRI Diponegoro-365  juga mengadakan latihan  internal yaitu melaksanakan kegiatan bongkar pasang senapan serbu SS-1 dan pistol G-2 Pindad bagi seluruh prajurit KRI Diponegorodi lounge room tamtama selama dua hari. Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Hersan, S.H. mengatakan bahwa latihan bongkar pasang senjata ringan ini penting dan akan terus menerus dilaksanakan.

“Dengan rutin berlatih, saya harap seluruh prajurit KRI Diponegoro mahir dalam penanganan senjata, khususnya senjata ringan perorangan,” tambah pamen dengan dua melati di pundak tersebut.






 Sumber : Koarmatim

Freire Shipyard Build a Sailing Tall Ship for Indonesia

EUROPA-(IDB) : OLIVER DESIGN is developing the Architectural Design and Turnkey accommodation of the new Sailing Tall Ship for the Indonesian Navy to be built by Astilleros Freire in Vigo (photo : Oliver Design)

The Freire shipyard  from Vigo, Spain has finally awarded the construction of a navy sailing tall ship (schooner) Indonesia, with an investment of 70 million dollars (52 million euros), after submitted to a public competition in which he had been a finalist, along with Polish shipyard, as confirmed to Europa Press reported sources close to the operation.

Thus, the company is finalizing the paperwork to close the deal, and that it has completed the period for comment and no complaints were filed regarding the outcome of the contest. In any case, the sources caution that no work would begin this ship until early next year.

The construction of the training ship, awarded on a competitive bidding process of the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia, is workload for two years and would employ 63 workers Freire template and hundreds of industry workers Auxiliary.

This is a schooner of 110 meters in length, with rig type Bricbarca and 3350 meters square sail. It will have capacity to accommodate 200 people on board, of which 120 are cadets in training, as explained by the shipyard.
Acknowledgements
Paulino Freire Shipbuilding thanked the efforts and support of the President of the Xunta, Alberto Nunez Feijoo, and the Ministries of Defense and Industry. Also, the company has confirmed that, "soon", a delegation from China travel to the shipyard to formalize the contract.
Moreover, the shipyard, whose workers are affected by a Redundancy Temporary Employment and rotary (early March to end of August), remains "open trading several fronts" to obtain contracts with Saudi Arabia, Norway or India. The company also plans to deliver in coming days the 'Discovery', the most advanced research vessel in the world in its category, commissioned by a scientific research organization in Britain.







Source : Europa

Penutupan Latma MTWS 2013

JAKARTA-(IDB) : Komandan Brigif-2  Marinir Kolonel Marinir Endi Supardi bertindak selaku inspektur upacara mewakili Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington pada upacara penutupan latihan bersama Marine Air Ground Task Force Tactical Warfare Simulation (MTWS) 2013 di lapangan Alugoro Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (24/06)
 
Dalam sambutan Dankomar yang dibacakan Danbrig-2 Mar menyampaikan, dengan latihan ini peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan, manajemen, koordinasi dan pengerahan militer sehingga pemberian bantuan dapat dilaksanakan secara tepat guna dan tepat sasaran.

Selain itu juga Dankormar berharap dari hasil latihan bersama antara Marinir Indonesia dan Amerika ini dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil yang bisa dijadikan sebagai tenaga pengajar untuk personel yang belum mengikuti latihan, sehingga kedepan Korps Marinir TNI-AL dapat melaksanakan penanganan pasca bencana alam dengan baik.

Hadir pada acara penutupan latihan bersama tersebut Danmenkav-2 Marinir Kolonel Marinir Herry Juhaeri, Danmenart-2 Marinir Kolonel Marinir Novarin Gunawan, Danmenbanpur-2 Marinir Letkol Marinir Tri Subandiyana dan Director Exersice TECG Lt Col Harris serta Para Dansatlak dijajaran Pasmar-2.







Sumber : Kormar

Pasukan Kostrad Dan Marinir Tiba Di Pekanbaru

PEKANBARU-(IDB) : Pasukan Kostrad 303 dan marinir tiba di Pekanbaru, Selasa (25/6/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka akan bertugas untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

Di Pangkalan TNI AU Pekanbaru, Selasa (25/6/2013), pasukan Kostrad tiba dengan pesawat TNI AU, sedangkan marinir tiba dengan pesawat Hercules. Pasukan 2 kesatuan ini merupakan gelombang pertama. Selanjutnya, dalam beberapa ke depan, sejumlah personel lainnya akan menyusul.

Usai turun dari pesawat, 200 personel Kostrad menata tas ranselnya. Pasukan berbaret hijau ini diberi waktu istirahat. Dengan semangat, mereka menyanyikan lagu-lagu semboyan kesatuan sambil bertepuk tangan dan menggerakkan kaki.

Di kesempatan terpisah, KSAD Jenderal Moeldoko menjelaskan pihakya mengirim 1 batalyon dari Kostrad 303 ke daerah rawan kebakaran hutan di Pekanbaru. Total, 1.800 anggota TNI AD yang diturunkan untuk ikut mengatasi kebakaran tersebut.

"Kami kirimkan 1 batalyon. Sampai saat ini berarti anggota TNI AD di sana ada 1.800. Belum lagi dengan anggota Marinir, Kopaskas, kepolisian dan juga dari BNPB," ujar Moeldoko dalam kegiatan Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab) TNI AD di Markas Pusdikkav Pussenkav, Jalan GA Manulang Padalarang, Selasa (25/6/2013).






Sumber : Detik

Ajang Hakteknas : Inovasi Teknologi Pindad 2013

Pindad Pamerkan Mulai Dari Senjata SS, Sniper Hingga Panser
JAKARTA-(IDB) : PT Pindad (Persero) memamerkan sebanyak 30 jenis senjata amunisi dan kendaraan tempur di acara Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab). Pameran berlangsung di Markas Pusdikkav Pussenkav Jalan GA Manulang Padalarang, Bandung, Selasa (25/6/2013).

Beberapa produk seperti senapan serbu jenis SS2, senapan sniper, senapan mesin hingga mortir (peluncur roket atau amunisi).

"Ada sekitar 30 item yang kita bawa dalam pameran ini. Mulai dari berbagai jenis senjata, amunisi, mortir, hingga kendaraan perang. Hampir seluruh peralatan Infanteri merupakan produk Pindad," ujar Kepala Divisi Senjata PT Pindad Persero Santa Yusuf saat ditemui di stand Infanteri.

Peralatan yang dibawa yaitu yang digunakan oleh kesatuan Infanteri. Seperti senapan serbu jenis SS2-V1, SS2-V2, SSV-V3, SSV-V4 dan SSV-V5 serta mortar tipe Mo-1 60MM Commando, Mo-2 60MM Long Range, dan Mo-3 81MM.


"Ada juga tipe Silent Mortir kaliber 40 yang relatif lebih kecil dengan suara yang lebih teredam," jelasnya.

Silent mortir ini terlihat lebih praktis dengan panjang 285 mm dan berat 500 gram. Stand Infanteri juga memamerkan senapan mesin Senapan mesin berkaliber 12,7 MM dimana bagian larasnya mudah diganti, yaitu jenis SMB-QCB (Quick Change Barrel). Ada juga sniper tipe SPR-2 yang termasuk peralatan baru milik mereka.

"Sniper SPR-2 ini kaliber 12,7 yang bisa mengenai sasaran yang jauhnya sampai 2 KM," tutur Santa.

Selain senjata dan amunisinya, sejumlah kendaraan produk Pindad, yaitu 5 unit Panser Anoa 6X6 dan kendaraan tempur Komodo 4X4 muncul dalam pameran ini.

Rabinniscab ini dilaksanakan pada 25-28 Juni 2013 oleh 15 kecabangan yang ada di TNI AD seperti Infanteri, Kavaleri, Armed, Arhanud, Zeni, Peralatan, Perhubungan dan Topografi. 

Kecabangan lainnya juga turut memamerkan peralatan yang mereka gunakan saat bertugas. Rabinniscab ini dibuka oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal M Munir.

Sniper Rifle Pindad SPR-2 Senjata Pembunuh Pindad

Produk pertahanan buatan dalam negeri tidak kalah bagusnya dengan produk impor, salah satunya senjata jenis Sniper Rifle Pindad Code SPR-2. Sasaran 1,8 km pun bisa dijangkaunya.

Senjata laras panjang buatan PT Pindad (Persero) Bandung ini merupakan salah satu jenis senjata yang dipamerkan dalam acara launching pameran produk teknologi pertahanan keamanan dan kerdigantaraan di Gedung BPPT II, Jl M.H Thamrin, Jakarta, Senin (24/6/2013).

"Sniper Rifle Pindad Code SPR-2 ini akurasinya sangat baik, lebih baik dibandingkan dengan senjata sniper rifle sejenisnya," ujar staff PT Pindad, Hendani, kepada detikcom.

Dilanjutkan oleh Hendani, senjata jenis ini bahkan mampu menembak dengan akurat dari jarak maksimal 1,8 km. Dengan bobot mencapai 16 kg, senjata ini juga bisa dipasang dengan peredam suara.

"Kadang ada suatu kondisi di mana si sniper ini butuh 'ketenangan', jadi bisa dipasang peredam suara, biar nggak ketahuan arah datang pelurunya dari mana," tutur Hendani.

Selain itu, pegangan pistol atau pistol grip senjata ini juga terbuat dari bahan polymer, sehingga cukup nyaman saat digunakan.

Dengan panjang keseluruhan mencapai 1.545 mm, senjata Sniper Rifle Pindad Code SPR-2 memiliki kecepatan tembak mencapai 850 m/s.







Sumber : Detik

Ajang Hakteknas : Inovasi Teknologi Lapan 2013

LSU 02 UAV Inovasi Teknologi Terbaru Lapan 


JAKARTA-(IDB) : Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) bernama LSU 02. LAPAN berhasil melahirkan dan mengujicobakan pesawat tanpa awak dengan bahan bakar Pertamax Plus (RON 95). Bahkan pesawat pesawat tanpa awak ini bisa terbang maksimal hingga 5 jam.

"Ini bisa terbang sangat jauh. Lima liter pakai Pertamax Plus oktan 95. Dia kalau terbang 1 jam 0,9 liter. Sekitar 5 jam," ucap Kepala Bidang Avionic LAPAN Ari Sugeng kepada detikFinance di sela acara Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).

Pesawat dengan bobot 15 kg ini, dilengkapi 2 kamera foto dan kamera video. Pesawat ini, mampu terbang dengan ketinggian 300 km agar tidak menabrak jalur pesawat komersial.

Pihaknya pun terus mengembangkan varian pesawat tanpa awak untuk keperluan sipil dan militer. "Pesawatnya ada generasi selanjutnya," tambahnya.


RX-550 Roket Pengorbit Satelite Lapan Berdaya Jelajah 300 Km

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang merancang varian roket untuk keperluan penelitian dan angkutan satelit. Salah satu roketnya bisa menjangkau hingga ketinggian 260 km dari permukaan bumi.

Roket angkutan satelit yang diberi nama RX550 ini mampu membawa satelit berukuran kecil atau mikro satelit. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Bidang Motor Roket LAPAN Sofyan kepada detikFinance di sela pameran Harteknas di aula Kantor BPPT, Jln MH Thamrin Jakarta, Senin (24/6/2013).

"Kalau roket RX550 itu jangkauan 300 km. Bisa untuk pengorbit statelit. Itu ada 4 staging atau 4 tingkat. Itu sedang dikembangkan," ucap Sofyan.

Selain versi RX550, LAPAN juga tengah mengembangkan roket RX450. Roket ini memiliki daya jangkau lebih rendah yakni hanya mencapai 150 km dari permukaan bumi. Roket ini bisa difungsikan untuk membawa alat pemantau radiasi atau keperluan penelitian.

"Itu roket sondak (sounding roket) bisa untuk riset mengamati radiasi matahari," tambahnya

Target awal, 2 tipe roket ini diluncurkan pada periode 2014. Namun diproyeksikan mundur di tahun 2015.

"Rencana 2014 sudah bisa dilaunching RX550 dan RX450 tapi akan mundur. Tahun ini masuk ke uji statik," jelasnya.


A2 Mikro Satelite Produksi Lapan Siap Diluncurkan


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meluncurkan satelit berkuran kecil atau mikro satelit varian kedua (A2). Varian satelit A2 akan diluncurkan pada awal 2014.

"Misinya surveillance (pengawasan), sensor maritim, komunikasi data orari," ucap Enjiner Ground Session LAPAN Unggul Satrio, di sela Pameran Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).

Satelit ini nantinya diluncurkan dengan menggandeng India. India berperan memasok roket pembawa satelit A2 buatan LAPAN. Hal ini juga dilakukan saat membawa satelit pendahulunya, A1.

"Ini masih numpang roket India," tambahnya.

Dengan berat sekitar 70 kg, satelit ini bisa memotret dengan radius jangkauan 3,5x3,5 km. Satelit ini diklaim murni rancangan LAPAN meskipun ada beberapa komponen yang harus diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri.

"Satelit A2 ini diproyeksikan bisa 14 kali dalam sehari melewati wilayah Indonesia," terangnya.

Mikro satelit ini, sebelumnya telah diluncurkan tahun 2007. Satelit dengan nama A1, telah mengorbit hingga saat ini. Padahal usia dari mikro satelit di dunia rata-rata hanya 2 tahun.

"Mikro satelit umur rata-ratanya 2 tahun. Ini sudah 6 tahun, masih beroperasi. Ini untuk A1," katanya.

LAPAN sendiri, secara berkelanjutan terus mengembangkan varian satelit. Hingga akhirnya dapat menghasilkan varian satelit untuk telekomunikasi.











 





Sumber : Detik

Berita Foto : Pembukaan Pameran Iptek Peringatan Hakteknas

JAKARTA-(IDB) : Menristek Gusti Muhammad Hatta menjajal kendaraan lapis baja Komodo buatan PT. Pindad yang dipamerkan pada peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-18 di gedung II BPPT, Jakarta Pusat, Senin (24/6). Dalam kesempatan itu dipamerkan produk teknologi pertahanan keamanan serta kedirgantaraan.









Sumber : Metrotvnews