LSU 02 UAV Inovasi Teknologi Terbaru Lapan
JAKARTA-(IDB) : Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) bernama LSU 02. LAPAN berhasil melahirkan dan mengujicobakan pesawat tanpa awak dengan bahan bakar Pertamax Plus (RON 95). Bahkan pesawat pesawat tanpa awak ini bisa terbang maksimal hingga 5 jam.
"Ini bisa terbang sangat jauh. Lima liter pakai Pertamax Plus oktan 95. Dia kalau terbang 1 jam 0,9 liter. Sekitar 5 jam," ucap Kepala Bidang Avionic LAPAN Ari Sugeng kepada detikFinance di sela acara Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).
Pesawat dengan bobot 15 kg ini, dilengkapi 2 kamera foto dan kamera video. Pesawat ini, mampu terbang dengan ketinggian 300 km agar tidak menabrak jalur pesawat komersial.
Pihaknya pun terus mengembangkan varian pesawat tanpa awak untuk keperluan sipil dan militer. "Pesawatnya ada generasi selanjutnya," tambahnya.
RX-550 Roket Pengorbit Satelite Lapan Berdaya Jelajah 300 Km
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang merancang varian roket untuk keperluan penelitian dan angkutan satelit. Salah satu roketnya bisa menjangkau hingga ketinggian 260 km dari permukaan bumi.
Roket angkutan satelit yang diberi nama RX550 ini mampu membawa satelit berukuran kecil atau mikro satelit. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Bidang Motor Roket LAPAN Sofyan kepada detikFinance di sela pameran Harteknas di aula Kantor BPPT, Jln MH Thamrin Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Kalau roket RX550 itu jangkauan 300 km. Bisa untuk pengorbit statelit. Itu ada 4 staging atau 4 tingkat. Itu sedang dikembangkan," ucap Sofyan.
Selain versi RX550, LAPAN juga tengah mengembangkan roket RX450. Roket ini memiliki daya jangkau lebih rendah yakni hanya mencapai 150 km dari permukaan bumi. Roket ini bisa difungsikan untuk membawa alat pemantau radiasi atau keperluan penelitian.
"Itu roket sondak (sounding roket) bisa untuk riset mengamati radiasi matahari," tambahnya
Target awal, 2 tipe roket ini diluncurkan pada periode 2014. Namun diproyeksikan mundur di tahun 2015.
"Rencana 2014 sudah bisa dilaunching RX550 dan RX450 tapi akan mundur. Tahun ini masuk ke uji statik," jelasnya.
A2 Mikro Satelite Produksi Lapan Siap Diluncurkan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meluncurkan satelit berkuran kecil atau mikro satelit varian kedua (A2). Varian satelit A2 akan diluncurkan pada awal 2014.
"Misinya surveillance (pengawasan), sensor maritim, komunikasi data orari," ucap Enjiner Ground Session LAPAN Unggul Satrio, di sela Pameran Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).
Satelit ini nantinya diluncurkan dengan menggandeng India. India berperan memasok roket pembawa satelit A2 buatan LAPAN. Hal ini juga dilakukan saat membawa satelit pendahulunya, A1.
"Ini masih numpang roket India," tambahnya.
Dengan berat sekitar 70 kg, satelit ini bisa memotret dengan radius jangkauan 3,5x3,5 km. Satelit ini diklaim murni rancangan LAPAN meskipun ada beberapa komponen yang harus diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri.
"Satelit A2 ini diproyeksikan bisa 14 kali dalam sehari melewati wilayah Indonesia," terangnya.
Mikro satelit ini, sebelumnya telah diluncurkan tahun 2007. Satelit dengan nama A1, telah mengorbit hingga saat ini. Padahal usia dari mikro satelit di dunia rata-rata hanya 2 tahun.
"Mikro satelit umur rata-ratanya 2 tahun. Ini sudah 6 tahun, masih beroperasi. Ini untuk A1," katanya.
LAPAN sendiri, secara berkelanjutan terus mengembangkan varian satelit. Hingga akhirnya dapat menghasilkan varian satelit untuk telekomunikasi.
JAKARTA-(IDB) : Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) bernama LSU 02. LAPAN berhasil melahirkan dan mengujicobakan pesawat tanpa awak dengan bahan bakar Pertamax Plus (RON 95). Bahkan pesawat pesawat tanpa awak ini bisa terbang maksimal hingga 5 jam.
"Ini bisa terbang sangat jauh. Lima liter pakai Pertamax Plus oktan 95. Dia kalau terbang 1 jam 0,9 liter. Sekitar 5 jam," ucap Kepala Bidang Avionic LAPAN Ari Sugeng kepada detikFinance di sela acara Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).
Pesawat dengan bobot 15 kg ini, dilengkapi 2 kamera foto dan kamera video. Pesawat ini, mampu terbang dengan ketinggian 300 km agar tidak menabrak jalur pesawat komersial.
Pihaknya pun terus mengembangkan varian pesawat tanpa awak untuk keperluan sipil dan militer. "Pesawatnya ada generasi selanjutnya," tambahnya.
RX-550 Roket Pengorbit Satelite Lapan Berdaya Jelajah 300 Km
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang merancang varian roket untuk keperluan penelitian dan angkutan satelit. Salah satu roketnya bisa menjangkau hingga ketinggian 260 km dari permukaan bumi.
Roket angkutan satelit yang diberi nama RX550 ini mampu membawa satelit berukuran kecil atau mikro satelit. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Bidang Motor Roket LAPAN Sofyan kepada detikFinance di sela pameran Harteknas di aula Kantor BPPT, Jln MH Thamrin Jakarta, Senin (24/6/2013).
"Kalau roket RX550 itu jangkauan 300 km. Bisa untuk pengorbit statelit. Itu ada 4 staging atau 4 tingkat. Itu sedang dikembangkan," ucap Sofyan.
Selain versi RX550, LAPAN juga tengah mengembangkan roket RX450. Roket ini memiliki daya jangkau lebih rendah yakni hanya mencapai 150 km dari permukaan bumi. Roket ini bisa difungsikan untuk membawa alat pemantau radiasi atau keperluan penelitian.
"Itu roket sondak (sounding roket) bisa untuk riset mengamati radiasi matahari," tambahnya
Target awal, 2 tipe roket ini diluncurkan pada periode 2014. Namun diproyeksikan mundur di tahun 2015.
"Rencana 2014 sudah bisa dilaunching RX550 dan RX450 tapi akan mundur. Tahun ini masuk ke uji statik," jelasnya.
A2 Mikro Satelite Produksi Lapan Siap Diluncurkan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meluncurkan satelit berkuran kecil atau mikro satelit varian kedua (A2). Varian satelit A2 akan diluncurkan pada awal 2014.
"Misinya surveillance (pengawasan), sensor maritim, komunikasi data orari," ucap Enjiner Ground Session LAPAN Unggul Satrio, di sela Pameran Harteknas di Aula BPPT Jakarta, Senin (24/6/2013).
Satelit ini nantinya diluncurkan dengan menggandeng India. India berperan memasok roket pembawa satelit A2 buatan LAPAN. Hal ini juga dilakukan saat membawa satelit pendahulunya, A1.
"Ini masih numpang roket India," tambahnya.
Dengan berat sekitar 70 kg, satelit ini bisa memotret dengan radius jangkauan 3,5x3,5 km. Satelit ini diklaim murni rancangan LAPAN meskipun ada beberapa komponen yang harus diimpor karena tidak diproduksi di dalam negeri.
"Satelit A2 ini diproyeksikan bisa 14 kali dalam sehari melewati wilayah Indonesia," terangnya.
Mikro satelit ini, sebelumnya telah diluncurkan tahun 2007. Satelit dengan nama A1, telah mengorbit hingga saat ini. Padahal usia dari mikro satelit di dunia rata-rata hanya 2 tahun.
"Mikro satelit umur rata-ratanya 2 tahun. Ini sudah 6 tahun, masih beroperasi. Ini untuk A1," katanya.
LAPAN sendiri, secara berkelanjutan terus mengembangkan varian satelit. Hingga akhirnya dapat menghasilkan varian satelit untuk telekomunikasi.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar